Menceritakan seorang remaja yang bertekad untuk bertahan hidup apapun caranya. Kenapa harus begitu ? Karena dirinya telah berpindah ke dunia lain.
Cerita ini masih berlatar Multiverse dari cerita 'Pindah Dimensi Lain'.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ryn_Frankenstein, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 14 : Jadi Petualang Saja.
Hari telah siang dan dimana Dika telah sampai di kota kerajaan Reinhart. Setelah berpamitan dan berpisah dengan rombongannya, remaja itu pergi menuju akademi tujuannya. Nama akademi itu bernama Gandalf, tempat dimana semua anak hingga dewasa mendaftar menjadi salah satu siswa di sana.
Tempat itu tak hanya diminati oleh Ras manusia saja, tapi juga ada berbagai macam Ras DemiHuman, bahkan ada Ras Elf, dan Dwarf. Setelah sampai, dan benar saja banyak sekali orang-orang yang mulai mendaftar, setelah mendaftar, mereka akan diantar ke tempat ujian. Beberapa lama setelah mendaftar, sekarang Dika mulai mengikuti ujiannya.
Ujian pertama adalah ujian tertulis tentang pengetahuan umum. Bila lolos, maka akan dilanjutkan ke ujian kedua yaitu ujian praktek, tapi sebelum itu, calon siswa harus memilih jurusan sebelum mengikuti ujiannya. Ada dua jurusan, yaitu memilih jurusan ilmu sihir dan ilmu bela diri. Maka semua calon siswa yang sudah memilih jurusannya, mereka akan mengikuti ujian keduanya sesuai jurusannya.
Dan saat akan memulai ujian, Dika melihat banyak sekali yang mendaftar, mungkin ada ribuan orang dari berbagai umur, ada yang dibawah 10 tahun, bahkan ada yang diatas 20 tahun. Dan benar saja, Dika merasa pusing tak karuan saat mengerjakan ujian pertamanya, karena dia minim akan pengetahuan umum tentang dunia barunya.
Beberapa lama kemudian, ujian pertama selesai, dan sebelum mengikuti ujian kedua, semua calon siswa harus menunggu pengumuman kelulusan, bila lulus maka bisa ke ujian berikutnya. Ternyata tak hanya Dika, banyak juga orang yang terlihat bingung dalam mengerjakannya, bahkan ada yang menangis karena panik dan kesulitan saat mengerjakannya.
Banyak sekali orang-orang dari berbagai kalangan, entah itu dari Ras, Bangsawan, hingga biasa ingin masuk Akademi Gandalf, karena tak hanya bergengsi, tetapi juga sering melahirkan para pejuang serta penyihir dengan nilai kelulusan yang sangat bagus. Bahkan untuk bisa masuk saja, harus mengikuti ujian, kalau ada yang memakai suap, langsung di tolak mentah-mentah.
Yang membuat Akademi Gandalf semakin diminati karena Raja Kerajaan Gandalf merupakan alumni akademi ini dengan lulusan nilai terbaik. Dan hebatnya akademi ini tidak memandang siswa dari latar belakang manapun, tidak membeda-bedakan mereka terlahir dari garis bangsawan atau orang biasa.
Tak hanya itu, dari kalangan orang biasa akan diberi kemurahan serta bantuan dana agar bisa belajar di akademi ini, karena dari pihak kerajaan yang selalu membantu dan menjadi donatur untuk akademi agar semua orang bisa memiliki impian belajar hingga lulus dari Akademi Gandalf. Nikmat mana lagi yang ingin didustakan.
Bagi ada siswa yang berprestasi, akan diberi keistimewaan yaitu mendapat beasiswa, asrama gratis, dan ada beberapa lagi tambahan bonusnya. Maka tak heran banyak sekali orang-orang terutama Ras manusia, Elf, Dwarf, dan Demihuman, bahkan dari Kerajaan luar juga ingin sekali masuk ke akademi ini.
Setelah lulus, tentu saja pihak Akademi akan memberikan pilihan peluang untuk mereka yang ingin menjadi petualang yang langsung di tingkat B hingga A, atau mau menjadi ksatria Kerajaan Reinhart atau luar, atau mendapat kepercayaan meneruskan usaha keluarga. Intinya setelah lulus dari Akademi Gandalf akan mempermudahkan mereka untuk mendapat keuntungan yang adil.
Cukup sudah penjelasannya, dan saat ini hari sudah akan sore, terlihat sosok remaja tengah duduk melamun dengan tatapan kosong. Dia menunduk, dia yang tak lain Dika, ya dia baru saja melihat pengumuman kelulusan. Dan hasilnya sungguh tak disangka, dirinya tidak lulus. Sungguh menyedihkan remaja ini. Entah harus sedih atau tertawa, rasanya sungguh membagongkan.
Tapi bukan itu yang membuatnya terlihat murung, melainkan sekarang dirinya harus pergi kemana. Pulang kembali ke desa Kio jelas tidaklah mudah, karena rombongannya telah pulang 2 jam yang lalu. Sungguh sial nasibnya, mau ikut ujian ulang, semakin tidak mungkin, karena sekali ikut ujian, bila tidak lulus, maka bisa mengulang di tahun depan.
Dika segera pergi dari tempatnya sambil membawa tas kulit besar. Dengan langkah yang tak bersemangat, ia berjalan mencari tempat penginapan. Setidaknya Arc sudah memberinya kantong kulit yang berisi 100 koin perak dan 10 koin emas.
Terlintas di dalam pikirannya ada sebuah rencana. Dika tersenyum, lalu ia segera berjalan cepat ke tempat tujuannya sekarang. Setidaknya, dia harus punya tempat untuk menginap, dan besoknya ia akan menjalankan rencananya.
.....
Beberapa hari kemudian, lebih tepatnya sudah satu minggu Dika tinggal Kota Kerajaan Reinhart. Karena tak lulus ujian pertama syarat masuk akademi, kini remaja itu beralih menjadi petualang. Dengan bekal pengetahuannya dari kelima mantan petualang sebelumnya, kini ia jalankan.
Dan sekarang remaja itu kini sedang mencari tumbuhan herbal, karena itulah misi yang sedang ia jalani. Sudah 5 hari Dika menjadi petualang tingkat F, sungguh miris sekali, senjata yang ia bawa hanyalah belati, lagi pula misinya tidaklah berbahaya.
Setelah berhasil mengumpulkan tumbuhan herbal, ia pun tiduran untuk bersantai dengan beralas daun-daunan. Kini Dika berada di dalam hutan yang tak jauh dari kota Kerajaan. Pakaian yang ia pakai hanyalah pakaian biasa yang diberi oleh Arc sewaktu masih tinggal di desa Kio.
"Hah, gak buruk juga jadi petualang." gumamnya.
"Hehe, ini malah lebih asik dari pada mengikuti ujian kemarin."
"Ya, sebenarnya agak rugi juga sih, sudah belajar bener-bener, malah gak lulus, kamvret. Hahaha."
"Mungkin setelah ini, aku harus kirim kabar ke kakek Arc kalau memilih jadi petualang."
Dika pun bangkit dari tidurannya. Lalu ia segera pergi dari tempat itu, ia harus kembali ke Guild untuk melapor tentang misinya telah selesai.
.....
Setelah melapor, Dika mendapat 50 koin perak dari keberhasilan misinya. Sebelumnya ia mendapat 10 sampai 30 koin perak. Dan sekarang mendapat 50 koin perak karena tumbuhan herbal yang ia bawa lebih banyak melebihi target.
Berbicara tentang mata uang, disini menggunakan koin perunggu, perak, emas, platinum, dan berlian. Perhitungannya :
100 koin perunggu \= 1 koin perak.
100 koin perak \= 1 koin emas.
100 koin emas \= 1 koin platinum.
100 koin platinum \= 1 koin diamond.
Setelah beberapa hari sebelumnya, Dika telah menyimpulkan kalau perhitungan koin mata uang disini hampir sama dengan negara asalnya. 1 koin perak atau sama saja dengan seribu rupiah, 1 koin emas sama saja dengan 100 ribu rupiah.
Setelah mendapat upah, Dika segera mencari misi lainnya. Setelah sedikit lama memilih, ia membaca kertas misi yang tertulis ada sebuah party yang sedang mencari seseorang pengangkut barang dengan imbalan 80 koin perak atau setara 80 ribu dalam sekali ikut.
Dika segera mengambil kertas itu dan memberikannya ke bagian resepsionis Guild.
"Baiklah, sesuai perjanjiannya, aku akan mengabari mereka, dan usahakan besok pagi kau harus ada disini." ucap resepsionis yang merupakan Ras Demihuman bertelinga kucing.
Dika tersenyum sambil menganggukkan kelapanya. Setelahnya, ia segera pergi dari Guild, lalu pulang ke penginapannya yang cukup murah. Waktu itu ia membayar 2 koin emas, berarti ia menyewa 30 hari atau sebulan. Dan total koin yang ia pegang saat ini terhitung mungkin ada 3 koin emas, sisa lainnya sudah ia gunakan untuk makan.
lanjutkan