Emily:Ketika Cinta Harus Memilih
Pricillia Myliarno Ricardo yang akrab di panggil Emily menatap langit malam di sebuah kota kecil di Valencia. Ia kembali ke negara ini karena ingin melupakan peristiwa yang membuatnya kehilangan segalanya dalam hidupnya. Emily menyesap minuman cokelat yang beberapa bulan ini menjadi minuman kesukaannya. Hidup sendirian di kota ini tanpa satu orang pun tau siapa dirinya. Ia meninggalkan Indonesia tanpa berpamitan pada orang yang selama ini begitu baik padanya. Ia juga tidak pamit pada anak asuhnya yaitu Arsha yang ia yakini pasti mencari keberadaannya atau bisa saja sudah melupakannya.
Empat bulan yang lalu hari yang menjadi kenangan terburuk dalam hidupnya. Emily masih begitu ingat kejadian yang membuatnya benar-benar hancur saat itu.
Malam itu seorang wanita tua menghubunginya dan mengajaknya untuk bertemu. Wanita tua yang mengaku sebagai Grandmanya yang merupakan Mommy dari Daddy-nya. Emily tidak menyangka malam itu akan bertemu dengan Grandmanya yang Daddy-nya bilang begitu mirip dengannya. Dan memang benar wanita tua itu memiliki kemiripan dengannya malah sangat mirip.
Pertemuan mereka terasa sangat kaku saat itu ditambah Grandmanya yang memasang wajah datar dan dingin padanya. Dan kekakuan itu berubah menjadi menegangkan dan juga menusuk hatinya. Kata kata dari Grandmanya membuatnya merasa benar benar hancur saat itu.
"Jangan pernah berpikir aku akan menerimamu, meski kau anak kandung dari Bastian itu bukan berarti anak yang lahir dari luar pernikahan bisa menjadi ahli waris dari kerajaan bisnis kami,"ucap Grandmanya saat itu.
Bagaikan di tusuk ribuan diri, hatinya yang awalnya begitu senang bisa bertemu dengan keluarga kandungnya kini mendadak perih akibat perkataan dari wanita tua yang ada di hadapannya saat itu.
Ia tidak pernah di minta dilahirkan diluar pernikahan. Salah apa dirinya hingga dihina seperti ini. Ia tidak pernah mengharapkan sepersen pun kekakayaan yang dimiliki Daddy-nya. Yang ia harapkan hanyalah kasih sayang dan kehangatan sebuah keluarga.
Setelah pertemuan itu dan memutuskan untuk kembali ke kediaman Dirgantara namun saat ia akan pulang seorang wanita paruh baya menghampirinya dan mengaku sebagai ibu kandungnya. Wanita yang pernah menghina saat pertama kali mereka bertemu. Ia tidak menyangka akan di lahirkan dalam lingkungan toxic seperti ini yang semuanya memuja harta dan kedudukan.
Pertemuannya dengan ibu kandungnya sama akan halnya pertemuannya dengan Grandmanya tadi. Ada keasingan yang ia rasakan apalagi wanita paruh baya itu juga tampak terkejut melihatnya. Dan tidak jauh dari mereka seorang pria yang saat itu mengaku sebagai Kakaknya menatapnya dengan senyum hangatnya.
"Maafkan Ibu,Nak,"ucap wanita paruh baya itu dengan wajah penuh permohonan. Wanita yang sudah membuang dan memberikannya pada orang lain. Wanita yang tidak pernah menginginkan kehadirannya kini datang padanya dan memohon untuk di maafkan.
Saat itu ia tidak kuasa menahan rasa sesak bercampur amarah apalagi setelah ia mengalami penghinaan dari Grandmanya. Semua yang ia rasakan bercampur menjadi satu dan begitu sangat menyesakkan hatinya. Ingin rasanya ia mengungkapkan semuanya pada wanita yang mengaku sebagai ibunya itu tapi tenggorokannya terasa tercekat.
Emily memilih untuk pergi dari hadapan wanita itu, untuk menjaga kewarasan pikirannya. Emily memilih menghubungi Yovan malam itu untuk menjemputnya. Meski mereka belum memiliki hubungan tapi hanya pria itu yang ia percaya saat itu.
Yovan yang saat itu sedang berada di sebuah pesta langsung menghampiri Emily. Pria itu memang memiliki perasaan pada Emily akan tetapi ia belum berani mengungkapkan perasaannya pada Emily.
Emily langsung masuk ke dalam mobil Yovan saat pria itu sampai. Emily mencium aroma alkohol dari tubuh Yovan saat pria itu membantunya memasangkan seat belt nya.
"Mas...kamu minum?,"tanya Emily menatap manik mata Yovan dari jarak yang begitu dekat. Tatapan mata mereka saling mengunci satu sama lain.
Yovan tersenyum tipis padanya dan itu sangatlah manis menurut Emily."Sedikit...apakah kamu marah jika aku minum?,"tanya Yovan yang masih menatap Emily dengan begitu lekat.
Emily menggeleng."Tidak...itu hak kamu Mas. Aku ini bukan siapa-siapa kamu yang melarang kamu untuk minum,"jawab Emily.
"Kalau begitu jadilah kekasihku,"ucap Yovan yang masih menatap Emily dengan jarak yang semakin dekat.
Emily sempat terkejut dengan pernyataan Yovan, meski ia menyukai Yovan tapi ia tau saat ini Yovan dalam pengaruh alkohol dan bisa saja besoknya pria itu melupakan ucapannya.
"Kamu itu mabuk Mas,"ucap Emily.
"Meski aku minum tapi aku tidak mabuk Emily, aku sadar dengan ucapanku,"jawab Yovan.
"Mas--
"Mau kan kamu menjadi kekasihku?,"tanya Yovan mengulangi pertanyaannya.
Emily tersenyum tipis lalu mengangguk pelan. Malam itu ia dan Yovan resmi menjadi sepasang kekasih. Ia melupakan kejadian beberapa saat yang lalu dan melupakan niatnya untuk mengatakan masalahnya pada Yovan.
Semenjak malam itu Yovan dan Emily seringkali jalan berdua dan itu tidak masalah bagi Nisa dan Dion. Nisa tau sudah saatnya juta Emily menentukan masa depannya.
Dan tidak terasa dua bulan sudah hubungannya dan Yovan terjalin. Bahkan Maya, Mama Yovan sudah merencanakan pernikahan mereka agar dilangsungkan secepatnya. Yovan juga sering memperkenalkan Emily sebagai kekasihnya dan calon istrinya setiap kali ia membawa Emily ke pesta rekan bisnisnya.
Dan begitu juga malam ini Yovan membawa Emily menghadiri pernikahan anak rekan bisnisnya. Malam ini Emily terlihat begitu sangat cantik dengan gaun pestanya. ia menjadi pusat perhatian semua orang yang ada di pesta itu dan itu menjadi kebanggaan untuk Yovan. Meski ia merasa sedikit jengkel dengan para pria yang terus saja memuji kecantikan Emily.
Namun siapa sangka jika malam itu adalah malam yang menjadi bumerang untuk keduanya. Ketika pagi menjelang Emily terbangun dalam dekapan hangat seorang pria yang tidak lain adalah Yovan. Mereka dalam keadaan polos saat ini. Bagaikan petir di siang hari Emily benar benar syok dengan apa yang terjadi padanya. Emily berteriak histeris membuat Yovan yang masih terlelap tiba tiba terbangun dan terkejut dengan keadaan mereka saat ini.
Yovan berusaha mengingat apa yang semalam terjadi. Ia memang sempat minum begitu itu Emily meminum minuman yang sama dengannya tapi--Yovan langsung merengkuh tubuh Emily kedalam pelukannya untuk menenangkan gadisnya itu dan berjanji akan bertanggungjawab dan segara menikahi Emily.
Ya semalam ia merasa tubuhnya terasa panas dan segera mengajak Emily untuk pulang tapi siapa sangka mereka malah melakukannya karena ia dan Emily sama-sama dalam pengaruh obat dan sialnya mereka melakukan didalam mobilnya.
Ia mengajak Emily untuk pulang dan meminta pada Mamanya untuk menikahkannya dengan Emily. Namun dalam perjalanan mereka mengalami kecelakaan dan Yovan kehilangan ingatannya termasuk Emily. Ia tidak mengingat Emily bahkan yang telah mereka lakukan semalam.
Karena itulah Emily saat itu berada disini. Ia pergi meninggalkan semuanya termasuk cintanya pada Yovan. Pria itu tidak mengenalinya meski keluarga Yovan meminta Emily bersabar tapi diaknosa dokter yang mengatakan Yovan kehilangan ingatannya secara permanen membuat Emily mundur apalagi sikap Yovan yang dingin padanya dan juga menjaga jarak dengannya.
...****************...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 100 Episodes
Comments
Radiah Hassan
Kesian Emily.. Bgs shj dia x mengenali sesiapa.. Agar dia x merasa apa yg di rasakn kini.. Semoga ke depan nya lbih baik buat mu Emily
2024-10-25
0
Ana
😢😢😢😢😢
2024-09-09
0
Husein
kasian ya Emily, knp harus Yovan yg mengambil kesuciannya, knp pula harus kecelakaan sampai amnesia kak oThor...
apakah itu sebuah kesengajaan?
2024-08-20
2