Sinopsis : Nama ku David Taufan seorang kurir paket yg rela mendonorkan satu ginjal ku untuk papah dari wanita yg ku cintai .tetapi dia sangat kasar ,mudah emosian dan tak mencintaiku secara tulus .tetapi diriku rela memberikan semua nya yg ku mampu untuk nya .diriku berusaha menjadi kekasih yg baik dan sabar .tetapi suatu saat diriku menerima pil hitam ketika hari ulang tahun kekasih ku itu dia diberi kado istimewa sebuah mobil bagus dari lelaki lain .
diriku sangat hancur .semua pengorbanan ku sia sia setelah melihat itu .hingga kondisi ku drop karna hanya memiliki satu ginjal saja .
kedua orang tuaku telah tiada .kenapa diriku memberikan ginjal ini pada papah kekasihku itu?"jawaban nya adalah diriku pernah di bantu dalam materi sewaktu ayah ku sakit keras diriku tak punya biaya banyak .sebagai balas budi nya diriku rela mendonorkan ginjal ini .tetapi semua itu tiada artinya .karna dia memilih lelaki lain
di saat detik terakhirku , aku menuliskan sebuah surat untuk nya .simak di sini
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon delita bae, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
ep 14" Kecelakaan
Aku sudah mandi dan shalat subuh saat nya aku sarapan bersama abang .Diriku selalu berzikir di mana pun untuk mengagungkan Allah SWT.karna telah memberikan aku banyak nikmat terutama perekonomian keluarga berubah .
Aku duduk manis sambil menyantap makanan yg telah di masak oleh abang .sambil melihat ke arah wajah nya aku tersenyum.
" bang hari ini aku berniat membelikan makanan untuk Diani " aku memulai topik.
"boleh , semoga dia menerima ya" Abangku menepuk pundak ku sambil tersenyum.
" iyah , aku setelah ini mau ke Rumah Diani dulu terus ke kantor ." aku menghabiskan makanan itu sampai bersih .
" oke , abang mau berangkat juga nanti kita bareng abang ke kafe kau ke rumah Diani" abangku membawa piring itu ke dapur .
" siap , aku mau memakai sepatu dulu ya" aku mengambil sepatu itu lalu memakainya.
Abangku keluar lagi sambil membawa helm nya lalu mengunci pintu , aku sudah rapih dan naik ke motor .
Kening ku di kecup oleh abang lalu dia menaiki motor nya .
Aku menuju rumah makan yg sering Diani makan di sana .diriku membeli makanan kesukaan nya .
Setelah dapat aku pun ke rumah Om Aby .
Diani ada di luar dia mau berangkat aku segera mendekati nya .
Ada om Aby dan Tante Syntia juga di luar .
" sayang ini makanan kesukaan mu "aku memberikan nya sambil tersenyum manis.
" iya" Diani menerima nya dengan Dingin lalu dia masuk ke dalam mobil .aku hanya mengelus dada melihat reaksi nya .
Om Aby pun mengelus pundak ku dengan lembut .
"sabar ya" Om Aby menatap mata ku sambil tersenyum tipis .
" iyah , om tan aku pamit ya mau ke kantor" aku mencium tangan kedua nya .
" selamat ya sekarang udah jadi sekretaris nya Ditya , hebat kau nak bisa mengambil hati laki- laki dingin itu" Tante Syntia menepuk pundak ku.
" iyah , mungkin dia suka dengan sikap ku tan " aku mencium tangan nya sambil tersenyum.
" iyah , semoga betah, hati - hati dengan nya karna dia itu belum kau kenal lama" Om Aby menatap ku penuh ke khawatiran .
" iyah om, aku juga sambil berwaspada" Aku tersenyum.
Lalu aku pun menuju ke kantor takut kesiangan.
Diani sudah sampai di kantor nya.
Aku pun sampai di kantor Ditya , untung nya tidak telat .
Aku turun dari motor , lalu masuk ke dalam sambil memberikan senyuman pagi kepada para staf lain nya.
Aku kaget karna di meja sudah ada bungkusan kotak berwarna biru di lengkapi nama ku .
Aku bertanya pada Ditya yg sedang fokus dengan layar leptop nya.
" maaf ini untuk siapa ya?" aku membawa kotak itu mendekati nya.
" untuk elu lah , dari bokap" Ditya menjawab sambil sibuk dengan keyboard leptop nya.
" oke sampaikan ya dari aku terimakasih " aku membuka nya dengan penasaran .
" iyah , akan gua sampaikan " Ditya masih fokus dengan leptop nya.
Ternyata isinya ponsel baru , aku kaget dan tak percaya .
" ponsel baru ?" aku menatap Ditya sambil masih tak percaya.
" iye , karna bokap suka dengan kerja elu yg semangat dan berhasil mengambil hati para investor lain untuk bekerja sama dengan perusahaan gua ini" Ditya tersenyum sambil menatap ku.
" sungguh sangat bahagia , tapi tidak perlu seperti ini juga , karna aku hanya ingin perusahaan mu maju jaya " aku memasukan ponsel itu ke tas selempang ku yg baru.
" udah lah , itu juga masih belum seberapa bagi bokap" Ditya menepuk pundak ku.
" oke makasih ya" aku tersenyum sambil menatap bahagia nya.
Ditya hanya tersenyum sambil kembali duduk.
Waktu terus berjalan , tiba saat nya waktu shalat Dzuhur , aku bergegas menuju mushola dekat kantor .
Di susul Ditya mengejar ku dengan senang.
" gua ikut , kita bareng" Ditya merangkul ku sambil tersenyum .
Kami pun sampai di sana tidak perlu naik kendaraan karna dekat.
Aku melepas sepatu sambil memasukan kaos kaki nya ke dalam sepatu.Ditya pun sama.
Lalu masuk dengan bersamaan .aku ke toilet dulu karna tak tahan .lalu berwudhu di samping ku Ditya.
Kami masuk ke dalam lalu shalat dengan bermakmum ke imam mushola itu.
Setelah beres aku bersujud syukur terlebih dahulu karana sebagai bentuk syukur ku pada Allah yg telah memberikan aku ketabahan hati menghadapi Diani.
Setelah selesai aku kembali keluar tapi sebelum memakai sepatu aku memasukan sedikit rezeki ke kotak amal , dengan di tutupi oleh sapu tangan ku.
Ditya pun sama di kotak sebelah kiri nya .dia berniat untuk nya dan keluarga.
Kami pun kembali lagi ke kantor dengan segar.
Waktu terus berjalan sampai menunjukan waktu nya pulang .
Aku bersiap menuju motor untuk pulang .
Ditya pun menuju mobil nya sambil mendekati aku.
" bro , bareng aja" Ditya menghalangi ku untuk pulang sendiri .
" terimakasih , tapi aku malu ," aku menolak nya.
" ayo lah " Ditya turun menarik ku. Lalu supir pribadi nya turun membawa motor ku .
aku tak bisa menolak .lalu kami pulang .
Diani sedang mabuk bersama teman- teman nya di kafe setelah pulang dari kantor .
Aku melihat dia yg sempoyongan , lalu aku turun mendekati nya, niat hati ingin membantu tapi di tolak Ditya turun sambil ikut membantuku.
" sayang aku antar pulang ya" aku merangkul nya .
" lepas!" Diani mendorong ku sampai jatuh .
" sayang kenapa sih ?" aku berdiri sambil menatap nya
" karna aku tidak mencintai mu! Tapi aku mencintai Erlang dan Ditya" Diani menunjuk Ditya.
" tapi sayang aku mencintai mu dengan tulus " aku memengangi tangan nya .
Ditya hanya diam mendengar penuturan Dianiku .
" lepas! Aku tidak mencintai mu kau paham itu!" Diani sambil mendorongku ke jalan karana lokasinya di pinggir jalan .tiba - tiba mobil berwarna biru melaju kencang , aku pun terpental .
" Davidddd" Ditya menghampiri ku yg tergeletak dengan darah mengalir deras.
Aku tak sadarkan diri , lalu Ditya membawa ku dengan panik ke rumah sakit .
Diani hanya diam melihat ku sambil sempoyongan.
Sampai lah di rumah sakit , aku langsung di bawa ke igd .
Ditya dan supir nya menunggu di luar dengan panik . Lalu dia menghubungi abangku dengan bergetar.
" hallo bang , David kecelakaan dia sekarang di rumah sakit Cahaya Medika" Ditya memulai memberitahu abang .
" apa......" abangku lemas , dan langsung berlari ke tempat parkir lalu melajukan motor nya dengan panik .
Saking cepat nya sampai di pelataran Rumah sakit.
" Dit , David tidak papa kan?" Abangku mengoyangkan pundak Ditya.
" belum keluar dokter nya" Ditya menenangkan abang .
Tak lama pun dokter keluar .
" dok gimana kondisi adik saya?" abangku menatap panik dokter.
" kondisi nya kritis dan kehilangan darah banyak" dokter menjelaskan , abang langsung lemas .
" ambil darah saya aja dok" Ditya mengajukan diri.
"oke ikut" dokter melangkah di susul Ditya.
Abangku histeris sambil menatap ku dari jendela.
Tante Syntia dan Om Aby datang ke rumah sakit setelah di beri tahu oleh Diani .
" nak gimana kondisi David ?" Om Aby panik sambil mendekati abang .
" kritis om , dia kehilangan darah banyak" abangku memberitahu sambil ingus nya masuk keluar.
" hiks , maafkan putri om ya , karna dia emosi dalam.keadaan mabuk jadi mendorong David sampai tertabrak mobil" Om Aby memeluk abang ku.
" saya tidak akan memaafkan dia , karana tidak menghargai adik saya sebagai kekasih nya" abangku marah besar .
" tidak papa nak , kau berhak marah " tante Syntia mengelus abangku.
lalu Ditya menghampiri lagi dengan kapas di apit di tangan nya.
" thank ya dit atas kebaikan mu " abangku mengelus pundak Ditya.
" iyah , gua kasihan sama David karana dia tidak di hargai oleh Diani .dan Diani bilang dia mencintai gua dan Erlang" Ditya memberitahu .
" apa....." keterlaluan dia itu!" tante Syntia mengepal tangannya.
" udah tan kita masuk aja" Abangku masuk lalu di susul ketiga nya.
Aku terbaring tak berdaya di temani alat medis terpasang .
" vid kau harus kuat , jangan meninggalkan abang" abangku mencium tangan ku sambil air mata nya menemani.
" sabar ya , adik mu pasti sadar dia kuat " Om Aby mengelus punggung abang .
" tapi om , saya takut karna dia orang satu- satu nya yg saya punya di dunia ini" Abangku menatap mata Om Aby.
" tau , kita harus banyak berdoa " Om Aby memeluk abangku.
" nak maaf kan juga ya tadi pagi putri kami menolak makanan pemberian David , malah di berikan ke Ob di kantor nya " Tante Syntia menangis memeluk abang.
" keterlaluan ,sejujur nya saya ingin hubungan mereka berakhir dari pada David tersiksa lebih dalam, tetapi dia tetap pada cinta nya " abangku menatap kedua orang tua Diani.
" iyah , lebih baik begitu tapi David tetap mencintai Diani putri kami, kasihan juga" Tante Syntia mengelus abangku.
"iyah , tidak tau juga ,gimana baik nya , kasihan melihat perjuangan nya selama ini , dia rela tidak makan siang hanya demi membeli cincin untuk Diani tetapi balasan nya tidak enak tak di hargai sedikit pun." abangku menangis.
" kami juga kasihan , sekarang kita fokus untuk memberikan semangat pada nya agar cepat melewati masa kritis nya" Om Aby dan tante Syntia bersamaan .
" iyah benar tuh , gua yakin David akan sadar karana dia kuat" Ditya mengelus pundak abang sambil memberikan kotak berisi ponsel baru itu.
" apa ini?" abangku menerima dengan penasaran .
" ponsel baru dari bokap untuk David , karna bokap suka dengan kerja nya .maka dari itu memberikan ini pada David" Ditya menjawab sambil tersenyum .
" oh oke thank ya , keluarga mu banyak membantu termasuk Rivan selalu memberikan diskon pada ku" Abang mengusap air mata nya sampai suara nya pun serak.
" iyah , tenang , kita shalat magrib yuk biar David segera sadar" Ditya mengajak Abangku .
" oke yuk" jawab abang dengan mengecup kening ku terlebih dahulu.
Tante Syntia dan Om Aby pun berwudhu secara bergantian.
Sementara di rumah , Diani merasa bersalah dan ketakutan , sampai dia tidak bisa tenang .
Abang , Ditya , Om Aby dan Tante Syntia sudah selesai melaksanakan Shalat lalu mereka berdoa untuk ku.
Abang menangis mengecup kening ku air mata nya membanjiri pipi sampai suara nya pun serak , abang tak mau kehilangan ku karana baginya aku kebahagiaan nya .
wajah abang begitu ketakutan ketika mendengar kabar mengenai kondisi ku .
Kasih sayang nya begitu sangat besar pada ku , abang berusaha memberikan aku yg terbaik dirinya selalu mengalah demi kebahagiaan.ku .
Bang Rivan , om Andika dan tante Amelia datang ke rumah sakit setelah di beritahu oleh Ditya.
" gimana kondisi David ?" Bang Rivan mendekati abang ku.
" kritis dan kehilangan darah banyak , tapi Ditya mendonorkan nya jadi sekarang tinggal menunggu saja sadar " Abangku penuh ingus keluar masuk.
" sabar ya , aku yakin David bisa melewati masa Kritis nya , karana dia hebat , kuat dan tangguh" Abang Rivan mengelus punggung abangku .
" iyah , begitu takut , karna dia sangat berharga bagi hidup ku" abang ku mengelus rambut ku dengan sesengukan .
" nak kalo penabrak nya gimana?" Om Andika membuka suara nya.
" penabrak nya udah bertanggung jawab membiayai semua biaya perawatan nya " Abangku mengusap air mata nya.
" syukur lah , kami lega , sekarang kita berdoa aja biar cepat sadar" tante Amel mengelus abangku .
" Mah Pah aku izin tidur di sini boleh?" Ditya menatap kedua orang tua nya.
" boleh , memang kenapa?" om Andika penasaran.
" karana aku mau menemani bang Daniel karna kasihan terlalu capek kan nanti aku yg gantian menjaga kalo habis infusan malam.aku memanggil suster nya " Ditya menatap mereka.
" boleh , nanti kami bawakan pakaian ganti ya" Tante Amel mengelus Ditya sambil tersenyum tipis.
" oke makasih mah" Ditya senang sambil tersenyum.
Mereka pulang bareng bersama om Aby dan Tante Syntia.
" dit boleh tau alasan kau sampai seperti ini kenapa ?" Abangku menatap mata Ditya.
" karna gua senang bang bisa berteman dengan adik mu" Ditya menjawab sambil menatap mata abang.
" oh kira in kau seorang yg suka sesama jenis" abangku menatap nya .
" hahahaha , bang kau itu lucu , gua tidak seperti itu juga kali , masih jantan dan normal" tawa ngakak Ditya sambil memengangi perut nya .
" maaf ya " abangku tertawa tipis.
" iyah , tenang , lucu kok " Ditya tertawa sambil merapihkan jas nya .
Lalu suster masuk untuk memindahkan ku ke ruangan .
Tak lama pun aku sudah pindah ke ruangan Vvip no 6.
Galang dan Dimas datang membawa makanan .mereka tau dari tante Syntia .
" bang sabar ya , kami juga sedih mendengar kabar kalau David kecelakaan " ucap kedua teman ku itu.
" iyah ,terimakasih kalian sudah datang ke sini " abangku mengelus kedua teman ku.
" sama - sama kami banyak di bantu oleh David sewaktu susah ,walau kecil tapi sangat berharga " kedua teman ku duduk menatap abang.
" iyah , karana David orang nya Dermawan suka membantu orang lain walau sedikit , abang paling sedih jika kondisi nya seperti ini , kalian sangat beruntung bisa menjadi teman nya , abang juga begitu bersyukur mempunyai adik seperti David karna hati nya begitu lembut tidak pernah keras" abangku menangis sambil memeluk aku .
" sabar bang , kami akan menunggu David di sini tidak pulang " Galang dan Dimas bersamaan mengelus abangku .
" terimakasih , kalian sampai rela tidak pulang demi David" abangku memeluk kedua teman ku.
" sama sama bang, kami mau ke kantin dulu ya" kedua teman ku melangkah .
" iyah" abangku tersenyum .Ditya hanya tersenyum melihat kedua teman ku itu.
Aku sangat bersyukur di kelilingi mereka yg baik , selalu mengerti aku.
"