Gadis berusia 24 tahun seorang guru SD berparas cantik dan berpakaian tertutup, menemuka seorang gadis kecil yang tengah menangis.
"Mamah..!"
Mendengar dirinya di panggil Mama oleh gadis kecil yang tidak ia ketahui asalnya, shock.
Gadis kecil itu meminta dirinya untuk membawanya bersamanya. Padahal dari apa yang di gunakan anak itu tidak terlihat seperti anak terlantar. Siapakah anak itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nur dzakiyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Suara Merdu
Mobil Sakinah memasuki gerbang kediaman Virendra yang telah terbuka otomatis, mobil Sakinah masuk bersamaan mobil hitam lainnya. Khyra keluar dari mobil melihat Shaka yang juga keluar dari mobil hitam sebelumnya.
Khyra segera membungkuk entah kenapa, hanya saja spontan dia lakukan. Shaka melihat Khyra yang seperti itu dia tidak suka.
"Jangan lakukan itu kamu bukan pelayan," ucap Shaka dingin dan langsung masuk ke dalam kediaman. Mata Khyra hanya melihat punggung kekar Shaka yang telah pergi.
Plak!!
"Aduh!!" Khyra meringis akibat pukulan Sakinah.
"Kenapa kamu seperti itu?" ucap Sakinah. Juga tidak suka melihat Khyra yang membukukan dirinya seolah dia adalah pelayan kediaman ini.
"Aku juga gak tau, hanya saja spontan tubuhku melakukannya," ucap Khyra, saat dia keluar dari mobil dan langsung melihat Shaka dia sangat kaget makanya badannya langsung membungkuk begitu saja.
"Dasar.., Khyra kamu beneran tidak merasakan apa-apa gitu? Pria tampan ada di depan mu lohh, mana single lagi," ucap Sakinah bercanda. Dia tidak pernah tidak kagum dengan ketampanan Shaka, bahkan saat pertama kali dia lihat selain di TV dia sudah mengagumi ketampanan Shaka. Namun anehnya, gadis lain yaitu Khyra tidak tertarik dengan Pria itu.
"Apa sih Kinaa.. Udah sana pulang, udah mau malam," ucap Khyra memukul pelan pundak Sakinah.
"Ingat Khyra, sayang banget kalau di lewatkan," canda Sakinah lagi sambil tersenyum dan masuk ke dalam mobilnya.
"Apa sih Kin..!!" Khyra merasa malu dengan ucapan Sakinah, bukannya gimana, dia malu karena sahabatnya itu tiba-tiba meledeknya dengan pria yang tak lain adalah bosnya.
Sakinah tertawa melihat wajah sahabatnya yang menahan malu, dia melambaikan tangan, kemudian pergi.
Sedangkan Shaka berada di lantai dua tepatnya di dalam kamar, sedang berdiri di depan kaca jendela berukuran besar itu, dia melihat Khyra dari atas sana.
"Apa sih...!!!!" gumam Khyra masih tidak terima dengan ledekan Sakinah.
"Mamahh.." Lea berlari dari dalam kediaman hingga sampai pada Khyra dan memeluknya dengan erat.
Khyra segera berjongkok untuk mengimbangi tubuh kecil Lea. "Mama tidak telat kan?" tanya Khyra sambil mengelus pipi chubby Lea.
"Mama tidak telat, tapi Lea merindukan mama," ucap gadis kecil itu, keduanya saling menatap, Khyra tersenyum mendengar ucapan Lea, padahal baru setengah hari dia pergi tapi gadis kecil itu sudah mengatakan rindu.
"Mama punya hadiah untuk Lea, tapi sebelum itu kita masuk dulu," ucap Khyra kemudian menggendong Lea dan masuk ke dalam menuju kamarnya.
Shaka yang masih berdiri di tempatnya, menyaksikan momen Khyra dan Lea hingga masuk. Barulah Shaka pergi dari tempatnya.
Di dalam kediaman Virendra tidak ada yang berhasil dekat dengan Lea, karena Lea selalu menutup dirinya. Dan Shaka yang mengetahui itu hanya bisa memantau Lea dari jauh, sampai dimana putrinya itu tiba-tiba saja menghadirkan sosok Ibu yang bahkan dia sendiri tidak mengenalnya.
"Nah.. Ini dia kado untuk Lea," ucap Khyra mengeluarkan paper bag selain paper bag tas pemberian Sakinah.
Lea menunjukkan wajah bahagia akan hadia pemberian Khyra, dia membuka paper bag itu dan melihat sebuah boneka beruang berwarna pink. Lea sangat suka sehingga ia sampai memeluk boneka beruangnya.
"Makasih Mama.." ucap Lea sambil memberikan kecupan di pipi Khyra, membuat Khyra terkejut. Tidak menyangka dengan hadiah tersebut, gadis kecil itu sangat menyukainya sampai mencium pipinya.
"Ada lagi, besok Mama akan mengajak Lea jalan-jalan, Lea ingin melihat hewan kan?" tanya Khyra.
"Ya!! Lea sangat ingin melihat semua hewan yang ada di dalam buku," ucap Lea dengan gembira.
"Besok Mama akan mengajak Lea ke kebun binatang, di sana Lea bisa melihat berbagai jenis hewan." ucap Khyra lagi.
"Yeah...!! Makasih Mama.. Lea cinta Mama," ucap Lea sambil berlari kecil kegirangan bersama boneka beruangnya.
Melihat Lea yang sangat bahagia, Khyra pun ikut senang, dia tersenyum melihat gadis kecil itu kegirangan. Tiba-tiba Khyra terpikirkan bagaimana jika nanti dia sudah berpisah dengan Lea? Khyra tidak sanggup membayangkannya, karena kehadiran Lea membuatnya bahagia.
"Suatu saat, pasti ibu Lea akan kembali dan mengambilnya," gumam Khyra masih menatap Lea. Ada rasa kesedihan di hatinya.
Khyra memutuskan untuk kembali ke kamarnya, dia ingin bersih-bersih, Lea juga sudah sibuk bermain dengan boneka barunya.
Setelah bersih-bersih Khyra kembali mengecek jadwalnya, untungnya besok dia tidak ada jadwal. Tak lama terdengar suara adzan magrib, Khyra segera mengambil jilbab sholatnya karena sebelumnya dia sudah berwudhu.
Sesudah Sholat magrib Khyra meraih Al-Qur'an nya, karena mengingat sudah lama dia tidak membacanya. Perlahan Khyra membaca ayat-ayat Al-Qur'an dengan suara merdunya dengan pelan.
Shaka yang hendak ke kamar Lea melewati kamar Khyra, dimana pintu kamar Khyra tidak tertutup rapat sehingga Shaka dapat mendengar suara Khyra yang sedang membaca Al-Qur'an. Langkah Shaka terhenti.
Shaka terdiam menikmati suara merdu Khyra, dia merasa sangat tenang, baru kali ini dia merasa benar-benar tenang, Shaka penasaran dengan lagu yang di nyanyikan Khyra.
"Lagu aneh," gumam Shaka. Namun, meski aneh Shaka merasa lagu itu sangat enak di dengar, apa lagi dengan suara Khyra yang merdu.
Hingga dimana Khyra telah selesai membaca Al-Qur'an nya, cukup dua lembar. Khyra kemudian menyimpan kembali Al-Qur'an nya di atas meja rias, saat dia hendak membuka jilbab sholatnya, Khyra sadar kalau pintu kamarnya tidak tertutup rapat.
Khyra berjalan menuju pintu, dan segera menutupnya. Di sana, Shaka masih berdiri di tempatnya. Untungnya Khyra tidak melihatnya.
Ke tertarik kan Shaka kepada Khyra semakin bertambah, dia kemudian pergi dari tempatnya dan berjalan menuju kamar Lea.
Shaka melihat Lea yang sedang bermain, dia tidak berani untuk masuk padahal dia sangat ingin bertemu dengan putrinya itu. Sudah lama dia tidak berinteraksi dengan Lea. Tapi mengingat Lea yang takut kepadanya, Shaka mengurungkan niatnya.
"Tuan?" tubuh Shaka berbalik melihat Khyra.
"Kenapa tuan hanya berdiri di sini dan tidak masuk?"" tanya Khyra.
Shaka tidak tahu ingin menjawab apa, dia hanya terdiam. Khyra kebingungan melihat tingkah Shaka.
"Oh iya, aku hampir lupa! Tuan, ada yang ingin aku bicarakan," ucap Khyra mengingat kalau dia harus meminta izin kepada Shaka untuk membawa Lea besok ke kebun binatang.
"Apa itu?"
"Tuan masuklah, saya akan membicarakannya di dalam," ucap Khyra sambil membuka pintu kamar Lea yang sudah di buka sedikit oleh Shaka.
"Ayah?" gumam Lea ketika Shaka masuk bersama Khyra.
"Apa yang ingin kamu bicarakan?" tanya Shaka.
"Duduklah Tuan, terserah tuan ingin duduk dimana," ucap Khyra.
"Tidak usah, langsung katakan saja," ucap Shaka dingin. Khyra melihat Shaka heran, padahal dia mengira pria itu akan duduk di samping Lea.
"Saya ingin meminta izin, besok saya akan membawa Lea jalan-jalan," ucap Khyra.
"Jalan? Kemana?"
"Ke kebun binatang, Lea sangat ingin melihat binatang karena biasanya dia hanya melihatnya di buku," jelas Khyra sambil melihat Lea.
Shaka lagi-lagi tidak menjawab dan hanya terdiam, membuat Khyra menunggu jawaban apa yang akan di lontarkan pria itu. Shaka terlihat berpikir.
"Besok jam 9, kita pergi bersama," ucap Shaka kemudian hendak pergi.
"Pergi bersama?" namun pria itu sudah keluar dari kamar Lea, Khyra menghembuskan nafasnya, memang sudah kebiasaan Shaka pergi sebelum pembicaraan selesai.
jodoh, rezeki bahkan maut adalah rahasia ALLAH SWT.
Waullahu'alam bisawab./Pray/