Kemunculan Pewaris Tersembunyi adalah, sebuah karya yang menceritakan perjalanan hidup seorang pemuda yatim piatu yang telah hidup lebih dari 10 tahun menjalani hidup dalam kemiskinan dengan adik perempuannya tanpa kedua orang tua. orang tua pemuda itu meninggal akibat kecelakaan pesawat.
untuk kisah lengkapnya silahkan baca ( Kemunculan Pewaris Tersembunyi )
!!!!!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Elang Malam, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 19 (Menjadi Wakil Konsultan pengawas Proyek)
Melihat wajah mikel yang memerah,Selina lalu meraih remot AC yang terletak di atas meja dan menaikkan suhu AC ruangan itu.
Mikel merasakan suhu di ruangan itu sudah mulai sejuk, pipinya yang memerah kini sudah kembali ke keadaan semula.
“Sekarang apa sudah lebih baik” ucap selina.mikel hanya menganggukkan kepalanya.
“Mikel.ini adalah keputusan ayah menempatkanmu sebagai wakil konsultan pengawas.jika soal pekerjaan,kamu tidak perlu khawatir,saya yang akan menanganinya.kamu hanya perlu menemani saja.” Ucap selina mencari alasan.
Sebenarnya Selina yang memohon kepada Adrian Lopez untuk menjadikan mikel sebagai wakil konsultan pengawas.supaya dia bisa dekat dengan mikel.
Setelah mendengar penjelasan dari selina.mikel menganggukkan kepalanya pertanda dia setuju menjadi wakil konsultan pengawas.
“Nah… begitu kan enak” ucap selina sambil memperlihatkan senyumannya yang paling indah kepada mikel.
Mikel juga tidak punya alasan lain lagi ketika melihat selina tersenyum padanya. perasaan mikel menjadi tenang setelah melihat senyuman Selina yang menenangkankan hati itu jika melihatnya.
“Mikel… ada berapa laporan yang perlu saya cek ulang.kamu tunggu sebentar ya” Selina berkata sambil menepuk pundak mikel.
Mikel yang masih terbuai dengan senyuman selina yang masih memenuhi otaknya itu langsung tersadar dari lamunannya, setelah di panggil oleh Melisa.
“Kamu urus saja pekerjaanmu,saya mau lihat-lihat lingkungan di sekitar proyek”. Ucap mikel sambil berdiri dari duduknya.
“baiklah. kamu minta saja pak Cipto untuk menemani” Selina memberi saran pada mikel.
“Tidak usah,saya sendiri saja” sahut mikel yang langsung keluar dari ruangan Selina.
Sebenarnya mikel menolak tawaran Selina,alasannya mikel tidak enak hati mengganggu pekerjaan pak Cipto sebagai pemimpin proyek pasti sangat sibuk pikir mikel.
di luar kantor Selina,saat ini mikel sedang berjalan melihat-lihat lokasi tempat proyek itu.banyak bangunan yang masih belum selesai di bangun,sebagian sudah ada yang rampung dikerjakan.
mikel terus berjalan dari bangunan satu ke bangunan lainya.terlihat para buruh bangunan bekerja.ada yang mengangkat semen,ada yang mengecat dinding dan ada juga yang memasang pondasi bangunan.
Hingga pada akhirnya mikel menemukan sekumpulan buruh paruh baya sedang memindahkan batu-batu yang lumayan cukup besar dengan di pikul di pundak mereka.
Waktu itu cuaca lumayan panas.mikel memutuskan istirahat di dekat para pria paruh baya yang sedang sibuk bekerja memindahkan batu itu.
Mikel melihat seorang pria paruh baya,usianya sekitar enam puluh tahunan sedang membawa batu melewati mikel yang sedang istirahat itu.pria paruh baya itu berjalan sudah tertatih tatih memikul batu di pundaknya.
Perasaan mikel sudah tidak enak melihat gerak gerik pria paruh baya itu.tiba-tiba saja pria paruh baya itu tersandung batu.
Mikel langsung bergerak cepat berlari ke arah pria paruh baya.mikel menahan batu yang dipukul pria paruh baya. Untung saja mikel gerak cepat menahan batu itu,telat sedetik saja batu itu pasti akan menimpa kepala pria paruh baya itu.
Mikel meletakkan batu itu ke tanah dan membantu pria paruh baya berdiri.
“Paman… apa paman baik-baik saja” ucap mikel mengkhawatirkan pria paruh baya.teman-teman pria paruh baya itu juga langsung berlarian menghampiri dan menanyakan keadaan pria tua itu.
“Paman baik-baik saja,terima kasih sudah membantu paman,jika tidak,mungkin batu itu sudah menimpa kepala paman” ucap pria paruh baya.
Dari belakang kerumunan itu terdengar suara seorang pria yang lagi marah-marah.
“Ada apa ini, bukanya bekerja, ini malah asik ngumpul-ngumpul.sekarang bubar”ucap pria itu.
Karena di tegur oleh atasannya.para buruh itu akhirnya membubarkan diri. mereka kembali melakukan pekerjaan mereka masing-masing.
Setelah para pekerja itu membubarkan diri.baru lah mikel dapat melihat sosok yang berbicara itu adalah Bagas.
“Mikel… apa yang kamu lakukan di sini”.ucap bagas sambil melirik pria paruh baya yang ditolong mikel.
“Pak tua… jika kamu tidak tidak sanggup bekerja,sebaiknya berhenti saja bekerja sama saya mulai besok.menunda pekerjaan saya saja kamu ini” gerutu Bagas dengan kesal sambil mengumpat pria paruh baya itu.
“Nak bagas,jangan pecat bapak,jika bapak berhenti bekerja bagaimana bapak menyambung hidup.bapak kuat kok bekerja di sini,hanya saja tadi bapak tersandung batu”. Pria tua itu memohon kepada Bagas,agar tidak dipecat.
“sudah lah,jika tidak mau di pecat.sana cepat bekerja.” Jawab Bagas pada pria paruh baya itu.
Setelah dapat pengampunan dari Bagas,pria tua itu akhirnya kembali bekerja bersama teman-temanya.
Bagas orangnya memang sombong dan angkuh.tapi Bagas masih mempunyai sedikit rasa iba di hatinya.
“mikel,kamu belum menjawab pertanyaan saya.apa yang kamu lakukan disini.” ucap bagas.Karena mikel belum menjawab pertanyaan dia sebelumnya.akhirnya Bagas kembali bertanya.
“Saya tadi hanya jalan-jalan saja di sini”.jawab mikel dengan singkat.mikel belum berniat memberi tahu Bagas jika dia adalah wakil konsultan pengawas di proyek itu.
“Ha ha ha pintar juga pria miskin sepertimu mencari alasan.bilang saja jika kamu itu ingin bekerja dengan saya”.Bagas berkata masih dengan sombongnya menghina mikel.
Mikel tetap diam tanpa menanggapi kata-kata bagas.
“Baiklah,saya akan menerima kamu bekerja dengan saya.anggap saja ini sebagai kompensasi karena telah membuatmu di skors selama seminggu,Waktu kita masih sekolah” Sambung Bagas sambil menertawakan mikel.
“Tertawa saja kerjamu,bagaimana proyek ini bisa selesai tepat waktu.” ucap pak Cipto dari kejauhan yang sedang berjalan ke arah mereka.
Bagas yang awalnya menertawakan mikel,seketika menghentikan tawanya setelah mendengar teguran dari pak Cipto.
Setelah pak Cipto sampai di depan mikel,pak Cipto membungkukkan sedikit badannya ke arah mikel dan mengarahkan pandangannya ke Bagas yang masih menutup mulutnya setelah ditegur pak Cipto.
“apakah ada masalah” ucap pak Cipto bertanya pada Bagas.”tidak ada pak Cipto,tadi hanya ada insiden kecil saja,tapi sekarang sudah selesai” jawab Bagas dengan bangga dan sedikit menyombongkan dirinya.
kepercayaan diri Bagas yang sempat hilang karena di ditegur pak Cipto kini sudah kembali setelah Bagas membanggakan dirinya kepada pak Cipto bahwa dia telah berhasil menyelesaikan sebuah insiden kecil itu.
“Pak Cipto tidak perlu sesopan itu membungkuk kepada mikel.dia ini adalah teman sekolah saya” ucap Bagas memperkenalkan mikel.
Mendengar kata-kata bagas, pak cipto langsung mengernyitkan alisnya dan hendak menyangkal kata-kata bagas.tapi sebelum pak Cipto berbicara,Bagas langsung memotongnya.
“kebetulan pak Cipto disini,jadi saya minta izin kepada pak Cipto,supaya mikel dapat bekerja sebagai buruh di proyek ini”
Setelah mendengar permintaan bagas.pak Cipto langsung membelalakkan matanya.