Queena remaja berusia 18 tahun yang masih duduk di bangku SMA, Ia di buang oleh keluarga nya karna dianggap membawa sial setelah kematian kedua orang tuanya....Namun tiba tiba setelah 11 tahun di telantarkan, tiba tiba keluarga nya memaksa dia menikah karna alasan wasiat dari alm.Orang tua nya....
Vincent pria dewasa berusia 26 tahun, yang memiliki trauma pada kegelapan, tapi dia juga tak bisa tidur nyenyak dengan lampu terang. dia hanya bisa mengandalkan obat tidur setiap hari
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Surga Dunia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 27
"Bagaimana latihan mu hari ini?" tanya Vincent menyesap alkohol nya.
"Lancar om, udah sana mandi dulu" kata queena yang duduk di sofa di depan Vincent.
"Baiklah" kata Vincent menurut, ia pun masuk ke dalam kamar mandi.
Queena menatap botol berwarna emas itu, ia penasaran bagaimana rasa nya. Jadi ia menuangkan sedikit dan segera meneguk nya
"Huekkk, ko ada pait pait nya gini" kata queena.
"Tapi kok enak ya, coba lagi deh" kata queena menuangkan lagi, dan segera meneguk nya.
Hingga beberapa tegukan queena meminum, ia pun merasa pusing dan lemah. Saat Vincent keluar kamar mandi, ia melihat istri kecil nya itu sudah duduk lemas sembari senyum senyum tidak jelas.
"ada apa dengan bocah itu?" gumam Vincent, ia pun mendekati queena.
"Hai om, om ganteng deh" kata queena berusaha berdiri dan mendekat ke arah Vincent.
"Apa kau meminum itu?" tanya Vincent sedikit mengendus ke arah queena.
"Iya om, rasanya enak tapi pait" jawab queena dengan mata sayu nya.
"B*d*h! Berapa banyak kamu meminum itu?" tanya Vincent memegangi tubuh queena yang sempoyongan.
"4/5 tegukan kayanya om, enak banget. Aku boleh minta lagi gak?" kata queena yang mulai melantur.
"Aish!! Ini kandungan alkohol nya tinggi, 2 tegukan saja sudah terasa bagi orang yang belum pernah meminum nya. Kenapa dia malah meminum 4/5 tegukan!" gumam Vincent menepuk jidat nya sendiri.
Ia pun menggendong queena ke kasur. Saat ia membaringkan tubuh queena, tangan queena menarik kimono yang di kenakan Vincent.
Vincent yang tidak siap itu pun terjatuh ke dalam pelukan queena, tanpa sengaja bibir nya menyentuh bibir sexy milik queena.
Vincent merasakan gejolak di dalam tubuh nya, ia segera menarik tubuh nya menjauh dari queena.
Queena yang nampak tak sadar itu pun langsung tertidur, sedangkan Vincent kewalahan menidurkan adik kecil nya itu
"Lemah sekali! Baru mencium sekilas sudah bangun seperti ini" kata Vincent memarahi adik kecil nya itu di dalam toilet.
______________________________________________
Pagi Hari
Queena pun terbangun karna sinar matahari menyilaukan mata nya, ia melihat jam dinding yang ternyata sekarang pukul 8 pagi.
"Arghh! kepalaku" kata queena memegangi kepala nya yang terasa pusing.
*CEKLEK
"Ini, minum lah, agar kamu merasa lebih baik" kata Vincent menyodorkan pil dan segelas air.
"Makasih om" kata queena meminum pil itu di barengi segelas air.
"Astaga! Ciuman pertama ku!" teriak queena saat mengingat kejadian semalam.
"Itu bukan ciuman, itu hanya tabrakan" kata Vincent.
"Ya tetep aja om, bibir ku gak pernah di cium sama orang lain"
"Ya bagus lah, setidak nya suami mu lah yang merasakan untuk pertama kali" kata Vincent
"Iya deh iya, oh iya om. Itu yang aku minum apa ya? Ko rasanya aneh?"
"Gak perlu tahu, sebentar lagi kakak mu akan datang, aku harus berangkat ke kantor" kata Vincent yang akan beranjak.
"makasih ya om" kata queena.
"untuk?"
"mengizinkan kakak ku ke sini" kata queena tersenyum
"Dia kakak mu, dia bisa datang kapan saja. Aku tidak akan melarang nya, terkecuali jika kamu mau bepergian, kamu wajib izin padaku terlebih dahulu" kata Vincent yang langsung keluar kamar
Ternyata, Vincent tak menuju ke perusahaan, dia menemui Smith karna Smith memberi nya sebuah misi.
"Tuan, ada apa?" tanya Vincent.
"Bantai mereka yang sudah meniru barang kita. Bakar semua barang barang buatan mereka!" kata Smith menyerahkan selembar foto ob*t Dan beberapa orang yang sudah meniru barang mereka, sehingga Smith mengalami kerugian besar.
"Baik, akan ku lakukan" kata Vincent mengambil foto itu dan segera pergi. Ia hanya bermodal pisau kecil dan senjata api untuk berjaga jaga.
Vincent segera pergi menuju alamat yang di berikan oleh Smith, Disana terdapat markas kumuh, ada banyak pria bertubuh kekar setidak nya ada 15 orang. Ada yang sedang bermain judi, ada yang sedang berbincang, ada pula yang sedang meracik ob*t terlarang
"Ambilkan aku barang itu" perintah Vincent dengan lantang, yang membuat mereka semua menatap ke arah Vincent.
"Begini kah caramu berbicara pada kami?!" salah satu orang yang sepertinya ketua nya itu pun maju mendekati Vincent.
Tanpa basa basi, Vincent langsung menusuk perut pria kekar itu tepat pada sasaran. Pria itu langsung tumbang. Semua orang Disana nampak terkejut.
Mereka pun maju menyerang Vincent, namun dengan cepat Vincent menyerang satu persatu di titik yang tepat, mereka semua pun kini habis di bantai oleh Vincent.
Vincent menuangkan banyak minyak yang sudah di siap kan. Lalu dengan berjalan tenang, ia pun melemparkan korek api. Dengan cepat bangunan dan seisi nya itu di lahap api yang kian membesar.
Vincent hanya mengawasi dari ketinggian, untuk memastikan tak ada yang selamat dari pembantaian nya.
______________________________________________
"Ayo kak ikut aku" kata queena menggandeng tangan kakak nya itu.
"ini adalah ruangan yang digunakan untuk melatih seni bela diri ku kak" kata queena yang sudah menceritakan segalanya pada flora.
"Emmm...entah kenapa tapi kakak senang sekali mendengar kamu berlatih bela diri, dengan begitu. Kamu bisa melindungi diri sendiri" kata flora tersenyum hangat.
"Bukan itu aja kak, aku juga bisa ngelindungin kakak" kata queena.
"Iya iya, kamu emang terbaik" kata flora memeluk adik nya itu.
"oh iya, ini udah siang. kamu gak mau nganterin makan siang buat suami kamu?" tanya flora sekaligus mengingatkan queena
"Boleh deh, aku mau masak dulu sekalian buat makan siang kita ya kak"
"Emang gaada koki disini? maksudku...begitu banyak pelayan disini, apa gak ada yang di tugaskan didapur?" tanya flora.
"nggak kak, om tuh selalu masak sendiri. Aku orang pertama yang dia percaya, tapi walaupun aku sendiri yang masak, aku selalu pake alat deteksi racun, untuk memastikan makanan untuk om itu aman" jelas queena.
"Kenapa?" tanya flora penasaran.
"Entah lah kak, om belum cerita apapun pada ku. tapi saat aku belum di jodohkan sama om, nenek pernah cerita kalau kedua orang tua om itu meninggal karna keracunan. Menurutku, om kayanya trauma, tapi entahlah kak. Aku belum benar benar tahu kebenaran nya" jelas queena.
"Seperti nya begitu dek, Kamu gak boleh terlalu cerewet ya. Jangan banyak bertanya kalo memang dia gak mau bercerita. Oke?" kata flora.
"iya kak" kata queena tersenyum.
Queena pun mulai memasak di bantu oleh flora sang kakak. Beberapa saat kemudian, masakan pun telah matang.
Queena ke kantor di temani oleh flora, namun flora memutuskan untuk menunggu di dalam mobil. Karna tak ingin rekan kerja nya mengetahui tentang adik dan atasan nya itu. Flora juga memerintahkan queena menggunakan masker agar tak di kenali Alexa.
aku tungguuuu
lanjut...