Transmigrasi Bianca Dealova Christabel

" aku akan membantu ibu untuk membalas dendam, mereka tak pantas hidup " ucap Evans

" tidak sayang, ibu tidak mau melibatkan mu. Sekarang kamu cukup membantu ibu untuk menghawatirkan adik mu jangan sampai dia jatuh cinta dengan putri Brian " ucap Elisa

Evans mengangguk paham, ia tak bisa memaksa apabila ibunya sudah begitu. kejadian di masa lalu menjadikan ibunya seorang yang begitu pendendam bahkan Evans sangat sakit hati bila mendengar tangisan ibunya yang menangisi adik kecil mereka yang kini sudah tiada.

Tok

Tok

  " maaf nyonya telah menganggu waktu anda, ada hal penting yang harus saya laporkan " ucap Mark

" jelaskan " ucap Elisa

Mark segera menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi,tentu Elisa murka Bagaimana bisa gadis itu mengetahuinya dan sekarang Gebi sudah kabur dan entah pergi ke mana.

   Brak

" cih, kalau begitu kamu lakukan apa yang ku perintahkan serang kediaman Dominique jangan sampai ada yang tersisa " ucap Elisa

Yang langsung di anggukan oleh Mark, apapun perintah sang nyonya akan dia lakukan. Karena Elisa lah yang menyelamatkan dirinya dan memberinya tempat tinggal, Mark sudah berjanji akan mengabdi kepada keluarga Abraham sepanjang hidupnya.

  " ibu apa ini tidak terlalu gegabah" tanya Evans ia tak mengira ibunya akan senekat itu, meski keluarga mereka sama sama kuat namun menghancurkan keluarga Dominique itu rasanya akan membuat peperangan antara keduanya.

" tidak Evans, sudah saatnya membuat mereka hancur aku sudah terlalu lama berbalas kasih " ucap Elisa

19:00

    kini mereka sudah tiba di bandara internasional As, Gebi dan Aksa turun dari pesawat mereka sudah di sambut oleh kedua orang tua mereka, nampak wajah caludia yang berseri seri menyambut kedatangan kedua anaknya itu.

" aigo.. Anak mami pasti capek maafin kita ya sayang nggak bisa jemput kalian " ucap caludia

Aksa langsung memeluk ibunya namun tidak dengan Gebi, anak itu banyak diam ia tidak menanggapi ucapan ibunya entah mengapa Gebi merasa keluarganya seperti menyembunyikan sesuatu darinya.

  " Gebi, ada apa sayang apa kamu lelah atau ada yang sakit?. sepertinya lebih baik kita ke kembali mansion tidak baik dengan cuaca seperti ini " ucap Brian

Setelah itu mereka langsung pergi dari bandara, saat di perjalanan Aksa mendapatkan pesan dari seseorang. Bahwa Fenthous sedang di serang, melihat pesan itu mata Aksa langsung terbelalak bagaimana bisa penyerangan terjadi saat dia pergi, sekarang wajahnya terlihat panik tuan brian yang melihat dari kaca mobil langsung bertanya kepada anaknya itu.

  " ada apa Aks? Apa terjadi sesuatu " tanya tuan brian melihat raut wajah kekhawatiran di wajahnya tuan brian langsung menghentikan laju mobil

" Fenthous di serang " ucap Aksa membuat mereka langsung kaget seketika

Termasuk tuan brian, ia segera menyuruh semua anggota untuk ikut membantu di markas c namun sayangnya sudah terlambat Markas itu sudah luruh lanta akibat seseorang, keadaan benar benar kacau sekarang.

fenthous.

klik

Dor

Dor

  " tidak bisa begini terus tenaga ku mulai terkuras aku tidak bisa bertahan melawan mereka yang terus berdatangan " ucap Bagas

" kak bagaimana dengan tuan besar dan nyonya? Apa mereka sudah aman?!!" tanya Zean

" mereka sudah aman, lebih baik kita segera akhiri ini agar kita bisa membawa tuan besar pergi " ucap Bagas

" Apa!! kakak serius kita bisa mati dengan ledakan itu " ucap Zean

Bagas tidak mendengarkan Zean ia segera melempar sebuah bom, seketika membuat tempat itu hancur dengan banyaknya korban berjatuhan.

" dasar gila " umpat Zean

Mereka segera pergi dari tempat itu, kini Fenthous benar benar hancur Bagas segera membawa tuan Dominique dan nyonya Amelia menjauh dari Fenthous mereka akan membawa mereka ke tempat aman terlebih dahulu.

tap tap tap

" apa mereka bodoh, untung saja aku tidak terluka parah " ucap Andi berjalan dengan terlatih latih

padahal dirinya sedang berada di dapur tiba tiba saja ada ledakan, membuatnya harus langsung berlindung. Untung saja kedua putrinya tidak ada jadi tidak terlalu merepotkan karena mereka ada pion baginya. Andi segera menghadang sebuah Taksi, ia segera masuk ketika Ada Taksi yang berhenti di depannya ia akan menuju tempat seseorang yang ia kenal.

dua jam kemudian Andi sudah tiba di sebuah perumahan elit, di sana ada pengawal yang menunggunya. Ia langsung di tuntun ke salah satu rumah paling besar di perumahan itu, para pengawal membuka gerbang untuk mereka, sesampainya di pintu rumah elit itu Andi segera masuk.

" papa!!" teriak anak kecil menghampiri Andi

" Elita anak papa yang manis " ucap Andi memeluk anak itu

Tidak lama kemudian seorang wanita cantik turun, dia adalah Catherina istri Andi, wanita itu menghampiri Andi raut wajah senang kini berubah menjadi raut wajah khawatir, ia segera mengajak Andi untuk di obati.

" apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa tangan mu bisa terluka " tanya Catherine cemas

Andi segera membuka topen penyamaran di wajahnya, wajah yang begitu tampan itu kini tersenyum ke arah Catherine, Andi memang menyamar sebagai pelayan untuk menjadi mata mata di kediaman Dominique, dan banyak rahasia yang dia sembunyikan.

" mereka meladakan Fenthous, karena tiba tiba saja ada penyergapan sekarang aku tidak bisa mendapatkan sampel racun itu " ucap Andi

" tenang saja aku akan membuatnya, aku akan minta tolong kepada Andrew tidak mungkin dia bisa melupakan ku " ucap Catherine

" tentang racun dingin itu? Bukannya saat itu kamu menyuntikkan racun itu pada seseorang? " tanya Andi

" hm, aku pernah menyuntikkan racun itu pada seseorang namun aku tidak ingat karena saat itu aku sedang dalam masa percobaan untuk masuk ke anggotan lain " jawab Catherine

" kita harus segera mendapatkan orang itu karena dengan darahnya kita bisa membuat Sempel baru " ucapnya yang langsung mendapatkan persetujuan dari Catherine

Andrew memang pernah menyukai Catherine, dia gadis yang cantik dan penyayang. dia juga gadis yang jenius waktu itu hingga Andrew di buat Jatuh cinta namun sayangnya penghianat yang di lakukan Catherine untuk menjual Sampel obatnya membuat Andrew sudah tidak percaya lagi dengan Catherine.

" apa kamu tidak apa apa An? Sepertinya kamu sangat kelelahan " tanya Reina

" tidak apa Rei aku harus bisa membuat penawar untuk racun ku tidak mungkin aku bisa tenang karena sampel itu sudah di bawa seseorang untuk di perjual belikan itu sangat berbahaya " ucap Andrew Frustasi

" tidak apa An kita akan mencari solusinya " ucap Reina mencoba menghibur Andrew

Reina ferhoven, adalah teman Andrew saat kecil yang kini membuka sebuah klinik namun ia juga berpaut pada penelitian, namun penelitian itu hanya untuk membuat obat saja ia tak pernah ingin melakukan percobaan kepada manusia ataupun hewan.

" lalu bagaimana dengan putri tuan brian apa dia baik baik saja? Aku mendengar rumor bahwa dia terkena racun dingin yang kamu kembangkan itu?" tanya Reina

" benar, aku tidak tau siapa yang menyuntikn racun itu ketubuhnya bahkan racun itu sudah sampai tahap menyebar karena efeknya tidak bisa terdeksi dari awal sehingga aku tidak tahu namun saat aku memeriksakannya dia sudah terkena racun "

" sepertinya ada yang membuat racun itu kembali, sebaiknya kamu meminta bantuan kepada Aksa " ucap Reina