NovelToon NovelToon
Setelah Kita Berpisah

Setelah Kita Berpisah

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Penyesalan Suami
Popularitas:6.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lilylovesss

Velicia dianggap berselingkuh dari Jericho setelah seseorang memfitnahnya. Jericho yang sangat membenci Andrew—pria yang diyakini berselingkuh dengan istrinya, memutuskan untuk menceraikan Velicia—di mana perempuan itu tengah mengandung bayi yang telah mereka nanti-nati selama tiga tahun pernikahan mereka, tanpa Jericho ketahui. Lantas, bagaimanakah hubungan mereka selanjutnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lilylovesss, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Berbaring

****

Seina membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Menghirup dalam-dalam aroma dari bantal yang membuat perasaannya sejuk dan tenang. Jika saja dia bisa melakukannya setiap hari. Tertidur lelap di sana, kemudian terbangun dengan Jericho di sampingnya.

"Aku benar-benar menantikan hari itu segera datang. Menjadi istri darinya, kemudian kemi memiliki sepasang anak kembar yang lucu-lucu." Seina tersenyum saat kepalanya membayangkan hal tersebut.

Sudah setengah jam ia berada di atas ranjang milik Jericho. Sejak Jericho pergi meninggalkan rumah, Seina membaringkan tubuhnya di sana. Selain itu, perempuan itu juga sesekali membuka lemari tempat pakaian-pakaian Jericho, kemudian menciuminya satu persatu. Membayangkan bagaimana sosok pria itu tengah memeluknya begitu erat.

Sejenak, Seina merasa iri kepada Velicia. Hidup perempuan itu cukup tidak beruntung karena harus hidup di sebuah panti asuhan, tetapi justru berakhir dengan hidup bersama pria idaman yang sanggup memberikan apa pun padanya. Akan tetapi, nasibnya tidak sama dengan Velicia padahal Seina juga menderita sejak kecil. Itu lah alasan Seina tidak merasa adil dengan takdir kehidupannya.

"Apakah aku harus membunuh perempuan itu agar Jericho segera menjadi milikku? Sepertinya tuduhan perselingkuhan yang ibuku ajukan pada Jericho tidak menghasilkan apa pun. Bahkan perceraian mereka saja belum aku cium lagi."

Seina meregangkan tubuhnya. Ia sudah merasa cukup menghabiskan waktu setengah jam untuk berbaring di sana sembari membayangkan bagaimana rasanya menjadi istri Jericho. Meskipun kenyataan kembali merenggutnya. Ia harus kembali menjadi asisten rumah tangga Jericho yang harus membersihkan rumah besar itu dengan sesegera mungkin.

"Ah, sialan. Aku benci pekerjaan ini, tetapi jika tanpa pekerjaan ini maka aku tidak akan mendapatkan kesempatan apa pun."

Seina kemudian beranjak dari ranjang besar tersebut. Berjalan menuju pintu keluar dan membukanya. Akan tetapi, perempuan itu harus dikejutkan dengan ibunya yang tiba-tiba berdiri di hadapan pintu kamar Jericho dengan kedua tangan yang melipat di atas dada.

"Ibu ... sejak kapan kau di sana?"

"Jika kau ingin berbaring di atas ranjang Tuan Jericho, setidaknya tunggu sampai jam makan siang."

"Memangnya kenapa, Bu?"

"Bagaimana jika dia mendadak kembali karena sesuatu yang tertinggal? Kau bisa habis, Seina." Bibi Anne lantas bergegas meninggalkan putrinya tersebut. Sementara itu, Seina hanya menyunggingkan senyumnya. Kesal dan tidak terima dengan komentar sang ibu.

****

"Jericho, apakah kau tidak merasa terganggu saat anak dari asisten rumah tanggamu bekerja di rumahmu?"

Pertanyaan Jeremy seakan menjelaskan bagaimana perasaan Jericho selama Seina bekerja di rumahnya. Padahal perempuan itu belum genap satu bulan, tetapi sudah berhasil membuat Jericho terganggu dan tidak nyaman dalam beberapa waktu. Akan tetapi, Jericho tidak bisa menghentikannya, sebab ia merasa tidak enak terhadap bibi Anne yang sudah menolongnya.

"Aku merasa biasa saja. Itu, kan perasaanmu. Bukan perasaanku. Lagi pula, aku menganggapnya seperti adikku sendiri, meskipun kenyataannya aku tidak memiliki seorang adik. Baik itu laki-laki mau pun perempuan."

Jeremy menyesap kopi panasnya dengan perlahan, sementara kedua bola matanya terus tertuju pada Jericho yang sedang menyibukkan diri menatap laptopnya di atas meja. Siang ini, mereka memutuskan untuk makan siang di sebuah restauran yang biasa mereka datangi. Akan tetapi, mereka hanya makan siang biasa. Tidak membicarakan soal pekerjaan sekalipun.

"Biasanya perasaanku tidak pernah melesat. Entah mengapa, aku melihat perempuan itu terasa tidak nyaman dan jujur saja aku merasa terganggu. Apalagi saat aku menemuinya di ruangan kerjamu. Ruangan itu tidak pernah dibersihkan oleh siapa pun selain Velicia, bukan? Mungkin itu lah salah satu alasan kenapa aku tidak menyukai pertemuan kami."

Jericho menghentikan jari tangannya yang tengah berkutat di atas keyboard laptop. Pikirannya mendadak teringat soal Velicia dan juga ruang kerjanya. Benar apa yang dikatakan Jeremy padanya barusan. Sejak awal, tepatnya setelah ia menikahi Velicia, ruangan kerja itu hanya disentuh oleh Velicia dan itu pun terjadi atas permintaan perempuan itu.

Mengingat hal tersebut, Jericho mendadak sedikit tidak enak hati. Secara tidak langsung ia telah memasukkan perempuan lain ke ruangannya. Padahal jelas dia selalu melakukannya sendiri apabila Velicia sedang tidak bisa melakukannya.

"Siapa yang bilang begitu? Aku pernah sesekali meminta bibi Anne untuk membersihkannya. Kau tidak perlu berlebihan, Jeremy. Tidak ada hubungan apa pun antara aku dan Seina. Seperti apa yang aku bilang dari awal, hubungan kami ibarat kaka dan adik. Aku memperkerjakan dia di rumah untuk sementara sampai aku menemukan posisi yang pas di perusahaan ini untuknya."

"Benarkah begitu? Kenapa aku merasa begitu janggal, ya?"

"Kau memang selalu bersikap seperti itu setiap kali sesuatu terjadi padaku."

"Ya, justru aku merasa hal itu terjadi karena aku sangat mengkhawatirkanmu sebagai teman dekat.

Jericho yakin, setelah ia pulang ke rumahnya ia pasti akan memikirkan perkataan Jeremy sampai ia kesulitan untuk tidur. Karena sejak awal mereka berteman pun, apa yang dikatakan Jeremy terkadang ada benarnya. Justru lebih banyak benarnya di banding salahnya.

"Jangan terlalu mengkhawatirkanku. Semua akan baik-baik saja."

"Ya, aku pin berharap begitu sebagai teman dekatmu, Jericho."

****

"Sharine, apakah kau sudah memastikan Velicia meminum obatnya? Apakah makannya teratur? Dia tidak menyentuh area taman lagi, kan selama aku tidak ada di sana?"

Sharine menghela napas dalam ketika ia baru saja mendapatkan pertanyaan beruntun dari Andrew di luar sana. Sejak tadi pagi Andrew menghubunginya berulang kali, tetapi Velicia tidak mengizinkan perempuan itu untuk mengangkatnya. Hingga akhirnya Sharine melakukannya setelah Velicia tidur siang dengan nyenyak di dalam kamarnya.

"Dia makan teratur. Dia meminum obatnya dan dia tidak menyentuh taman itu lagi. Aku juga berulang kali menasihatinya agar ia lebih hati-hati lagi. Sekarang, dia sudah tertidur. Maaf karena aku tidak dapat mengangkat telepon darimu sejak tadi." Sharine menyenderkan tubuhnya pada dinding dengan tatapan yang mengarah pada luar gerbang di mana beberapa tetangga sedang berlalu lalang di sana.

"Kau sudah makan? Maaf karena berakhir dengan merepotkanmu, Sharine. Aku tahu, Velicia pasti melarangmu untuk mengangkat telepon dariku. Dia pasti melakukannya agar telinganya tidak bisa mendengar ocehanku. Aku sudah tahu itu."

Sharine tertawa kecil. "Aku sudah makan sebelum Velicia. Jangan terlalu sibuk memikirkan Velicia di sini selama ada aku. Fokuskan dirimu saat berkerja. Percayakan Velicia padaku, Andrew. Aku akan menjaganya sebagai teman dekatku."

"Terima kasih. Kapan-kapan, aku akan mengajakmu pergi sebagai tanda terima kasihku karena telah merepotkanmu."

Pergi?

Jantung Sharine mendadak berpacu lebih cepat. Setelah makan malam hari itu, sekarang Andrew mengajaknya pergi? Tentu hal tersebut membuatnya begitu senang dan kesulitan untuk menahan diri agar tidak berteriak dalam detik itu juga.

"Kau mau, kan? Pergi denganku? Ke manapun, kau bebas memilihnya."

"Benarkah? Ini serius?"

"Tentu saja. Bagaimana?"

"Mm ... baiklah, aku setuju."

****

1
Uthie
lanjut.. seruuu 💪💪😘
Arum Sekar
lanjut kakk
Arum Sekar
lanjut kak
Sunaryati
Jericho benar-benar bodoh masuk jebakan Seina. Untuk Velicia semoga janinnya selamat. Kau keras kepala Velicia , jika sudah sehat jangan terulang lagi
Uthie
Selamat Jericho....
kau masuk dalam jerat wanita siluman itu 😏🤨
Uthie
kau yg bodoh dan egois Jericho 😝😤

bahkan kau tak memikirkan perasaan orang tua mu yg ingin sekali bertemu Velicia disaat terakhir nya 😡😡
Sunaryati
Kau lelaki bodoh Jericho, kau akan bertemu Velicia jika dia sudah sembuh dari luka hati yang kau torehkan, dan dalam keadaan sangat sehat bahkan telah melahirkan anakmu. Juga menjadi wanita tangguh dan sukses, dengan merintis usaha setelah kehamilannya kuat.
Sivia
semoga tidak bertemu lagi

jika bertemu Valencia dalam keadaan yang lebih baik dan begitu bahagia 🙂
Arum Sekar
lanjut kak
Uthie
Musuh yg malah diijinkan tinggal dengan anakmu si Jericho yg bodoh, Pak 😡
Uthie
dasar bodoh 😤
Uthie: 😂😂😂 kebawa emosi Thor 🤣
Lily Lovely: Sabar, Kak. Sabar🤣🤣
total 2 replies
Arum Sekar
lanjut kakk
Arum Sekar
lanjut kak
Uthie
Gitu dongg...tuh manusia gak tau diri emang harus di tegasin!!! 🤨
Uthie
Sihh berharap nya, perhatian Andrew Murni menganggap Velicia sbg adiknya... dan perasaan dia sebenarnya untuk Sharine 👍😁
Uthie
Masih penasaran dengan Andrew... menganggap Velicia sbg apa 😁
Arum Sekar
lanjut kak
Sunaryati
Itulah orang diberi hati ingin merampok jantung juga, namun biarkan saja itu mungkin balasan Jericho menuduh Felicia hanya dari fotoi - foto dengan Andre, seharusnya diselidiki dulu, mungkin ini cara terbongkarnya fitnah untuk Felicia dan Andre didengar sendiri oleh Jericho
Arum Sekar
lanjut kak
Uthie
Gak sabar si Jericho bakalan nyesel karena kebodohannya itu 😤
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!