🏆NOVEL PLATINUM🏆
Xiao Shuxiang, seorang remaja yang tinggal di sebuah Desa terpencil dekat pegunungan Lima Jari. Saat ia dan beberapa temannya pulang berburu, Desa tempat tinggalnya habis terbakar dan kedua orang tuanya ikut meninggal dalam peristiwa tersebut.
Semenjak kedua orang tuanya meninggal, ia diasuh oleh seorang Tetua dari Sekte Naga Hitam. Ia juga dianggap sebagai anak angkatnya dan menjadi bagian dari Sekte Naga Hitam. Hanya saja sangat disayangkan ternyata Xiao Shuxiang tidak memiliki bakat yang bagus untuk menjadi kultivator.
Namun lewat sebuah peristiwa naas, ia berhasil menemukan rahasia kalung giok pemberian ayahnya. Dari sana pula, ia mendapatkan teknik kultivasi yang mengguncang dunia. Anehnya, giok tersebut ternyata memiliki hubungan yang erat dengan Naga pelindung Sekte tempat dimana Xiao Shuxiang berada.
Lalu siapakah jati diri Xiao Shuxiang yang sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mr. Lim's, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mencari Teknik Beladiri
Di lantai dasar, Xiao Shuxiang berjalan dengan lancar melewati pelindung tipis yang bercahaya transparan. Lapisan cahaya tersebut merupakan segel yang dapat mendeteksi tingkat kultivasi seseorang, sehingga jika murid yang belum layak maka ia tidak akan bisa memasukinya dan tertolak oleh kekuatan yang melindungi pintu masuk tersebut.
Ruang perpustakaan Sekte Murid luar sangat besar, di lantai dasar saja yang berukuran luas ratusan meter tersebut terdapat ratusan rak buku yang tersusun rapi. Rak-rak tersebut juga dipisahkan menjadi beberapa klasifikasi, misalnya teknik kultivasi, teknik seni beladiri serta teknik-teknik pengetahuan tentang senjata maupun segel.
Semuanya masih berada di level dasar sesuai dengan kemampuan para murid luar yang akan memulai keterampilan yang dipilihnya. Level kitab beladiri sendiri memiliki beberapa tingkatan, yakni dasar, ahli, bumi dan langit. Setiap tingkatan juga memiliki kualitas yang terdiri dari rendah, menengah dan tinggi.
Pada hakikatnya, perpustakaan murid luar hanya berisikan kitab-kitab tingkat dasar. Hanya yang membedakan adalah kualitasnya, jadi bisa dipahami jika lantai pertama berisi tingkat dasar kualitas rendah, lantai kedua berisi tingkat rendah kualitas sedang, lantai tiga berisikan kitab-kitab tingkat dasar yang berkualitas tinggi.
Kitab-kitab di lantai dasar ini sangat banyak, Xiao Shuxiang melihat-lihatnya dengan sepintas dan melihat beberapa dengan membolak-balik beberapa halaman. Namun setelah beberapa saat, ia tidak mendapatkan keterampilan beladiri yang menurutnya cocok dengannya, terutama kitab-kitab kultivasi yang menurutnya tidak berarti setelah ia memiliki tekniknya sendiri.
Sementara itu di luar perpustakaan, melihat Xiao Shuxiang tidak kembali setelah beberapa saat membuat murid-murid yang ingin melihat kebohongan Xiao Shuxiang pun harus menelan kekecewaan. Mereka semula menduga jika Xiao Shuxiang hanya mempermalukan dirinya sendiri dengan berpura-pura masuk untuk meminjam kitab beladiri.
Kebanyakan dari mereka hanya mengetahui jika Xiao Shuxiang masih berada di tingkat awal ranah Pemurnian Qi, belum banyak murid yang mengetahui kebenaran tentang perkembangan terbaru murid Tetua kedua tersebut. Jadi kali ini mereka ingin menunggu sebentar untuk menyaksikan pertunjukan yang menarik.
Di dalam perpustakaan...
Lantai pertama yang tidak menarik minat Xiao Shuxiang membuatnya melirik tangga yang mengarah ke lantai dua, ia ingin mendapatkan teknik yang lebih baik yang bisa ia gunakan sebagai bekal beladirinya.
Semakin tinggi lantai yang ia tuju, maka semakin tinggi pula pencapaian yang akan ia dapatkan. Di dalam hatinya, Xiao Shuxiang ingin langsung menerobos ke lantai tiga yang berisikan teknik beladiri kualitas tinggi. Namun meskipun ia memiliki kepercayaan dapat meraih naik ke lantai tiga, namun ia mengurungkan niatnya tersebut.
Xiao Shuxiang teringat pesan Xie Yuwei sebelumnya agar ia tidak serakah dalam menentukan teknik beladiri yang akan dipelajarinya. Jadi, Xiao Shuxiang akan memulai dari tingkat menengah untuk mengejar ketertinggalannya selama lima tahun terakhir.
"Benar kata Xie Yuwei, memilih teknik beladiri harus mencocokkan dengan kemampuan. Ambisi yang berlebihan hanya akan menimbulkan masalah besar di masa depan" gumam Xiao Shuxiang dengan tekad bulat.
Setelah tampak bimbang sebentar, Xiao Shuxiang pun memilih melanjutkan langkah kakinya ke lantai kedua. Dengan kekuatan yang ia miliki, tentu tidak ada kendala apapun saat perisai energi transparan menyentuh tubuhnya untuk mengidentifikasi tingkat kultivasinya.
Di lantai dasar, Tetua yang memperhatikan sikap Xiao Shuxiang tersenyum sambil menganggukkan kepalanya. Semula ia menduga jika murid Tetua kedua tersebut akan memberikan kejutan dengan melewati batasannya untuk menuju ke lantai tiga.
"Benar-benar anak yang menarik, pantas saja Li Haoran begitu menjaganya" gumam Tetua tersebut.
Meski selama ini ia sering menjumpai para murid luar yang hendak meminjam kitab beladiri, namun baru kali ini ia merasakan sesuatu yang berbeda dengan Xiao Shuxiang. Remaja yang dikatakan sebelumnya hanya sampah di Sekte ternyata mampu memberikan kejutan menjelang turnamen murid luar.
Hanya saja, Tetua tersebut sedikit menyayangkan tentang kedatangan Xiao Shuxiang yang terlambat. Sebelumnya sudah banyak para murid yang meminjam beberapa salinan kitab beladiri, jadi kitab-kitab yang memuat teknik andalan Sekte masih harus menunggu antrian pengembalian.
Di lantai dua, Xiao Shuxiang kembali menatap rak-rak yang tersusun rapi yang berisikan kitab-kitab beladiri. Hanya saja jumlahnya tak sebanyak di lantai pertama, hal ini lumrah karena semakin tinggi kualitasnya maka semakin sedikit jumlahnya.,
Tatapan mata Xiao Shuxiang langsung mengarah pada rak yang berisikan kitab-kitab beladiri, ada juga beberapa murid lainnya yang sedang memilih namun tidak memperhatikan keberadaan Xiao Shuxiang. Mereka yang berada di lantai ini umumnya adalah murid-murid yang meneruskan teknik beladirinya yang ia pelajari sebelumnya dari lantai pertama.
"Teknik bayangan ganda. Teknik ini membuat orang yang mempelajarinya mampu membuat bayangan samar dan mengecoh lawan saat terjadi perkelahian. Untuk menguasainya seorang kultivator setidaknya memiliki kemampuan dasar dalam memanipulasi gerak angin, waktu yang dibutuhkan untuk menguasai teknik ini paling sedikit satu tahun"
Xiao Shuxiang membaca sekilas dan meletakkan kembali kitab tersebut dengan ekspresi tenang. Teknik seperti itu memang cukup menarik, hanya saja teknik semacam itu hanya berguna sebagai teknik pengalihan. Sementara dirinya masih belum memiliki serangan yang mematikan untuk menghadapi musuh, jadi tidak mungkin ia mengandalkan teknik tersebut jika hanya bisa mengecoh lawan.
"Teknik Pedang Merobek Langit. Teknik ini merupakan rangkaian jurus berpedang yang terdiri dari lima belas gerakan. Setiap gerakan mengandung tebasan yang sangat kuat dan mampu menghancurkan apa saja di depannya. Teknik ini mengutamakan energi Qi yang sangat banyak, digabungkan dengan kekuatan pedang maka akan menghasilkan kekuatan yang mampu menghancurkan bumi dan merobek langit"
Xiao Shuxiang tampak serius saat membolak-balikkan halaman demi halaman, tatapan matanya berkilat seolah menampilkan minat yang tinggi terhadap teknik bertingkat menengah tersebut. Namun pada akhirnya ia meletakkan kembali kitab beladiri tersebut, ia belum mendapatkan teknik dasar berpedang dan juga belum memiliki pedang yang sekiranya bagus untuk dikombinasikan dengan teknik tersebut.
Xiao Shuxiang memiliki tenaga dalam setara dengan dua puluh ribu kilogram, jadi setidaknya senjata yang mampu menampung kekuatannya pun harus memiliki standar yang tinggi. Jika tidak maka senjata tersebut akan hancur dalam menampung tenaga dalam yang dikerahkan oleh Xiao Shuxiang.
Di Sekte Naga Hitam, para murid menggunakan senjata sesuai dengan peruntukannya. Umumnya senjata-senjata untuk murid luar hanya mampu menampung hingga tiga ribu kilogram saja, kecuali jika mereka mendapatkan peruntungan yang bagus saat berada di hutan menjalankan misi atau mengikuti pelatihan.
"Telapak Tangan Penghancur Gunung. Memadatkan energi Qi dan mengubahnya dalam bentuk telapak tangan raksasa di udara, dalam sekali hantaman maka tubuh seorang kultivator dapat dengan mudah berubah menjadi kabut darah. Teknik ini juga berguna untuk membunuh sekelompok orang dengan cepat, hanya saja perlu energi menyeluruh untuk menggunakannya"
MUNGKIN MEREKA AKAN DIPERTEMUKAN DALAM MEMBASMI PENJAHAT
di sini menanti di sana menunggu