“Kuberi kau dua ratus juta satu bulan sekali, asal kau mau menjadi istri kontrakku!” tiba-tiba saja Alvin mengatakan hal yang tidak masuk akal.
“Ha? A-apa? Apa maksudmu!” Tiara benar-benar syok mendengar ucapan CEO aneh ini.
“Bukankah kau mencari pekerjaan? Aku sedang membutuhkan seorang wanita, bukankah aku ini sangat baik hati padamu? Kau adalah wanita yang sangat beruntung! Bagaimana tidak? Ini adalah penawaran yang spesial, bukan? Kau akan menjadi istri seorang CEO!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irna Mahda Rianti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 25. Tak Ada Yang Tahu
Keesokan harinya ….
Tiara terus memaksa untuk keluar dari ruang rawatnya, ia ingin menunggu Alvin siuman pasca operasinya. Hatinya sangat sakit, melihat Alvin harus terkapar lemah dengan alat-alat yang menempel di badannya.
Kenapa hal ini bisa terjadi? Kenapa Alvin harus terluka seperti ini? Tiara jadi sangat merasa bersalah. Semuanya jelas karena dirinya, Alvin terluka karena dirinya.
Kenapa Alvin harus seperti itu? Hal ini membuat Tiara terus saja tak henti menangisinya. Tiara baru sadar, dibalik sifat cuek Alvin, ternyata Alvin sangat peduli pada dirinya. Alvin tak seperti yang Tiara duga. Di balik sifat dinginnya, ternyata Alvin juga pria yang sangat peduli.
“Mas Alvin, kenapa belum bangun juga? Maaf, maafkan aku. Aku sungguh tak menduga hal ini akan terjadi padamu. Jika saja aku bisa menggantikanmu saat itu, maka lebih baik aku saja yang ditembak olehnya, bukan kamu. Maaf, sungguh maafkan aku … aku ingin kau segera bangun, Mas,”
Tiara menangis sesenggukan. Meskipun cairan infusan masih menempel di tangannya, tak mengurungkan niat Tiara untuk menunggu hingga Alvin sadar.
Tiara menunduk lesu dihadapan Alvin. Ia tak sanggup menahan rasa sakit dan terluka, karena melihat kondisi Alvin saat ini. Tanpa Tiara sadari, ternyata Alvin telah membuka matanya perlahan-lahan.
Seluruh tubuhnya teramat sakit bukan main. Alvin sangat kesulitan untuk menggerakkan tubuhnya. Perasaannya sangat kaku dan kebas. Tulangnya seakan remuk, begitu sulit untuk digerakkan.
Alvin menatap Tiara, yang sudah berada disampingnya sambil menangis. Ingin rasanya Alvin mengusap kepala Tiara, namun tangannya masih sangat berat untuk digerakkan. Jika Alvin bergerak, rasanya seperti semua tulang-tulangnya tengah patah.
Mungkin itu adalah efek dari operasi luka tembaknya. Yang membuat Alvin masih sangat kesulitan untuk bergerak. Alvin sudah sadar, namun tubuhnya masih kaku. Alvin hanya bisa mendengar tangisan Tiara, dan beberapa penyesalan yang Tiara lontarkan seorang diri.
“Berisik …” ucap Alvin dengan suara lirihnya.
Tiara refleks menghentikan tangisannya, dan ia menegakkan kepalanya, saking kaget mendengar suara Alvin disampingnya. Tiara berkaca-kaca lagi, ia sangat bahagia melihat Alvin sudah membuka matanya.
“Tuan, kau sudah sadar. Terima kasih ya Allah, terima kasih banyak …”
“Memangnya kau kira aku sudah meninggal?”
Tiara menggelengkan kepalanya, “aku hanya takut …”
“Jangan cengeng, kenapa harus menangis? Aku sudah sadar, hanya saja seluruh badanku teramat sakit. Mungkin ini adalah efek pasca operasi, ya? Hebat kan aku? Bisa selamat dan berbincang denganmu lagi?”
“Gak lucu! Kenapa kau harus seperti itu! Kenapa kau ceroboh dan nekad, ha? Akhirnya kau harus terluka! Maafkan aku, sungguh maafkan aku, Tuan,” Tiara menunduk lesu, ia menangis lagi, Tiara memanglah gadis yang cengeng.
“Aku bukan tuanmu!”
“Iya, iya, maaf Mas,”
“Aku Mas-mu?” Alvin menggoda Tiara.
“Terserahmu lah!”
“Kau baik-baik saja?” tanya Alvin lembut.
Tiara mengangguk, “ya, aku baik-baik saja, Mas. Jangan khawatirkan aku, khawatirkan saja tubuhmu, kau masih sakit, dan luka tembak itu tak akan sembuh dengan cepat!”
“Kau harus bertanggung jawab atas semua ini!” tukas Alvin.
“Iya, silakan katakan apa yang kau inginkan, aku harus menebus semuanya. Yang paling penting, maafkan aku, Tuan, eh Mas, aku sangat bersalah atas insiden yang menimpamu …”
“Rawat aku, dan sayangi aku sebagaimana kau menyayangi suamimu. Bahuku ini sedang dalam proses penyembuhan. Sebagai gantinya, kau harus ikut ke manapun aku pergi, untuk membantuku melakukan aktivitas apapun. Tanpa terkecuali!”
“Baik, aku akan lakukan apapun yang kau minta. Semangat sembuh ya, aku berjanji akan menebus semua kesalahanku, maafkan aku, Mas,”
“Jangan cengeng, sayang air matamu itu! Kalau kau menangis, aku tak bisa menghapus air mata itu, kedua tanganku masih sulit digerakkan. Jadi, jangan menangis lagi, kumohon …”
Tiara mengangguk, “iya, Mas. Aku tak akan menangis lagi. Terima kasih, kamu sudah kuat dan sangat hebat! Kau memang luar biasa. Kau pria yang kuat!”
“Tentu saja, aku tak akan jadi CEO Antariksa, jika aku tak hebat!” Alvin sedikit terkekeh.
“Mulai!”
“Auwwhh, aarrghh, sakit sekali, kenapa tertawa sedikit saja aku merasa sangat kesakitan seperti ini, aduh …”
“Makanya, hati-hati. Baru selesai operasi itu pasti akan sangat menyakitkan. Batuk, bersih, tertawa, lukamu pasti bereaksi. Kau pasti akan segera sembuh, Mas, aku yakin itu …”
.
.
Suasana di kediaman Gelora Utama semakin memanas, ketika mencuat kabar jika Hardy Satria ditangkap polisi, dan ditetapkan menjadi tersangka penggelapan uang dan penyanderaan istri CEO Antariksa.
Hal ini membuat keluarga besar tentu saja tak terima. Kedua orang tua Hardy mengajukan gugatan keberatan, dan berharap agar jaksa bisa mengusut kasusnya di pengadilan.
Sisil juga tak hanya diam. Meskipun ia sudah diceraikan oleh Hardy, Sisil tetap berusaha tinggal, dan akan melakukan cara apapun, agar Hardy kembali padanya dan memberikan hak-hak yang Sisil inginkan.
Sisil memang tak tahu malu, ia juga jelas tak tahu diri. Sisil sudah diusir, namun Sisil tak juga meninggalkan rumah mewah ini. Ia malah berusaha mencari cara, agar semuanya bisa berbanding terbalik, dengan fakta yang sesungguhnya.
Suatu hari, di kamar Sisil, ia tengah berbicara empat mata dengan seseorang. Seseorang yang sangat familiar, dan tentu saja berpengaruh atas semua keputusan.
“Aku tak mau pergi, sebelum Hardy memberikanku bagian!”
“Semua yang ia bawa lari, telah diamankan oleh kejaksaan. Kau tak bisa meminta lagi. Istriku pun sudah curiga! Apa yang akan kau lakukan? Tak ada lagi cara, Sisil!”
“Aku punya cara!”
“Apa? Apa lagi Sisil?”
“Buat seolah Hardy memang buta karena cinta! Aku akan melaporkan mantan istrinya itu, dan memanipulasi semua cerita! Akan kujadikan ia dalang atas penggelapan yang Hardy lakukan!”
“Tak semudah itu, Sisil. Kau tak memiliki bukti apapun!”
“Siapa bilang? Aku punya bukti, aku punya banyak bukti, yang bisa membuat wanita gila itu masuk penjara, menggantikan Hardy!” Sisil tersenyum penuh rasa puas.
“Jangan membuat dirimu dalam masalah. Cukup, cukup sudah.”
“Kalau kau tak ingin aku melakukan semua hal gila itu, ceraikan istrimu segera! Dapatkan kembali uang kas milik perusahaan! Berikan semua kekayaan itu padaku! Buat aku menjadi ratumu! Buang anak dan istrimu itu! Silakan, semua tergantung dirimu, sayang! Aku sudah muak dengan semua ini. Menjadi anak angkat dari seorang konglomerat, yang ternyata aku adalah simpanannya. Sudah berapa tahun lamanya aku menjadi budak s.e.k.s nya? Lalu, aku dilemparkan pada predator sepertimu, dengan dalih agar perusahaanmu tertolong, karena aku akan menjadi istri dari anakmu. Seolah semuanya adalah hubungan kerja sama yang baik antara perusahaan ayahku, dan perusahaanmu. Tapi nyatanya? Aku hanya pion bergilir yang bisa kalian mainkan sesuka hati kalian. Pria yang kusebut ayah, dia hanyalah ayah angkat yang memainkan tubuhku. Saat dia terancam, dia pun melemparkan aku padamu. Lagi-lagi aku harus melakukan semua, aku benci diriku sendiri. Aku menjadi budak s.e.k.s kalian, tapi aku tak mendapatkan apapun! Aku pun sudah tak bisa meminta warisan pada ayahku! Si pria bejad gila itu tak sedikitpun memberiku kekayaannya! Dia takut jabatannya terancam jika keluarganya tahu, siapa aku yang sebenarnya. Dan sekarang? Kejadian yang sama terulang lagi, tak mungkin aku diam saja kali ini! Aku harus merebut hak dan kewajibanku! Apalagi, ada darah dagingku, yang hidup dari keluarga ini!”
“Sisil, sudah sayang, cukup. Aku sangat memahami semuanya! Aku tak akan sama seperti Handoko. Aku akan mengusahakan yang terbaik untukmu! Sabarlah, aset Hardy akan segera dikembalikan, jika Hardy terbukti tak bersalah. Aku sedang berusaha mencari informasi, agar ada dalang di balik semua ini, yang akan menggantikannya! Jika Hardy tak bersalah, asetnya pasti akan dikembalikan. Jadi, tunggu saja, Aku akan hidup denganmu, dan membuang Hardy juga ibunya. Namun kumohon, beri aku waktu untuk itu …”
“Buktikan semua itu! Aku sudah muak, jika caramu tak berhasil, maka mantan istrinya lah yang akan kujadikan tumbal atas semua ini! Baiklah, silakan nikmati lagi tubuhku, karena kau telah membuatku sedikit lega, sayang …” perlahan-lahan Sisil membuka pakaiannya, ia sudah siap untuk ditiduri lagi oleh pria paruh baya ini.
note :
Hi, Kak, tenang aja yah, jangan terlalu serius mendalaminya. 😊 pokoknya ikutin aja terus sampai semua bener-bener bahagia 🥰