Cyra Alesha wanita berusia 25 tahun wanita yang berhati baik dan tulus selalu di bully dan di hina karena fisiknya yang berbeda dari yang lain.Semua orang selalu memandang remeh Cyra akan karena fisik yang tak terawat.
Bagaimana kisah Cyra Alesha selanjutnya?
simak ya gess..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Taurus girls, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 31
"Kenapa sih bu ngatai Rendi katarak segala?" Saur bu Ella.
"Iya sih kenapa bu Sari?" Bu Umi juga penasaran tak ada angin tak ada hujan bu Sari tiba-tiba mengatai anaknya bu Mini.
Bu sari berdecak sebal karena bu Ella dan bu Umi tidak menyadarinya.
"Lihat istrinya si Rendi itu badannya kurus banget wajahnya masih kaya bocah mau-maunya si Rendi sama itu perempuan mendingan anak gadis ku kemana-mana!"
Cyra yang kebetulan belum pergi karena menunggu jalanan sepi pun mendengar dengan jelas perkataan bu Sari yang menghina dirinya.
Saat ini juga perasaan Cyra terasa sakit praduganya terhadap bu Sari dan teman-temannya salah besar, mereka sama saja memaki dirinya dibelakang.
Bu Umi mencubit pelan lengan bu Sari.
"Jangan keras-keras ngomongnya bu, itu mbak Cyra masih disana kalau mendengar bagaimana? Ada bu Mini juga"
Bu Sari menatap Cyra sebal memang benar apa yang dikatakan bu Umi.
Setelah jalanan sepi Cyra segera pergi dengan motornya karena sejak dulu hatinya memang tulus Cyra tersenyum ramah pada bu Ella, bu Umi dan bu Sari berbarengan dengan motornya yang menjauh.
"Cyra kau kenapa Nak?"
Dikaca spion Mini melihat anak menantunya menangis.
Cyra terkejut karena mertuanya menyadari jika dirinya tengah menangis segera Cyra mengusap air matanya dan berekspresi seperti biasa.
"Tidak apa-apa bu memangnya aku kenapa?"
"Kalau tidak apa-apa kenapa ibu melihat kau menangis dikaca spion kelihatan lho Nak, jangan bohong pada ibu"
Mini tak suka jika Cyra menyimpan sesuatu Cyra adalah istrinya Rendi dan Rendi adalah anaknya jadi Cyra juga adalah anaknya juga bagian dari keluarganya.
"Kelilipan bu bukan menangis ibu ada-ada saja" Jawab Cyra terkekeh supaya ibu percaya.
🔹🔹🔹
Setelah mengantar ibu kembali kerumahnya Cyra menjemput Hasa ketempat les tapi kata guru lesnya Hasa sudah ada yang menjemput. Lekas Cyra kembali kewarung pikirnya mas Rendi yang menjemputnya.
Begitu sampai didepan warung Cyra parkir motor lalu masuk kedalam warung.
"Assalamualaikum" Salam Cyra terlihat ada beberapa orang tengah makan.
"Waalaikumsalam" Rendi sedang membuat es teh di dapur.
Cyra menyusul suami.
"Banyak tidak pesanannya?" Tanya Cyra pada suami.
"Buatkan es jeruk dua untuk bapak-bapak yang pakai baju biru" Jawab Rendi selesai membuat es teh lalu membawa ke pelanggan yang memesan.
"Oke"
Cyra pun membuat es jeruk sesuai permintaan suami, tak butuh lama Cyra membawa dua gelas es jeruk ke pemiliknya.
Karena sudah selesai dengan pesanan pelanggan, Rendi dan Cyra duduk di kursi dapur tempat biasanya untuk santai.
"Hasa sudah kau antar ke rumah Mas?" Tanya Cyra sejak tadi penasaran karena Hasa tidak kelihatan.
Rendi menoleh cepat.
"Aku ti---"
"Cyraaa ! Cyraaa !" Suara teriakan seseorang terdengar dari luar membuat bibir Rendi mengatup rapat.
Cyra yang merasa namanya di sebut secepatnya keluar warung menemui orang itu, ternyata bu Maya yang datang dengan Hasa yang di tuntunnya.
"Ada apa bu Maya kenapa berteriak aku sampai kaget lho bu?" Tak bohong jantung Cyra berdebar kuat karena teriakan bu Maya.
Bu Maya menatap Cyra sengit Hasa yang di tuntun segera memeluk Mamanya.
"Punya anak itu di urus yang benar Cyra ! Sudah waktunya pulang les kenapa tidak di jemput tepat waktu, untung saja aku lewat kalau tidak Hasa bisa saja sudah di culik orang !"
Sarkas bu Maya menggelegar membuat pelanggan yang di dalam warung sedang makan melongok keluar demi ingin tahu apa yang sedang terjadi.
Cyra memang merasa melakukan kesalahan karena tidak menjemput Hasa tepat waktu, tapi itu juga karena mengantar ibu lebih dulu.
"Maaf ya bu karena sudah merepotkan bu Maya, lain kali aku akan menjemput Hasa tepat waktu kali ini yang pertama dan terakhir tadi telat jemput karena aku mengantar ibu ke balai desa lebih dulu"
Jelas Cyra tidak ingin bu Maya mengiranya yang tidak-tidak.
Mendengar suara gaduh di depan warung Rendi lekas menghampirinya.
"Ada apa bu Maya kenapa ribut-ribut?" Tanya Rendi yang sudah diluar warung mendekati istri dan bu Maya.
"Maaf Mas---"
"Rendi istri mu ini lho tidak becus ngurus anak, masa anaknya sudah pulang sekolah tidak di jemput kalau Hasa hilang di bawa orang bagaimana?! kalau sudah jadi orang tua ya tanggung jawab mbak yang perhatian sama anak, ini nih efek kalau masih bau kencur sudah ngebet pengen nikah!"
Sela bu Maya membuat Cyra mengatupkan bibir.
"Maaf bu Maya tapi aku---"
"Jadi kau tidak menjemput Hasa?" Rendi menatap Cyra kecewa istrinya pergi lama masa anaknya tidak di jemput dan justru di jemput orang lain.
Cyra menunduk tahu kalau dirinya salah tapi Cyra juga menyesalinya tidak tahu juga jika bu Maya yang menjemput Hasa pikir Cyra Hasa sudah di jemput Rendi.
"Maaf mas, aku pikir kau yang jemput Hasa aku sampai sana gurunya berkata sudah ada yang jemput" Jelas Cyra.
Bu Maya menunjuk Cyra.
"Makanya Ren, kalau pilih istri itu yang becus jangan yang masih bau kencur, gini kan akibatnya saya permisi"
"Makasih bu Maya maaf juga sudah merepotkan ibu" Rendi tak enak hati pada bu Maya.
"Tidak papa!" Jawab bu Maya.
Bu Maya pun pergi dari warung Rendi setelah puas mengeluarkan kata-kata dari hatinya.
Cyra menoleh ke belakang di pintu warung para pelanggan berkerumun menatap kegaduhan yang melibatkan dirinya.
Cyra merasa malu mereka semua pasti akan memaki dirinya mengatainya ibu yang tidak becus juga.
Mata Cyra memerah air asin memenuhi pelupuk mata membuat pandangan matanya buram.
Tidak kuat untuk tak menangis Cyra melepas tangan Hasa yang memeluk pinggangnya berlari ke dalam warung menerobos paksa pelanggan yang masih stay di sana menonton dirinya yang di marahi bu Maya.
"Ada apa sih?"
"Kok ada orang marah-marah?"
Begitu lah bisik-bisik mereka yang terdengar di telinga Cyra.
Hasa yang masih bocah kebingungan melihat Mamanya pergi begitu saja.
"Mama kenapa Pa?"
Rendi menatap Hasa.
"Ayo masuk Mama mungkin capek seharian bantu Papa di warung" Jawabnya.
Hasa membulatkan bibir membentuk huruf O.
Rendi dan Hasa pun masuk ke dalam warung menatap para pelanggan yang sudah pasti melihat dan mendengar keributan ini.
"Bapak Ibu maaf ya untuk kericuhannya tadi terjadi kesalah pahaman sedikit mohon di mengerti"
"Kami paham mas tidak papa santai saja" Sahut salah satu pelanggan.
Cyra masuk kekamar mandi mengunci pintu dan menangis sejadi-jadinya di sana.
"Hiks...hiks...hiks...kenapa semua orang menghina ku?"
salam dari "aku dan teman kamarku"
"aku dan teman kamarku"
terima kasih
huhuhu....
tp seneng sih end mereka mau niikah lagi bahagia selalu cy ren
hiks..hiks...
semangat author ku sehat selalu murah rezekinya
thor sedih bngt bab yang ini.
double up ya thor. plisss ... pnsarn sma bab slnjutnya.
trnyta agam juga suka nonton drama./Facepalm//Facepalm/
apa beneran cyra sama rendi bakalan pisah?
nggak kuat melihat mereka berdua berakhir dngan perpisahan.
/Sob/
semoga aja mereka bisa damai lagi bahagia bersama lagi.
ktanya nggk rela. kok mlh ngomong gitu./Sob//Sob//Sob/