Seorang pria Sedang duduk Dengan Mata berkaca - berkaca Melihat Foto tiga Orang Yang Ada Di Dalam bingkai, Terlihat Seorang Wanita Dewasa Yang sangat Cantik Dan Seorang Anak Laki - laki Tampan persis seperti Dirinya Yang Tengah tersenyum tulus kearah Kamera, Sedangkan di sebelah Pria Dewasa yang Tersenyum Paksa.
"Maafkan Daddy Sayang, Maafkan Aku Zara. "Lirih pria itu penuh penyesalan. sambil Mengusap Foto Yang Ada didalam bingkai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hassanah02, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 26
"Mungkin itu klien nya kak. "Jawab Zara santai Walau pun di dalam hatinya banyak sekali pertanyaan.
"Mungkin dek. Tapi kamu baik - baik Saja kan. "Tanya Glen khawatir.
"Iya kak aku baik - baik saja ko, Kakak tenang Saja ya. "Jawab Zara setelah mendengar nada khawatir Glen.
"Syukur lah, Oh ya dek kakak Hari ini berangkat ke london Karna perusahan kakak sedang bermasalah disana, Maaf hanya memberitahu lewat telpon karna waktunya mepet. Dan tolong Salamkan ka kepada keponakan kakak. "Beritahu Glen.
"Iya kak nanti akan aku sampai kan kepada Zein, Dia pasti akan kangen sama Uncle nya n kakak hati - hati ya. "Sahut Zara. Karna Zein sudah tahu bahwa Glen kakak kandung Zara yang berarti Om nya.
"Iya kakak juga pasti kangen kepda Zein, Kamu kalau sedang ada masalah beritahu kakak, Inget kamu masing punya kakak yang akan selalu mendukung mu. "Beritahu Glen Agar Zara tidak menyimpan nya sendiri.
Setelah itu Glen mematikan telepon nya, Zara termenung sendiri di dalam kamar memikirkan siapa yang makan malam dengan Raka.
"Apa wanita yang di restoran ya. "Terka Zara pada dirinya sendiri.
Setelah itu Zara bangkit karna sudah Waktunya menjemput anak nya, dan tidak memikirkan nya lagi. Sesudah sampai disana Zara langsung di sambut Zein yang ternyata sudah menunggu di depan sekolah. Zara turun dari mobil dan berjalan menghampiri Zein yang tengah tersenyum melihat kedatangan sang ibu.
"Maaf Sayang sudah membuat kamu menunggu, Soal nya tadi di jalan mobil mami terjebak macet. "Ucap Zara.
" Tidak apa - apa Mami, Zein juga baru keluar dari kelas. "Beritahu Zein sambil menggandeng tangan ibu nya.
Mereka berjalan sambil bergandengan tangan seperti biasa nya. Sesampainya di dalam mobil, Zara langsung melajukan mobil nya untuk pulang ke rumah karena kebetulan cuaca hari ini sangat panas.
"Oh iya tadi Uncle Glen telpon kata nya salam buat Zein, Dan Om Glen juga memberitahu Mami kalau amu ke Londo karna perusahan sedang dalam masalah. "Beritahu Zara.
"Berapa lama Om Glen di London Mi. "Tanya Zein dengan raut Wajah sedih.
"Tidak tahu, Sudah jangan sedih Kan masih bisa lewat telpon kalau kamu kangen sama Uncle Glen. "Jawab Zara.
Zara tahu Zein sangat dekat dengan Glen, mungkin karna Zein kurang kasih Sayang Dari Raka hingga Sangat dekat dengan Glen Yang notaben Om nya yang sudah memberikan kasih Sayang seperti Seorang ayah. Zara Sampai Saat ini belum memberitahu ke Raka bahwa Glen kakak nya karna belum sempat, Apalagi melihat sikap cuek Raka kepada dirinya.
Setelah setengah jam berkendara akhir nya mobil yang mereka tumpangi Sampai di depan rumah Raka. Sambil bercanda mereka masuk kedalam rumah. Zein langsung masuk ke kamar untuk ganti baju, Sedangkan Zara pergi ke dapur untuk menyiap kan makan siang untuk dirinya dan Zein.
Sedangkan di tempat lain Raka memanggil Dion untuk masuk kedalam ruangan nya, Setelah Dion masuk, Raka menyuruh untuk duduk di depan nya.
"Ada Apa, Ada masalah serius di kantor? "Tanya Dion dengan penasaran. Namun Raka menggeleng.
"Aku ingin kau memanggil pengacara Untuk mengurus perceraian ku dengan Zara. "Jawab Raka dengan Santai. Dion kaget mendengar peekataan Raka yang ingin mencerai kan Zara.
"Apa kamu tidak mempertimbangkan nya lagi Raka..? "Tanya Dion setelah sadar akan keterkejutan nya.
"Untuk apa aku mempertimbangkan nya lagi, Aku tidak mencintai wanita, Aku hanya mencintai Celine Saja jadi setelah aku bercerai dengannya aku akan segera menikahi Celine. Sebaiknya kamu turuti saja perintahku jangan membantahnya. "Sentak Raka tidak terima karena ia sudah yakin dengan keputusannya.
di bandingkan zhara...