NovelToon NovelToon
Emily:Ketika Cinta Harus Memilih

Emily:Ketika Cinta Harus Memilih

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:56.3k
Nilai: 5
Nama Author: Novi Zoviza

Sekuel (Mommy untuk baby Arsha)

Pricillia Myliarno Ricardo gadis cantik berusia 24 tahun.Dibuang ibu kandung saat kecil dan di rawat oleh wanita yang ia anggap adalah ibu kandungnya.

Dan jatuh cinta pada seorang pria tampan namun semua yang ia rasakan harus sirna setelah kejadian satu malam yang merubah hidupnya.

Yuk simak ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Novi Zoviza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14. Permintaan Yovan

Hari ini Kafka sudah diizinkan untuk pulang dari rumah sakit, namun bocah Itu tampak merajuk karena Daddy-nya belum kunjung datang jemputnya.

Emily sudah berusaha untuk membujuk anaknya itu dengan mengatakan Yovan saat ini sedang sibuk dengan pekerjaannya namun Kafka tetap saja tidak mau mendengarkannya.

Tidak hanya Emily, Grace dan juga Diego ikut membujuk Kafka tapi anak itu masih tetap tidak mau beranjak dari tempat tidurnya.

"Emily memang benar Daddy-nya Kafka datang ke sini?,"tanya Grace karena belum pernah bertemu dengan Daddynya Kafka selama Kafka dirawat di sini.

"Iya Bu...,"angguk Emily.

"Jadi dia sudah mengingat kalian?,"tanya Grace dengan tatapan penuh selidik.

Emily terlihat mengganggu pelan, saat ini pikirannya tertuju pada Yovan yang entah ke mana padahal pria itu sudah berjanji akan datang menjemput Kafka pulang dari rumah sakit. Ia sudah menghubungi Yovan namun nomor pria itu tidak aktif.

"Jangan-jangan pria itu sudah kembali ke negaranya. Sekali pecundang tetap pecundang," ucap Diego dengan pedasnya.

"Diego...jaga ucapanmu!," Ujar Grace yang tidak suka mendengar keponakannya berbicara kasar seperti itu.

Diego terlihat membuang muka ke arah lain karena kesal Bibinya terkesan membela pria itu. Padahal pria itu menurutnya terlalu memanfaatkan keadaan.

"Mommy..ayo telepon Daddy!," rengek Kafka menggoyang tangan Emily. Wanita itu tersentak dari lamunannya lalu tersenyum tipis pada Kafka.

"Sayang...mungkin saat ini Daddynya sedang sibuk. Kita pulang duluan saja ya nanti kita bilang sama Daddy kalau kamu sudah pulang ke rumah,"jawab Emily.

Kafka terlihat menggeleng dengan cepat."Aku nggak mau Mommy, aku maunya sama Daddy,"ucap Kafka menundukkan kepalanya kebawah.

Tidak lama terlihat pintu ruang rawat Kafka terbuka membuat semua orang menoleh ke arah pintu. Ternyata yang datang adalah Yovan, nafas pria itu terlihat terengah-engah karena berlari melewati lorong rumah sakit. Ia takut terlambat dan Kafka sudah lebih dulu pulang. Ternyata dugaannya salah Kafka masih menunggunya.

"Daddy...,"pekik Kafka dan langsung merentangkan kedua tangannya pada Yovan.

Grace yang melihat pemandangan itu membulatkan kedua matanya. Wanita paruh baya itu terlihat syok dengan apa yang dilihatnya. Pria yang dipanggil Daddy oleh Kafka adalah pria yang merupakan pemilik dari perusahaan tempatnya bekerja.

"Jika datang terlambat itu dikabari bukan malah membuat orang menunggu," ketus Digo yang kesal melihat kedatangan Yovan. Semenjak kedatangan pria itu Kafka lebih mementingkan pria itu daripada dirinya.

"Diego...,"ucap Grace meminta ponakannya itu untuk diam.

Yovan tidak menghiraukan ucapan Diego, pria itu langsung memeluk Kafka dan memberikan hadiah yang diinginkan anaknya itu. Kemarin Kafka menagih janji Yovan untuk membelikannya es krim dan juga coklat jika ia sudah sembuh. Dan sebelum kesini ia harus membeli semuanya oleh karena itu ia datang terlambat.

"Terima kasih Daddy..,"ucap Kafka dengan riangnya menerima es krim dan juga cokelat yang diberikan Yovan.

"Iya sayang tapi Kafka tidak boleh banyak makan coklatnya, oke,"jawab Yovan.

"Oke Daddy...,"angguk Kafka dengan cepat.

"Maaf ya membuat kamu dan yang lainnya menunggu, aku tadi harus mencari hadiah ini untuk Kafka,"Ucapkan pada Emily yang duduk sebelah Kafka.

"Iya...,"angguk Emily mengangguk dengan pelan. Ia tidak bisa marah pada Yovan karena dengan pria itu datang saja ia sudah bersyukur.

"Ayo kita pulang!,"ucap Yovan langsung menggendong Kafka.

"Tuan...jadi anda ini ayahnya Kafka?," Tanya Grace tiba-tiba menghampiri Yovan.

Yovan terlihat mengangguk pelan dengan tatapan dinginnya. Kemudian pria itu melanjutkan langkahnya keluar dari ruang rawat inap Kafka diikuti Emily dari belakang menyeret koper kecil milik Kafka.

Grace terlihat menghela nafas beratnya dan menatap tajam pada keponakannya yang sudah berbicara tidak pantas Yovan."Diego... jaga sikapmu di depan Tuan Yovan!," ucap Grace.

Diego mengerutkan keningnya tidak mengerti dengan ucapan Bibinya itu."Emangnya dia siapa Bi?. Dan kenapa Bibi memanggilnya dengan sebutan Tuan?," jawab Diego.

"Kamu tahu Tuan Yovan adalah pemilik perusahaan tempat Bibi bekerja. Jadi tolong jaga sikap kamu di depannya karena Bibi tidak ingin memiliki masalah dengan Tuan Yovan,"ucap Grace lalu melangkah meninggalkan Diego yang tampak terkejut dengan jawabannya.

"What? dia adalah Big boss-nya Bibi?," gumam Diego dengan tatapan tidak percaya.

***

Yovan mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang meninggalkan pelataran rumah sakit. Sementara Emily duduk di sebelahnya menggendong Kafka.

"Emily benar kamu tidak mau kembali ke Indonesia?,"tanya Yovan melirik sekilas pada Emily lalu kembali fokus pada jalanan.

Emily menoleh pada Yovan."Untuk apa lagi aku kembali ke Indonesia? Aku punya kehidupan di sini bersama Kafka,"jawab Emily.

"Untuk menjadi istriku,"jawab Yovan.

Emily terlihat terdiam mendengar ucapan Yovan. Ia tidak tahu harus menjawab apa saat ini karena pernyataan Yovan terlalu cepat untuknya. Jujur sampai saat ini dia masih mencintai pria itu tapi semuanya butuh proses dan semuanya tidak seperti dulu. Banyak pertimbangan yang ia pikirkan saat ini jika akan menikah dengan Yovan termasuk restu dari Daddy-nya. Dia sudah berjanji pada grandma-nya untuk tidak lagi berhubungan dengan ayah kandungnya itu. Dan untuk menikah ia harus menemui Daddy-nya dan meminta restunya.

"Kenapa diam? kamu tidak mau?,"tanya Yovan.

"Kamu sangat percaya diri, kamu pikir aku akan bersedia menjadi istrimu?,"jawab Emily dengan wajah datarnya.

Yovan terkekeh pelan mendengar jawaban Emily."Tentu saja kamu mau, karena aku tahu kamu masih mencintaiku,"ucap Yovan. Ia sangat yakin Emily masih mencintainya. Namun jika Emily tidak lagi mencintainya ia akan membuat wanita itu kembali mencintainya karena ada anak di antara mereka.

"Anda sangat percaya diri Tuan Yovan,"jawab Emily.

"Harus...Jika aku tidak percaya diri maka bisa saja kehilanganmu kembali," ucap Yovan melirik Kafka yang tertidur di atas pangkuan Emily.

Yovan menggenggam tangan Emily dengan lembut."Jika kamu tidak lagi mencintaiku maka aku akan kembali berjuang untuk mendapatkan cintamu,"sambung Yovan dengan tatapan serius setelah mobil yang ia kendarai berhenti di depan kediaman Emily. Ia sudah mengetahui kediaman Emily karena satu hari yang lalu mengantar wanita itu mengambil perlengkapan Kafka.

"Aku mencintaimu Emily...sangat mencintaimu,"ucap Yovan dengan tatapan dalamnya.

Tok tok tok

Yovan mengumpat pelan saat kaca mobilnya dari luar oleh seseorang yang tak lain adalah Diego. Pria itu terlihat begitu sangat kesal karena sudah mengganggu waktunya bersama Emily.

"Ck...pria itu mengganggu saja,"ucap Yovan berdecak kesal.

Emily tersenyum tipis melihat wajah kesal Yovan. Ia yakin sekali saat ini Yovan tengah merutuki Diego di dalam hatinya.

Yovan menurunkan kaca mobilnya dan menatap tajam pada Diego yang tampak juga menatapnya dengan tajam."Apa kau tidak memiliki pekerjaan lain selain menggangguku dan Emily?," ketus Yovan.

"Aku tahu kau sedang memanfaatkan keadaan saat ini,"jawab Diego.

"Siapa yang memanfaatkan keadaan? Aku ayahnya Kafka dan wajar aku saat ini bersama Emily dan Kafka. Yang menjadi pertanyaan di sini kau adalah suami orang lain. Kenapa kau malah sibuk mengurusi calon istri orang lain dan bukannya mengurusi istrimu," jawab Yovan telak Diego bungkam seketika.

...****************...

1
Ana
emang anakmu nakal mama maya 😅😅
Amina Rengil
lanjut thor
Kak Yuniah
hahaha...kasian nenek Maya cucunya ketakutan wkwkwk
Arifin
lanjut thor
Ana
next
Serongga Oktober
lanjutannya thor
Maya Lara Faderik
Aneh
ayli
sepupu jauh? tapi kenapa mamanya Yovan nggak kenal Maura??
Lusi Hariyani
mbok yao cptan d halalkan yovan&emily kakak author...
Ana
next
Sriandayani
Chan cio kok enggak terpikir u Mecari dalang dari kejadian yg membuat mereka berdua berbuat zina n peristiwa kecelakaan mereka
Sriandayani
nenarik
Nur Azizah
cocokkk bangtt pokoknaa kak author the best
Ana
yovan tuh kurang tegas ke Maura
Elsa Yunita
jangan2 tu cewe yg bikin kecelakaan
v3r4
Bagus ceritanya👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻
Ana
next
Husein
wah Yovan...tega kamu ngerjain mama😂
Jessica Xie
semoga emily hamil lagi anak kembar sepasang ya thor
biar bisa lihat seposesif apa si yovan ke anak ceweknya
LISA
Pasti Arsha seneng bgt klo ketemu Emily lg..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!