Brahma Satria Mahendra merasa lelah dengan banyak wanita yang terus mendekati serta mengejarnya. Kedua orang tuanya terutama sang ibu sering kali mendesaknya untuk segera menikah. Pernah mencintai dan berpacaran cukup lama dengan sahabatnya sejak SMA bernama Ajeng Notokusumo. Namun hubungannya kandas di tengah jalan karena Ajeng memilih fokus kuliah dan mengejar cita-citanya di luar negeri. Membuat hati Brahma tumpul dengan yang namanya cinta.
Brahma menyodorkan sebuah kontrak pernikahan pada gadis asing bernama Starla yang baru ia kenal di stasiun. Takdir membawa keduanya dalam sebuah pernikahan tanpa cinta. Hanya sekedar rasa tanggung jawab semata. Tanpa sengaja Brahma telah mengambil kesucian Starla yang dikenal sebagai primadona gang Ding Dong sekaligus klub malam ternama yakni Black Meong, karena pengaruh obat dari seseorang. Tanpa Brahma tahu, hidup Starla tak lama lagi.
Bagaimana kehidupan pernikahan kontrak mereka selanjutnya yang tak mudah ?
Bagian dari novel : Bening🍁
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Safira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 21 - Bertemu Mami Monic
"Kamu di mana, La?" tanya Mami Monic.
"A_ku lagi di hotel Mi sama Mas Brahma," cicit Starla jujur seraya tersipu malu. Seakan Starla tengah kepergok check in di hotel yang menjurus ke hal-hal suami istri tentunya. Padahal sah-sah saja toh Brahma suaminya.
"Oh, ya sudah. Nanti kalau kamu senggang dan Brahma enggak di rumah, kamu kabari Mami. Kita ketemuan di tempat biasa. Ada sesuatu yang Mami mau sampaikan langsung ke kamu dan gak bisa lewat telepon," ucap Mami Monic.
Di sana ia tersenyum bahagia karena melihat dan mendengar Starla sepertinya tengah bahagia bersama Brahma. Hatinya cukup lega sebagai seorang ibu. Menurut pemikirannya, Starla sudah hidup bahagia bersama Brahma. Artinya, langkah dirinya memberikan restu pernikahan pada Brahma dan Starla sudah benar adanya. Padahal fakta yang terjadi tidak seperti itu.
"Hal yang mau diomongin sama Mami ke aku kayaknya penting banget sampai nunggu Mas Brahma enggak di rumah?"
"Biasa saja. Enggak terburu-buru kok. Ya sudah, Mami enggak mau ganggu waktu kalian berdua di hotel. Kabari Mami saja kalau kamu sudah senggang," jawab Mami Monic terdengar santai.
"Iya, Mi. Nanti Lala kabari lagi ke Mami. Jangan lupa makan ya, Mi. Istirahat yang cukup,"
"Hem,"
Bip...
Akhirnya sambungan telepon keduanya pun selesai. Starla melihat penampilannya kembali dan segera keluar kamarnya. Sebab, Brahma tidak naik ke kamar lagi melainkan menunggunya di restoran hotel untuk sarapan.
☘️☘️
Pembicaraan antara Brahma dan Vicky mengenai pekerjaan di kepolisian sudah selesai. Namun karena Starla belum juga kelihatan batang hidungnya, Vicky dan Brahma masih duduk di restoran seraya membahas hal lainnya yang bersifat pribadi.
"Gimana langkah Komandan selanjutnya soal Alea?" tanya Vicky.
"Kasus ditutup," jawab Brahma singkat seraya menghela napas beratnya.
"Yakin, Ndan?"
"Iya, Vic. Lagi pula aku kasihan sama dia dan keluarganya. Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Apalagi orang tuaku dengan keluarganya masih berkerabat dekat," tutur Brahma.
Ya, Vicky baru saja menyampaikan perihal Brahma yang terkena obat perang_sang kala ada acara di sebuah cafe tak jauh dari klub malam Black Meong yang berujung lelaki ini menculik dan meruda*paksa Starla yang akhirnya keduanya memutuskan untuk menikah kontrak.
Alea Widya Laksono, putri kandung dari Bayu Laksono dengan Ayu Windarsih, merupakan dalang yang menyebabkan Brahma meruda_paksa Starla. Alea menyuruh pelayan cafe memasukkan obat tersebut ke dalam minuman Brahma. Akhirnya terjadilah malam naas itu bagi Starla dan rencana Alea gagal total. Sebab bukan dirinya yang berujung menghabiskan malam itu bersama Brahma di atas ranjang.
Kini Brahma lebih memilih untuk menutup kasus itu. Sebelumnya, Brahma menyuruh Vicky secara rahasia menyelidiki siapa tersangka yang memasukkan obat perang*sang tersebut. Setelah Brahma tahu jika tersangkanya adalah Alea, ia memilih untuk menutup mulut dan melupakan. Terlebih saat ini Alea sudah mendapat ganjaran dari Tuhan atas perbuatannya. Brahma juga memikirkan hubungan kekerabatan yang ia miliki dengan Alea serta keluarganya.
"Ya sudah kalau komandan memang maunya begitu. Gila plus berani juga wanita itu sama komandan sampai menghalalkan segala cara. Untung komandan enggak nikah sama dia. Lagi pula jauh lebih cantik Bu Komandan. Super baik, ramah dan enggak sombong. Paket komplitnya pokoknya, Bu Komandan. Kalau nanti aku nikah, pengin banget dapat istri kayak Bu Komandan,"ujar Vicky seraya terkekeh di ujung kalimatnya.
"Enak saja minta istri yang sama kayak aku. Starla cuma ada satu di dunia ini. Enggak punya kembaran atau kl0ningan. Cari wanita lain. Harus beda sama Starla pokoknya. Titik enggak pakai koma!" tegas Brahma tanpa sadar jika ia cemburu karena Vicky memuji istrinya.
"Iciiii kiiiwirrr..." ledek Vicky seraya terkekeh sendiri. "Komandan tanda-tanda bucin nih sama istri sendiri. Cemburu nih yeee. Tenang saja Ndan, saya bukan tipikal pebin0r kok. Apalagi sampai nikung komandan sendiri. Enggak ada hal begitu di kamus seorang Vicky,"
"Ya bagus. Kalau kamu sampai jadi pebin0r di rumah tanggaku, langsung aku tembak d0r kepalamu."
"Komandan juga harus jaga jarak dari wanita lain terutama bibit-bibit p3lak0r. Jangan hanya Bu Starla yang harus jadi istri setia. Komandan juga harus jadi suami setia. Terlebih jauh-jauh dari Mbak Ajeng," saran Vicky.
Brahma pun hanya terdiam dan tidak menyahuti omongan Vicky yang terakhir. Ia lebih memilih menyeruput kopi hitam miliknya.
"Vic,"
"Siap, Ndan."
"Tolong kamu selidiki lebih lanjut masa lalu istriku. Aku tahu hal ini tidak mudah karena kita sudah pernah coba buat mencari tahu tetap saja seakan informasi tentang Starla dan Mami Monic terkesan buntu. Tapi, aku tetap ingin kamu buat selidiki terus. Semoga ada hal baru yang bisa kita dapatkan. Terutama perihal kecelakaan Starla waktu kecil yang membuatnya harus operasi. Aku penasaran ingin tahu kecelakaan lalu-lintas seperti apa yang terjadi saat itu. Apa Starla jadi korban tabrak lari dan bagaimana kronologinya?"
"Siap laksanakan, Ndan."
Tak berselang lama, Vicky pun memberi kode pada Brahma jika Starla sudah masuk ke area restoran. Sebab ekor mata Vicky melihat Starla berjalan tak jauh dari arah belakang tubuh Brahma. Vicky pun berpamitan pada Brahma dan Starla untuk kembali bertugas. Kini sepasang suami istri itu sarapan bersama. Setelah itu, keduanya memutuskan untuk pulang ke rumah.
☘️☘️
Keesokan harinya usai Brahma berangkat kerja, Starla menghubungi ibunya untuk bertemu sesuai janji di tempat biasa. Kini keduanya sudah duduk saling berhadapan di sebuah restoran. Saat ini jam menunjukkan pukul sepuluh pagi dan restoran tersebut baru saja buka sehingga pengunjungnya hanya mereka berdua saja. Biasanya restoran itu baru akan ramai ketika jam makan siang tiba.
"Mami mau bicara apa sama aku?" tanya Starla membuka pembicaraan empat mata tersebut.
"Apa kamu bahagia dengan pernikahanmu?" tanya Mami Monic seraya menatap serius wajah Starla.
"Tentu saja aku bahagia, Mi." Starla berusaha tersenyum ceria di depan ibunya dan menjawabnya dengan baik. Ia menutupi kegundahan hati dan semua masalah yang terjadi di dalam pernikahannya bersama Brahma dari ibunya.
"Kamu tak lupa pakai k0ntras3psi kan?"
"Iya, Mi. Aku sama Mas Brahma masih ingin pacaran dulu. Kami berdua sepakat belum memikirkan soal anak," jawab Starla dengan cepat agar ibunya tak curiga. Ia tahu ke mana arah pembicaraan ibunya tersebut.
Hening beberapa saat sebelum akhirnya Mami Monic bersuara kembali.
"Apa kamu sudah cerita ke suamimu soal penyakit jantungmu?"
Deg...
Bersambung...
🍁🍁🍁
* Bagi pembaca baruku yang ingin tahu tentang sosok Alea Widya Laksono, bisa baca karya di bawah ini. Tinggal klik profil Othor, buat cari judul : Permata Hatiku.
Bagi pembaca lamaku yang selalu rutin mengikuti turunan Bening hingga ke karya terbaru, pasti sudah paham jejak Alea dan keluarganya.💋