NovelToon NovelToon
SECRET SUGAR DADDY

SECRET SUGAR DADDY

Status: sedang berlangsung
Genre:Duda / CEO / One Night Stand / Beda Usia / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:16.6k
Nilai: 5
Nama Author: Qolbie

***++ Harus bijak memilih bacaan ya guys...
Malam panas satu malam ku dengan lelaki asing membuatku tidak bisa lepas dari lelaki itu. Belakang aku tahu ia adalah Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah sakit Mamaku dan kebetulan lelaki itu adalah Dokter yang merawat mamaku. Ia srorang duda yang haus akan hubungan panas di atas ranjang.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Qolbie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16 KAU HANYA MILIKKU.

Hingga aku merasakan jemari tangan lelaki itu berhenti barulah aku sadar jika saat itu aku sudah terbuai dengan apa yang ia lakukan pada tubuhku.

"Ada apa?"

Bodohnya kenapa aku malah bertanya pada lelaki itu kenapa ia menghentikan aktivitas jemari tangannya itu. Hingga senyum tersungging menawan dari bibir lelaki itu yang tidak kalah memabukkannya untukku.

"Tenang sayang... kita masih memiliki waktu yang cukup jika hanya untuk bersenang-senang. Sekarang yang terpenting, obati dulu lukamu,"

rupanya lelaki itu menghentikan gerakan jemari tangannya karena ia melihat luka yang ada di lutut ku, ia tidak tahu jika luka itu ada karena ulahnya tadi.

Rafandra beranjak dari tempatnya Dan membimbingku menuju ke sofa ia kemudian pergi beberapa saat meninggalkanku sendiri di sana lalu kembali lagi dengan membawa pakaian handuk dan juga kotak obat ke arahku. aku pun lalu mengenakan pakaian handuk itu. satu tangannya meraih salah satu kakiku yang sakit kemudian mengangkatnya dan menempatkannya tepat di atas pangkuannya dengan ujung lututku yang tepat di depan tubuhnya.

"Dari mana kau mendapatkan luka ini? aku sudah memberimu fasilitas lengkap Kenapa kau malah memilih jalan yang menyakitkan seperti ini,"

Aku melihat ekspresi wajahnya yang merasa tidak senang. Dengan jemari tangan yang sibuk mengoles obat pada lukaku. Sesekali bibirnya meniup luka itu agar tidak perih. Sesaat aku menyadari jika lelaki itu begitu hangat. Aku bahkan berpikir "pasti yang menjadi istrinya merasa begitu bahagia," namun buru-buru aku tepis pemikiran konyol itu. Karena sudah pasti aku tidak akan masuk kriterianya. Karena aku hanya pantas berstatus sebagai simpanannya saja yang mungkin tidak ada seorangpun di Dunia ini yang akan mengetahui keberadaanku kalau ia tidak buka suara dan memberi tahu orang lain. Karena jelas aku tidak akan melakukan hal itu sampai kapanpun. Aku tahu konsekwensi yang akan ia tanggung jika sampai orang lain tahu jika seorang Dokter spesialis memiliki simpanan.

"Aku mendapatkan luka itu tadi di kamar mandi setelah kau keluar dari kamar mandi rumah sakit. aku tahu kau memberiku fasilitas lengkap dan juga memanjakanku dengan uangmu. tapi Apakah kamu tahu aku tidak ingin menjadi wanita simpananmu disaat kau sudah memiliki istri,"

aku bisa melihat ekspresi terkejutnya ketika mendengar apa yang aku katakan saat itu terlihat dari gerakan tangannya yang saat itu Tengah mengobati lukaku ia menghentikan gerakan itu untuk sesaat lalu melanjutkannya. Bahkan saat ia kembali mengoles obat itu di sana rasanya tidak selembut tadi. Aku sempat meringis sesaat karena rasanya sedikit kasar menyakitkan.

"Apa aku berbuat salah padanya?"

Aku hanya bisa bergumam untuk bertanya.

"dari mana kau tahu kalau aku sudah menikah?"

"aku tahu dari fotomu yang ada di laci di dalam kamarmu, Apakah foto itu tidak bisa menggambarkan sebuah pernikahan? aku melihat senyummu yang begitu lebar dan senyum wanita itu yang begitu menawan. tidak mungkin senyum seperti itu hanyalah sebuah sandiwara saja. aku yakin itu adalah istrimu kan?"

"Aku tidak mau menjelaskan apapun padamu karena di sini aku tidak harus menjelaskan kisah hidupku pada siapapun apalagi padamu. Kau adalah wanita simpananku. Apakah kau lupa perjanjian kita jika kau lupa aku akan menunjukkan lembaran tertulis perjanjian kita yang kau tanda tangani di atas materai dan itu berlaku hukum itu bisa menjeratmu sampai seumur hidup jika sampai kau melarikan diri dariku,"

aku terperanjat dari tempat dudukku ketika aku mendengar apa yang ia katakan seolah lelaki itu baru mengingatkanku tentang lembaran yang sudah aku tanda tangani sebelumnya. entah mengapa aku melupakan hal itu Aku bahkan tidak mengingatnya sama sekali.

"kenapa aku bisa melupakan perjanjian itu? akh sial! akhirnya aku harus patuh dan menurut,"

belum sempat rasa tidak nyaman berkecamuk di dalam diriku aku mendengar suara dering ponselku yang berdering tanda ada panggilan masuk di sana. aku beranjak dari tempatku setelah lelaki itu beranjak pergi dari tempatnya berada untuk mengembalikan kotak P3K itu di tempatnya semua aku segera mengambil tasku dan mengambil ponsel yang ada di dalamnya aku menatap pada layar ponsel itu untuk sesaat untuk memastikan Siapa orang yang telah menghubungiku saat itu dan ternyata itu adalah Dion.

"Ada apa Kenapa Dion menghubungiku malam-malam seperti ini?"

Aku kemudian mengangkat panggilan telepon itu membawanya berjalan menuju ke arah jendela kaca yang ada di sana sebagai pembatas antara ruangan dan balkon. aku membuka tirainya. kedua mataku membelalak lebar ketika aku melihat keindahan lampu kota yang aku lihat dari tempatku berdiri saat itu di mana pencahayaan di dalam ruangan itu tidak terlalu terang atau bisa dibilang Rafandra lupa atau sengaja tidak menyalakan lampu utamanya dan hanya menyalakan lampu tempel saja membuatku bisa melihat keindahan yang luar biasa dari tempatku berada bahkan untuk beberapa saat aku tidak bisa fokus untuk mendengarkan apa yang Dion katakan dari seberang telepon tersebut.

"Jasmine kau bisa mendengarku?"

panggilnya lagi padaku yang mampu menyadarkanku jika saat itu aku kurang fokus dengan panggilan teleponnya akhirnya aku pun mulai memfokuskan kembali pada panggilan telepon itu.

"Ada apa Dion kenapa malam-malam seperti ini kalau menelponku?"

"Akh!"

di saat yang bersamaan aku memekik tertahan seolah menahan suaraku agar lelaki yang ada di seberang telepon itu tidak mendengarnya. karena saat itu aku merasakan jemari tangan Rafandra sudah mulai merayapi setiap inci kulit perutku dan menarik tali yang ada di sana hingga pakaian handuk yang aku kenakan itu pun terlepas dan tangan itu dengan leluasa mengusap lembut permukaan datar perutku dan perlahan naik hingga tepat kebahagian kedua belahan milikku hingga memerasnya.

"Cup," ciuman lembut yang Rafandra lakukan tepat di salah satu sisi jenjang leherku yang saat itu tidak terhalang ponsel atau pun tanganku membuatku benar-benar tidak tahan untuk tidak mendengus.

"Jasmine ada apa? Apa kau baik-baik saja? kau tidak kenapa-napa? Kau sedang apa Jasmine?"

berulang kali lelaki yang ada di seberang panggilan telepon itu bertanya padaku tetapi aku tidak bisa menjawabnya karena ciuman intens yang Rafandra berikan dan juga perasan kedua telapak tangannya yang membuatku melambung hingga aku tidak sadar jika Rafandra sudah mengambil ponsel yang ada di tanganku kemudian menatap layar ponsel itu untuk beberapa saat.

"kau berani berhubungan dengan lelaki lain di belakang ku. sepertinya aku harus memberi pelajaran padamu agar kau tahu siapa pemilikmu!"

aku bisa mendengar larangan tertahan lelaki itu yang tampak begitu menahan amarah di sana hingga ia langsung menghujamkan ciuman yang tampak seperti gigitan tepat di salah satu jenjang leherku dan ia langsung melempar begitu saja ponselku dari tangannya, mungkin ponsel itu langsung hancur ataupun mungkin juga hanya lecet dan pecah.

"Akh... Dokter Rafandra... dengarkan penjelasanku terlebih dahulu jangan menyerangku seperti ini!"

aku merengek karena saat itu tubuhku sudah benar-benar terasa seperti ia cabik-cabik dengan perasan tangannya ditambah lagi ciuman liarnya mulai menjalar di setiap inci kulitku hingga melepaskan pakaian handuk yang saat itu aku kenakan hingga jatuh teronggok di bawah kedua kakiku. Rafandra mendorong ku dengan kuat ke dinding kaca di depanku hingga tubuhku seolah menempel di sana membuatku benar-benar tidak berkutik sama sekali karena rengkuhan kedua tangannya yang begitu kuat dan desakan tubuhnya yang padat.

Saat itu aku tidak peduli apakah ada orang di luaran sana yang bisa melihat apa yang aku lakukan di tempat itu ataupun melihat aku yang dalam kondisi seperti itu karena jangankan untuk menolak untuk menggeliat saja seolah aku tidak bisa.

"dia adalah teman kerjaku di toko serba ada dia yang mengajakku bekerja di toko serba ada itu tolong kamu jangan salah paham dulu,"

dan ketika aku selesai dengan ucapanku aku merasakan lelaki itu yang perlahan mulai meredakan serangannya pada tubuhku dan membiarkanku sedikit lemas di sana Aku kemudian membalikkan tubuhku menghadap ke arah lelaki itu berada mengangkat wajahku sedikit naik ke atas hampir mendongak untuk bisa menatap wajahnya lalu aku meraih salah satu sisi wajahnya dan mengusap lembut wajah itu agar amarahnya mereda. Aku tidak yakin usapanku mampu meredakan emosinya.

"Apa dia cemburu? akh itu tidak mungkin!"

"Kenapa kau begitu manis seperti ini? andai saja aku bisa mengartikannya jika kau saat ini sedang cemburu,"

Aku hanya bisa bergumam hal itu dalam hati karena aku tidak bisa mengatakannya di depan lelaki itu.

"kau hanya milikku! dan aku tidak suka orang lain mengganggu milikku!"

1
Opi Sofiyanti
oalaaahhh untung kamu ngumpet jas....
Opi Sofiyanti
jasmine berani gtu pundung ama pa dokter?? 😁😁
Qolbie: wkwkwkw iya kaka...🫰😍🥰🥰
total 1 replies
Herman Lim
Jasmine berusaha lah jadi wanita yg paling di cintai
Qolbie: harus dong kaka...🥲🫰🥰
total 1 replies
Bogi Azka
maaf thor ,bacax jd bosan bgt...ini mah nmx bukan baca novel..tp thor brcrta ke kita..mkx jd malas bacax
Qolbie: Kaka jeli lo ternyata... iya... Bie ganti POV nya kak... nggak apa2 kak... makasih banyak ya sudah mampir 🥰😍🙏
total 1 replies
Opi Sofiyanti
hadeeuuhhh jasmine mah dtg pd wkt yg kurang tepat... 😔😔
Qolbie: 🥹🥹🥹🥹🥰😍🙏
total 1 replies
Opi Sofiyanti
pak dokter trnyt gengsi nya tinggi jg y.... 🤭🤭🤭
Qolbie: Tinggi tinggi sekali kaka.... 🤣🤣🤣🤣
total 1 replies
Opi Sofiyanti
eeuuhh atuh kan mo k kampus... 😂😂😂
Qolbie: iya juga ya kak... 😆😆😆😆😆
total 1 replies
Opi Sofiyanti
Luar biasa
Qolbie: Makasih banyak best... besok lagi yak... tiap hari up deh kak... jangan lupa komenin yak... biar Bie makin semangat up nya...🫰🥰🙏😍
Opi Sofiyanti: ini br muncul udh tiba2 aja 20 eps, sekali up 10......jd brs marathon bc nya.... 😂😂😂
total 3 replies
Opi Sofiyanti
Lumayan
Qolbie: 🫰🥰🙏😍😍😍😍
Opi Sofiyanti: siippp
total 5 replies
Qolbie
Makasih kaka...🥰🫰 pantengin terus ya...
Opi Sofiyanti
🥰🥰🥰
Qolbie: Makasih kaka... 🥰🫰🙏 pantengin terus ya kak...
total 1 replies
🔵pacarku 😜Peak_Fam😜
waahh lama yaa baru nongol didunia penulisan thor
Qolbie: Iya kaka beb... ini baru nongol lagi di sini... pantengin terus ya ...🫰🥰
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!