Walau hanya sebatas wanita simpanan bagi James, Silvia sangat mencintai pria itu. Namun, Silvia harus menelan pil pahit ketika James memutuskan mengakhiri hubungan mereka. Akhirnya, Silvia pergi meninggalkan James karena banyak tekanan yang memintanya menjauh dari pria yang amat dicintainya. Dia pergi dan menyembunyikan kehamilannya dari James.
Akankah Silvia dan James bertemu dan bersatu kembali?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miss Yune, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
Desakan Sonia tidak menyurutkan James untuk mencari Silvia. Pun Sonia menyerah karena James tidak bisa lagi dia pengaruhi. Kejadian Wilona membuatnya semakin berhati-hati mencarikan James seorang wanita yang pantas menjadi pendamping.
James menatap foto Silvia yang dia simpan diponselnya. Itu merupakan satu-satunya pelipur lara yang dapat dia lakukan bila merindukan wanita pujaannya. Hingga detik ini, dia masih belum menemukan Silvia. Entah pergi ke mana wanita itu.
"Tuan! Besok ada pertemuan di kota S. Ini terkait dengan kerja sama di bidang kuliner. Saya harap, Anda dapat meluangkan waktu untuk menghadiri pertemuan tersebut," ucap Daren.
Selama tujuh tahun ditinggalkan oleh Silvia, James tidak pernah meninggalkan kota Jakarta. Dia berharap Silvia kembali ke sisinya. James pun tinggal tetap di apartemennya bersama dengan Silvia. Tidak pernah dia menginap di Mansion keluarga Davis, walau Sonia terus memintanya untuk kembali.
"Baiklah, aku rasa memang perlu untuk menghadiri pertemuan tersebut. Aku akan pergi langsung untuk meninjau kerja sama tersebut," ujar James.
"Terima kasih, Tuan. Saya akan segera mengatur persiapan keberangkatan Tuan," balas Daren sambil bernapas lega.
Tadinya, Daren pikir dia tidak akan berhasil meminta James untuk terjun langsung ke Kota S. Kehilangan Silvia membuat tuannya itu terpuruk, ada sedikit penyesalan dalam diri Daren ketika mengatakan pada Silvia bila Tuan James pasti akan menggugurkan kandungannya bila kedapatan hamil. Hal itu dia katakan sesuai dengan kenyataan, James saat itu tidak ingin terikat dengan siapa pun termasuk Silvia.
"Apa tidak ada kabar dari pencarian kalian? Harus berapa lama aku menunggu? Bahkan, aku sudah ikut mencari Silvia tetapi tidak membuahkan hasil," tanya James pada asisten pribadinya.
Semua keperluan James kini diatur oleh Daren. Tidak ada sekretaris yang dapat menggantikan pekerjaan Silvia. Bahkan, ketika yang lain menginginkan posisi Silvia, James tetap mengatakan tidak membutuhkan sekretaris. Hanya Silvia yang dia inginkan berada di sisinya.
"Maaf Tuan, kami benar-benar kehilangan jejaknya. Ketika kami mencari di rumah sakit terdekat ternyata ada ciri-ciri wanita seperti Nona Silvia pernah dirawat. Akan tetapi, data tentang wanita tersebut tidak dapat kami lacak," jawab Daren dengan jujur.
"Ya sudahlah. Aku akan mengerahkan lagi beberapa detektif untuk mencari tahu tentang keberadaan Silvia. Tidak mungkin dia ke luar negeri atau ke luar pulau. Aku yakin dia masih berada di Pulau Jawa," balas James.
\*
Sementara itu, Silvia sedang disibukkan karena akan menjalin kerja sama dengan perusahaan besar. Gendis —sang asisten— telah menjadwalkan kerja sama dengan Perusahaan Starfood.
"Bu, Minggu depan ada pertemuan dengan Perusahaan Starfood. Dikabarkan akan ada Presiden Direktur langsung yang menghadiri rapat tersebut," ucap Gendis menginfokan rapat yang harus dihadiri oleh Silvia.
"Baiklah, saya akan meluangkan waktu untuk menghadiri rapat tersebut. Tolong ingatkan kembali bila waktunya telah tiba," balas Silvia yang kepalanya dipenuhi oleh berbagai pikiran.
Kemarin, Nathan merengek ingin tahu nama papanya. Bocah berumur tujuh tahun itu tidak berhenti bertanya bila Silvia tidak menjawabnya. Dengan berat hati, Silvia menyebut nama yang sudah tujuh tahun tidak pernah dia ucapkan.
Bergetar Silvia mengingat betapa senangnya Nathan mengetahui nama sang papa. Dia merasa sangat berdosa pada Nathan ketika menyembunyikan tentang James. Akan tetapi, itu semua demi kelangsungan hidup mereka. Silvia tidak tahu hal yang akan dilakukan oleh James bila keberadaan Nathan diketahui pria itu.
"Apakah James masih memikirkan tentangku? Pasti dia telah menikah dengan Wilona. Aku hidup terus bersembunyi seperti ini, tetapi dia pasti memiliki hidup yang sempurna. Haruskah aku terus seperti ini?" gumam Silvia mengingat tentang Nathan yang sangat penasaran dengan keberadaan James.
Padahal berkali-kali Silvia mengatakan kalau papanya telah meninggal. Akan tetapi, Nathan seolah tidak mempedulikan ucapan Silvia terus bertanya tentang keberadaan sang papa. Tanpa sadar, seorang pria sedari tadi memperhatikan Silvia yang sedang melamun.
"Apa lagi yang menjadi pikiranmu Silvia? Kalau kamu masih mengkhawatirkan tentang sosok Papa bagi Nathan. Selama ini aku berada di sisimu, tidak cukupkah aku menggantikan posisi pria itu? Apakah tidak ada perasaan yang kamu miliki selama dekat denganku?" ucap Raka membuat Silvia terkejut.
"Raka... Kamu tahu sendiri kalau aku tidak bisa... Aku..."
"Baiklah, jangan diteruskan! Aku mengerti Silvia. Mungkin aku hanya bisa terus membersamaimu tanpa ada status yang jelas di antara kita!" balas Raka dengan wajah sendu meninggalkan Silvia.
Pria itu menuju Nathan yang sedang menunggu Silvia bekerja setelah pulang sekolah. Tatapan Silvia mengikuti pria tampan yang selama ini selalu berada di sisinya tanpa mengeluhkan hubungan mereka.
Baru kali ini Raka dengan gamblang mempertanyakan perasan Silvia. Sejauh ini, dia tidak pernah melanggar batas kasat mata yang selama ini Silvia tarik. Raka dia anggap seperti saudaranya sendiri. Bagi, Silvia dia adalah kakak sekaligus orang yang selalu membantunya.
"Maaf, sampai saat ini aku tidak dapat membalas semua perasaanmu, Raka. Hatiku masih terpatri pada James. Pria yang selalu memenuhi benakku. Tidak pernah ada pria lain yang dapat menggantikannya," gumam Silvia.
Silvia pernah begitu mencintai seseorang hingga terobsesi. Hal itu membuatnya hancur belum lagi kondisi sang ibu yang berpisah dengan ayahnya. Hingga, membuatnya harus banting tulang untuk membiayai kehidupannya. Bertemu dengan James telah merubah semua perspektifnya tentang cinta. Sampai akhirnya dia rela pergi jauh dari sisi James untuk mempertahankan buah cinta mereka.
\*
Bersambung...
Terima kasih telah membaca...
Silvia di novel ini adalah tokoh pendukung di novel pertamaku di platform ini yang berjudul "Blind Date With CEO". Tadinya, aku ragu menulis novel di pf ini karena retensinya begitu sulit. Hehe...
Doakan lolos retensi ya teman-teman pembaca. Tolong jangan skip bab dan berikan dukungan berupa like atau komentar. Bila berkenan berikan vote untuk novel ini, ya. 🥰🥰🥰
rumah tangga tampa goncangan itu luar biasa