NovelToon NovelToon
My Teacher My Husband | Jaehyuck

My Teacher My Husband | Jaehyuck

Status: tamat
Genre:Tamat / Duda
Popularitas:28.5k
Nilai: 5
Nama Author: Chryssa_Dike

Hanya menceritakan perjalanan cinta antara Achana si murid lugu dan Jeffery si guru arogan. Dengan sebuah peristiwa yang membuat mereka menjadi dekat dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.

Kemudian apa jadinya jika orang yang saling mencintai itu kedatangan orang dari masa lalu mereka? Apakah mereka akan tetap bisa mempertahankan cinta mereka? Atau malah goyah karena ego masing-masing?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chryssa_Dike, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14

Setelah sampai diruang kerja Jeffery, mereka berdua pun duduk. Keduanya sama-sama diam tidak ada yang memulai pembicaraan.

Sampai akhirnya Acha mulai membuka pembicaraan, karena ia ingin meminta maaf soal tadi. Ia takut Jeffery salah paham.

"Pak, Acha benar-benar minta maaf soal tadi. Acha bener-bener nggak sengaja, Acha juga nggak tau kalau Nono adalah anak bapak"

"Acha memperbolehkan Nono memanggil acha mommy karena Acha kasihan pada Nono, karena Nono bilang dia tidak punya mommy, maaf ya pak" ucap Acha sambil meminta maaf pada Jeffery.

'Apakah Nono sangat menginginkan sosok seorang ibu dalam hidupnya?' batin Jeffery.

"Ahh....seharusnya saya yang meminta maaf padamu, karena mungkin kamu risih saat ada seorang anak kecil yang tiba-tiba memanggilmu mommy"

Mendengar itu, dengan cepat Acha pun menggeleng. Karena memang ia tidak risih sama sekali dengan panggilan itu. Ia malah senang.

"Tidak papa kok pak, Acha tidak keberatan" ucap Acha pada Jeffery.

Jeffery sendiri mengulas senyum tipisnya, karena merasa Acha memperlakukan anaknya dengan tulus. Padahal jika dipikir-pikir Acha dan anaknya baru saja bertemu beberapa kali.

"Ya sudah mari kita mulai les nya" ucap Jeffery sambil membuka buku yang akan ia ajarkan pada Acha.

"Iya pak" Acha pun mengeluarkan peralatan yang ia butuhkan untuk lesnya.

2 jam berlalu, les pun sudah hampir selesai.

Sampai ada seseorang yang mengagetkan mereka dengan membuka pintu dengan keras.

"Dy, my mali mam di lestolan na glendpa" (Daddy, mommy mari makan di restoran nya grandpa)

Melihat siapa yang melakukannya, Jeffery pun langsung memandang bocah itu dengan tajam sambil mulai membuka kacamatanya.

"Nono, daddy pernah bilang apa tentang cara masuk ke sebuah ruangan" Ucap Jeffery penuh penekanan.

"Maaf dy" ucap Nono pada sang ayah. Nono hanya berani menunduk sambil meremas tangannya saja, karena takut melihat tatapan tajam sang ayah.

Mendapati Nono yang di marahi sang ayah Acha pun angkat bicara.

"Sudah pak, tidak perlu marah-marah, mungkin Nono terlalu bersemangat jadi dia lupa" ucap Acha sambil mengelus pundak Jeffery untuk menenangkan gurunya itu.

"Tapi jika tidak di peringatkan pasti Nono akan mengulanginya lagi Cha" adu Jeffery pada Acha dengan wajah lucunya.

"Walaupun bapak hanya ingin menasehati Nono, tapi tolong gunakan bahasa yang baik, jika bapak menggunakan bahasa yang baik pasti Nono akan senang mendengarkannya" nasehat Acha dan diangguki oleh Jeffery

"Nono, Nono tidak akan mengulanginya lagi kan?" tanya Acha pada Nono. Dan di balas anggukan oleh bocah itu.

"Iya Nono anji ndak kan uyangi yagi" (Iya Nono janji ndak akan mengulangi lagi)

"Maaf ya dy" ucap Nono memelas.

"Baiklah-baiklah, sekarang Nono mau kemana" tanya Jeffery mulai mengubah raut dan nada bicaranya.

"Nono maw mam bersama my dan dy" (Nono mau makan bersama mommy dan daddy).

"Ya sudah, sekarang Nono siap-siap dulu ya, biar daddy siapkan dulu mobilnya" suruh Jeffery pada sang putra.

Mendengarkan ucapan daddy nya barusan, nono pun tersenyum senang. Karena permintaannya dikabulkan oleh sang daddy.

"Yeyy....telimakacih dy" ucapnya sambil berlari keluar dari ruang kerja sang daddy (Yeay....terimakasih daddy).

"Nono, jangan lari nanti jatuh" teriak Acha khawatir.

"Ciap my" (Siap my)

Setelah mendapati sang anak keluar, Jeffery langsung memijat keningnya pusing. Anaknya itu pasti akan berlari kegirangan jika keinginannya dikabulkan.

"Mohon di maklumi ya Cha, dia memang hiperaktif" ucap Jeffery pada Acha.

"Tidak papa pak, wajar karena Nono masih kecil"

"Di juga pasti senang, karena bisa makan siang bersama bapak" lanjut Acha. Dan dibalas anggukan kecil oleh Jeffery.

"Ya sudah sekarang kamu bereskan buku-buku kamu lalu kita pergi makan siang bersama Nono".

"Bersama Acha , pak?" Tunjuk Acha pada dirinya sendiri.

"Iya, kamu tidak dengar Nono bilang ingin makan bersama daddy dan mommy nya, kamu kan mommy nya berarti kamu ikut makan"

Ucapan Jeffery tadi membuat pipi Acha seketika merona. Bisa-bisanya Jeffery menyebut dirinya adalah mommy dari Nono, Acha kan jadi malu mendengarnya. Acha jadi berusaha menyembunyikan rasa malunya dengan cara membereskan semua barang-barangnya.

"Sudah selesai beres-beresnya?" Tanya Jeffery.

"Sudah pak"

" Kalau begitu ayo keluar" ajak Jeffery untuk segera keluar dari ruang kerjanya.

Setelah mereka bertiga siap, akhirnya mereka pun berangkat ke restoran milik ayah Jeffery. Perjalanan dipenuhi dengan celotehan Nono yang menceritakan semua pengalamannya pada mommy nya.

Melihat sang anak yang terlihat sangat senang, Jeffery pun ikut tersenyum. Ia tidak pernah melihat anaknya itu sesenang ini.

'Apakah ini waktu yang tepat' batinnya.

Setelah menempuh perjalanan yang memakan waktu hampir tiga puluh menit akhirnya mereka bertiga pun sampai, mereka masuk ke arah restoran dengan bergandengan tangan dengan posisi Nono diantara mommy dan daddy nya. Mereka terlihat seperti keluarga bahagia.

Memasuki restoran mereka bertiga pun di sambut dengan sangat baik oleh semua pegawai.

"Siang tuan, nyonya, ingin pesan apa?" Tanya seorang pegawai

"Cha kamu pesan apa?" Tanya Jeffery.

"Acha ayam katsu sama jus alpukat saja pak" jawab Acha dan dibalas anggukan oleh Jeffery.

"Baik mbak saya pesan, satu ayam katsu, satu sushi, satu pasta, dua jus alpukat dan satu americano" ucap Jeffery pada pegawai ayahnya itu.

"Baik pak akan segera saya buatkan"

"Oh iya, apakah papa ada di dalam?" Tanya Jeffery pada pegawai tadi

"Ahh....tidak tuan, tuan besar baru saja keluar dengan nyonya"

"Ya sudah kalau begitu kau boleh pergi"

Setelah pegawai itu pergi, meja mereka bertiga hanya di penuhi celotehan bocah yang belum genap tiga tahun itu.

"My, my taw nda lau nono peliala cinci di beyakang lumah?" Pamer Nono pada Acha. (My, mommy tau tidak kalau Nono pelihara kelinci di belakang rumah).

"Wahh....benarkah? Pasti kelinci itu lucu"

"Ntu, Nono membeyi na mama bubu ama bibi" (Tentu, Nono memberinya nama bubu sama bibi)

"Wahh...lucu sekali" ucap Acha antusias.

"Nti my, ayus iat cinci na" (Nanti mommy, harus lihat kelincinya)

"Siap jagoan, kapan-kapan pasti mommy lihat" Acha sedikit merinding saat ia memanggil namanya sendiri dengan sebutan mommy, tapi demi membuat Nono bahagia jadi ia akan melakukannya.

Beberapa saat kemudian makanan mereka pun datang dan mereka makan dengan hikmat.

"My nono maw di cuapi" ucap Nono membuka pembicaraan. (My Nono mau di suapi)

Mendengar perkataan sang anak barusan, Jeffery pun menolehkan pandangannya pada sang anak. Tidak biasanya anaknya itu meminta disuapi saat makan.

"Kenapa Nono tiba-tiba ingin di suapi, biasanya saja Nono tidak mau di suapi daddy" ucap Jeffery.

"Nda taw, api cekalang Nono maw di cuapi my" ucap Nono seadanya.

1
Dewi Nuraeni
ga nyambung bnget panggilan ortunya Acha masa Daddy sm Mae sih
Haura Az Zahra
Luar biasa
Reni Anjarwani
lanjut
Susana Ana
semangat kak
Tōshirō Hitsugaya
Terperangkap di dalamnya
Meyla
Ceritanya sangat bagus...
Meyla
Semangat updatenya kakak❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!