NovelToon NovelToon
The Rise Of The World Ruler

The Rise Of The World Ruler

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Kelahiran kembali menjadi kuat
Popularitas:11.4k
Nilai: 5
Nama Author: Sri Wulandari

Ada sebuah legenda yang mengatakan jika penguasa dunia akan bangkit kembali. Saat fenomena aneh membentang memenuhi langit. Dan naga abadi terbangun dari tidur panjangnya. Dia pasti kembali dari tempat persembunyiannya setelah ratusan ribu tahun meninggalkan dunia.

***

Ratusan ribu tahun berlalu begitu saja. Legenda yang telah menjadi sebuah cerita dongeng perlahan menjadi kenyataan. Hingga, bayi laki-laki kecil di temukan tanpa busana terbuang di bawah pohon yang telah membeku di ujung Utara. Yang selalu di sebut tempat terdingin di dunia. Seorang pemburu bersama anaknya yang masih berusia sepuluh tahun, menemukan bayi kecil itu kemudian membawanya pulang. Mereka memberinya nama Lie Daoming. Dan menjadikannya anak angkat. Selama sepuluh tahun, kehidupan mereka sangat tenang dan damai. Hingga pembantaian dan penculikan membuat Lie Daoming harus kehilangan keluarganya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sri Wulandari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tahun ke-5 di negara Tuxuan

Pada tahun ke-5 masa pemerintahan raja Feng Qiao, Negara Tuxuan masih mengalami gejolak di pemerintahan. Satu tahun setelah perebutan tahta dari tangan kakaknya. Raja Feng Qiao menetapkan pajak dengan angka tiga kali lipat dari sebelumnya. Banyak pejabat tinggi di pemerintahan yang menentang dan mengajukan petisi agar Raja tidak merubah angka ketetapan pajak yang telah berlaku selama puluhan tahun. Namun hal itu justru membuat Raja marah dan menganggap hal ini sebagai niat pemberontakan.

Belasan pejabat tinggi di hukum mati tanpa bisa melawan lagi. Ratusan wanita dari keluarga terpidana mati di jual sebagai pemuas laki-laki hidung belang. Sedangkan anak-anak yang masih di bawah umur di perdagangkan sebagai budak.

Dan orang-orang yang masih tidak terima dan berusaha menuntut keadilan. Mereka semua di temukan meninggal dalam keadaan mengenaskan bersama dengan seluruh keluarga tanpa ada yang tersisa. Kejadian berdarah waktu itu menyisakan ingatan yang menakutkan untuk semua orang.

Empat tahun berlalu, Raja Feng Qiao masih saja bertindak semena-mena. Dia tidak akan segan-segan membunuh orang yang menentang kebijakan yang di buatnya. Meskipun begitu masih saja ada beberapa orang yang terus berusaha untuk melengserkan kedudukan raja yang sudah cukup berkuasa.

Kreeekkkk...

Angin musim dingin berhembus dari jendela yang terbuka. Decit daun jendela terdengar cukup jelas saat angin bertiup semakin kuat.

"Siapa?" suara langkah kaki terdengar cukup kuat di setiap hentakannya. "Apa kamu pikir aku akan takut dengan mu?" teriakan kuat menggema saat bayangan seseorang semakin mendekat. "Kamu pantas mati," menodongkan pisau yang ada di tangannya. Tubuhnya sudah mulai gemetar dengan keringat yang telah membasahi wajahnya.

Bayangan itu diam di depan pintu kamar. Tidak bergerak dan tidak mengeluarkan suara langkah kaki lagi.

"Aaaaaa...kamu pantas mati. Semua ini milik ku. Semua ini sudah seharusnya menjadi milikku," teriaknya kuat dengan kedua mata yang terus membelalak. Semua urat yang ada di tubuhnya langsung menengang dengan rasa takut dan kemarahan bercampur dalam satu waktu. "Semua ini milik ku. Huh..." pria itu terhentak dari tidurnya setelah sebuah tangan menyentuh pelan bahunya.

"Yang mulia. Sudah waktunya untuk berganti baju," ujar kepala pelayan yang langsung mundur dan menundukkan kepalanya saat raja mereka sudah bangun. "Hamba akan menambahkan dupa wewangian agar yang mulia bisa tidur dengan lebih tenang."

Raja Feng Qiao masih mengatur nafasnya setelah terbangun dari mimpi buruk yang terus datang setiap waktu. "Tidak perlu," bangkit dari tempat tidurnya lalu berjalan di depan cermin sebesar dirinya yang ada di bagian kanan ruangan. "Bawakan aku jubah hitam itu," menatap jubah yang tergantung rapi di ujung kiri ruangan.

"Baik," kepala pelayan itu langsung mengambil jubah yang telah ia siapkan bersama dengan tiga jubah lainnya dengan warna berbeda. Dengan sangat hati-hati, kepala pelayan membantu raja untuk mengenakan jubah hitam yang telah menjadi pilihannya. "Yang mulia, permaisuri terus saja membuat keributan di luar aula istana timur. Jika yang mulai tidak ingin menemuinya. Hamba akan mengusirnya lagi," ujarnya dengan suara lembut dan halus.

"Aku akan menemuinya," ujar raja Feng Qiao dengan tatapan dingin. "Beritahu selir kedua untuk datang menemui ku di aula istana timur. Akan membosankan saat mendengarkan musik yang di mainkan permaisuri sendirian," ujarnya tanpa ekspresi di wajahnya.

"Baik. Hamba akan memberitahukan kepada selir kedua," kata kepala pelayan yang langsung pergi keluar setelah merapikan jubah di tubuh raja.

Raja Feng Qiao langsung pergi menuju aula istana timur untuk menemui permaisuri. Semua pelayan dan pengawal istana langsung menundukkan kepala saat raja berjalan melewati mereka. Raja sendiri tidak pernah mencintai permaisuri. Pernikahannya hanya di landasi pernikahan politik untuk menstabilkan pemerintahan yang ada di bawah kendalinya. Ayah permaisuri sendiri adalah seorang menteri pertahanan yang telah melewati dua generasi dan telah membantu raja untuk naik tahta. Tanpa bantuan perdana menteri pertahanan, raja tentu tidak akan bisa menggoyahkan fondasi pemerintahan yang kakaknya pimpin di waktu itu.

Petikan senar dari alat musik Guqin terdengar sangat indah menggema di seluruh ruangan aula istana timur. Saat raja Feng Qiao melangkah masuk, permaisuri tersenyum dengan sumringah melihat suaminya sudah datang. Dia langsung menghentikan sementara petikan dari Guqin yang ia mainkan. Dia bangkit, "Yang mulia," ujarnya memberikan salam hormatnya. Dengan perlahan dan hati-hati. Langkah pelan permaisuri seperti sedang menapak di antara udara. Sangat halus dan anggun. Saat dia mendekat kearah suaminya. Raja Feng Qiao langsung berjalan kearah kursi yang telah di siapkan khusus untuk dirinya tanpa memperdulikan permaisuri. Dia duduk dengan tatapan dingin seperti biasanya.

"Aku akan memainkan beberapa lagu untuk yang mulia. Sudah lama semenjak yang mulia datang menemui ku," ujarnya dengan suara manja. Dia kembali ke posisi awal. Duduk dengan cukup nyaman dan mulai memainkan kembali Guqin dengan sangat indah.

Namun, sekalipun nada yang di hasilkan Guqin sangat indah. Tetap saja raja Feng Qian akan merasa bosan dan jenuh. Bukan karena dia tidak menyukai lagu yang di mainkan. Melainkan dia tidak menyukai orang yang memainkan alat musik itu. Kekuasaan perdana menteri pertahanan terlalu kuat di pemerintahan. Sehingga membuat raja merasa tidak tenang. Karena alasan itu juga dia tidak ingin menjalani hubungan terlalu jauh dengan permaisuri.

Suara langkah kaki terdengar sangat ringan dari arah depan. Wanita dengan gaun hitam berjalan memasuki aula istana. Dengan lenggokan di setiap langkahnya. Dia terlihat sangat cantik dan seksi.

Permaisuri langsung menghentikan petikan senar Guqin miliknya. Dengan menekan kuat hatinya, dia menahan amarah yang mulai tertahan. Dia bangkit dari tempat duduknya. "Sekarang waktunya untuk aku bersama dengan yang mulia menikmati waktu berdua. Adik kedua, seharusnya kamu mengerti dalam hal ini."

Selir kedua menatap permaisuri dengan senyuman kemenangan, "Kakak, aku datang tidak untuk mengganggu mu. Yang mulia memanggil ku. Tentu saja aku harus datang," ujarnya yang langsung berjalan menghampiri raja dan duduk di sebelahnya.

Tanpa memikirkan perasaan istri pertamanya, raja Feng Qiao memeluk mesra selir kedua.

Permaisuri merasakan rasa sakit di dadanya. Perasaan tidak di hargai mencekiknya dengan kuat sehingga membuat tangannya mengepal dengan sendirinya. Permaisuri menatap dengan kekesalan yang hampir tidak bisa ia tahan lagi. Dia memaksakan senyumannya. "Yang mulia. Kita sudah lama tidak menikmati waktu bersama. Tidak seharusnya selir kedua datang mengganggu waktu berharga kita," menekan kuat hatinya.

Raja Feng Qiao terlihat acuh tak acuh menanggapi perkataan permaisuri. "Kalian berdua sama-sama istri ku. Tidak ada perbedaan untuk itu. Jika kamu sudah tidak ingin memainkan musiknya, aku akan pergi."

"Yang mulia aku akan memainkan musiknya," kata permaisuri menahan air mata yang sudah hampir jatuh. Dengan rasa kesal di hatinya. Guqin di mainkan dengan nada yang sudah berbeda dari saat pertama. Beberapa nada terdengar sumbang dan cukup tidak enak untuk di dengar.

Tiiiiinngggg...

Senar putus, darah menetas tanpa henti di tangan permaisuri. Dia bangkit, "Yang mulia, maaf atas kecerobohan ku. Aku akan mengambil Guqin yang baru," ujarnya menundukkan kepala.

Raja bangkit bersama dengan selir kedua yang masih ada dalam pelukannya. "Tidak perlu. Permaisuri lebih baik beristirahat terlebih dulu. Aku akan memanggilkan tabib istana untuk mengobati luka di tangan mu," berjalan dengan membelai lembut wajah selir keduanya.

Permaisuri juga pergi dengan rasa kesal menekan kuat hatinya. Dan saat kembali di kediaman pribadinya,

Praannggggg...

Tringg...

Prannggg...

Permaisuri membanting semua barang yang ada di ruangan kamarnya.

"Aaaaaaa..." teriakan kuat menggema. "Keluarga ku bisa membuat mu menjadi raja. Mereka juga bisa menjatuhkan mu dengan mudah. Aku bersumpah untuk itu," dia menarik paksa semua aksesoris yang terpasang indah di kepalanya. Merobek paksa gaun indah yang ada di tubuhnya. Setelah dia merasa puas. Ia jatuhkan tubuhnya ke atas kasur dingin yang sudah empat tahun ia tempati tanpa kehadiran suaminya.

1
Ismaeni
ceritanya cukup bagus ,menarik diikuti,bahasanya enak dan tidak kaku...semangat thor
Dewi Sartika
bagus banget
Time traveler
Nyimakk thorr
umar aryo
Luar biasa
Maz Tama
sekte iblis
Maz Tama
semangat thor
Maz Tama
seru alur cerita nya
Maz Tama
lanjut thor
Maz Tama
sedih Thor...cepat jadi kuat daoming
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!