🌷🌷🌷🌷🌷
"Jangan kamu kira karena ke jadian malam itu, aku akan berubah pikiran, Ay. Aku tidak mencintaimu! Sebab di dalam hatiku hanya ada Bela, tidak bisa di gantikan oleh siapapun termasuk dirimu, kamu paham kan?" seru Rian penuh emosi. Setelah itu dia pun langsung berlalu pergi meninggalkan Ayla yang masih berdiri di tepi meja makan.
Dengan suara bergetar menahan tangisnya Ayla tetap memaksakan untuk mencegah Rian.
"Rian! Jika selama ini kamu hanya mengagap aku sebagai sahabatmu. Maka mulai sekarang, aku benar-benar akan menjaga jarak diantara kita," lirih Ayla disertai air matanya. Namun, Rian tak bicara sepatah katapun dan langsung berlalu pergi.
"Ayla, kamu harus kuat, mulai sekarang kamu harus menata hidupmu sendiri, karena cepat atau lambat perpisahan ini tetap akan terjadi. Sekarang kamu tidak sendiri lagi, ada anak, mu yang membutuhkan, dirimu." isak Ayla duduk bersimpuh di atas lantai.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zaenab Usman, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mengatakan yang sebenarnya.
🌿🌿🌿🌿🌿
.
..
Di perusahaan Erlangga group. Rian sedang memimpin rapat bersama para petinggi perusahaan.
Karena sudah beberapa bulan ini tuan Heri Erlangga sudah tidak begitu turun tangan lagi untuk mengurus perusahaan, bila tidak terlalu penting. Karena kesehatan mama Sonya, masih belum setabil.
Namun kali ini. Rian tidak terlalu pokus karena yang ada dipikirannya, hanya ada Ayla, karena sampai saat ini, Ayla belum juga membas pesan dari nya.
Padahal pesanya sudah dibaca dan ini bukanlah Ayla yang menjadi istrinya, karena biasanya Ayla yang lebih dulu mengirimkan pesan. Ayla selalu menanyakan Rian sudah makan atau belum.
Sampai akhirnya sang sekertaris Aldi selesai memberikan penjelasan, kepada semua orang yang berada diruang rapat. Tak berapa lama rapat pun selesai. Rian bersama sekertaris nya, langsung keluar lebih dulu.
"Aldi, apa Ayla sudah pulang kerumah?" tanya Rian yang merasa gusar sendiri.
"Sudah tuan muda, sekarang Nona muda sudah tiba durumah, tadi Nona muda pergi ke taman kota lebih dulu. Pulang dari sana Nona singah di supermarket. Untuk membeli kebutuhan kalian dirumah." lapor Aldi.
Karena Aldi selalu tau apa saja yang dilakukan oleh tuan muda dan Nona muda nya, apabila berada diluar rumah, karena itu semua adalah pekerjaan nya.
"Apa Ayla menemui seseorang di taman kota?" Rian yang penasaran.
"Iya tuan, Nona menemui sahabatnya dari kota A. Apa anda tidak ingin tau siapa sahabat Nona itu tuan?" tanya sekertaris Aldi lagi.
"Tidak, itu bukan urusanku, Ayla boleh menemui siapapun, apa lagi ini hanya sahabatnya saja." ujar Rian memastikan jika dia tidak ingin mengetahuinya, meskipun dia begitu penasaran.
"Baiklah, jika anda tidak ingin mengetahuinya, tapi saya hanya memberitahu anda saja tuan muda, saya lihat Nona sepertinya menyukai anda! Nona wanita yang sangat baik, dan Nona muda, juga begitu menyayangi Nyonya Sonya. Jadi tolong pikirkanlah baik-baik sebelum anda mengambil keputusan untuk berpisah." saran Aldi, agar Rian tidak gegabah mengambil keputusan.
Karena hari ini Aldi sudah menemui pengacara yang akan menangani perceraian Rian dan Ayla.
"Aldi kamu tidak tau apa-apa. Bela juga wanita yang baik, diapun juga sangat menyayangi mama, hanya saja mama dan papa yang tidak memberikan Bela kesempatan.
Sudahlah kamu sekarang boleh pergi, selesaikan semua orang-orang yang sudah menusuk kita dari belakang. Dan buat mereka tidak mendapatkan pekerjaan di perusahaan mana pun." perintah Rian dengan tegas.
"Baiklah, saya pamit undur diri dulu tuan muda." pamit sekertaris Aldi dengan sopan.
Setelah sekertaris Aldi pergi, Rian pun kembali duduk di kursi kebesaran Erlangga group. Untuk menyelesaikan pekerjaannya karena ini baru jam setengah enam sore.
Berarti masih ada waktu dua jam lagi untuk Rian menyelesaikan pekerjaan nya. Karena Rian jika pagi sampai siang dia harus berangkat ke kampus lebih dulu.
Jadilah Rian harus pulang malam, berbeda dengan yang lainnya, yang bisa pulang lebih awal.
🍁
Sementara itu, dirumah Ayla sedang memasak untuk makan malam mereka berdua, saperti biasa nya.
Karena malam ini, Ayla berencana ingin mengatakan perasaannya kepada Rian. Meskipun ini memalukan seorang wanita yang lebih dulu menyatakan perasaannya. Namun, Ayla tidak punya pilihan selain itu, karena Ayla tidak mau jika kedua orang tuanya ikut terluka juga, bila pernikahan Ayla dan Rian berakhir.
"Agh..., semuanya sudah siap." seru Ayla bahagia.
Dengan susah payah, Ayla menyiapkan makan malam yang romantis di balkon kamar mereka, hanya untuk mengatakan perasaanya kepada Rian selama ini.
"Apakah Rian akan makan malam di rumah malam ini? Karena seharian ini aku juga tidak membalas pesan darinya! huh...! kalau tidak demi orang tuaku, maka seharusnya aku masih marah kepadanya kan." gumam Ayla yang merasa jengkel sendiri.
Lalu Ayla kembali lagi masuk ke dalam kamar mereka. Setelah mengambil pakaian ganti, Ayla langsung bergegas mandi, karena malam ini Ayla Ingin tampil cantik di depan Rian. Tujuh belas menit Ayla sudah selesai mandi dan hanya tinggal mengeringkan rambutnya saja lalu sedikit berdandan.
Biasanya jika Rian tidak ada pekerjaan lembur atau pun bertemu dengan para klien dari perusahaan lain, maka jam 08.00 malam kurang lebih. Rian sudah tiba di rumah.
Ting...
Bunyi notif pesan yang masuk di handphone milik Ayla.
Lalu Ayla, mengambil dan langsung membuka pesan tersebut, yang ternyata itu adalah pesan yang dikirim oleh Rian. Hanya melihat notifikasi pesan dari Rian saja hati Ayla sudah berbunga-bunga.
💌 Rian : "Ayla, aku sudah di jalan! apa kamu ingin sesuatu? biar aku belikan dan tunggu aku di rumah ya? karena ada sesuatu yang ingin aku sampaikan." pesan dari Rian.
Dag..Dig...Dug... Setelah membaca pesan dari Rian, rasanya jantung Ayla seperti ingin keluar dari tempatnya, karena yang Ayla rasakan saat ini, antara takut dan juga senang.
Takutnya, jika Rian akan menyampaikan berita yang tidak pernah ingin Ayla dengar. Namun senangnya juga karena Ayla berharap, jika Rian juga akan mengatakan perasaannya kepada Ayla. Namun apapun itu tentunya, Ayla tidak bisa berbuat apa-apa kan, Lalu Ayla membalas pesan Rian.
💌 Ayla : "Tidak, aku tidak ingin apa-apa, baiklah aku akan menunggumu di rumah.! karena aku juga ingin mengatakan sesuatu kepadamu."
Setelah membalas pesan dari Rian. Ayla langsung turun ke lantai bawah, untuk menunggu kedatangan Rian.
Hanya beberapa menit, suara deru mobil pun sudah terdengar. Itu pertanda jika Rian sudah tiba di pekarangan rumah mereka.
Lalu Ayla berjalan ke depan untuk membukakan pintu, melihat Ayla yang sudah membuka pintu terlebih dahulu. Rian sempat terkejut dan juga terpana, dalam waktu bersamaan. Karena malam ini Ayla terlihat berbeda dari biasanya. Rian berdehem untuk menghilangkan rasa gugupnya.
"Heeem..., aku memang menyuruhmu menungguku, tapi tidak harus membukakan pintu seperti ini. Kenapa kamu tidak menunggu saja di dalam!" omel Rian agar Ayla tidak mengetahui jika saat ini dia sedang gugup. Melihat penampilan dan senyuman Ayla, yang selalu membuat Rian merasa nyaman.
Mendengar nya, Ayla pun sedikit tersenyum. "Aku memang sengaja menunggumu dan membukakan pintunya, karena aku bosan berada di dalam terus!" terang Ayla.
Lalu Rian bertanya. "Apa aku perlu mencari pembantu untukmu, agar kamu memiliki teman apabila aku tidak ada?" tanya Rian seperti biasa yang selalu memperhatikan kebutuhan untuk Ayla.
Agh.., tidak perlu, lagian kita juga sering menginap dirumah Mama dan Bunda." tolak Ayla.
"Sudahlah, ayo masuk, bersihkan dulu dirimu." ajak Ayla lagi dan mereka pun langsung berjalan menuju ke lantai atas tempat kamar mereka.
"Langsung mandi saja, biar aku menyiapkan pakaian mu." pinta Ayla dengan lembut.
Rian hanya mengangguk, lalu langsung masuk ke kamar mandi, karena hari ini Rian benar-benar merasa sangat lelah.
Lima belas menit, Rian sudah keluar dari kamar mandi. Rian hanya mengenakan handuk sebatas pinggang dengan air yang menetes di lantai karena rambutnya masih basah.
Namun hari ini Ayla tidak menghindar seperti biasanya, dan malah dengan sengaja menoleh ke arah Rian.
Rian pun melangkah mendekat ke arah Ayla. Lalu mengambil pakaiannya yang sudah disiapkan seperti biasa. Melihat Rian sudah rapi dengan rambut nya yang sudah dikeringkan. Ayla pun langsung mengajak Rian ke balkon kamar mereka. karena Ayla sudah menyiapkan makan malam yang sangat romantis di sana.
"Ada acara apa ini! kenapa kita seperti ingin dinner saja.?" tanya Rian yang masih merasa bingung.
"Tidak ada acara apa-apa, anggap saja ini memang dinner pertama kita." seru Ayla dengan tenang.
Mendengar nya, Rian pun tidak bertanya lagi.
Lalu mereka langsung duduk dan memulai makan malam mereka dengan saling diam, setelah mereka sama-sama menghabiskan makan malamnya. Rian pun memulai obrolan lebih dulu.
"Ayla, tadi kamu bilang ingin mengatakan sesuatu kepadaku, kamu ingin mengatakan apa?"
"Bukannya tadi kamu juga bilang ingin mengatakan sesuatu kepadaku!" Ayla balik bertanya.
"Kamu ingin mengatakan apa, katakanlah lebih dulu, sesudah itu baru aku mengatakan apa yang ingin ku katakan kepadamu." pinta Ayla agar Rian lebih dulu mengatakan maksud hatinya.
"Baiklah kalau begitu, biar aku yang lebih dulu, Ayla, aku sudah menyuruh Aldi untuk mengurus surat-surat pembagian harta yang akan kamu terima, setelah perceraian kita nanti. Karena aku tak ingin merugikan dirimu dan aku juga sudah memutuskan jika waktunya sudah tiba nanti, maka biarkan aku saja yang mengajukan surat perceraian kita ke pengadilan. Agar orang tua kita tidak menyalahkan dirimu, dan tadi aku sudah menyuruh Aldi mengubungi pengacara ku." ucap Rian yang langsung menghempas Ayla dari ketinggian.
Deg..... "Jadi berita buruk yang ingin Rian sampaikan kepadaku malam ini!"
batin Ayla di dalam hati.
BERSAMBUNG.......