NovelToon NovelToon
Lelaki Pilihan Papa

Lelaki Pilihan Papa

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / nikahmuda
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.7
Nama Author: Natalia Okan

Menceritakan seorang gadis yang bernama Anna, putri dari pemilik perusahaan besar yang tiba-tiba hidupnya berubah drastis setelah orangtuanya mengalami kebangkrutan. Karna keadaan akhirnya Anna terpaksa harus menikah dengan laki-laki pilihan papanya yaitu asisten pribadinya. Awalnya mereka tidak saling mencintai, namun seiring berjalannya waktu rasa itu tumbuh perlahan.

Namun apa jadinya jika laki-laki yang telah di pilihkan papanya itu ternyata adalah anak dari lawan bisnis papanya sendiri yang telah menyebabkan perusahaan papanya bangkrut. Selama ini laki-laki itu menyembunyikan identitasnya karna suatu alasan. Mungkinkah hubungan mereka masih bisa bertahan?

Penasaran dengan ceritanya, baca yuk...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Natalia Okan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pindah ke kontrakan

Anna terbangun dari tidurnya karena mencium aroma masakan yang begitu wangi dari dapur. Seketika cacing di perutnya langsung berdemo meminta makan. Anna segera bangun dan menuju kamar mandi untuk gosok gigi dan mencuci muka. Setelah itu Anna kembali ke kamar dan duduk di sisi ranjang. Perutnya memang sudah tidak sabar minta di isi, tapi malu juga rasanya tiba-tiba ke dapur dan minta makan sedangkan Rayyan tidak memanggilnya dari tadi. Mungkin laki-laki itu memang tidak peduli dengannya.

Anna kemudian membuka tasnya, dan mengambil dompetnya. Sangat miris ketika melihat isi dompetnya yang hanya tersisa satu lembar uang biru di dalamnya. Sedangkan semua kartu Atmnya masih sama tante Yasmin. Lagian Atm itu juga sudah tidak berfungsi lagi sekarang, karna sudah di non aktifkan pihak bank.

'Jika uang ini aku gunakan untuk sarapan, terus nanti aku bayar ongkos pakai apa ke tempat Icha?'

Anna sudah memutuskan untuk menginap beberapa hari di rumah Icha sampai dia mendapatkan tempat tinggal yang baru. Yang jelas Anna tak ingin ikut tinggal bersama Rayyan.

'Sebaiknya aku telpon Icha dulu'

Anna menekan nomor Icha di ponselnya, seketika langsung ada jawaban dari Icha.

"Hallo An.."

"Ca, lo di mana sekarang? lo di rumah kan? gua mau ke rumah lo nih.."

"Aduuhh sorry banget An, gua lagi di Bandung nih, soalnya ada family mama yang nikahan. Baru besok rencananya balik..'

"Ooo ya udah kalau gitu. Sampai ketemu besok Ca.." Anna memutus sambungan telponnya.

'Icha nggak ada, terus aku gimana dong?'

Anna memegang kepalanya dengan kedua tangannya. Saat ini dia benar-benar pusing karna tak ada tujuan lain. Anna tidak punya siapa-siapa lagi di Jakarta, hanya Icha lah teman dekat yang dia punya. Sedangkan teman-teman yang lainnya mereka mana peduli. Yang mereka inginkan hanya uangnya Anna.

"Sarapan dulu gih, biar ada tenaga untuk mencari tempat tinggal yang baru. Soalnya mencari tempat tinggal itu nggak mudah, apalagi dengan uang lima puluh ribu.." ucap Rayyan dengan senyum mengejek.

Anna memang lupa menyimpan kembali dompetnya yang masih terbuka serta uang lima puluh ribuan yang masih mejeng di samping dompetnya.

"Nggak usah sok tau deh.." Anna menatap Rayyan kesal.

"Udah buruan sarapan. Karna aku mau cepat-cepat pindah dari sini. Terserah deh kamu mau ikut apa nggak..!"

Anna segera bangun, dan melangkahkan kakinya dengan kasar menuju ruang makan. Lagi-lagi Rayyan hanya tersenyum melihat tingkah gadis manja yang sudah menjadi istrinya itu.

****

Anna tak punya pilihan lain selain ikut dengan Rayyan. Dengan menempuh perjalanan sekitar empat puluh lima menit kini mereka telah sampai di kontrakan. Anna terkejut, dia seakan tak percaya jika Rayyan benar-benar membawanya tinggal di kontrakan kecil bahkan garasi mobil pun tidak tersedia di sana. Sebuah rumah petak kecil yang benar-benar sederhana berukuran 5x11.

Anna menatap Rayyan dengan penuh tanda tanya. Rayyan bukanlah karyawan rendahan di perusahaan papanya, dia merupakan orang kepercayaan papanya yang menangani proyek-proyek besar, tentu tidak sedikit gaji yang di terimanya. Lalu kemana perginya uang itu?

"Heii.. kenapa kamu menatapku seperti itu? ayo turun..!" ucap Rayyan.

"Kamu yakin mau ngontrak di sini..?" Anna meyakinkan.

"Yakinlah.. Aku suka rumah ini, walaupun kecil sepertinya sangat nyaman.."

"Tapi aku nggak suka.."

Rayyan tersenyum tipis. "Emangnya siapa yang memaksamu tinggal di sini nona..?" ucap Rayyan sambil berbisik di telinga Anna. Kemudian dia segera turun untuk mengangkat barangnya.

"Iiiihhhhh...." Anna memukul dashboard dengan kasar kemudian turun dari mobil.

Anna hanya berdiam diri di depan rumah itu tanpa berniat menolong Rayyan mengangkat barang atau pun masuk ke dalam rumah.

"Ngapain berdiri di situ? kamu pikir rumah ini akan berubah jadi istana gitu..?" ledek Rayyan.

Anna hanya melototi Rayyan dengan kesal. Tak lama kemudian terlihat ibu paruh baya yang datang menghampiri Rayyan.

"Ehhh nak Rayyan udah datang ternyata.." ucap ibu itu rumah. Sepertinya ibu itu pemilik kontrakan.

"Iya buk.." Rayyan tersenyum ramah.

"Eeehh itu siapa? pacarnya ya..?" tanya ibu itu sambil melirik ke arah Anna.

"Ohhh itu istriku bu.." jawab Rayyan santai kemudian melirik ke arah Anna sambil mengedipkan matanya. Anna melototkan matanya, dia seakan tidak terima dengan pengakuan Rayyan.

"Ohhh jadi nak Rayyan udah nikah..? ibu pikir nak Rayyan masih singel, baru aja mau ibu jodohkan dengan anak ibu. Ma'af ya neng.." ucap ibu itu cengengesan.

Anna hanya tersenyum singkat.

"Mana cakep banget lagi bininya, masih muda lagi.." puji ibu itu.

"Sini neng, jangan berdiri di sana, panas. Entar kulitnya itam lagi.."

"Dia pemalu orangnya buk.." sahut Rayyan.

"Jangan malu-malu atuh neng, santai aja.."

Anna akhirnya menghampiri ibu itu, walau bagaimanapun dia tidak ingin di cap sombong.

"Bener-bener cakep banget dah si neng, kayak artis korea. Emang cocok banget kalian berdua.." ibu itu tak henti-hentinya memuji Anna.

"Anak ibu juga ada seumuran kamu, tapi dia masih kuliah. Padahal kalau udah ada jodoh ibu juga mau dia nikah muda. Pengen cepat-cepat nimang cucu soalnya.." lagi-lagi ibu itu cengengesan.

Anna hanya tersenyum tipis.

"Ya udah kalau gitu ibu pulang dulu ya.., kalau ada apa-apa panggil ibu aja.."

"Iya bu..." sahut Rayyan.

Anna akhirnya masuk ke dalam rumah. Matanya nanar menyapu setiap ruangan yang ada di sana. Benar-benar sederhana, hanya ada satu kamar, ruang tamu, dapur, dan kamar mandi di samping dapur.

"Bagus kan rumahnya..?" ucap Rayyan sambil meletakkan barang di ruang tamu.

"Bagus apanya..? Oh ya kamu ngapain sih bilang aku ini istrimu pada ibu itu..?"

"Kan emang kenyataannya begitu..!"

"Tapi aku nggak mau orang-orang tau kalau aku sudah menikah.."

"Terus kamu mau orang-orang mikir kalau kita kumpul kebo gitu?"

"Bukan gitu sih, kan kamu bisa bilang kalau aku ini adikmu.."

"Adik..?" Rayyan mendekat ke arah Anna dengan senyum menyeringai. "Kalau kamu hamil gimana? aku nggak mau orang-orang bilang aku lelaki bejat karna menghamili adikku sendiri.." bisik Rayyan ke telinga Anna.

"Iiihhh apaan sih..?" Anna mendorong Rayyan agar laki-laki itu menjauh.

"Aku nggak bakalan hamil, dan ingat jangan pernah menyentuhku..!" tegas Anna.

"Aku nggak janji ya, karna aku ini laki-laki normal. Apalagi kamu itu sudah jadi istriku, baik secara agama maupun secara hukum.." ucap Rayyan lagi dengan seringainya.

"Awas aja berani menyentuhku.." Anna berlalu meninggalkan Rayyan dan masuk ke kamar. Di sana sudah tersedia ranjang dan lemari seadanya. Anna langsung menghempaskan tubuhnya dengan kasar di atas ranjang. Namun tiba-tiba ada seekor kecoa yang muncul entah dari mana dan langsung naik ke badan Anna lalu masuk ke dalam bajunya.

"Aaaaa..." Anna berteriak sekencangnya, dia begitu takut dengan binatang kecil itu.

"Kamu kenapa..?" tanya Rayyan cemas.

"Tolong aku, ada kecoa.." Anna memejamkan matanya. Rasanya dia sangat geli dan juga takut karna kecoa itu mulai masuk ke dalam B*nya.

"Mana..?" tanya Rayyan.

"Itu,, masuk ke dalam bajuku..." jawab Anna pelan tanpa membuka matanya. Kali ini dia pasrah jika Rayyan akan melihat salah satu dari mahkotanya yang selalu di jaganya selama ini.

"Buruaann.." Anna sudah tak tahan lagi.

"Sorry..." Rayyan membuka kancing baju Anna satu persatu, dan benar saja ada kecoa di dalam B* Anna. Rayyan menelan salivanya susah payah melihat pemandangan indah yang ada di depan matanya. Lalu dengan segera mengeluarkan kecoa itu dari sana.

****

1
aris_dani
lanjutkan
Datu Zahra
kan, udah ketebak alur ceritanya. Minggat ujung²y karena kebohongan dan slaah paham.
Datu Zahra
habis ini tau hamil terus kabur, berbulan² enggak ketemu sampai lahiran anak gede. Ahhhh capek deh, hidup kok seneng banget sama kebohongan
Datu Zahra
Main rahasia terus, ujung² salah paham nantinya, ribut, minggat. Gitu aja cerita
Datu Zahra
yang cewek dikit² nangis, keras kepala, manja yang cowok dingin tapi enggak punya sikap tega
Datu Zahra
itu pasti usahanya Rayyan
lia juliati
cerita suka
Anonymous
ok
𝕤𝕒𝕗𝕒𝕟𝕒𝕙_🖤
Luar biasa
Adza Siwi
ceritamya alurnya d awal2x bgus gk bgitu terburu2..
tersusun.
yg paas msh dkontrakan..
kblkangx cepet
Adza Siwi
lohh.. iyaya
Eno cute18
Rayyan disini kurang apa ya, kek kurang tegas sama kaya kurang banyak duit gtu jadi idupnya masih dibawah tekanan gtu loh
Anonymous
Berarti masih kuliah lh tor
Janah Husna Ugy
karakter anna Q gk suka, kurang tegas
Janah Husna Ugy
kasian jerry
Janah Husna Ugy
alam semesta menghendaki kalian tidur bersama
Tiwi
ok
Siti Sopiah
terlalu byk konflik tp satupun takda penyelesaian
Fatmawati Masita
saking seriusx baca sanpai ndak ngeh klo ceritax dah TAMAT/Facepalm/
Siti Sopiah
wah mesti ada adegan yg super hot nanti klu Anna dh Rayyan tinggal di kosan yg sempit
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!