Awalnya Zhea berpikir bahwa perasaannya selama ini kepada dokter tampan putra sulung Will dan Alea—Nathan Willy Coopers hanya perasaan kagum biasa. Namun kenyataannya Zhea salah!
Perasaan itu nyatanya adalah perasaan cinta sejak pertama kali mereka bertemu. Dan siapa sangka seiring berjalannya waktu, perasaan cintanya malah semakin tergila-gila untuk mendapatkan balasan cinta dari dokter nan dingin bernama Nathan itu.
“Aku sudah tergila-gila mencintaimu, Dr. Nath! Dan aku akan berjuang untuk mendapatkan cintamu dan membuatmu berhenti menganggapku sebagai anak kecil. Bahkan meski aku harus bersaing dengan wanita yang kau cintai!” ~Zheara Zaen Xavier~
Akankah Zhea berhasil mendapatkan balasan cinta dari Nathan? Ataukah Zhea harus merelakan cintanya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Phopo Nira, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26. Tidak Terima Kegagalan
...“Sebaiknya kita kembali saja sekarang dan memberitahukan tentang kejadian ini kepada Tuan Rayden dan juga Levi.”...
...“Apa yang Jaydon katakan adanya benar! Kita kembali saja dan bicarakan ini dengan yang lainnya.”...
Jika Will mengajak yang lainnya untuk kembali ke Mansion, maka lain halnya dengan Felix yang masih dalam aksi pengejarannya terhadap orang yang berhasil melarikan diri. Jangan tanyakan bagaimana Felix mengemudikan mobilnya saat itu yang jelas melebih pembalap professional. Apalagi dia sudah lama tidak beraksi seperti ini, seakan dia tengah melampiaskan kegilaannya disaat ada kesempatan seperti ini.
“Yuhuu … Mau kemana kalian, Hah? Kalian tidak akan bisa lolos dalam pengejaran seorang Felix Martin,” ujar Felix yang semakin menambah kecepatannya.
“Hmm, bagusnya aku apakan mereka semua setelah berhasil aku tangkap?” gumam Felix yang sudah membayangkan terlebih dahulu penyiksaan yang akan dia lakukan nantinya, “Bagaimana kalau membakarnya hidup-hidup, nanti namanya malah menjadi bajingan bakar! Kalau mencincangnnya, akan menjadi bajingan cincang? Kalau menenggelamkannya akan menjadi ikan bajingan. Eehh …. Kenapa malah jadi bajingan ikan atau ikan bajingan?”
“Sudahlah, aku pikirkan nanti saja! Untuk sekarang fokus dulu menangkapnya.” ‘Kan Felix jadi pusing sendiri dengan omong kosongnya, apalagi yang membacanya bisa tambah stress kayaknya.
Orang itu jelas merasa sangat panik, mereka sudah memaksimalkan kecepatan bahkan sudah pergi sangat jauh dari lokasi penyerangan. Sungguh tidak pernah mereka duga sedikitpun kalau Felix masih bisa mengejarnya dengan mudah.
“Tuan, dia masih mengejar kita!” ujar anak buahnya meminta arahan, karena mereka sudah hampir kehabisan bahan bakar.
“Pergi ke arah kanan, mereka sudah menunggu di sana.” Perintah pria itu setelah mendapat kabar bahwa bantuan sudah tiba.
Dengan cepat sang anak buah segera membelokkan mobilnya ke arah yang Tuannya perintahkan, dimana Felix tentu mengikutinya. Namun, Felix terpaksa harus banting stir memutar kembali mobilnya ketika dia melihat para anak buah musuh sudah menunggu kedatangannya dengan persenjataan lengkap.
Dor … Dorr … Dorrr….
Felix mengemudikan mobilnya secara zigzag untuk menghindari para musuh menembak ban mobilnya. Dia menambah kecepatan mobilnya agar bisa lari secepat mungkin dari tembakan musuh, karena dia hanya sendirian di dalam mobil itu. Jika saja ada Jaydon ataupun Will, maka dia tidak perlu melarikan diri seperti pengecut.
Felix masih ingin menemani Karina hingga hari tuanya, menyaksikan pernikahan putri satu-satunya yaitu Kayla dan putra angkatnya Noah. Ya, sampai detik ini Kayla masih belum menerima lamaran ataupun pernyataan cinta Maxwell.
“Woah, tadi hampir saja aku membuat Karina menjadi janda dan Kayla serta Noah menjadi anak yatim!” Felix bernapas lega ketika para musuhnya tidak mengikutinya lagi.
“Astaga, aku juga harus minta ganti mobil dengan Tuan Rayden! Apalagi ini mobil kesayangan Karina, bisa digantung hidup-hidup kalau tidak diganti,” gumamnya.
...****************...
Beralih pada pria yang sebelumnya menyerang Shea, dia mendapatkan luka yang cukup serius. Sehingga begitu tiba di markas, beberapa dokter langsung memberikan pertolongan kepadanya. Dan salah satunya adalah kekasih Nathan yaitu Giselle.
Ya, pria yang melakukan penyerangan terhadap Shea yang dia kira Zhea adalah kakak kedua Giselle yaitu Dario. Atas kejadian itu, Vigor juga langsung datang ke markas untuk menanyakan secara detail apa yang terjadi pada putra keduanya.
“Alden, apa yang sebenarnya terjadi? Bagaimana Dario bisa terluka separah itu, apakah sebelumnya dia kepung?” tanya Vigor pada Alden yang saat itu membantu Dario melancarkan aksinya.
“Tidak, Tuan! Tuan muda Dario terluka oleh wanita yang ingin Nona Giselle singkirkan, siapa sangka dia memiliki kemampuan bela diri yang sangat tinggi. Lalu saya dan yang lainnya segera datang tepat ketika wanita itu ingin membunuh Tuan muda Dario, tapi anak buah klan Black Saky juga tiba di sana tak lama setelah kami datang.” Alden menjelaskan secara garis besarnya saja apa yang terjadi pada Dario.
“Berarti wanita itu bukan Zheara, melainkan Sheana! Sebab aku dengar Zhea tidak memiliki kemampuan bela diri yang sukup tinggi, tidak seperti saudari kembarnya Shea,” gumam Vigor yang menyadari bahwa putra telah salah sasaran.
“Setelah kejadian ini, mereka pasti akan memburu Dario untuk balas dendam dan kewaspadaan mereka akan semakin meningkat. Akan sangat berbahaya jika kita terlalu mencolok dalam bertransaksi di sini,” imbuhnya memperkirakan bagaimana Xavier akan bersikap.
“Lalu apa yang harus kami lakukan, Tuan besar?” tanya Alden yang sebenarnya tidak ingin terlibat secara langsung dengan keluarga Xavier, tapi mau bagaimana lagi sejak awal dia mengabdi pada Vigor dan kedua putranya.
“Tetap diam untuk sementara waktu. Kegagalan kali ini, harus kita balas suatu hari nanti. Sepertinya aku juga harus mempercepat pertunangan Giselle dengan Nathan agar dia bisa menjadi mata-mata utama kita untuk menemukan kelemahan mereka,” ujar Tuan Vigor menjelaskan rencananya.
...****************...
Sedangkan di dalam ruang operasi, terlihat Giselle tengah menjahit luka tusukan di perut kakak keduanya. Meski terlihat tenang, tapi sebenarnya Giselle menyimpan kemarahan yang sangat besar pada Dario karena gagal menjalankan tugas darinya, bahkan salah sasaran pula hingga membuatnya berakhir terluka seperti ini.
“Dasar bodoh! Bagaimana bisa kau main asal menyerangnya tanpa memastikan dulu apakah dia Zhea atau saudari kembarnya. Jika lain kali kau gagal lagi, maka pisau bedah ini bukan lagi untuk menyelamatkan nyawamu melainkan membunuhmu, Kakak-ku yang sangat bodoh,” ujar Giselle dengan seringai kejamnya.
“Zhea, sampai kapan keluargamu itu bisa melindungimu. Akan aku pastikan kau lenyap di tanganku dan akan aku buat Nathan menjadi sangat membencimu. Dasar hama Xavier,” geram Giselle yang bertekad akan menghancurkan Zhea yang berani mengusik hubungannya dengan Nathan.
Bersambung....
Up yang banyak 🙏🙏🙏