Arra sangat tahu bahwa pernikahannya dengan Erzan Harold hanyalah sebuah kontrak pernikahan.
Untuk mendapatkan kehidupannya kembali, dia meninggalkan putrinya yang baru lahir dan mengganti wajah serta identitasnya.
Arra kira hubungan mereka berakhir malam itu, namun siapa sangka tuan muda Harold terus mencarinya.
Mampukah Erzan menemukan Arra? bukan hanya demi Eleanor anak mereka, tapi juga dia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
FLW BAB 34 - Seperti Sepasang Kekasih
Arra, Sasy dan Linda berdiri di depan pintu lift, menunggu pintu itu tebuka.
"Nona, gunakanlah sepatu saya," ucap Sasy, sungguh dia tidak tega melihat Selena yang tidak menggunakan sepatu seperti itu. Kaki kecilnya langsung menyentuh lantai yang dingin.
"Pakai punyaku saja, ukuran ku sama dengan milik Anda Nona," tawar Linda, dia bahkan langsung berniat melepas sepatunya namun dengan cepat Arra menahan.
"Jangan! aku baik-baik saja, di bawah ada pusat perbelanjaan, lebih baik kita beli sepatu disana," ucap Arra, sekaligus mencegah.
Sasy dan Linda tidak bisa membantah, apalagi saat mengatakan itu raut wajah Selena nampak serius.
Sebenarnya Arra masih terpengaruh dengan pertemuannya dan Austin tadi. Membuatnya belum bisa tersenyum ataupun menunjukan wajah yang biasa-biasa saja.
Ting! pintu lift terbuka, ketika wanita ini pun hendak masuk ke dalam sana.
Namun alangkah terkejutnya Arra, ketika dia melihat 2 orang yang tak asing di dalam sana.
Erzan dan asistennya, Leo.
Deg! jantung Arra kembali terserang, terlebih ketika tatapannya langsung bertemu dengan kedua mata dingin itu.
"Mari Nona," bisik Sasy, yang takut pintu lift akan kembali tertutup.
Tanpa sadar Arra melangkahkan kakinya masuk membuat Erzan melihat kakinya yang tak ber alas itu.
Arra berdiri persis disebelah Erzan, sementara Sasy dan Linda di bagian belakang bersama Leo.
Awalnya Arzan memang tidak ingin datang ke makan malam ini. Namun ternyata Eleanor tidur lebih awal, membuatnya bisa pergi.
Karena itulah kini Erzan ada disini.
Arra menarik gaun panjangnya lebih kedepan, agar kakinya sedikit tertutup. Dia tahu Erzan melihat kebawah sana.
"Berusaha kabur namun akhirnya kamu yang datang kemari padaku," ucap Erzan, membicarakan tentang masa lalu diantara mereka. Saat Selena kabur dari rumahnya beberapa bulan Lalu, padahal urusan diantara mereka belum selesai.
"Tentu saja aku kabur, saat itu nyawaku dalam bahaya." Sindir Arra pula, dia tahu Erzan membicarakan tentang Selena, namun perasaannya bencinya membuat dia membawa-bawa tentang masa lalu yang sesungguhnya.
Tentang dia yang kabur karena semua tekanan itu.
"Cih! pikiran mu terlalu jauh, untuk apa aku mengotori tanganku dengan membunuh wanita malam seperti mu," jawab Erzan.
Sebuah jawaban yang membuat Arra mendelik, kemudian menatap nyalang pada pria disampingnya ini.
"Jaga sikap anda Tuan!" ucap Sasy pula, tidak terima Nona nya di hina.
Tubuh Erzan lebih tinggi, membuat Arra harus sedikit mendongak untuk menatap pria yang paling dibenci nya ini. Semakin benci saat Erzan mengatainya wanita malam.
"Wajar saja istri Anda pergi, ternyata mulut anda begitu kotor," ucap Arra, suaranya pelan namun penuh penekanan.
"Jangan membawa-bawa istriku."
"Jangan menilai ku sembarangan."
"Dimana Arra?" tanya Erzan langsung, tiap wanita ini berucap seolah Selena tahu dimana keberadaan sang istri.
"Andai aku tahu pun aku tidak akan pernah memberitahukannya pada mu!"
"Katakan!"
"Tidak akan pernah!"
Ting! pintu lift terbuka, saat itu juga Erzan langsung menarik tangan Selena untuk mengikuti langkahnya.
Sementara Sasy dan Linda langsung di tahan oleh Leo. Pria ini kembali menelan tombol lift dan membuat pintu itu kembali tertutup.
Dalam sekejab saja, mereka terpisah dari Arra dan Erzan.
"Lepaskan aku!" pekik Arra, dia meronta namun tak bisa lepas dari cekalan tangan Erzan yang kuat.
Di lobi hotel itu Erzan terus menarik Arra hingga menjadi pusat perhatian, mereka berdua persis seperti sepasang kekasih yang sedang bertengkar.