Ibu Sambung Untuk Anakku

Saat langit sudah terlihat mulai gelap dan beberapa orang yang berada di taman mulai beranjak pergi meninggalkan taman, Albert pun mengajak Lala dan Kanya yang masih nyaman berada di sana untuk pergi. Walau merasa sedikit berat hati untuk beranjak pergi, Lala akhirnya menurut juga.

"Minggu besok Lala mau diajak main kayak tadi sama Tante Kanya lagi, ya!" Pinta Kanya. Mengingat Kanya dan Albert akan sibuk di hari bekerja, Lala meminta diajak bermain di hari libur saja.

"Iya, Lala. Kalau besok Lala mau main ke sini lagi, bilangin aja sama Papa buat kasih tau Tante." Balas Kanya. Kali ini dia tidak ingin banyak pikir dulu untuk menjawab permintaan Lala.

Senyuman di wajah Lala terkembang. Senang sekali hatinya mendengar jawaban Kanya. "Papah, mau kan minggu besok bawa Lala main ke sini lagi?" Pintanya pada Albert yang kini sedang fokus melajukan motor miliknya.

"Iya. Besok Papa bawa Lala main lagi ke sini." Balas Albert.

Semakin senang saja hati Lala. Untuk menyalurkan rasa senang di hatinya, Lala pun memeluk erat pinggang Albert. Merasakan pelukan hangat putrinya itu, membuat perasaan Albert terasa hangat.

Beberapa menit berlalu, ketiganya telah tiba di kediaman Kanya. Melihat langit yang sudah semakin gelap, Albert langsung saja mengajak Lala untuk pulang dari sana.

"Terima kasih sudah meluangkan waktu kamu hari ini untuk Kanya." Kata Albert pada Kanya sebelum masuk ke dalam mobilnya.

"Sama-sama. Jangan sungkan kalau Kakak mau bawa Lala main ke sini lagi."

Albert hanya mengangguk. Kemudian masuk ke dalam mobil miliknya.

"Dadah Tante Kanya!" Lala melambaikan tangan lewat jendela pada Kanya saat mobil yang membawanya pergi meninggalkan kediaman Kanya.

Kanya ikut melambaikan tangan dan melepas kepergian Lala dengan senyum.

"Kanya, sepertinya Lala sayang banget ya sama kamu." Kata Mama Kamila setelah mobil yang membawa Lala telah lenyap dari pandangan mereka.

Pandangan Kanya beralih pada Mama Kamila. Dia pun tersenyum merespon perkataan Mama Kamila. "Lala memang anak yang baik, Mah. Dia mudah dekat dan sayang pada siapa saja."

"Tapi sama kamu sayangnya berbeda. Dia sayang sama kamu dan anggap kamu sebagai ibunya."

Kanya terdiam. Merasa bingung harus menjawab perkataan Mama Kamila. Mengerti jika putrinya sulit untuk menjawab perkataannya, Mama Kamila pun mengajak Kanya untuk masuk ke dalam rumah mereka.

**

"Papah, kita pulang ke apartemen aja, ya. Lala gak mau pulang ke rumah Nenek!" Di tengah perjalanan pulang, Lala tiba-tiba saja mengungkapkan keinginannya.

Pandangan Albert beralih pada gadis kecil itu. "Tapi kenapa, Lala? Nenek udah nungguin kita di rumah."

Lala menggelengkan kepala. "Lala gak mau pulang ke rumah Nenek. Sekarang Nenek udah gak sayang lagi sama Lala. Nenek sayangnya sama Tante Salsa aja itu. Nenek juga suka paksa Lala pergi sama Tante Salsa padahal Lala gak suka."

Mendengar perkataan Lala, Albert tidak ingin memaksa Lala untuk tetap pulang ke rumah Mama Liani. Albert tidak ingin jika nantinya Lala kembali menangis dan sulit untuk ditenangkan seperti tadi.

"Baiklah, kita pulang ke apartemen aja." Balas Albert kemudian. Jawaban yang ia berikan pun membuat Lala tersenyum dan berterima kasih pada Albert.

"Lala sayang banget deh sama Papa. Papa jangan pernah tinggalin Lala kayak Mama yang udah di surga, ya." Pinta Lala sambil menatap wajah Albert dengan tatapan mata penuh harap.

***

Sebelum lanjut ke bab berikutnya, jangan lupa berikan rate bintang 5 ⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️, like, komen dan giftnya dulu teman-teman🤗

Dan jangan lupa follow instagram @shy1210 untuk seputar info karya. Terima kasih kesayangan semua🤗🤗