Cinta Arumi dan Ryan ditentang oleh Mami Rosalina karena perbedaan status.
Kejadian tidak terduga ketika Arumi menabrak Reyhan yang merupakan kakak dari Ryan. Arumi diminta untuk bertanggung jawab karena Reyhan mengalami kebutaan akibat dari kecelakaan itu.
Tahu Arumi adalah mantan kekasih Ryan, Reyhan memintanya untuk menjadi istri dan mengurus segala keperluannya.
Bagaimana perasaan Arumi ketika tahu laki-laki yang dinikahinya adalah kakak dari Ryan, orang yang sangat dia cintai?
Apa yang akan terjadi kepada mereka ketika tinggal serumah?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Santi Suki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 20. Kedatangan Arumi Ke Kantor
Bab 20
Arumi melihat semua karyawan sedang makan dengan lahap tanpa berbicara satu sama lain. Justru pandangan mereka ke arah layar komputer atau laptop milik masing-masing. Hal ini membuatnya merasa aneh.
"Permisi, aku ingin bertemu dengan Pak Reyhan," kata Arumi kepada sekretaris Reyhan.
Begitu orang itu mengangkat kepala, Arumi tahu siapa laki-laki itu. Dia adalah Berry, teman Reyhan yang paling pendiam.
Berry mengerutkan kening melihat kedatangan Arumi ke kantor. Setahu dia kalau Reyhan kerja kembali karena bosan di rumah tidak ada istrinya.
"Pak Reyhan sedang makan siang. Masuk saja," kata Berry.
"Oh, terima kasih," balas Arumi tersenyum manis.
Berry hanya mengangguk. Dia menatap kepergian sang istri atasan memasuki ruang kantor. Seringainya pun tercipta. "Rasain, tuh, datang istrinya."
Mata Arumi terbelalak ketika melihat Reyhan diurut hanya menggunakan celana kain tanpa kemeja. Terlebih lagi orang yang mengurutnya adalah seorang wanita.
"Mas!" teriak Arumi.
Reyhan yang hampir berpindah ke dunia lain dibuat terkejut mendengar suara istrinya. Dia mengira itu hanya halusinasi karena sedang merasa ngantuk.
Wanita yang sedang mengurut Reyhan menoleh ke belakang. Dia tersenyum sambil mengangguk.
Rahang Arumi hampir copot ketika melihat wanita yang sedang mengurut suaminya adalah seorang nenek-nenek tua. Padahal tadi ketika membelakanginya dia membayangkan itu adalah wanita muda dan cantik. Karena dari model pakaian dan warnanya yang cerah.
"Pak, itu ada wanita yang datang," ucap tukang urut kepada Reyhan. Kedua tangannya tidak berhenti memijat bagian punggung.
"Siapa yang sudah berani masuk ke dalam ruangan aku tanpa izin?" bentak Reyhan marah.
"Aku, Mas," balas Arumi.
"A-Arumi?"
"Iya, Mas. Aku datang mau mengajak kamu makan siang. Ternyata Mas sedang asyik di pijat."
Reyhan tersenyum tipis. Dia bisa mendengar nada bicara Arumi ketus. Biasanya jika seperti ini, sang istri sedang kesal.
"Anda, istrinya Pak Reyhan?" tanya wanita tua itu kepada Arumi.
"Iya," jawab Arumi sambil mengangguk malu.
"Oalah, pantesan cantik begini! Pak Reyhan minta dipijat agar bisa memberikan kepuasan untuk istrinya. Dia takut istrinya melirik laki-laki lain." Wanita tua itu tertawa terkekeh.
"Mbok Jum, kenapa bilang seperti itu kepada istriku?" Muka Reyhan merah padam karena candaan dia tadi bersama Bram dianggap serius oleh tukang pijat ini.
Bukan hanya Reyhan saja yang malu. Arumi juga sama. Muka dia berubah memerah seperti kepiting rebus.
Bram dan Brandon yang sedang makan sampai tersedak karena spontan tertawa terbahak dengan kepolosan Mbok Jum yang sudah tua itu.
Sebenarnya wanita tua itu tukang pijat langganan Brandon dan Bram. Sesekali Reyhan atau Berry juga minta dipijat, jika merasa tubuh kaku dan pegal-pegal.
Ketika tahu Mbok Jum bisa mengobati orang yang mengalami kebutaan akibat suatu insiden, Reyhan memintanya untuk memijat syaraf penglihatannya agar bisa segera melihat lagi. Walau harus melakukan pijatnya secara berskala agar bisa melihat lagi, Reyhan dengan semangat mau melakukan itu. Terbukti tadi kepalanya terasa ringan setelah keningnya dipijat dengan lembut dan hati-hati agar tidak kena bagian belakang kepala karena ada bekas operasi.
"Reyhan sudah siap melakukan malam pertamanya, nanti," celetuk Brandon yang masih saja tertawa.
"Kayaknya Reyhan harus belajar sama-sama kita, agar tidak dibuat K.O nanti sama Arumi," lanjut Bram yang terpingkal-pingkal.
"Berisik kalian! Aku suruh buat ulang laporan sepuluh tahun lalu, baru tahu rasa!" ucap Reyhan kesal, terapi di sisi lain dia merasa malu kepada Arumi.
"Kamu niat menjahili kita semua. Tidak tahunya sekarang kita lebih cerdas dari kamu," ujar Brandon yang tawanya semakin ngakak.
Bram semalam tidak sengaja memberi tahu di grup kantor perusahaan kalau Reyhan akan melakukan sidak, besok. Tentu saja pada bawahan Reyhan tahu apa yang akan dilakukan oleh atasannya itu.
Suami Arumi ini akan meminta hasil kerja para karyawan. Baik itu absensi, keaktifan selama bekerja atau hasil kerjanya. Untuk memeriksa hasil kerja semua karyawan, Reyhan akan berkeliling dan memeriksa komputer atau laptop mereka. Di sini lah yang sering membuat mereka kalang kabut untuk menghapus file haram atau aplikasi chat perselingkuhan.
Reyhan tidak suka jika perlengkapan kantor digunakan dengan tidak benar. Walau mereka semua berusaha menghapus, dia bisa memulihkan kembali dan melihat isinya. Jika kedapatan adanya perselingkuhan sesama antar karyawan di kantor itu, keduanya akan langsung dipecat. Dia paling anti sama yang namanya perselingkuhan.
Sejak subuh banyak karyawan yang sudah datang ke kantor. Mereka mendesak satpam untuk membuka pintu depan kantor agar bisa memeriksa hasil kerja atau melanjutkan pekerjaan yang belum selesai.
Reyhan tidak segan-segan untuk memotong gaji atau bonus milik mereka. Karena hal itu sudah tercantum dalam perjanjian ketika melakukan kontrak kerja sama, ketika mereka di terima di perusahaan ini.
"Arumi, kalau kamu mau dipijat sama Mbok Jum, boleh. Apalagi pijat perut agar rahim bisa subur dan kalian secepatnya punya anak," ujar Brandon. Temannya Reyhan yang satu ini memang mulutnya ceplas-ceplos.
"Kalau kamu mau di pijat, masuk saja ke dalam kamar itu," ucap Reyhan sambil menunjuk ke sebuah pintu yang ada di paling pojok.
"Tidak, ah, Mas. Aku datang ke sini karena mau mengajak kamu makan siang," balas Arumi yang sudah terlanjur malu.
Akhirnya Arumi dan Reyhan makan siang bersama. Perempuan itu memesan makanan sesuai keinginan sang suami.
Brandon dan Bram sudah kembali ke habitatnya masing-masing. Mbok Jum juga sudah pulang. Kini di ruang kerja itu hanya ada Arumi dan Reyhan saja.
Reyhan baru sadar, bayangan wajah Arumi sudah mulai nampak samar-samar, bukan siluet hitam lagi. Walau belum bisa melihat jelas. Dia bisa melihat sang istri menggunakan setelan pakaian berwarna hitam berpadu dengan warna merah.
"Aku bisa melihatnya," batin Reyhan senang tidak terkira. Padahal belum jelas.
"Aku harus rajin melakukan pijatan terapi syaraf mata sama Mbok Jum. Biar cepat bisa melihat lagi," lanjut Reyhan masih di dalam hatinya.
Reyhan terus memandangi wajah Arumi. Berharap dia bisa melihat setiap bagian yang ada pada muka sang istri. Dia penasaran dengan rupa wanita itu. Kata teman-temannya Arumi termasuk wanita yang memiliki wajah cantik.
"Mas, makanannya sudah habis. Mau cemilan? Ada puding susu dan puding buah, Mas mau apa?" tanya Arumi.
"Mau susu," jawab Reyhan.
"Susu?" Arumi mengerutkan kening. "Oh, puding susu!"
Reyhan tersentak. Otaknya barusan memikirkan sesuatu yang mesuum. Dia penasaran dengan bentuk dada milik Arumi yang beberapa kali bersentuhan dengannya ketika mereka mandi.
"I-ya, puding su-su," balas Reyhan tergagap saking malunya.
Sebelum mengenal Arumi, dia tidak pernah berpikir hal-hal mesuum. Dekat dengan wanita saja dia pilih-pilih. Dia tidak suka kepada wanita yang terlihat matre dan suka meminta traktiran atau minta dibelikan sesuatu kepadanya walau tidak seberapa harganya.
Reyhan jadi punya pikiran buruk kepada banyak wanita, gara-gara Mami Rosalina. Jadinya, setiap ada wanita yang berselingkuh atau menjadi selingkuhan, pasti akan dia benci. Walau bukan dia sendiri yang jadi korban perselingkuhannya.
dia sudah menyakiti Arumi padahal Arumi tulus banget sama Reyhan