NovelToon NovelToon
Pernikahan Kontrak Jadi Cinta

Pernikahan Kontrak Jadi Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Cinta Paksa
Popularitas:21.1k
Nilai: 5
Nama Author: rishalin

Rama Abimana, seorang pengusaha mudah yang di khianati oleh tunangannya sendiri. Dia dengan sengaja berselingkuh dengan sekretarisnya karena alasan yang tak masuk akal.
Hingga akhirnya dia memutuskan untuk membalas dendam dengan menikahi seorang wanita secepatnya.
Siapakah wanita yang beruntung di nikahi oleh seorang Rama Abimana?
Seorang pengusaha muda terkaya sekaligus pewaris tunggal perusahaan besar Abimana Corporation.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rishalin, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 27

Keduanya terlarut dalam pelukan selama beberapa saat, hingga tak berselang lama tangan Rama mulai nakal.

Tangan itu seolah bergerak dengan sendirinya mengikuti setiap lekuk tubuh Syarin, membuat Syarin terhanyut dalam sentuhan yang melenakan.

Kedua tubuh itu seolah seperti magnet yang saling tarik menarik satu sama lain, sama-sama terhanyut dalam hasrat yang menggebu karena efek obat perangsang.

Tubuh itu bergerilya saling bergantian diatas tubuh masing-masing.

Mereka terus berganti posisi dan terus mengulang aktivitas menguras keringat itu bahkan hingga pagi menjelang.

Sampai akhirnya kedua tubuh itu terkulai lemas setelah mencapai puncak hingga beberapa kali dan tak sanggup lagi mengulang kembali aktivitasnya.

Rupanya obat perangsang yang dimasukan Bu Windy cukup banyak hingga membuat mereka tidak bisa mengontrol tubuh mereka masing-masing.

Mereka kini terbangun saat matahari sudah tepat berada diatas kepala.

Keduanya mengerjapkan mata beberapa kali demi memulihkan kesadaran yang sempat hilang sambil memegangi kepala yang terasa berdenyut dan sekujur tubuh yang terasa linu.

Rama dan Syarin sama-sama berteriak saat menyadari mereka terbangun dalam keadaan tanpa busana.

Mereka bahkan melihat dengan jelas tanda kepemilikan yang mereka tinggalkan dileher masing-masing.

"Tidak!!!!" Teriak mereka hampir bersamaan.

"Apa yang sudah terjadi semalam? Kenapa jadi seperti ini?" Rama terus memegangi kepalanya yang terasa semakin berdenyut saat dirinya bangkit secara tiba-tiba karena panik.

"Perasaan semalam kita hanya makan pizza dan minum soda pemberian Mami, kenapa sampai bisa berakhir diatas ranjang?" Syarin turut bangkit sambil melakukan gerakan yang sama.

"Ini pasti ulah Mami, dia pasti memasukan sesuatu kedalam minuman kita semalam." Rama binggung, entah harus merasa senang atau kecewa dengan apa yang dilakukan Maminya itu.

"Mami sampai berbuat senekat itu?" Dua alis tebal Syarin kini saling bertaut.

"Kamu belum tahu saja karakter Mami seperti apa, semua hal yang dia inginkan harus segera terwujud secepatnya dan dia akan melakukan segala cara untuk mencapainya." Rama berkata sambil terus memijat pelipisnya.

"Rupanya Mami kamu punya sisi yang menyeramkan juga." Syarin kini hanya bisa termangu dengan tatapan kosong.

Ia tak menyangka bahwa dirinya akan melepas kesuciannya dengan cara seperti ini.

"Kamu menyesal dengan apa yang sudah terjadi semalam?" Rama melirik Syarin yang nampak linglung.

"Sebenarnya saat ini aku ingin sekali menjambak rambut Mami kamu dan menenggelamkannya didasar palung mariana agar tubuhnya habis dimakan monster laut." jawab Syarin tanpa menoleh.

Kalau tidak memikirkan kondisi Syarin mungkin dirinya akan meledakan tawanya saat itu juga, ternyata Istrinya ini juga punya sisi gelap yang tersembunyi.

"Terus kenapa kamu tidak melakukannya saat ini juga?" Rama berkata sambil mengatupkan bibir.

"Aku yakin hidupku juga tidak akan bertahan lama jika aku melakukan hal itu. Aku masih punya tanggung jawab untuk menjaga Bapak." Syarin akhirnya hanya bisa pasrah dan kembali mengurung dirinya dalam selimut.

Rama mengulas senyum tipis saat melihat tatapan putus asa yang tunjukan Syarin.

Sebenarnya ia sedikit berterima kasih pada Maminya itu, karena berkatnya kini hubungan diantara mereka mulai ada kemajuan.

Meski mereka melakukan kemajuan itu dengan sedikit paksaan.

Rama menyibak selimutnya berniat untuk membersih diri dan membiarkan Syarin untuk menjernihkan pikirannya sejenak.

Bibirnya kembali mengukir senyum saat melihat bercak merah yang menghiasi seprai.

Ia merasa cukup senang karena dirinya pria pertama yang menyentuh Syarin.

Ia merasa bangga pada Syarin yang masih menjaga kesuciannya meski hidup dalam lingkungan bebas dan tanpa perhatian seorang Ibu.

Senyum Rama terus mengembang menemani langkahnya hingga kekamar mandi, ia bahkan menyanyikan beberapa lirik lagu disela-sela mengguyur diri dibawah shower, suasana hatinya kini benar-benar sangat baik.

Selesai membersihkan diri ia segera melangkah keluar kamar, melirik beberapa saat tubuh Syarin yang masih tersembunyi dibalik selimut sambil kembali mengulas senyum.

Setelah melakukan pertempuran hebat semalam membuat perutnya terasa keroncongan.

Namun, dirinya dikejutkan dengan kemuculan Bu Windy yang sedikit jerembab saat dirinya membuka pintu.

"Mami sedang apa disini?" Tanya Rama dengan alis yang bertaut.

"Mami disini karena mengkhawatirkan kalian lah, kalian masih belum bangun saat matahari sudah terik begini." jawab Bu Windy dengan gelagapan sambil melongokan kepalanya kedalam kamar seakan memeriksa keadaan.

Sebuah senyum mengembang saat dirinya melirik tubuh yang masih terkurung dalam selimut.

"Mami senang sudah berhasil melakukan semua ini?" Rama melipat kedua tangannya dihadapan Bu Windy.

"Sssttt, jangan berisik, biarkan menantu Mami istirahat. Dia pasti sangat kelelahan karena perang hebat semalam." Bu Windy menarik lengan Rama hingga menuruni tangga.

"Bisa-bisanya ya Mami nekat melakukan semua ini? Bagaimana kalau Syarin marah dan justru malah meninggalkan kita?" Rama menghempas tangan Bu Windy setelah tiba dilantai bawah.

"Kita tinggal mencari dia lagi, gampangkan?" Bu Windy menggedikan kedua bahunya lalu menghempas kasar tubuhnya diatas sofa dengan senyum mengembang.

Rama hanya bisa menghela napas berat lalu menghembuskannya pelan, tingkah Maminya ini kadang sedikit diluar nurul.

Rama kini memilih berlalu meninggalkan Maminya menuju meja makan.

***

Sementara Vika kini terbangun dengan mata sembab setelah menangis semalaman.

Malam yang dilalui kedua pasangan itu kini berbanding terbalik 180 drajat.

Vika membalikan posisi tidurnya menghadap David yang masih terlelap disampingnya, perlahan ia mengusap lembut pipi David diiringi deraian air mata.

Ingin sekali ia menyerah dengan semua ini dan pergi meninggalkan David. Namun, bayi yang berada dalam kandungannya seakan menolak hal itu.

Dirinya kini benar-benar kehilangan arah setelah turut ditinggal Bu Darmi yang selama ini selalu menemani hari-harinya saat David tengah bekerja.

Dia juga yang selalu membantu dan mengingatkannya jika dirinya melakukan hal yang salah.

Sebuah isak tangis kini tidak bisa terelakan lagi, kilasan bayangan dirinya menjalani hidup sebatang kara benar-benar menyiksa batin.

Terlebih dirinya harus melewati semua itu dalam keadaan ekonomi yang sulit, meski ada seorang Suami yang turut membantunya.

Namun, tetap saja terasa kurang jika tanpa kehadiran sosok perempuan yang selalu bisa menjadi tempat bersandarnya saat dirinya tengah bermasalah dengan sang Suami.

Kehilangan sosok seorang Ibu memang sedikit sulit bagi seorang anak perempuan, sikap manja bawaan setiap perempuan membuat mereka sedikit sulit jauh dari perhatian seorang Ibu.

Meski dirinya sudah berkeluarga, bahu seorang Ibu tetap menjadi tempat bersandar terbaik, karena bahu itu selalu menerima tanpa pamrih.

David yang samar-samar mendengar suara isak tangis mulai membuka matanya secara perlahan, ia sedikit terkejut saat Vika tengah menatapnya dengan berlinang air mata.

"Kamu kenapa, Sayang?" tangan David terulur mengusap lembut pipi Vika yang basah oleh air mata.

"Aku hanya merindukan Mama, Mas." Air mata Vika semakin berderai setelah menyelesaikan kalimatnya.

"Kamu mau pulang? Ayo kita sama-sama meminta maaf kepada Mama dan kembali memohon restu." tangan itu kini berpindah ke puncak kepala Vika sambil mengusapnya pelan.

"Mas yakin mau melakukan hal itu? Apa Mama akan mengijinkan kita masuk jika kita pergi kesana?" Vika berkata dengan bibir yang bergetar.

"Apa salahnya mencoba, kita sama-sama berdoa semoga Tuhan mau memutar balikan hati Mama kamu." David mengulas senyum sambil kembali mengusap lembut pipi Istrinya itu.

Hanya anggukan pelan yang menjadi jawaban Vika, meski dirinya merasa tidak yakin bahwa Mamanya akan menerima mereka.

Namun, seperti yang dikatakan Suaminya, apa salahnya jika kita mencoba. Untuk masalah hasil kita serahkan pada Sang Pencipta.

***********

***********

1
Abdullah Rafif
lanjut thor semangat
Ali Noerdin
semakin penasaran apa btul ank yg di kandung perempuan td adalah anak rama
Kasih Bonda
next thor semangat
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Ani
ternyata oh ternyata. siap siap lah jadi gelandangan Anton dan Susan
Ani
wih ada rahasia besar apa ini yang disembunyikan mereka berdua.
jadi penisirin.
Kasih Bonda
next thor semangat
Hafifah Hafifah
bagus banget darren dan jangan sampai dia berjodoh ama sivika
Hafifah Hafifah
kayaknya nih ulah keluarga vika deh
Hafifah Hafifah
kayaknya mereka dimasa lalu pernah melakukan kejahatan deh dan sampai sekarang belum terungkap
Kasih Bonda
next thor semangat.
Kasih Bonda
next thor semangat
Hafifah Hafifah
asalkan jangan balikan lagi aja ama mantan
Hafifah Hafifah
tragis bener ya.semoga si rama g balikan lagi nih ama vika karna udah g ada david.kan kasihan si syarin lw sampai itu terjadi
vj'z tri
😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧🤧
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!