NovelToon NovelToon
DIKIRA TUKANG OJEK Ternyata Pengusaha

DIKIRA TUKANG OJEK Ternyata Pengusaha

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Anak Lelaki/Pria Miskin / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:1.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: pelangi senja11

Menikah dengan tukang ojek membuat kakak iparku selalu membencinya, bahkan dia mempengaruhi kakak ku yang selalu melindungi ku kini membenciku dan suamiku. begitu juga kakak laki-lakiku.
namun semua akan terkejut atau tidak ketika mereka tau siapa suamiku?. simak ceritanya di DIKIRA TUKANG OJEK TERNYATA PENGUSAHA.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon pelangi senja11, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 14. Senja Di Pecat

Di saat Arkan keluar dari lif, dia berpapasan dengan Mama Ratih.

"Apa Mama melihat Senja? Tanya Arkan pada Mama mertuanya siapa tau Mama Ratih melihatnya.

"Senja ada di dapur, kami baru selesai memasak, "jawab Mama ratih di sertai senyuman pada menantunya itu.

"Terimakasih Ma." Arkan langsung bergegas menuju dapur tanpa menunggu jawaban dari Mama Ratih.

Mama Ratih geleng -geleng kepala melihat tingkah menantunya yang jadi posesif sama istrinya.

"Sayang," panggil Arkan.Setelah tiba di dapur dan melihat istrinya sedang memotong bawang.

Senja  menoleh, dia melihat suaminya sudah ada di dapur.

"Mas udah bangun, kenapa kesini?" tanya Senja .

Arkan tidak menjawab, dia melirik Bik Ijah dan Bik Yati dengan tatapan tajamnya.

Bik Ijah dan Yati jadi ketakutan. Tidak biasanya majikannya mantap tajam pada keduanya.

"Ma...maaf tuan, tadi kami sudah melarang nona untuk tidak memasak, tapi nona memaksa, katanya biar ada pekerjaan dan tuan sudah biasa makan masakan nona." Bik Ijah lebih baik jujur dari pada dirinya dan temannya Yati jadi terancam.

Senja yang mengerti dengan ucapan Bik ijah, dia langsung merangkul lengan suaminya dengan manja seperti wanita malam yang sedang merayu pelanggannya.

Senja membawa suaminya ke meja makan dan duduk disana untuk mencairkan suasana agar Arkan tidak memarahi Bik Ijah dan Bik Yati karena di sini dia lah yang salah karena sudah memaksa Bik Ijah agar di izinkan memasak.

Senja terus mengajak suaminya bicara agar Arkan lupa kalau dia mau marahin Bik Ijah dan Bik Yati.

"Apa mau di buatkan kopi?" tanya Senja sedikit lebay seperti sedang menggoda.

"Tidak sayang, mas tidak mau apa-apa." Jawab Arkan.

Sepertinya Arkan tidak akan mudah untuk di rayu, melihat suaminya tidak bisa dirayu, akhirnya Senja duduk di paha suaminya, kedua tangan Senja dia kalungkan di leher Arkan.

"Mas, jangan menyalahkan bibi, dan jangan memarahinya Bibi tidak bersalah, tadi aku yang pingin masak." Ucap Senja tidak mau suaminya memarahi Bini karena yang bersalah adalah dirinya.

Pak Handoko dan Mama Ratih yang sedang berjalan ke meja makan untuk sarapan, kedua paruh baya itu menghentikan langkahnya saat mendengar Anak dan menantunya berbicara.

"Tapi di rumah ini sudah ada Bik Ijah dan Bik Yati yang memasak dan membersihkan rumah, jadi kamu tidak usah ke dapur." Arkan tidak akan membiarkan Senja memasak.

"Tapi..." belum selesai Senja bicara, Arkan langsung memotong, tidak ada tapi-tapi, pokoknya mas tidak mau kamu memasak ,kamu disini nyonya rumah bukan pembantu, aku tidak mau kalau kamu kelelahan." Arkan benar-benar tidak mengizinkan Senja memasak.

Senja memanyunkan bibirnya, dia kesal pada suaminya. Arkan tau kalau istrinya itu tidak bisa diam dan pasti membuatnya bosan kalau berada di rumah terus.

Namun Arkan juga tetap tidak mau kalau istrinya kelelahan. Arkan akan membuat istrinya itu bahagia, tidak sengsara lagi.

"satu lagi, mulai hari ini kamu sudah di pecat di cafe, jadi tidak boleh bekerja lagi.

Dan besok mas sudah mulai masuk kantor. Jadi tugas adek sekarang disini mengurus mas saat mau pergi ke kantor,dan menyambut mas saat pulang dari kantor."

"Tapi mas, aku akan bosan kalau di rumah terus," bantah Senja tidak mau kalau dia tidak kerja lagi.

Senja memang sejak dari kecil sudah giat bekerja, bahkan di rumah dia selalu membantu Mamanya melakukan pekerjaan rumah.

"Kalau kamu bosan dan suntuk, di depan kan ada Pak Iwan, dia sopir yang siap mengantar mu kemana-mana. Kamu bisa belanja, shoping biar tidak bosan." Arkan sudah bersikeras melarang Senja agar tidak bekerja lagi.

Sepertinya keputusan memecat Senja sudah sangat tepat, lagian untuk apa bekerja, Senja belum tau aja kalau duit Arkan tidak akan habis sampai tujuh turunan.

Senja diam dengan muka kesalnya, karena percuma membantah, keputusan suaminya sudah bulat, walaupun seribu kali membantah suaminya tetap melarangnya bekerja.

Sementara Pak handoko dan Mama ratih, mereka tidak henti-hentinya bersyukur, entah kebaikan apa yang pernah dia lakukan sehingga Anak nya mendapatkan suami yang sangat sayang pada istrinya. Bahkan Senja sangat di ratu kan didalam rumah ini oleh suaminya.

"Baiklah aku akan diam di rumah,seperti yang mas mau, kalau pagi mengantar mas suami, kalau petang menyambut mas suami pulang kerja, mencium tangan dan." Arkan langsung menyahut perkataan Senja, sehingga Senja tidak bisa berkata lagi karena mulutnya sudah di bekap oleh bibir arkan.

" Dan aku akan langsung melumat bibir mu." Arkan melumat bibir istrinya dengan rakus.

Mata Senja terbelalak di saat tanpa sengaja melihat Papa dan Mamanya berdiri disana menyaksikan interaksi mereka.

Senja dengan cepat muluk-muluk bahu Arkan yang masih melumat bibirnya, Arkan melerai ciumannya dan menatap istrinya seolah bertanya.

"Ada apa?" tanya Awan dengan bahasa isyarat. Senja menunjuk dengan mulutnya.

"Ada Papa dan Mama." jawab Senja juga dengan bahasa isyarat.

Arkan mengikuti arah yang di tunjuk oleh mulut istrinya, dia juga terbelalak, dan jadi salah tingkah, Arkan dan Senja sangat malu karena adegan mereka di lihat oleh paruh baya itu.

Mama Ratih dan Pak Handoko berjalan mendekati Anak dan menantunya. Pak Handoko menepuk pelan pundak Arkan sembari berkata.

"Tidak usah malu, Papa juga begitu waktu muda." Pak Handoko sengaja berkata seperti itu agar kedua suami istri itu tidak malu lagi dan salah tingkah.

Arkan dan Senja hanya diam saja, keduanya masih agak sedikit malu.

"Ayo sarapan." Imbuh Mama Ratih memecahkan keheningan.

Semu sarapan dengan lahap.

Selesai sarapan Pak Handoko buka suara.

"Nak Arkan, Papa mau ke sekolah, tapi Papa bingung mau pergi pakai apa?" tanya Pak Handoko pada menantunya karena Arkan pernah berkata kalau motornya ada yang mengambil.

"Papa tenang aja, motor Papa sudah ada di garasi, semalam Ferdy sudah mengantarkannya, maaf aku lupa memberi tau Papa." Jelas Arkan pada Papa mertuanya.

Pak Handoko hanya mengangguk kepalanya saja. Kapan motornya di bawa ke sini dia tidak tau. Namun dia tetap berterimakasih pada menantunya ini.

"Terimakasih Nak, maafkan Papa sudah merepotkan Nak Arkan." Pak Handoko merasa tidak enak karena sudah banyak merepotkan menantunya ini.

Arkan melihat Papa mertuanya merasa sungkan padanya, lelaki itu kemudian berkata.

"Pa, aku menantu Papa, Papa mertuaku, jadi kita keluarga, aku sudah menganggap Papa orang tua ku sendiri, jadi Papa dan Mama tidak usah sungkan, kita semua satu keluarga." Arkan tidak mau kedua orang tuanya sungkan padanya, dia mau keluarga istrinya seperti keluarganya sendiri.

Pak Handoko terharu mendengar penuturan menantunya, dia langsung memeluk menantunya itu, menantu yang di kir hanya tukang ojek yang miskin ternyata orang kaya dan mempunyai hati seluas samudera.

Setelah itu Pak Handoko pamit ke sekolah, dia ingin mengendarai motornya, namun Arkan merasa khawatir, karena sekolah tempat mertuanya mengajar sekarang jauh, tidak seperti di rumah nya dulu.

 "Apa Papa ke sekolah pakai motor? tapi sekolah jauh kalau sekarang, tidak kayak di rumah Papa dulu. Apa tidak sebaik nya papa pakai mobil aja, atau biar di antar oleh Pak Darto." Ujar Arkan, dia tidak mau Papa mertuanya kelelahan di jalan nanti.

"Benar Pa, kalau pakai motor nanti Papa kelelahan dan ke panasan." timpal Senja membenarkan suaminya.

"Tidak apa-apa, Papa udah biasa kok, dulu ke mana-mana Papa juga pakai motor, bonceng Mama kamu lagi, tapi Papa tetap kuat kok." Jawab Pak Handoko.

Bersambung.

1
Sabaku No Gaara
Luar biasa
Ari_nurin
pram ??? aku kira manggil orang atau penjaga gt .. kok ternyata suara tamparan 😅😅
Ari_nurin
kenapa ga bodyguard.. biasa nya di novel novel orang orang kaya kan pasti punya bodyguard
Ari_nurin
lah mahar kan harus di sebut kan waktu ijab qobul .. kok aneh ya 🤔🤨
Ari_nurin
dasar orang tamak ..
Ari_nurin
ada saudara kandung yg seperti itu? 🤔
Ari_nurin
klu gt keluar aja dr rumah mertua .. ga tau malu numpang mertua aja belagu. katanya kerja di kantor tp masih numpang mertua .. heran dg orang spt firman ..
titiek
nah salah ini. bisa marah2 senja. lah istri kerja sampai petang gtu. ternyata punya suami.
Nurul Huda
Luar biasa
Pelangi Senja: terimakasih kak, baca juga lanjutan cerita ini dinovel yang berjudul
DISANGKA GADIS DESA TERNYATA KAYA RAYA
total 1 replies
Elizabeth Zulfa
emang arkan gak punya ortu/kluarga kah... kok pas nikahan gak dibahas
titiek: yatim piatu dia. kyknya masih punya kakek
total 1 replies
Priskha
wach salah sasaran tuch yg diincar senja yg kena amira
Priskha
tdk ada yg namanya mantan anak atau mantan org tua, sedurhaka2nya kita sbg anak tp org tua akan sll mendoakan anak2nya dimanapun mereka berada 😭😭😭😭
Priskha
msh banyak typo thor....
Pelangi Senja: iya kak. makasih dah kasih tau. oh ya kak, baca juga lanjutan cerita ini ya dinovel yang berjudul: disangka Gadis Desa Ternyata Kaya Raya.
total 1 replies
Priskha
lha jangan2 hamil tuch si Amira
Priskha
Arsen bknnya kakaknya senja ya thor...
Priskha
firman...firman...kmu sombong banget...aq penasaran bgmn nanti klau dia tau siapa sebenarnya si arkan
Priskha
Oalah ternyata si firman ada hati to sm si senja pantas aja mati2an dia tdk mau klau si senja nikah sm arkan
hari123 hari123
uanggg.....bs mngubah segalanya
Husnel
kan tadi athor udah bilang mbak Lala. kalau umurnya pak Handoko udah 50 an. berarti bisa jadi 51.52 dst.he..he..
Dini Mariani s
Kecewa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!