NovelToon NovelToon
Tabib Pilihan Langit : Ditemukan

Tabib Pilihan Langit : Ditemukan

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Fantasi Timur / Spiritual / Pusaka Ajaib / Ilmu Kanuragan / Penyelamat
Popularitas:8.8k
Nilai: 5
Nama Author: Mardi Raharjo

Pemuda tampan yang sakit-sakitan dan pengangguran di usianya yang telah 30 tahun meski bergelar sarjana, ia dicap lingkungan sebagai pengantin ranjang karena tak kunjung sembuh dari sakit parah selama 2 tahun.

Saat di puncak krisis antar hidup dan mati karena penyakitnya, Jampi Linuwih, mendapat kesempatan kedua.

Jemari petir, ilmu pengobatan, hingga teknik yang tak pernah ia pelajari, tiba-tiba muncul dalam pikirannya. Ia dipilih langit untuk mengemban tugas berat di pundaknya.

Mampukah ia memikul tanggung jawab itu? Saksikan perjalanan Jampi Linuwih, sang Tabib Pilihan Langit.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mardi Raharjo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 12_ Alas Kumitir

"Dianggap tahu, ya tidak banyak. Dianggap tidak tahu juga, bapak tahu sekilas saja bahwa itu kantong semar yang dahulu diperebutkan banyak seesepuh tanah jawa", jelas pak Joni.

Jampi sendiri terkejut dengan informasi yang dikatakan ayahnya. Jelas ia memang tidak tahu cerita kantong lusuh yang bernama kantong semar ini. Ia tidak bergelut dengan dunia mistis sebelumnya.

" Alas Kumitir, setahu bapak, di sana lah berbagai pusaka disembunyikan karena jauh dari pemukiman manusia. Bagaimana kamu bisa mendapatkannya?", tanya pak Joni tanpa basa basi.

"Heh..", Jampi menghela nafas dan mulai menceritakan seluruh kejadian tanpa ditutup-tutupi lagi.

" Oh, jadi seperti itu", tanggap pak Joni kemudian menyeruput teh di sampingnya.

"Dulu bapak pernah gerilya di sana. Hutan itu tidak hanya mematikan bagi lawan, tapi juga untuk tim kami", pak Joni menceritakan sebagian kisahnya di alas Kumitir.

" Em, apa bapak pernah melihat goa di dekat pohon sawo di alas Kumitir itu?", Jampi pun penasaran. Adakah yang telah ia alami ada di dunia manusia atau di alam jin.

"Bapak tidak ingat pastinya. Dulu, kami pernah singgah dan tinggal cukup lama di sana. Alas Kumitir sangat luas, juga bapak tidak fokus mengingat tempat. Kami hanya fokus kepada lawan dan keselamatan tim", jawab pak Joni masuk akal.

Jampi pun mengangguk dan terdiam. Saat hendak pergi ke kamar mandi, tiba-tiba pak Joni menahannya.

" Apa yang kamu maksud pohon sawo berdiameter 1,5 meter di tengah taman?", ujar pak Joni sembari menatap serius mata Jampi.

"Diameternya aku kurang tahu pak. Tapi, itu memang ada di tengah taman", jawab Jampi.

" Huh..", pak Joni menghelas nafas besar kemudian meminum tehnya.

"Di sana terkenal angker. Satu dari tim kami sedang buang air di bawah pohon itu. Usai buang air, tiba-tiba ia lenyap tanpa jejak. Baik pakaian, sepatu, senjata, semuanya yang menempel di tubuhnya ikut raib di depan mata kami", pak Joni pun mengisahkan detail peristiwa mengerikan itu. Seluruh anggota tim yang tersisa lari tunggang langgang setelah sadar dari keterkejutan mereka.

" Raib begitu saja, tanpa teriakan, darah, atau badan terpotong seperti di film horor kah pak?", Jampi malah semakin penasaran.

"Ya, dia hilang seakan tertutup tabir ghaib. Lenyap tanpa suara dan sisa. Sampai sekarang pun, bapak tidak tahu kabarnya", jelas pak Joni. Bulu kuduk mereka pun meremang membayangkan jika mereka ada di posisi tim pak Joni saat itu.

" Ih, kok bulu kudukku berdiri ya pak", ujar bu Eki sembari mengusap tengkuknya.

"Ah sudah lah, aku pamit sholat dulu ya pak", pungkas Jampi agar tidak semakin seram suasananya.

Usai sholat maghrib, Jampi kembali berbincang dengan pak Joni di teras berdua saja.

" Bapak nggak bohong kan tentang kisah alas Kumitir tadi?", tanya Jampi membuka pembicaraan.

"Mana ada? Itu rekan satu tim bapak. Dia spesialis penyamaran dan pengintaian. Bela dirinya paling top di antara kami. Nyatanya, ia hilang begitu saja tanpa meninggalkan jasad yang bisa kami kubur atau ambil atributnya sebagai tanda pahlawan untuk keluarganya", jawab pak Joni serius.

" Kami dihukum melakukan patroli sebulan penuh di markas Brawijaya kalau sekarang", lanjut pak Joni.

"Maksud bapak, militer pun percaya kalau personilnya hilang ditelan pohon, begitu?", telisik Jampi.

" Ya, secara tidak langsung. Mereka hanya menyalahkan kelalaian kami untuk saling menjaga sesama anggota tim hingga personil hilang tanpa jejak", jawab pak Joni.

"Lalu, apa fungsi kantong lusuh ini pak?", tanya Jampi, sengaja menguji pengetahuan ayahnya.

" Aku kurang tahu. Mungkin semacam media penyimpanan ghaib dan portabel", canda pak Joni. Nampak gigi pak Joni yang tertawa lebar sembari menepuk pundak Jampi. Namun, Jampi malah diam dengan wajah datar.

"Eh, tidak lucu ya?", ujar pak Joni menghentikan tertawanya.

" Jadi, beritahu bapak, apa fungsi kantong semar ini", lanjut pak Joni setelah terhenti tertawa.

"Aku diizinkan mengeluarkan apapun yang kubutuhkan melalui kantong lusuh ini. Hanya dengan basmalah", jawab Jampi.

Jampi pun membaca basamalah dan memasukkan tangannya ke dalam kantong. Sekejap saja, ia menarik tangannya dan membuka genggamannya.

Ada sebuah koin emas kuno bergambar semar sebanyak 3 koin.

" Ini asli atau sulap?", tanya pak Joni sembari menggigit salah satu koin kuno yang berkilau itu.

"Ah, ini asli", ujar pak Joni yang merasa giginya ngilu karena berusaha menggigit koin kuno yang tidak menghitam. Warnanya tetap kuning emas yang berkilau.

" Simpan lah nak. Kita akan membutuhkannya di suatu saat nanti", lanjut pak Joni yang tak lagi meragukan kantong lusuh di tangan Jampi.

"Tapi pak, kantong ini juga penyebab kita diusir dari kampung Rona", jawab Jampi sembari melempar jauh-jauh kantong semar itu. Anehnya, kantong itu kembali berada di tangan Jampi.

Pak Joni yang terkesima, sampai tak bisa berkata melihat hal janggal di hadapannya. Ia tahu putranya tak pernah belajar sulap dan tidak tertarik dengan teknik sulap.

" Nak, semua tindakan menimbulkan konsekuensi. Contohnya, kami berjuang melawan penjajah, baik jepang atau kudeta partai komunis misalnya. Karena tindakan kami, tak sedikit anggota kami terluka bahkan kehilangan nyawa.

Apakah perlawanan kami dianggap bodoh, sia-sia, atau bunuh diri? Tentu tidak. Meski tidak langsung menang, setidaknya kami berjuang melawan kedzaliman.

Bapak tidak mengatakan kami orang tanpa dosa. Hanya saja, ini yang bisa kami lakukan untuk menjaga atau mengupayakan kesejahteraan diri dan keluarga.

Bapak pun tahu, banyak kepentingan yang memanfaatkan nyawa kami. Tapi, itu lah risiko perjuangan.

Nak, ingat lah. Selama kita berusaha patuh kepada sang maha pencipta, niscaya petunjuk itu pasti diberikan olehNya.

Ya, meski cara kita mungkin kadang salah dalam memahami petunjuk itu, anggap saja sudah berusaha. Biarkan Tuhan yang menentukan hasilnya.  Apapun risiko dan akibat pilihan kita, serahkan juga kepada Tuhan. Dia lah sebaik-baik penolong dan maha mengetahui hati dari masing-masing hamba", tutur pak Joni dengan tenang.

"Apa aku tidak akan dihukumi syirik juga dengan menggunakan kantong ini?", Jampi masih butuh meyakinkan diri.

" Kalau menurut kamu, syrik kah jika bapak menggunakan pisau, tombak, senjata api, dan ranjau untuk melawan penjajah? Ya, meski itu tidak sepadan dengan analogimu, setidaknya jangan lah menggantungkan urusan kepada apapun selain Tuhan.

Perkara metode, alat, atau srategi, itu adalah seni pertempuran yang memang harus diyakini sebelum digunakan. Sebagaimana kamu yakin kuat beraktivitas setelah kenyang, nyatanya bisa saja kamu malah mengantuk atau lemas kan", jelas pak Joni sederhana saja.

"Kantong ini, sesakti apapun menurutmu, dia hanya lah alat, sebagian dari rahmat Tuhanmu. Kalau definisi sihir dan syirik, mungkin kamu lebih paham daripada bapak", tambah pak Joni.

Jampi hanya berulang kali mengangguk setuju dengan penjelasan pak Joni. Ia hanya khawatir dihukumi bekerjasama dengan jin jika memanfaatkan kantong lusuh itu.

" Kalau dari ceritamu, jin itu hanya berterima kasih dengan memberimu ini. Hanya semacam upah. Pasti kantong ini punya batas layaknya mahluk. Dia juga akan hancur, tidak akan kekal. Coba keluarkan tank keluaran terbaru dari jerman atau rusia. Jelas dia akan kelabakan. Jika masih bisa, sekalian keluarkan roket balistik nuklir beserta ruangan kontrol dan lapangan lepas landasnya", canda pak Joni yang tertawa keras.

"Kalau perlu keluarin istri cantik dari golongan manusia yang nggak banyak nuntut dan penurut, pasti repot itu", kelakar pak Joni semakin menjadi-jadi.

" Ibu pak!", ucap Jampi tiba-tiba, sontak pak Joni pun terdiam seketika. Saat menoleh, tiada seorang pun, hanya mereka berdua.

Plak

Pak Joni menampar keras pundak Jampi sampai mengaduh. Kini giliran Jampi yang tertawa keras melihat bapaknya takut juga dengan ibunya.

1
ahmad nabawi
ceritanya menarik, original
Jimmy Avolution
hadir
Aman 2016
lanjut Thor 💪
Aman 2016
top top markotop lanjut Thor 💪
Aman 2016
mantab Thor 💪
anggita
hadiah iklan lagi buat thor.
anggita
like👍☝iklan, semoga novelnya lancar jaya.
Tabuut: aamin. terimakasih./Smile/
total 1 replies
anggita
si Jampi jadi Sakti👏💪
31_PUTU WIDIARTA
Keajaiban kata
Yoko Littner
Wah, gak kerasa sampe akhir. Makasih thor!
Alexo. ID
Keren abis, pengen baca lagi!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!