Clara Aurletta Sydney. Seorang gadis yatim piatu yang selalu mengusahkan apapun untuk diri nya, ia gadis yang tangguh, hidup di tengah-tengah kota sendirian, tidak ada keluarga satu pun yang menganggap diri nya setelah kematian kedua orangtua nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Tujuan hidup Clara hanya uang. Namun setelah ia berurusan dengan Lorenzo Carlos Mateo, hidup nya berubah drastis.
"Gadis barbar, sangat menyebalkan," Ujar laki-laki tampan, memiliki wajah yang hampir sempurna ketampanan nya.
"Aduh om, lain kali hati-hati, aku sedang buru-buru, masa cuman masalah gini aku dipecat," Kata Clara.
"Kau akan mengganti kan waktu saya yang terbuang sia-sia dengan hidup mu." Laki-laki itu pergi meninggalkan Clara yang masih mengoceh.
"Sudah tua, masih saja suka marah-marah, nanti tambah tua," Gerutu Clara.
"Tapi tampan juga sih, eh kalo tampan aja tidak berguna, harus banyak duit juga," Gumam Clara, ia selalu berpikir realistis untuk kelanjutan masa depan nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lukacoretan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kisah Clara
Hujan tiba-tiba turun, memaksa dia untuk berlari mecari perlindungan untuk nya.
"Aduh hujan, mana ini sudah malam," Gumam gadis yang kehujanan ditengah-tengah jalan itu.
Suara gemercik hujan mengganggu nya, ia mengingat masa lalu bersama kekasih nya dahulu yang sekarang sudah tidak lagi bersama nya.
"Aku harus memaksakan berjalan ditenga-tengah hujan ini," Gumam nya.
Gadis itu menerobos deras nya hujan, tidak memiliki perlindungan ditubuh nya.
Setelah gadis itu berjalan, akhirnya ia sampai ketempat kost nya, tempat yang tidak terlalu sempit namun tidak juga luas.
Ia membuka pintu kost nya, tempat yang selama tiga tahun ini menjadi tempat pulang bagi nya yang paling aman.
Ia membuka baju nya yang basah, gadis itu akan menggantikan baju nya dengan baju yang kering.
Setelah itu gadis yang bernama Clara Aurletta Sydney, atau sering di sapa dengan sebutan Clara itu, membersihkan diri nya.
Sehabis itu Clara merebahkan diri nya di atas ranjang yang selama ini sudah menenami nya tidur.
"Rasa nya ingin sekali memberontak, tapi sial nya yang kuhadapi bukan musuh, tapi takdir ku sendiri," Gumam Clara.
Hidup sebatang kara cukup membuat nya kesepian, meskipun diluar sana ia selalu ceria, namun saat ia pulang, selalu ada rasa kesepian dalam hidup nya.
Clara tertidur saat setelah ia memikirkan tentang masa depan nya nanti.
***
Tring
Suara alarm membuat Clara terbangun dari tidur nya.
"Perasaan baru tidur, kenapa sudah pagi lagi," Gumam Clara.
Setiap menit ia mengeluh tentang hidup nya, namun tidak membuat diri nya menyerah.
Clara bersiap-siap akan bekerja, ia bekerja di salah satu restoran terkenal di jakarta, ia bekerja dari pagi sampai sore, setelah sore, ia bekerja di toko bunga.
Sebenarnya cape, namun Clara tidak punya pilihan lain selain bertahan dan berjuang sendiri.
Clara keluar dari kamar kost nya, ia tersenyum menyapa dunia, ia bersikap seolah ia manusia yang bahagia.
Clara melangkah kan kaki nya mencari kendaraan umum.
Setelah Clara mendapatkan kendaraan umum untuk sampai ke tempat kerja nya.
Clara duduk dibangku paling belakang, ia sudah terbiasa mengasingkan diri nya dari orang asing, bagi nya tidak terlalu menguntungkan.
Setelah beberapa menit, akhirnya ia sampai ketempat yang ia tuju.
"Pagi Clara." Sapa Yeni, teman kerja Clara.
Mereka cukup dekat, mengingat kehidupan Clara dan Yeni tidak beda jauh.
"Pagi Yen," Jawab Clara dengan nada lesu.
"Kenapa lo, kaya gak semangat kerja aja," Kata Yeni melihat wajah teman nya yang kusut.
"Lemas gua, mau nya tiduran aja," Ujar Clara.
"Semangat dong, kalo gak semangat mau dari mana kita makan," Ucap Yeni memberikan semangat kepada teman nya itu.
"Mau nikah aja, tapi sama cowok tampan dan kaya raya," Ujar Clara.
"Menikah bukan solusi, siapa tahu nanti setelah nikah, malah makin sengsara," Kata Yeni.
"Makanya gua berdoa supaya mempunyai suami yang kaya raya, gua udah cape kerja mulu," Keluh Clara.
"Udah ah ayok kerja, jangan bermimpi terus," Ujar Yeni, ia menarik teman nya kedalam ruang ganti.
Clara menjalani peran nya sebagai pelayan restoran, meskipun gaji nya tidak terlalu banyak, namun cukup untuk membayar kost nya dan untuk makan nya sebulan, meskipun ia mengirit.
***
Sedangkan disisi lain, seorang laki-laki yang memiliki wajah tampan, dengan garis rahang tegas, dan hidung mancung sempurna, memancarkan pesona yang sempurna, berhasil membuat semua wanita tergila-gila pada nya.
Lorenzo Carlos Matteo. Pemimpin klan mafia keluarga nya Carlos, Black Serpent.
Lorenzo terkenal dengan eagle's Eye dan tiger's Smile nya, atau bisa disebut mata elang dan senyuman harimau nya.
Selama ini ia tidak pernah terkalahkan, selama ia menjadi pemimpin Black Serpent, setelah kepemimpinan jatuh kepada nya, Black Serpent menjadi dunia bawah yang sangat di segani oleh semua kalangan.
Menjadi mafia no 1 di negara tersebut.
"Alex bagaimana semalam?" Tanya Lorenzo.
"Aman bos," Jawab Alex,sang asisten Lorenzo.
"Kerja bagus, kita harua segera pergi ke jakarta, kita akan berada disana cukup lama, bereskan semua pekerjaan yang berada disini," Titah Lorenzo.
"Siap bos, saya akan menyiapkan segala nya bos," Ujar Alex, ia selalu berada di samping Lorenzo.
"Jangan sampai ada masalah disini setelah kita pergi ke jakarta," Ucap Lorenzo.
"Siap bos, kita pergi saat malam, agar tidak diketahui siapapun," Ucap Alex.
"Kau atur saja lex," Jawab Lorenzo.
Kemudian sang asisten meninggalkan ruangan tersebut, tersisi Lorenzo yang sedang membereskan pekerjaan nya.
***
Kembali kepada Clara yang sedang melayani tamu restoran.
Namun ia di kaget kan dengan kedatangan mantan kekasih nya bersama pacar baru nya.
"Fokus aja bekerja, lagian sekarang dia bukan siapa-siapa dirimu," Bisik Yeni.
Clara membawa pesanan makanan itu, ia menaruh makanan itu di meja tersebut, saat Clara ingin pergi dari hadapan mantan kekasih nya.
"Sayang, ternyata selera mu rendah sekali," Ujar wanita itu menempel ditangan kekasih nya.
"Berarti dirimu rendah,"Sindir Clara.
" Maksud mu apa, hah!"Bentak wanita itu, ia bediri dari tempat duduk nya.
"Jangan berpura-pura polos, tadi kau menyindir ku kan?" Ucap Clara.
"Kalo ia memang kenapa? Ga nerima!" Bentak wanita itu.
"Berarti kau juga rendah," Kata Clara.
Tidak mau kalah, wanita itu menyiram Clara dengan minuman yang ia pesan tadi.
Wanita itu menertawakan Clara yang sudah basah kuyup dengan minuman manis itu.
Bukan Clara kalo ia tidak membalas perlakuan orang lain kepada nya, ia Clara menyiram wanita itu dengan segelas kopi yang masih hangat.
"Dasar wanita rendahan, awas saja kau, aku akan melaporkan kelakuan dirimu kepada manager mu," Ucap wanita itu tidak terima.
"Lapor saja, kau lihat disana ada CCTV, jadi akan lebih tahu siapa yang mulai duluan," Kata Clara menunjukan CCTV.
Wanita itu kesal dengan Clara, ia pikir, Clara wanita yang mudah di tindas, namun ternyata ua sudah salah menduga.
"Ayok sayang kita pergi, mantan pacar mu sudah gila," Ajak wanita itu.
Kemudian kedua manusia itu meninggalkan restoran tersebut.
"Clar, lo tidak apa-apa kan," Tanya Yeni melibat sahabat nya yang sudah basah kuyup.
"Aku tidak apa-apa, aku hanya tidak terima direndah oleh nya, makanya aku membalas nya," Jawab Clara.
"Ayo ganti dulu baju mu," Jaka Yeni, ia membawa Clara ke toilet wanita.
"Ganti baju mu," Kata Yeni, ia memberikan setelah baju untuk teman nya.
"Terima kasih Yen sudah peduli dengan ku," Ujar Clara.
"Iya, yaudah sana ganti," Titah Yeni.
Clara tipe wanita yang bukan berdiam diri saat ia dihina dan direndah kan, ia pasti akan membalas perlakuan yang sama kepada lawan main nya, tidak ada rasa takut dalam benak nya, ia menjungjung tinggi harga diri nya.