Transmigrasi Aletta ( Antara Kebebasan Dan Komitmen )

¥¥¥¥¥¥¥¥¥

Pergi dari rumah sakit , sekarang Alettha terlihat berada berjalan ke sebuah taman hijau yang jaraknya tak jauh dari rumah sakit.

Lagipula dia pergi tanpa memakai kendaraan , jadinya dia hanya berjalan kaki sebab Alettha juga tidak bisa menyetir mobil , karena di kehidupannya yang dulu dia juga hanya mengendarai sebuah motor jika ingin bepergian.

Oleh sebab itu sekarang Alettha hanya berjalan kaki hingga sampai ketaman itu , lalu berhenti dan duduk di sebuah kursi yang ada di bawah sebuah pohon besar yang ada disana.

"Ha .. gini amat sih hidup gue sekarang"gumam Alettha sambil menghela nafas.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan hidup lo Vanesha , kenapa rasanya ada sesuatu yang terjadi di masa lalu lo yang sengaja di sembunyikan dari lo , bikin gue pusing aja .."keluh Alettha yang merasa pusing saat memikirkan hidup seorang Vanesha dulu.

Tetapi dia juga belum bisa mencaritahu mengenai masalah itu , sebab dia masih belum bisa pergi dengan bebas tanpa harus di temani oleh Dika.

Karena itulah Alettha masih belum bisa mencaritahu mengenai kehidupan Vanesha sebelum kejadian itu terjadi , dan Alettha yakin jika hal itu berhubungan dengan kedua orangtua Vanesha yang seakan menjadi orang asing di kehidupan Vanesha.

"Setidaknya lo bantu gue dong Vanes"sambil mendongak keatas berharap Vanesha bisa mendengarnya.

"Apa yang kamu lakukan di sini nak"ucap sebuah suara yang mengalihkan tatapan Alettha kesamping tempat duduknya , dan bisa melihat jika ada seorang pria paruh baya telah berdiri di sampingnya.

"Daddy , apa yang Daddy lakukan di sini?"ucap Alettha bingung saat melihat Ryan ada ditempat itu.

"Daddy hanya berjalan jalan saja , boleh Daddy duduk di sebelahmu?"ucap Ryan meminta ijin.

"Tentu saja Dad , duduklah"ucap Alettha yang kemudian bergeser dan membiarkan Ryan duduk di sebelahnya.

Lalu kemudian tatapan Alettha teralihkan dengan penampilan Ryan yang hanya memakai kemeja sederhana dengan celana kain panjang yang sudah kelihatan lusuh , begitu sangat berbeda dengan penampilan Ryan yang dulu.

"Kamu risih ya dengan penampilan Daddy sekarang?"ucap Ryan yang menyadari jika Alettha memperhatikan penampilannya sejak tadi.

"Tidak Daddy .. kenapa Daddy bisa berpikiran seperti itu?"ucap Alettha sambil tersenyum kearah Ryan.

Senyum yang jarang di lihat oleh Ryan semenjak Alettha kecil , hingga membuat Ryan merasa sangat bersalah karena mengabaikan Alettha sejak dulu.

"Daddy kenapa?"ucap Alettha lagi saat melihat wajah Ryan yang kelihatan sendu.

"Maafin Daddy ya sayang , selama ini Daddy selalu mengabaikanmu , bahkan Daddy menyalahkanmu karena kepergianya"sambil menunduk sedih saat teringat kejadian yang membuat dunianya runtuh waktu itu.

Hingga membuat Ryan akhirnya membenci putrinya sendiri akibat kejadian yang tidak terduga waktu itu.

"Kepergianya?"penasaran Alettha mengenai kata kata Ryan yang membuat Alettha semakin yakin jika ada yang di sembunyikan oleh keluarga Vanesha.

Sadar jika Ryan salah bicara , membuat Ryan melihat Alettha dan mencoba mencari alasan lain agar Alettha tidak mencurigainya.

"Bukan apa apa sayang , Daddy hanya salah bicara"gugup Ryan melihat Alettha yang sepertinya sangat penasaran dengan apa yang dikatakan oleh Ryan tadi.

"Benarkah?"ucap Alettha yang merasa jika Ryan benar benar sedang menyembunyikan sesuatu darinya.

Namun Alettha tidak akan memaksa Ryan untuk bercerita sebab dia tidak ingin membuat Ryan merasa tidak nyaman dengan pertanyaannya , karena itu untuk sekarang Alettha memilih untuk diam dan mencaritahu sendiri kebenarannya seperti apa.

"Iya sayang Daddy hanya salah bicara , lalu kenapa kamu sendirian di tempat ini? kakek akan marah jika melihat kamu sendirian di sini , dan dimana Dika?"ucap Ryan yang sedang mengalihkan topik pembicaraan dengan mencari keberadaan Dika di sekitarnya.

"Kak Dika ada kok Dad , Lettha hanya ingin menikmati waktu sendiri lebih dulu , ngomong ngomong Daddy tinggal dimana sekarang?"ucap Alettha yang tak ingin jika Ryan tahu dia pergi sendiri tanpa ditemani oleh Dika.

"Lumayan jauh dari sini , hanya sebuah rumah kecil dan sederhana yang di berikan kakekmu , dan sekarang Daddy sedang berusaha mencari pekerjaan"

"Kenapa Daddy tidak berpikir untuk memulai usaha kecil kecilan , nanti Lettha bisa bantu ngomong sama kakek , lalu apa Mommy baik baik saja?"usul Alettha yang tahu jika seorang Ryan tidak akan mungkin suka jika di perintah oleh orang lain.

"Mommy mu pergi saat tahu jika kita tinggal di tempat yang sederhana , Alissya juga kembali ke orang tuanya"jawab sendu Ryan saat mengingat mengenai Carina yang menolak untuk tinggal di tempat kecil seperti rumahnya sekarang.

Begitu juga dengan Alissya yang menolak untuk tinggal bersama nya dan memilih kembali ke kediaman orangtuanya , hingga membuat Ryan akhirnya tinggal sendiri di rumah itu.

"Dengan begitu Daddy tahu seperti apa watak asli Mommy bukan , dan soal Alissya .. sebenarnya dia hanya menjadikan kalian sebagai alat untuk bisa bersama dengan Rafka , karena orangtua Rafka tidak akan mengakui dia yang berasal dari kalangan menengah"

"Ya .. akhirnya Daddy jadi tahu jika mereka lebih mementingkan uang di banding segalanya"sendu Ryan merasa bersalah karena selalu mendengarkan Carina yang membuat dia jadi jauh dengan putrinya.

"Daddy jangan menyerah , sekarang Daddy harus bisa tegas dengan mereka , dan Lettha ingin jika Daddy tetap semangat dan mencari cara untuk memulai usaha Daddy sendiri , Lettha akan bantu jika Daddy butuh bantuan"ucap Alettha tersenyum hingga membuat Ryan mengacak rambut Alettha karena merasa bangga dengan sikap Alettha yang sekarang.

"Tentu sayang , Daddy tidak akan menyerah begitu saja , dan soal mereka Daddy sudah memiliki rencana sendiri"ucap Ryan yang akan mengambil keputusan tegas soal Carina dan Alissya.

Alettha hanya mengangguk dan tersenyum , lalu setelahnya mereka kembali mengobrol sampai Dika datang menghampiri mereka , dan setelahnya Ryan pulang dengan diantar oleh Alettha dan Dika , karena Ryan bilang dia akan tetap tinggal di tempatnya sekarang sampai Sebastian yang memintanya kembali.

Dan Ryan menganggap hal itu sebagai hukuman yang harus dia jalani untuk menjadikan dia pribadi dan seorang Ayah yang jauh lebih baik lagi.

€€€€

**Di salah satu rumah yang masih terletak di kawasan elite**.

Seorang gadis terlihat sedang membuka sebuah paket yang dikirimkan tanpa nama pengirim yang tertera di kotak tersebut.

"Paket dari siapa sih .. perasaan gue enggak lagi pesen barang"ucap gadis itu sambil membolak balikan kotak itu yang tanpa ada nama pengirim yang tertera disana.

Dan karena merasa penasaran , gadis tadi membuka kotak kecil yang tebungkus kertas berwarna merah itu hingga ...

**Aaakkh**

.......

€€€€€