Jia menemukan kembali arah hidupnya setelah dia bercerai dari Alex.
Namun siapa sangka, perceraian itu membuat Alex kehilangan pijakan kakinya.
Dan Rayden adalah bocah kecil berusia 4 tahun yang terus berharap mommy dan daddy nya kembali.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lunoxs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AD BAB 17 - Semangat Jia, Kamu Pasti Bisa
Selesai menandatangani surat perceraian itu, kini Jia dan Alex resmi berpisah.
Mereka bukan lagi sepasang suami dan istri, mereka hanyalah 2 orang asing. Hanya Rayden satu-satunya penghubung diantara mereka.
Dan Jia coba tersenyum, di hari terakhirnya dia bisa melihat Alex sedekat ini.
Jia sebenarnya sangat mencintai Alex, 5 tahun hidup bersama bukanlah waktu yang sebentar. Terlebih diantara mereka ada Rayden. Cinta itu muncul sendiri, tanpa Jia minta untuk datang.
Satu yang Jia syukuri diantara semua rasa sakit yang pernah Alex beri padanya. Selama menikah, Alex tidak pernah menduakan dia.
Meski Jia tahu sebenarnya Alex bisa mengejar Amora kapan saja, namun Alex tidak pernah melakukan itu. Dia juga menyimpan semua lukanya sendiri untuk tetap bersama dengan Jia selama 5 tahun ini.
"Pergilah bersama Sean, dia yang akan mengantar mu ke rumah baru," ucap Alex.
Kini mereka berdiri saling berhadapan, di atas tangga lantai 2 gedung pengadilan.
Jia mengangguk, takut jika bicara akan terdengar suaranya yang bergetar.
Setelah mengatakan itu pun Alex pergi lebih dulu, menuruni anak tangga dan meninggalkan Jia.
Sementara Jia masih membeku di sana, menatap kepergian Alex untuk terakhir kali. Memandang lekat-lekat punggung yang selama ini dia lihat setiap malam.
Jia tersenyum, lalu membuang nafasnya pelan.
Setelah perpisahan ini aku sangat berharap agar hidupmu bahagia Al.
Dan saat mobil Alex pun menghilang, Jia baru turun dari sana.
Sean sudah membuka kan pintu dengan sopan.
"Silahkan Nyonya."
"Terima kasih Sean."
30 menit perjalanan dan akhirnya mereka sampai di rumah baru Jia. Rumah yang sederhana bagi Alex namun tetap saja terlalu mewah bagi Jia.
Dia turun dan menatap sekeliling, halaman rumah ini pun cukup luas, pasti akan sangat menyenangkan jika dia dan Rayden bermain disini.
"Nyonya, ini adalah kunci rumah ini. Dan ini berkas kepemilikan rumah, juga buku tabungan untuk Anda, tuan Alex sudah menyiapkan semuanya," ucap Sean seraya memberikan sebuah berkas pada Jia.
Namun Jia sungguh ragu untuk menerima itu, terlebih selama ini dia memang tidak pernah menikmati semua pemberian Alex. Takut akan kemarahan Sofia, akhirnya Jia menolak.
"Tidak perlu Sean, aku tinggal di rumah ini pun hanya sementara, sampai aku bisa menemukan rumahku sendiri," tolak Jia.
"Dan satu lagi, aku sudah bukan Nyonya mu." timpal Jia.
"Maaf Nyonya, tapi Anda adalah ibu dari tuan muda Rayden, saya akan tetap memanggil Anda dengan sebutan Nyonya. Dan mengenai berkas Ini, Anda harus menerimanya, karena semuanya sudah di atur atas nama Anda. Lagi pula saya tidak punya cukup keberanian untuk mengembalikannya pada Tuan Alex." jelas Sean panjang lebar, jika sudah membawa-bawa nama Alex, Sean yakin Jia tidak akan menolaknya.
Dan benar seperti dugaan Sean, dengan ragu akhirnya Jia mengambil berkas itu.
"Anda bisa memulai hidup baru sejak hari ini Nyonya. Jangan sungkan untuk menggunakan uang pemberian tuan Alex, gunakan untuk membuat usaha atau apapun, sebagai pegangan hidup anda kelak," ucap Sean lagi.
Menyadari jika Jia hidup sebatang kara membuat Sean pun tak tega.
"Anda bisa menghubungi saya jika butuh bantuan apapun," ucap Sean lagi.
Dan Jia terus tersenyum mendengar semua penjelasan Sean itu. Cukup membuatnya tahu jika Sean pun peduli padanya.
"Terima kasih Sean, tolong jagalah Rayden untuk ku."
Sean mengangguk patuh, lalu pamit untuk pergi.
Dan Jia masih berdiri disini dengan satu koper kecil di tangan kirinya. Menatap rumah yang akan menjadi tempat tinggalnya yang baru.
Semangat Jia, kamu pasti bisa.