Emily, 25 tahun. Dia harus terjebak diantara permintaan bos nya untuk bisa diterima menjadi sekretaris di PT Dinar Sastra.
Satria,35 tahun . Pimpinan yg dikenal dingin dan jutek itu memiliki kepribadian unik. Tempramental dan manja seperti layaknya bayi .
Namun, siapa sangka seiring berjalannya waktu bersama mereka berdua menumbuh kan rasa cinta tetapi bagaimana status Satria yg masih memiliki istri ?,Bisakah mereka bersatu diantara kecaman keluarga mereka..?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lulu Berlian, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
"Mas masalahnya buat produksi juga ,aku butuh lahan yg luas "
Satria mengembuskan napas jengah lagi dan lagi ini alasan yg di berikan Catrine jika dirinya menyenggol masalah butik .
"Saya dari awal tidak mewajibkan kamu untuk bekerja cukup di rumah jadi istri yang baik dan penurut."
"Tapi aku bukan istri yg bisanya cuman ongkang-ongkang kaki aja di rumah Mas,! Aku jenuh ! Please ngertiin aku .."
"Bisa ,banyak sekali yg bisa kamu lakuin dengan di rumah saja .Apa yg kurang? Bahkan saya bisa berikan uang lebih dari hasil pendapatan kamu itu dalam sebulan."
Suasana semakin memanas Catrine benar-benar tidak terima pendapatnya seperti di lecehkan oleh pria itu .
"Butik itu impian aku ,Mas !"
Suara Catrine menggelegar mengisi seantero rumah .Bahkan para maid tidak ada yg berani mengangkat wajahnya ,mereka hanya bisa mematung di tempat.
"Impian ? Atau tempat kamu bersarang dengan pria lain ?" Suara Satria tak kalah lantang urat-urat sekitar lehernya tercetak jelas dan wajahnya sudah memerah.
"Jaga ucapan kamu ,Mas ! Aku gak selingkuh!"
Satria tersenyum miring.
"Kamu sendiri yg bilang selingkuh, Catrine ."
Sontak wajah sang istri berubah kikuk ,tidak menyangka ternyata Satria menjebaknya.
Satria maju selangkah mendekatkan bibirnya
Ke telinga sang istri.
"Suatu hari aku akan membongkar semua itu , Sayang jadi pintar-pintarlah menyembunyikannya ."
"Eh maaf ,ibu mengganggu ya ?"
Sontak saja pasangan sejoli itu segera menjauh , terutama Catrine menormalkan kembali raut wajahnya .
"Sarapan dulu Bu , Satria akan pergi ke kantor"
"Lo kok langsung pergi ! Ibu baru saja dateng ini ."
Satria memberikan senyum tipis guna menenangkan hati sang ibu .
"Nanti lain hari Satria main ke sana ,Ibu sarapan dulu aja bersama Catrine .Satria pamit dulu ."
Ketegangan di rumah itu terselamatkan karena kedatangan sang nyonya besar .Para maid sudah mempersiapkan diri jika sewaktu waktu Catrine mengamuk memecahkan apapun yg dapat di jangkau di depan matanya.
"Lo suaminya mau pergi , diantar dulu dong nak ,!" Ujar Andin menggoda menantu nya .
Catrine tersadar buru-buru ia mengambil tas kerja suaminya lalu mengekor di belakang Satria hingga di depan pintu.
"Selamat menjalankan oersan sebagai menantu yg baik "
Satria menyunggingkan senyum kepuasan ,pasti bagi Catrine saat ini seperti berada di neraka karena ibunya akan terus mengajaknya mengobrol dan selama itu pula
wanita itu akan berubah layaknya seperti menantu yg patuh.
****
Di kantor Satria benar-benar tidak fokus ,tenaganya sudah habis menghadapi sang istri yg semakin hari semakin menjadi. Ia sudah bersikap sabar memaklumi segala kesibukan Catrine bahkan pernah sekali wanita itu tidak pulang ke rumah selama sepuluh hari .Suami mana yg tahan menerima perlakuan istrinya itu tanpa kabar bahkan izin pun tidak .
"Maaf saya telat mengabari ,karena ada beberapa hal yg harus di selidiki lebih ."
Satria mengangguk ,mereka berdua duduidi sofa di depan meja kebesarannya .
"Ini foto serta beberapa video yg kami rekam selama ini ,Pak .".
"Ini komplit?"
Pria suruhannya itu mengangguk mantap .
"Ya ..Bahkan kami menaruh orang kepercayaan di beberapa titik ,jadi semua foto yg kami dapat saling berkaitan .
Satria mulai membuka amplop coklat , mengeluarkan lebih dari puluhan foto dengan target yg sama yaitu sang istri dan seorang pria.
"Semua waktu dan tanggal sudah tertera di situ ,Pak .".
Satria mengangguk ,benar saja bahkan detiknya pun tertera disana .Satu hal yg membuatnya dadanya mendidih ketika melihat sang istri sedang berciuman mesra di dalam mobil.
Foto selanjutnya menampilkan pasangan sejoli tengah bergandengan tangan di pantai .
"Itu sedang berada di Bali ,Pak .Tgl 16 April Pak jam 07.34."
Satria membaca sekali lagi tanggal dan waktu yg tertera ,dadanya semakin terasa panas .Ternyata ini dia alasan Catrine tidak pulang selama sepuluh hari , alasannya meeting tapi ternyata .
Satria tidak sanggup melihat foto lainnya ketika lembar selanjutnya menampilkan foto sang istri dengan pakaian terbuka sedang menikmati pesta minuman bersama pria itu .
"Bapak mungkin kenal dengan dia ?"
Satria mengangguk ,itu dia yg tidak habis fikir
Harga dirinya berada di injak-injak .Ternyata selingkuhan istrinya sahabatnya sendiri ,sosok yg sudah ia bantu hingga milyaran rupiah karena perusahaan sedang berada di ujung tanduk .Ternyata semua itu ia gunakan untuk bersenang-senang dengan istrinya.
"Shit ..".
Satria melempar semua benda yg berada di meja ,tak perduli hal tersebut di lihat oleh orang lain .Saat ini dirinya hanya benar-benar
hanya ingin meluapkan emosi yg tertahan selama pernikahan mereka .
"Pak ,apa yg bisa saya lakukan setelah ini ?" Tanya pria berbaju hitam itu setelah di rasa sang Bos mulai sedikit tenang .
Rupanya hal tersebut hanya Satria lakukan untuk mengatur napasnya yg mulai sesak. Tidak lucu bukan dia pingsan ,hanya karena kelakuan istrinya ini .
"Tidak perlu ,kamu bisa kembali jika di saat saya membutuhkan kamu lagi."
Setelah kepergian orang suruhannya buru-buru Satria menyimpan rapih foto tersebut . Ini akan menjadi bomerang yg sewaktu waktu bisa meledakkan dua bajingan
Yg sudah berani bermain-main di belakangnya.
"Kamu ,berani bermain-main di belakangku Catrine !" Sepertinya kau salah sasaran ,cuih..apa yg kamu cari dari pria sengsara seperti itu ?Bahkan kekayaannya tidak ada seperempatnya dariku "
Satria tidak ingin gegabah memberitahukan semua ini kepada ayah dan ibunya ,karena ia tau sang ibu menderita penyakit jantung tidak mudah memberikan berita mengejutkan seperti ini apalagi Catrine adalah menantu kesayangannya .Mungkin keputusan yg tepat
Untuk menyimpan semua ini seorang diri ia hanya butuh waktu yg tepat saja .
****
Hari libur tidak ada yg Satria lakukan ,apalagi setelah puas membuat Emily kewalahan .Ya mereka melakukan itu hingga pagi menjelang.
Maka dari itu hari libur seperti ini dihabiskan Emily untuk tidur sepuas-puasnya , sedangkan Satria merasa bosan beberapa kali menggai chanel televisi di ruang tamu.
Biasanya ia habiskan waktu di luar untuk bermain golf ataupun nge gym ,tapi terlalu malas apalagi nanti jika bertemu dengan sang ibu.
"Den ini ada telepon dari nyonya besar " Bi Shanum mendekat ,ia menyodorkan telepon rumah kepada tuan mudanya.
"Katakan saya masih tidur."
"Maaf nyonya Den Satria masih di dalam kamarnya."
"Bangunkan "
Satria bisa mendengar suara ibunya di seberang sana ,dengan malas menerima telepon tersebut lalu membiarkan Bi Shanum menjauh .
"Iya ,Bu "
"Kamu , apa-apaan biarin istri lagi hamil sendirian di rumah ?"
"Catrine ngadu ?"
"Catrine tidak ngadu !Tapi mata-mata ibu ini banyak."
Satria mengembuskan napas jengah .
"Hanya itu saja orang suruhan yg ibu adukan ? Yang lainnya tidak ??"
"Apa sih kamu ini mulai ngelantur ya , sekarang di mana ? Pulang temenin Catrine."
"Tanpa di temani pun dia sudah ada yg menemani."
"Ibu gak mau tau ,kamu itu harus jadi suami yg bertanggung jawab . Sia-sia kalo gini ibu mendidik kamu lagi pula sejak kapan Shanum
Keluar dari rumah kamu .?"
"Bu ,Bibi Shanum hanya untuk melayani apa yg Satria kehendaki bukan menjadi pajangan di rumah itu."
ya ampun si emeli kena getahnya smpe mau ditelanjangi 😩