NovelToon NovelToon
THE REAL PRINCES

THE REAL PRINCES

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat / Anak Kembar / Masalah Pertumbuhan / Keluarga / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.3M
Nilai: 4.9
Nama Author: Maya Melinda Damayanty

Leuina harus di nomor duakan oleh ibunya. Sang ibu lebih memilih kakak kembarnya.yang berjenis.kelamin pria. Semua nilainya diakui sebagai milik saudara kembarnya itu.

Gadis itu memilih pergi dan sekolah di asrama khusus putri. Selama lima tahun ia diabaikan. Semua orang.jadi menghinanya karena ia jadi tak memiliki apa-apa.

bagaimana kelanjutannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Maya Melinda Damayanty, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

RINDU YANG BERKARAT2

Kedua iris berbeda itu saling tatap. Detak jantung keduanya pun sama-sama berdegup kencang. Luien lebih dulu memutuskan pandangan dengan mengarahkan ke tempat lain.

Tidak ada yang memperhatikan rona merah yang menjalar hingga telinga gadis.iyu kecuali Alex. Pria itu begitu terpesona dengan kecantikan alami gadis yang disukai adiknya itu.

Alex pun menetralkan degup jantungnya. Ia tak boleh menyukai wanita yang telah diklaim sebagai milik Adrian, sang adik. Ia bukan seorang pria yang mau merebut kebahagian Adrian, adik yang paling ia sayangi.

"Diana," panggil Vic mendekati gadis yang ia sukai.

Diana sedikit kesal dengan pria atasannya ini. Gadis itu hanya mendengkus kasar di depan Vic. Alex nyaris terpingkal melihat keberanian Diana.

"Maafkan aku," pinta Vic tulus.

Melihat ketulusan atasannya, Diana pun mengangguk. Luein sudah terbiasa dengan ledekan Victor. Toh, tiap hari Gloria juga sama mengatainya demikian.

"Sebagai permohonan maaf, mau kan jika aku ajak makan malam?" lanjutnya.

"Eumm ... maaf Tuan. Hari ini kami harus ke kampus untuk memberi laporan kami secara lisan pada dosen pembimbing kami," jelas Diana takut-takut.

"Ah ... berapa lama?" tanya Vic.

"Saya tidak tahu, Tuan," jawab Diana dengan nada menyesal.

"Kenapa bisa begitu. Bukankah ada jam yang terjadwal?" tanya Alex.

"Ini lah nasib mahasiswa akhir Tuan. Harus melihat jadwal kosong dosen agar bisa cepat lulus," keluh Luien menimpali.

Ketiga pria itu mengangguk setuju. Mereka juga kuliah di universitas ternama di kota mereka. Kedua orang tua mereka tak mengijinkan anak-anaknya memakai nama ayah mereka untuk menekan para dosen, dekan atau pun rektor. Sergio benar-benar menempa ketiga putranya keras dan tegas.

"Baik lah, mungkin lain waktu," ujar Vic tak semangat.

Jam berlalu. Luien dan Diana pun pulang. Gloria keluar bersama mereka. Seperti biasa, Gloria dijemput oleh Leo.

"Bye ... gadis miskin!' ucapnya menghina sambil melambaikan tangan ketika mobil Leo berada di depannya.

Gloria langsung masuk begitu saja, dan Leo pun langsung melajukan mobilnya. Diana mengelus lengan sahabatnya.

"Kau tidak apa-apa?" tanyanya.

"Ya, aku baik-baik saja," jawab Luien acuh.

Luien pun sedikit heran karena biasanya, hatinya akan sakit melihat kemesraan Gloria dan Leo. Kini, ia tak merasakan apa-apa lagi.

Alex, Adrian dan Vic baru saja keluar dari lift mereka. Melihat, Luien dan Diana memasuki mobil BMW seri dua tahun lalu.

"Wah, ternyata Luien cukup memiliki uang juga," ucap Adrian.

"Aku dengar, dia mendapatkan itu karena memenangkan lomba liar, mobil itu sebagai taruhannya," sahut Vic.

"Kau tahu itu dari mana?" tanya Adrian.

"Well, tadi ketika di pantry beberapa karyawati mengosipi Luien menjadi wanita simpanan atasannya dan kini memiliki mobil. Diana langsung membela sahabatnya dengan mengatakan itu," jelas Vic.

Ya, sebelum pergi makan siang dengan Tuan Philips di restauran ternama. Ia sempat ke ruang pantry meminta Diana membuatkan kopi untuknya. Vic mengikuti gadis itu diam-diam.

Di sana ia mendengar keributan kecil. Suara Diana yang begitu keras terdengar olehnya.

"Jaga bicaramu jika kalian tidak tahu kebenarannya!" ketus Diana begitu marah pada para penggosip.

"Aku telah bersama Luien selama dua tahun, jadi aku tahu semua yang ada di dalam dirinya bahkan kehidupan pribadinya!" serunya lagi.

"Luien mendapatkan mobil itu karena ia menang lomba balap liar!" serunya lagi.

Vic pun langsung meninggalkan tempat itu setelah keributan mereda.

"Apa, Luien menjadi wanita simpanan atasannya?" tanya Adrian sedikit terkejut.

"Aku kan atasannya. Berani sekali penggosip itu!" lanjutnya marah.

"Kau tahu siapa saja biang gosip itu?!" tanyanya lagi gusar.

"Hei, sudahlah. Tak usah ditanggapi. Jika kau bertindak, Luien makin akan digosipkan lagi oleh mereka!' sergah Alex menyudahi tindakan Adrian lebih jauh.

Ketiganya pun masuk ke mobil sedan mewah warna hitam mereka. Lalu kendaraan roda empat itu melesat meninggalkan gedung perusahaan.

Sedang Diana dan Luien kini menuju kampus untuk melapor pada dosen pembimbingnya.

**********

Pagi datang. Ini adalah hari sabtu. Luein keluar dari unitnya. Edward Chen dan Pamela Song, istrinya baru saja keluar dari unit Armira. Sepertinya sepasang suami istri ini baru saja memberikan makanan untuk wanita tua malang itu.

"Selamat pagi Tuan Chen, Nyonya Song," sapa Luien ramah.

"Selamat pagi, sayang," sahut Pamela langsung tersenyum lebar melihat Luien.

Wanita itu memeluk tubuh gadis yang sangat ia sukai. Andai putranya lebih tua dari Luien, mungkin ia akan langsung menjodohkan gadis itu dengan putranya. Sayang, Edison Chen baru berusia lima belas tahun.

"Apa kau akan pergi, Nak?" tanya pria baik itu.

"Iya, Tuan Chen," jawab Luien sambil tersenyum.

Ketiganya pun sama-sama berjalan menaiki lift menuju basemen. Sepasang suami istri itu pun terkejut melihat Luien menaiki mobil.

"Dari mana mobil ini?" tanya Pamela sedikit takjub.

Walau mobil itu keluaran dua tahun lalu. Tetapi, harganya masih tergolong tinggi.

"Aku memenangkannya dari taruhan. Oh, aku pergi duluan. Mari Tuan, Nyonya," jawabnya langsung berpamitan.

"Hati-hati, Nak!" seru Edward masih terdengar oleh Luien dan ditanggapi dengan bunyi klakson.

Butuh waktu tiga puluh menit untuk sampai di mansion di mana dulu ia tinggal. Mansion itu masih sama. Catnya tidak berubah. Begitu kokoh, tapi dingin.

Luien mengklakson, sosok pria berbalut seragam sekuriti keluar dan mendekatinya. Pria itu melihat langsung terperanjat.

"Ah, maafkan saya, Nona!" serunya lalu buru-buru masuk pos yang ada di balik pagar.

Pagar dari besi berwarna hitam itu terbuka lebar. Luein melajukan pelan mobilnya. Sedikit terkejut melihat halaman tak lagi banyak bunga. Kesan sedih pun begitu terasa.

Setelah memarkirkan mobilnya, ia pun keluar. Secara perlahan, ia mendekati pintu besar berwarna putih gading. Kedua tangannya memegang gagang pintu. Perlahan ia mendorong pintu itu.

Krieet!

"Nona, anda pulang?" sambut Matilda.

Luien mengenal maid satu itu. Wanita itu telah bekerja di sini ketika Luein berusia delapan tahun.

"Matilda," panggil Luein dengan suara serak.

"Nona, anda pulang ... hiks ... anda pulang," Matilda terisak.

Gadis itu memeluk wanita yang dulu selalu menenangkannya ketika ia marah karena ketidak pedulian orang tuanya.

"Luien ... kau pulang Nak!" pekik suara wanita yang sangat ia kenali.

"Luein!" pekik Ludwina menyongsong putrinya dengan derai air mata.

"Mama!" pekik Luein juga mulai menangis.

Ludwina langsung memeluk anak gadisnya erat-erat. Menciumi wajah cantik itu berkali-kali. Luien merasakan betapa kurus ibunya. Tulang-tulangnya sampai bertonjolan.

"Mama merindukanmu ... sangat .. sangat merindukanmu, sayang,_ ujar Ludwina dengan suara serak.

"Mama .. aku juga .. hiks. .. hiks .. merindukanmu," ucap Luien.

Tiba-tiba Ludwina merosot. Luien sampai terpekik karena terkejut.

"Mama!"

"Matilda, tolong aku, Mama tak sadarkan diri!"

Matilda langsung menjerit

"Tuan ... Nyonya pingsan!"

Deon yang tengah berada di ruang kerjanya sedikit terkejut mendengar teriakan pekerja rumahnya itu. Pria itu lupa jika hari ini sang putri datang. Ia pun segera meninggalkan semua pekerjaan dan turun ke bawah.

"Luein!" pekiknya. "Sayang!"

bersambung.

ah eh ...

next?

1
Noni Diani
Luar biasa
Hope
luein klu km harus merubah penampilan mu hargailah dirimu sendiri jgn mau dihina n direndahkan org Laen terus km kn bekerja di perusahaan yg besar setidaknya sesuai kanlah cara berpenampilan....
Nenk Shila
haduuuh ko bisa ya Alex kalah star dr frank
Ana N
Luar biasa
Mahrita Sartika
masih mau denger ocehan para bayi 👶👶👶
Sabhi Adyuta
nggilani
Mamah Irfan Faiz
Luar biasa
Mamah Irfan Faiz
dapat pasangan masing²
Sabhi Adyuta
banjir kaya d kapuk jakarta
Sabhi Adyuta
gampang amat sosor2an nya ya,
Sabhi Adyuta
ini settingnya d negara mana ya......,ko bekelnya nasi campur
Nur Hayati
mudah2an jodoh lueina bukan Adrian... tidak suka Thor... berikan sisok yg terbaik thor
sansan
waduh... ganti pasangan Iki judule...😅😅😅
Mahrita Sartika
terharu 🥺🥺🥺😭
sansan
semoga luein berjodoh dengan Alex saja... drpd Adrian yang kekanakan itu
sansan
padahal udah tau dimana anaknya.. tapi kenapa orang tuanya cuma mantau aja dan ngga berani datang buat minta maaf
Nophy Rose01
ceritanya bagus
Iyas Masriyah
Luar biasa
Rafinsa
seru nih
Rafinsa
cari gara2 nih orang ..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!