Sulfi sangat bahagia ketika liburan sekolah akan tiba dan ia memutuskan untuk pulang ke rumah neneknya
Saat pulang sekolah ada sebuah mobil yang menyerempet Sulfi sampai kakinya tidak bisa untuk berjalan
Pengendara mobil itu langsung membawa Sulfi ke rumah sakit dan ia akan bertanggung jawab semuanya
Sulfi yang merasa jengkel meminta pengendara itu untuk menemaninya ke rumah nenek yang ada di Kota M
Dan tanpa Sulfi ketahui kalau pengendara itu ternyata Om dari kekasih Sulfi yang bernama Hatta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon my name si phoo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 7
Sesampainya di kamar hotel Y, Sulfi memutuskan untuk masuk ke kamar mandi
Disaat akan membuka pakaiannya, resleting belakangnya tidak bisa di buka
"K-kenapa tidak bisa dibuka? Terus bagaimana ini?" gumam Sulfi sambil mencoba membuka resleting yang ada di belakang pakaiannya
Sudah lima belas menit Sulfi mencoba membukanya tetapi tetap tidak bisa
Marshall yang sedang duduk merasa curiga kenapa dari tadi tidak ada suara guyuran air
Tok
Tok
Tok
"Sulfi, kamu tidak apa-apa kan? Sulfi...." panggil Marshall
"A-aku tidak apa-apa Om, hanya saja...."
Marshall langsung membuka pintu kamar mandi dan melihat Sulfi yang masih saja berusaha membuka resleting pakaiannya
"K-kenapa Om Marshall masuk kesini?" Tanya Sulfi dengan wajah memerah karena malu
Marshall langsung menurunkan resleting pakaian istrinya dan ia kembali keluar dari kamar mandi
Detak jantungnya berdetak kencang sekali saat melihat punggung Sulit yang sangat putih
"Huftt, sabar Marshall. Belum saatnya" gumam Marshall sambil kembali duduk
Setelah selesai melepas pakaiannya, Sulfi segera mengguyur tubuhnya di bawah guyuran shower
Ia menggelengkan kepalanya saat mengingat Marshall yang membantu membuka resleting pakaiannya
Setelah selesai mandi, Sulfi keluar dan melihat Marshall yang sedang melihatnya
Marshall bangkit dari duduknya dan menghampiri Sulfi yang masih mengenakan kimono handuknya
"O-om mau apa?" Sulfi menutup matanya saat Marshall mendekati
Melihat sifat kekanak-kanakan istrinya, Marshall tersenyum dan ia meminta Sulfi untuk segera makan
"Suamimu mau mandi dulu ya, apa mau ikut mandi lagi?" goda Marshall
Mendengar perkataan suaminya, tubuh Sulfi langsung merinding dan ia segera menuju ke meja makan
Marshall menahan tawanya dan ia langsung masuk ke kamar mandi
Melihat suaminya yang sedang berada di dalam kamar dimana, Sulfi lekas menikmati makanannya dan segera ia naik ke atas tempat tidur
Sulfi mengambil bedcover dan langsung menutupi seluruh tubuhnya
Ceklek!
Suara pintu yang dibuka oleh Marshall dan seketika itu juga Sulfi memejamkan matanya. Ia tahu apa yang seharusnya dilakukan oleh sepasang pengantin baru yang baru saja menikah. Sulfi belum siap jika harus melakukan malam pertama dan melepaskan kesuciannya
"Kamu kenapa?" Tanya Marshall saat melihat Sulfi yang sedang menutupi tubuhnya dengan bedcover
"A-aku tidak apa-apa, Om" jawab Sulfi dengan suara gemetar karena takut jika Marshall akan menyentuhnya
Setelah mengganti pakaiannya, Marshall naik keatas tempat tidur dan duduk disamping Sulfi
"Apa kamu tidak gerah?" Tanya Marshall sambil membuka bedcover
Sulfi terperanjat kaget saat melihat Marshall membuka bedcover
"O-om mau apa? Jangan bilang kalau Om ingin..." Sulfi menggenggam erat bedcover agar Marshall tidak membukanya lagi
"Ingin apa? Kamu sekarang sudah menjadi istriku dan aku berhak melakukan apapun terhadap kamu sayang" ucap Marshall sambil mendekatkan wajahnya ke wajah Sulfi
Sulfi sangat panik dan ia merasakan jantungnya berdetak kencang sekali
"Tolong layani aku malam ini sayang" pinta Marshall sambil mendekatkan bibirnya ke bibir Sulfi
Sulfi memundurkan wajahnya agar Marshall tidak bisa menciumnya. Ia sangat takut sekali jika Marshall akan meminta haknya sebagai suami
Sulfi langsung menutup matanya saat melihat suaminya yang akan menciumnya
Marshall bisa melihat Sulfi yang ketakutan bahkan ia melihat istrinya yang tangannya gemetar
Cup!
Marshall yang tidak tega akhirnya hanya mendaratkan bibirnya ke kening istrinya
"Aku tidak akan menyentuhmu sampai kamu siap..." ucap Marshall yang tidak mau memaksa istrinya untuk melakukan ritual olahraga
Sulfi langsung membuka matanya saat suaminya berkata seperti itu
"Aku tidak akan memaksamu karena aku tahu kamu masih sekolah tetapi dengan satu syarat.." ucap Marshall
Sulfi mengernyitkan dahinya saat suaminya meminta satu syarat kepadanya
Marshall meminta agar istrinya patuh kepada dirinya dan jika Sulfi tidak patuh atau tidak mau mendengarkan perkataannya. Marshall tidak segan-segan untuk meminta haknya sebagai suami
"Aku akan memaksamu untuk melakukan ritual olahraga jika kamu tidak patuh kepadaku" ucap Marshall
Sulfi menggelengkan kepalanya dan itu merasa tidak adil baginya. Ia pun langsung protes kepada Marshall karena suaminya lah yang sudah mengajaknya menikah dan itu pun pernikahan yang mendadak
"Sulfi, aku sekarang suami kamu dan jika kamu masih ngeyel saja. Baiklah ayo kita lakukan malam pertama kita sekarang dan satu lagi jangan panggil aku Om, panggil aku Mas" ucap Marshall sambil melepaskan pakaiannya
Sulfi menyodorkan tangannya dan setuju dengan persyaratan yang diinginkan oleh suaminya. Ia meminta kepada Marshall untuk tidak menyentuhnya
Marshall pun setuju dan ia menjabat tangan istrinya yang setuju dengan persyaratannya
Kemudian Marshall meminta istrinya untuk lekas tidur karena besok pagi mereka harus pulang ke kota S
...----------------...
Sepasang pengantin baru yang sedang diam dan tidak bicara sama sekali
"M-mas, kenapa kamu diam saja? Bukankah kita sudah menjadi pasangan suami istri" ucap Linda yang melihat suaminya sedang duduk sambil melepas pakaiannya
Hatta bangkit dari duduknya dan ia meminta Linda untuk tidak seperti anak kecil
"M-maksud Mas apa?" Tanya Linda
Hatta mendekati Linda dan mengatakan walaupun mereka berdua sudah menikah, Hatta tidak akan pernah menganggapnya sebagai istri
"Aku tidak tahu anak siapa yang kamu kandung dan aku akan mencari tahu siapa ayahnya" ucap Hatta yang langsung mengambil kunci mobil dan pergi dari rumah
Hatta sangat yakin kalau anak yang dikandung oleh Linda bukanlah anaknya karena malam itu ia masih ingat kalau hanya tidur di samping Linda dan tidak melakukan macam-macam
Disaat sedang menyetir tiba-tiba Hatta mengingat dimana Sulfi yang tadi datang ke pernikahannya
"S**l! Seharusnya aku yang menikah Sulfi tetapi malah Om Marshall yang menikah dengannya" Hatta merasa sakit hati ketika mengingat dengan jelas saat Marshall mengucapkan Ijab Qabul
Hatta langsung menghentikan mobilnya di sebuah klub malam
"Pengantin baru kenapa malah disini?" Tanya Jeff yang merupakan sahabat dari Hatta
Hatta hanya tersenyum tipis dan ia meminta Jeff untuk menemaninya disini
"Apakah kamu menyesal menikah dengan Linda? Atau kamu masih mencintai Sulfi?' Tanya Jeff
Hatta merasa menyesal karena sudah mengkhianati wanita sebaik Sulfi dan ia malah terpesona dengan kecantikan Linda
Jeff sudah berkali-kali mengingatkan kepada Hatta kalau Linda bukan wanita baik-baik
"Nasi sudah menjadi bubur dan sekarang kamu sudah menjadi suami Linda. Bukankah Linda sekarang sedang hamil anak kamu" Tanya Jeff sambil menikmati minumannya
Hatta menggelengkan kepalanya dan ia tidak tahu apakah anak yang dikandung Linda itu anaknya atau anak dari orang lain
Jeff tertawa terbahak-bahak mendengar perkataan dari Hatta
"Ayo kita minum saja dan jangan bahas Linda" ucap Hatta dengan wajah kesal
Hatta mulai mabuk berat sampai akhirnya Jeff memapah dan mengantarkannya ke rumah
Linda sangat terkejut ketika melihat suaminya yanh malah mabuk di malam pertamanya dan ia pun langsung memapah tubuh suaminya