Transmigrasi Aletta ( Antara Kebebasan Dan Komitmen )
¥¥¥¥¥¥¥¥¥¥
**Drap**
**Drap**
**Hosh**
**Hosh**
Suara langkah kaki yang terdengar dari langkah kaki seorang gadis yang terlihat sedang melarikan diri dari kejaran tiga orang preman yang berusaha ingin mengambil uang miliknya yang baru dia dapatkan dari hasil kerja kerasnya hari ini.
Namun entah kenapa dijalan dia pulang , dia malah dihadang oleh para preman itu yang tidak tahu darimana asal mereka.
"*Sialan .. , kenapa mereka masih ngejar gue sih , lagian darimana mereka tahu jika gue baru dapat uang hari ini*" batin kesal gadis itu yang masih terus berlari menghindari para preman yang masih mengejarnya.
Hingga sesaat kemudian , dia sampai di jalan yang lumayan ramai dengan orang yang sedang berjalan kaki , dan saat ia ingin menyeberang jalan , dimana jalan yang seharusnya sudah menandakan lampu hijau , namum entah kenapa sebuah mobil terlihat melaju tak terkendali hingga dalam hitungan detik , tubuh gadis itu tiba tiba terpental hingga menghantam pembatas jalan , dan dengan kondisi kepala yang terbentur hingga mengeluarkan banyak cairan merah kental.
"*Hah .. , apa ini akhir gue , lalu bagaimana dengan Bunda nantinya , maafin Letta Bunda , Letta pergi ninggalin Bunda tanpa pamit , mana belum punya pacar cakep lagi , ck .. hidup lo menyedihkan banget sih Letta*" batin gadis itu sebelum kesadarannya mulai menghilang.
Dan di saat kesadaran gadis itu yang hampir hilang , gadis itu sempat melihat ada seseorang yang berdiri tak jauh dari dia yang tergeletak di aspal , da dia terlihat sedang tersenyum smirk melihat kearah gadis itu , lalu setelahnya kesadaran gadis itupun mulai menghilang dengan mata yang perlahan mulai terpejam.
Meninggalkan hiruk pikuk orang orang yang berkerumun memandang iba gadis tersebut , hingga selang beberapa menit kemudian ambulans datang lalu membawa pergi tubuh gadis itu menuju ke rumahsakit terdekat.
€€€€€€€
**Di alam bawah sadar gadis tadi**.
*Seorang gadis cantik terlihat sedang duduk di sebuah batu besar yang ada di tepi sebuah danau dengan banyaknya bunga bunga yang mengelilingi danau itu , dan gadis tersebut terlihat tersenyum melihat hamparan bunga itu hingga membuatnya merasa damai saat berada di tempat itu , hingga sesaat kemudian ada yang datang menghampiri nya lalu duduk di sampingnya*
"*Hai kak Letta"ucapnya tersenyum melihat gadis itu yang sedang melihat bingung kearahnya*.
"*Siapa lo dan darimana lo tahu nama gue?"ucap gadis itu yang bernama Aletta*.
"*Tentu saja aku tahu soal kakak , ngomong ngomong namaku juga Alettha , mungkin hanya beda penulisan saja"ucapnya tersenyum*.
"*Alettha*?"
"*Hem .. , tapi biar tidak bingung kakak bisa pangil aku Vanesha aja , karena keluargaku juga memanggil ku dengan nama Vanesha*"
"*Lalu apa yang lo lakukan di sini*?"
"*Untuk memberikan sebuah penawaran pada kakak*"
"*Penawaran?"penasaran Aletta dengan apa yang dikatakan Vanesha barusan*.
"*Iya , kakak mau tidak bertukar tempat denganku?"ucapnya penuh harap*.
"*Bertukar tempat bagaimana maksud lo? gue masih enggak ngerti*?"
"*Kakak ingat tidak jika kakak barusaja mengalami kecelakaan , dan kakak dinyatakan meninggal saat tiba di rumahsakit , karena itulah aku ingin kakak mengantikan diriku*"
"*Jika gue memang sudah di nyatakan mati , lalu kenapa lo yang masih memiliki kesempatan malah ingin mati?"bingung Aletta dengan apa yang di katakan oleh Vanesha barusan*.
"*Aku lelah kak , aku memang terlahir di keluarga yang berada , namun aku sama sekali tidak pernah merasakan yang namanya kasih sayang itu , mungkin hanya kakek yang begitu menyayangiku , belum lagi sejak kecil aku memiliki jantung yang sangat lemah hingga membuatku harus bolak balik kerumah sakit*"
"*Jadinya sekarang aku lelah kak , dan mereka juga lelah karena merawatku yang penyakitan ini , karena itulah aku ingin kakak menggantikan ku , tapi aku khawatir dengan kesehatan kakek jika dia tahu cucunya memilih menyerah dengan penyakitnya , karena itu tolong bantu aku untuk menjaga kakek nantinya*"
*Jelas Vanesha panjang lebar melihat kearah Aletta yang sepertinya terharu dengan hidup seorang Vanesha*.
"*Kayaknya gue enggak bisa deh , lagian gue bukan tipe cewek yang penurut kayak lo , dan mungkin mereka akan curiga nantinya , lagian jika lo masih khawatir dengan kakek lo lalu kenapa lo malah memilih menyerah dengan hidup lo*?"
"*Banyak orang yang lebih ingin aku cepat mati kak , karena itulah aku hanya ingin mengabulkan apa yang ingin mereka inginkan , dan kakak tidak perlu menjadi diriku , karena kakak cukup menjadi diri kakak sendiri*"
"*Maksud lo*?"*bingung Aletta*.
"*Kakak akan tahu jika kakak menjadi diriku nantinya"ucap Vanesha yang kemudian berdiri dari duduknya dan menarik Aletta untuk ikut berdiri juga dari duduknya*.
"*Jika gue enggak mau*?"
"*Tapi sayangnya takdir sudah memilih kakak untuk mengantikan diriku , aku hanya minta tolong pada kakak untuk menjaga kakek dan satu hal lagi yang ingin ku katakan , jika sebenarnya aku memiliki tunangan yang cakep tapi sayangnya dia hanya kasihan saat bertunanggan denganku waktu itu*"
"*Jika lo tahu dia cuman kasihan sama lo , lalu kenapa lo masih mau jadi tunangan nya , lo bodoh tahu* *enggak"ucap Aletta yang merasa emosi dengan cara pikir Vanesha*.
"*Yah .. aku memang bodoh kak , bahkan saking bodohnya , aku diam saja saat melihatnya kencan dengan wanita lain"ucap Vanesha tersenyum namun juga tersirat luka di dalamnya*.
"*Sudah tahu begitu kenapa tidak di batalkan saja pertunanggannya? , jadi emosi gue*"
"*Kakak bisa menghajarnya nanti , aku akan berikan beberapa ingatan ku pada kakak dan sudah saatnya kakak pergi*"
"*Maksud lo apa , gue bahkan belum setuju dengan apa yang lo tawarkan tadi"ucap Aletta yang sebenarnya masih ingin bicara lebih banyak lagi dengan Vanesha*.
"*Sebenarnya apa yang kakak pilih tidak akan memengaruhi takdir yang memang sudah di gariskan untuk kakak , karena itu aku berikan semuanya untukmu kak , dan tolong jaga kakek , dan mulai sekarang lakukan apapun yang menurut kakak benar"ucap Vanesha yang kemudian mendorong Aletta hingga jatuh ke danau di belakangnya*.
Di rumah sakit.
Seorang dokter terlihat sedang berusaha untuk mengembalikan detak jantung seorang gadis yang tiba tiba terhenti sejak operasi jantung yang barusaja dia lakukan.
Dia bahkan mengunakan alat defibrillator untuk mengembalikan irama jantung gadis itu agar bisa berdenyut dengan normal lagi , hingga beberapa menit sang dokter berusaha , dokter itu akhirnya bisa bernafas dengan lega saat melihat jantung gadis itu sudah mulai berfungsi dengan normal.
Dan dia semakin senang saat melihat gadis itu yang sepertinya sudah mulai sadar dari keadaan kritis yang menimpanya sejak selesai melakukan operasi beberapa waktu lalu.
"Syukurlah .."
○○○○○○
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 58 Episodes
Comments
Murni Dewita
👣
2024-07-06
1
Hikam Sairi
mampir
2024-07-01
1
Tiwi
p
2024-06-27
1