Nadira adalah anak tunggal kaya raya yang sudah tidak memiliki ibu, ia tinggal bersama ayahnya.
Hidup Nadira sangat sepi untung saja ia memiliki sahabat bernama Tania. Nadira lebih sering tinggal di rumah Tania.
Tidak ada yang menyangka kalau Nadira menyukai Kakak sahabat nya itu.
Seiiring berjalan nya waktu mereka memiliki hubungan, namun hubungan terlarang itu tidak berlangsung lama, semuanya terbongkar sehingga semua keluarga mengetahui nya....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 24 : Farah minta cerai
Rio meminta dua anak buahnya yang terbaik untuk menemani Agam.
Namun Agam tidak nyaman dengan dua wanita di dekatnya, ia sangat risih sehingga menyuruh mereka pergi.
Keesokan harinya...
"Mas aku mau bicara," Tiba-tiba Farah menghampiri Agam ke kantor nya.
"Ada apa? Ini di kantor sebaiknya kita jangan ribut di sini!" ucap Agam.
"Aku tidak mau ribut, aku ke sini mau memberikan ini," kata Farah sambil menjulurkan satu lembar kertas putih.
Agam mengambil dan membacanya, surat gugatan cerai dari Farah kepadanya. Agam menatap wajah Farah.
"Dengan alasan apa? Kamu lebih memilih pria itu dari pada aku?" tanya Agam.
"Kamu masih bertanya karena apa? Hubungan kita sudah satu tahun lebih tidak jelas mas, aku tidak kamu anggap sebagai istri kamu, lagian aku tau kalau kamu hanya memikirkan wanita pelakor itu!" ucap Farah.
"Kamu jangan pernah membawa-bawa Nadira di permasalahan kita!" ditekan kan oleh Agam.
"Segera tanda tangan!" suruh Farah.
Agam menggeleng kan kepala nya. "Ayo kita bicarakan dengan Bunda dan Ayah, aku juga akan bertemu dengan orang tua mu!" kata Agam.
Farah menggeleng kan kepala nya. Ia tidak setuju dengan hal itu. Ia tetap mau Agam segera menandatangani nya.
Namun Agam tidak mau melakukan nya. Farah terlihat sangat kesal ia langsung pergi.
"Arrghhhh!!! Agam sangat kesal. Tiba-tiba handphone nya berdering dari bundanya.
"Halo Bunda?" sapa Agam.
Ternyata Gana dari tadi mencari Papah nya sampai menangis, setelah mendengar suara Agam akhirnya Gana tenang.
"Hari ini usahakan cepat pulang yah nak," kata bundanya.
"Iyah Bun, aku usahakan," ucap nya.
Setelah beberapa lama akhirnya telpon mati, Agam lanjut bekerja.
Di sore hari nya..
"Hufff seandainya saja Pak Agam seperti yang dulu, kita semua pasti sudah pulang sekarang," ucap para staf.
Karena sekarang Agam kembali menjadi bos yang galak, pekerjaan yang belum selesai belum boleh pulang.
"Gana...." Agam memanggil Gana terlebih dahulu agar penat nya terbayar kan setelah melihat putra nya.
"Papah.. Papah..." Gana berlari dari belakang mau memeluk Papahnya.
"Humm anak papah baru mandi yah? wangi banget sih," Agam duduk sambil berbicara dengan Gana.
"Bunda sama Ayah ada urusan keluar kak, mungkin malam ini mereka tidak pulang," ucap Hani.
"Oohhhhz ya udah gak apa-apa. Dari tadi kamu yang jagain Gana?" karena biasanya Hani sangat sibuk, ia juga kurang dekat dengan Gana. Sekarang Hani sudah menjadi pendiam dan lebih banyak sibuk dengan diri sendiri.
"Iyah kak," ucap Hani.
"Makasih yah dek, maaf kakak sudah merepotkan kamu," ucap Agam.
Hani duduk di samping Agam. "Humm sebenarnya tadi Mbak Farah pulang." kata Hani sedikit gugup.
"Ia mengumpulkan semua pakaiannya dan pergi," kata Hani.
Agam menghela nafas panjang. "Jadi Bunda dan Ayah pergi mau ke rumah orang tua Farah?" tanya Agam.
Hani mengangguk. "Kakak yang sabar yah," ucap Hani.
"Ini semua salah kakak, kakak yang membuat semuanya berantakan." Agam terlihat sangat pusing.
"Tapi apa benar kakak tidak mau mempertahankan mbak Farah lagi?" tanya Hani.
"Bukan mau ikut campur kak, tapi Hani melihat Kakak dan mbak Farah sudah tidak memiliki kecocokan lagi," ucap Hani.
Agam mengangguk. "Kakak akan melepaskan nya kalau itu sudah keputusan bersama, kakak tidak mau menahan orang yang tidak mau bersama Kakak," ucap Agam, Hani hanya tersenyum mendengar jawaban Agam.
Satu tahun perceraian Agam dan Farah. Tidak ada yang berubah kepada Agam.
Agam tetap seperti dulu, pria yang dingin, tegas dan juga pekerja keras.
"Papah.. Papah..." anak laki-laki berlarian keluar masuk ruangan Agam.
Hari ini Gana ikut Agam ke kantor nya karena tidak ada yang menjaga di rumah.
Orang tua nya ada urusan pekerjaan, adik nya Hani kuliah.
Agam tidak percaya kepada orang lain yang menjaga anak nya. Akhirnya ia membawa ke kantor nya.
"Gana jangan lari-lari," ucap Agam. Namun Gana sama sekali tidak mendengarkan nya.
Para karyawan di kantor sangat suka melihat Gana, selain tampan, dan juga ceria, ia sangat ramah dan juga tidak takut dengan orang baru.
Ia juga mau di ajak main oleh para staf itu.
Waktunya makan siang. Agam menggendong Gana dengan satu tangan.
"Ya ampun pesona Duda anak satu benar-benar sangat menarik, kapan yah aku punya suami seperti pak Agam," ucap para wanita-wanita yang sangat tertarik dengan Agam.
"Humm jangan mimpi deh, mana mungkin orang seperti kita mempunyai suami seperti Pak Agam."
"Papah mau eskrim..." Gana belum lancar berbicara namun beberapa kata ia sudah bisa.
"Kita makan dulu yah baru beli eskrim," ucap Agam.
Namun Gana menangis merengek tetap mau eskrim.
Agam sangat tegas, ia tidak akan memberikan nya sebelum anaknya makan demi kesehatan putranya.
Setelah selesai makan mereka mencari eskrim.
"Gana pasti bosan di kantor, sebaiknya aku bawa dia jalan-jalan," Kebetulan di sana adu play ground.
Agam membawa Gana ke sana. Gana sangat senang ia sangat bersemangat.
Sudah setengah jam di sana, Gana masih sangat asik. Agam mengajak nya keluar namun Gana masih mau main.
Agam akhirnya mengadakan pertemuan nya di sana dengan klien nya.
"Ini sungguh pertemuan yang unik," ucap klien nya setelah sampai di sana.
"Sekali lagi saya minta maaf Pak, anak saya tidak mau berhenti main," ucap Agam.
Mereka melihat Gana asik main.
"Sudah bisa lah pak Agam mencari mamah untuk Gana, kasihan dia. Lagian pekerjaan bapak tidak terganggu seperti ini," ucap mereka.
"Tidak apa-apa, saya akan mengurus anak saya dengan senang hati," ucap Agam mereka sangat salut dengan Agam.
Agam sangat fokus membahas pekerjaan, sehingga tidak sadar putra nya sudah keluar dari play ground, tidak ada satu pun yang memerhatikan.
"Aaaa!!!!" tiba-tiba Agam terjatuh menangis namun di taman itu tidak ada satu pun orang.
Satu wanita lewat dari sebelah taman, ia mendengar suara tangisan anak yang sangat keras.
"Aduh dek, kok bisa jatuh?" tanya wanita itu melihat baju Gana kotor, tangan Gana terluka.
Gana tidak berhenti menangis. Wanita itu menggendong Gana dan membawa nya ke apotik.
"Orang tua kamu mana? Kok kamu main sendiri?" tanya wanita itu.
Sementara Agam baru saja selesai, ia tidak melihat anak nya di dalam ia sangat panik dan langsung mencari.
Ia juga meminta pihak penjaga mencari putra nya. Setelah di lihat di Cctv ternyata Gana pergi ke arah kebun mengejar bola.
Namun setelah itu tidak ada kelihatan. "Papah..." Agam sudah sangat kebingungan namun suara teriak Gana memanggil nya terdengar.
Agam melihat Gana di gendong oleh wanita yang tidak asing bagi nya. Agam terdiam sejenak melihat wanita itu dari kejauhan karena ia mencoba memastikan agar tidak salah.
~Makasih yah sudah mau baca karya receh author, jangan lupa tinggalkan jejak dan juga komentar nya yah.
