seorang gadis yang berusia 19 tahun terpaksa menjadi pengantin pengganti demi membalas Budi. tumbuh tanpa kedua orang tua dan sering di tindas oleh tante dan juga anak tantenya. membuat Aara tumbuh menjadi gadis yang tahan banting dan tangguh.
Author mau kasih tau ya. di Novel ini. ada dua cerita di dalamnya. Satu berada di ke 118 bab dengan Judul PELANGI SETELAH HUJAN. (genrenya pernikahan kilat) kisah (Bima & Ayuna)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon bunda Qamariah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
34
Aggam tidak menjawab Aara. tapi dia melototi Aara. Aara terpaksa melangkah lebih dekat lagi pada Aggam.
Saat sudah berdiri tepat di Hadapan Aggam. Aggam mengangkat tangannya dan tanpa aba aba langsung meraba pinggang Langsing Aara kemudian memegang bokong kenyal milik Aara yang membuat Aara melebarkan kedua bola matanya, langsung menjauhkan tubuhnya dari Aggam. andaikan saja Aggam bukan suaminya yang memiliki hak sepenuhnya pada dirinya pasti dia sudah memukul kepala pria di hadapannya itu yang sangat menjengkelkan.
" A Apa yang kau lakukan..." kata Aara semangkin menjauhkan tubuhnya dari Aggam.
"Seperti nya akan sangat laris jika aku menjual mu... aku bisa menghasilkan uang dari tubuh mu itu" Santai Aggam melihat Aara yang sudah menjauh kan tubuhnya sejauh mungkin dari Aggam.
Wajah di balik cadar Aara berubah jadi pucat pasi mendengar ucapan Aggam. dia tidak menyangka jika tebakannya benar jika Aggam ingin menjualnya.
Tidak tahu saja si Aara jika Aggam sedang tertawa dalam hati melihatnya yang ketakutan. Gadis bodoh... jika meninggal kannya saja aku tidak di perbolehkan, apa lagi sampai menjualnya. bisa bisa aku di panggang sama Ayah seperti BBQ. batin Aggam bergidik ngerti membayangkan jika Ayah nya memanggang nya dalam keadaan hidup hidup karna menjual Istrinya sendiri
Tidak lama terdengar suara ponsel Aggam yang berdering.
Drrrtttt Drrrtttt Drrrtttt
Nardi
Aggam mengangkat panggilan nya.
"Hallo"
"Kau di mana Bro" tanya Nardi di sebrang panggilan
Aggam tidak menjawab Nardi. tapi bola matanya mengarah pada Aara yang sedang duduk di ranjang
"Hallo, Aggam, kau masih di sana" tanya Nardi lagi
" Iya. ada apa.."
" Malam ini aku ingin mengajak mu ke bar tempat biasa... apa kau punya waktu"
"Lihat saja nanti" jawab Aggam singkat
"Ayolah... hanya sebentar dude," bujuk Nardi
"Aku malas ke bar, karna aku tidak memiliki uang.." jujur Aggam
"Hahahaha seorang Aggam tidak memiliki uang.... yang benar saja, jangan becanda"
"Aku tidak becanda. "
"Baik lah.. aku yang belanja... bagaimana"
" Lihat lah." kata Aggam langsung menutup ponselnya.
Aggam mengeluarkan uang satu juta yang Ayahnya berikan padanya.
"Kemari " panggil Aggam lagi pada Aara yang duduk di kasur tanpa melihat ke arahnya
Aara kembali mendekati Aggam Dengan berjarak.
"Ambil uang ini. dan ingat jangan sekali kali kau menggunakan pada yang tidak penting. jika kau berani, aku benar-benar akan menjualmu" Ancam Aggam pada Aara.
Aara bingung kenapa Aggam memberinya semua uang yang Ayahnya berikan padanya.
"Ambil, apa lagi yang kau tunggu"
Aara langsung mengambil uang dari tangan Aggam." bersiap lah, aku menghantar mu ke tempat kerjamu." kata Aggam.
Aara tanpa banyak membantah langsung mengikuti perintah Aggam.
Setelah itu Aggam langsung menghantar Aara ke toko bunga tempat Elina.
Saat Aara akan turun dari mobil Aggam menghentikan nya." Kau jangan berani kemana mana, tunggu saja aku di sini, nanti aku datang menjemput mu. ingat, jangan ke mana mana" Ulang Aggam penuh penekanan.
Aggam tau jika Ayah nya pasti akan selalu mengawasinya. jika sampai dia tidak benar-benar menjaga istrinya, Ayah nya bisa saja membatalkan perjanjian nya seperti yang dia ucapkan semalam pada Aggam.
Aara mengangguk" Baik" singkat Aara lalu turun dari mobil masuk ke dalam toko bunga milik Elina, Elina sudah membuka toko itu tadi karna mengira jika Aara tidak datang bekerja.
Melihat Aara sudah masuk ke dalam toko. Aggam kembali menjalankan mobilnya ke kantor Bima.
"Aara... embak kira kau tidak datang bekerja Aara " Kata Elina tersenyum saat melihat Aara.
"Assalamualaikum embak "
"Waalaikumussalam. tumben kau telat Aara"tanya Elina
"Maaf embak, tadi aku memiliki sedikit pekerjaan" bohong Aara
Elina mengangguk angguk menjawab Aara
u bisa sekesal itu, tapi u tidak pernah merasa bersalah😌😌😌