"Jadilah istri untuk ayahku dan ibu untuk ku Citra"
satu kalimat yang mengejutkan terlontar dari bibir sahabat Citra yaitu Bella.
Citra Anindita (18th) seorang gadis cantik yang tinggal di panti asuhan sejak bayi. mempunyai kepribadian yang baik dan penyayang membuat semua orang begitu nyaman berada di dekatnya.
Bella Yuna Smith (18th) sahabat sekaligus teman sebangku Citra di sekolah menengah atas. begitu menyayangi Citra dan tak pernah membedakan status mereka meskipun Citra tinggal di panti asuhan sejak kecil dan dia seorang nona muda di keluarga Smith.
bagaimana kah cara Bella meyakinkan citra agar Citra mau menerima perjodohan ini, yukk ikutin terus ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nadya Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 34
'*wah parah sih tuh Elsa, bisa bisanya dia nyebarin berita bohong seperti itu"
'aku nggak nyangka ternyata citra sudah menikah'
'aku tak menyangka bahwa Bella adalah anak dari Marcello si pengusaha terkenal itu'
'ternyata Citra itu ibu tiri Bella* '
dan masih banyak lagi gumaman para mahasiswa mahasiswi yang berada disana.
kini Bella dan Elsa tengah berada di ruang dosen sebab mereka telah membuat kegaduhan, hingga membuat dosennya memanggil orang tua masing masing. dan ya, yang menghubungi Marcello adalah pihak kampus.
*****
Citra yang melihat raut kemarahan Bella sebenarnya ingin menyusulnya, akan tetapi kepalanya kembali pusing dan akhirnya ia memutuskan untuk emngistirahatkan dirinya sejenak, bahkan ia sampai lupa untuk menghubungi suaminya.
setelah 30 istirahat, dan Citra merasa tubuhnya telah baik baik saja ia pun memutuskan untuk mencari Bella karena semenjak Bella pamit untuk pergi, Bella sama sekali belum ada kembali.
ketika ia berjalan melewati lorong ia melihat suaminya tengah berjalan tergesa gesa dengan di dampingi asistennya Yoga.
kemudian Citra memanggil dan menghampiri Marcello.
"dad... " panggil Citra sembari melangkahkan kakinya menghampiri Marcello , Marcello yang di panggil pun menghentikan langkahnya kemudian menoleh, dilihatnya istrinya tengah berjalan cepat ke arahnya.
"daddy sedang apa di kampus?" tanya Citra yang sama sekali belum tahu apa yang telah terjadi.
"apa kamu tak tahu jika putri nakalmu berantem di kelas? " tanya Marcello
"Bella berantem, sama siapa? kok aku nggak tahu ya" tanya balik citra
"ikutlah saja keruangan dosen, biar tahu apa yang sebenarnya terjadi " ajak Marcello
citra pun mengangguk setuju. kini ke tiganya pun berjalan beriringan ke ruangan dosen.
tokk tokk
"permisi " ucap Marcello
"silahkan duduk tuan " ucap dosen mempersilahkan.
"sebenarnya apa yang sudah terjadi pak,? " tanya Marcello to the point
"begini pak Marcell, tadi putri bapak dan mahasiswi bernama Elsa berantem di kelas. dari penjelasannya bahwa ia tak terima ketika Elsa menyebarkan berita bohong tentang sahabatnya..... " dosen itupun akhirnya menjelaskan sedetailnya apa yang baru saja terjadi.
setelah mendengarkan penjelasan dari dosen tersebut, kini pandangan Marcello terfokus kepada Citra.
"apakah yang mereka katakan itu benar sayang, kamu hamil?" tanya Marcello
Citra pun mengangguk " iya dad, "
kemudian Marcello segera menghampiri Citra dan memeluknya.
dokter yang tadi menangani Citra pun bernafas lega, sebab apa yang ada di fikirannya tadi tidaklah benar. gadis itu rupanya telah menikah.
setelah menyelesaikan permasalahan putrinya, Marcello Citra dan Bella memutuskan untuk pergi ke dokter kandungan untuk memeriksakan kesehatan citra dan janinnya.
"disini sudah nampak janinnya ya pak, bu. memang masih terlihat sangat kecil, bapak ibu harus menjaganya dengan sangat hati hati sebab usia kandungannya masih sangat muda dan rentan. "
"ini bu resepnya, di konsumsi rutin ya bu, agar janinnya sehat terus jangan terlalu stres karena bisa berpengaruh dengan kehamilannya"
"iya dok, terima kasih. kami permisi" pamit Citra.
Bella yang sedari tadi ikut pun hanya diam saja, sungguh dalam hatinya ia begitu sangat bahagia, apalagi mengingat pernikahan keduanya adalah hasil dari perjodohan darinya, siapa sangka bahwa Citra akan mengandung secepat itu.
Beberapa hari berlalu setelah mengetahui bahwa Citra tengah berbada dua kini Marcello dan Bella semakin over protectiv dengan segala sesuatu yang di lakukan Citra. bahkan Marcello sendiri meminta Citra untuk cuti kuliah, namun Citra menolaknya karena merasa di sayangkan terlebih ia baru saja masuk kuliah, ia berjanji akan selalu berhati hati dan tidak melakukan hal hal yang membahayakan dirinya maupun janinnya.
*****
kini Marcello tengah berada di kantor bersama Yoga, sedang membicarakan sesuatu yang serius .
"setelah hukuman yang kita berikan kepada clara, apakah wanita itu masih berada di kota ini Yoga? " tanya Marcello yang benar benar tak mengetahui keadaan Clara semenjak ia membebaskan Clara.
"menurut informasi dari mata mata kami, setelah nona Clara di bebaskan ia pergi ke luar negeri tuan" jawab Yoga.
"bagus, itu artinya shock terapi yang kita berikan berhasil membuat dia ketakutan" ucap Marcello tersenyum devil.
"Yoga, apa menurut kamu aku masih pantas melakukan pesta pernikahan? " tanya Marcello kepada Yoga, sebab setelah kejadian di kampus Marcello ingin sekali mengenalkan Citra kepada semua orang bahwa Citra adalah miliknya.
"menurut saya masih pantas tuan, apa anda ingin melakukan pesta pernikahan?" tanya Yoga
"ya, aku ingin mengenalkan Citra kepada semua orang agar tidak terjadi kesalahan untuk kedua kalinya. " jawab Marcello
"bisakah kau urus semuanya yoga? tapi sebelum itu coba kau tanyakan dulu kepada dokter kandungan apa berbahaya atau tidak untuk citra dan kandungannya, apalagi kandungannya masih sangat muda" sambung Marcello.
"baik tuan, akan saya laksanakan perintah anda" jawab Marcello.
kalo rangga orang baik beneran boleh tuh sama bella aja...