Umur ku baru 22 tahun bekerja di sebuah Cafe yang tidak jauh dari Kampus dan perkantoran... Jadi cafe tersebut sangat ramai dari pengunjung maha siswa dan karyawan kantor entah karena urusan pekerjaan atau sekedar meeting petinggi perusahaan.
Mama nya yang sudah tua kini tidak sanggup lagi mengurus anaknya karena kondisi tubuh mama nya yang sering bulak balik rumah sakit akhirnya Devan menerima perjodohan itu menjadi ibu sambung anaknya tapi Vano membuat jarak...
kita Lanjut di cerita saja ya ------>
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Kienli, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14...
Sesampai di rumah Tasya langsung ke kamar saat Cindy ingin menghampiri dirinya Tasya membuang muka lalu naik kekamarnya... Karena hari sudah seminggu mami Lena dan Devina balik ke negara S untuk mengurusi butik nya.
"Mas, kenapa Tasya.?" ucap Cindy bertanya pada suaminya.
Devan malah menaikan pundaknya tanda tidak tahu... Cindy pun naik ke atas menyusul Tasya. Setelah meminta izin pada Tasya Cindy masuk menghampiri Tasya.
"Sayang kamu kenapa.?" ucap Cindy.
"Mama tidak sayang Tasya." ucap Tasya.
"Kata siapa sayang.?" ucap Cindy.
"Mama sangat sayang Tasya, hanya mama pikir kan sudah ada papa Jadi mama pulang saja dulu membuatkan Tasya dan papa makan siang." ucap Cindy.
"Mama tidak bohong..?" ucap Tasya.
"Tidak Sayang mama tidak bohong..., karena mama takut papa nanti mau balik ke kantor lagi." ucap Cindy.
"Maafin Tasya mama." ucap Tasya.
"Mama juga minta maaf ya sayang, sekarang kamu ganti baju dan makan." ucap Cindy.
Tasya pun menurut menganti baju lalu turun ke bawah bersama sementara di meja makan sudah ada Devan duduk menunggu mereka...
( " Wanita itu selalu bisa mengambil hati putri ku." ) Batin Devan lalu tersenyum melihat Tasya yang berjalan sama Cindy menghampiri nya.
Mereka segera ke kamar karena sudah merasa mengantuk dan malam ini Cindy tidur bersama Tasya... Sementara Devan di kamar terjaga tidak bisa tidur atau apalah Devan pun keluar ke kamar putri nya melihat Cindy yang tertidur di samping putri nya.
"Bangun." ucap Devan mengguncang lengan Cindy...
Cindy terbangun mengerjapkan matanya dirinya langsung duduk setelah melihat Devan berdiri di hadapannya...
"Tuan, ada apa anda.?" ucap Cindy.
"Kenapa Kamu tidur disini.?" ucap Devan.
"Maaf tuan... Saya ketiduran." ucap Cindy... Baru saja merasa nyaman tidur di tempat tidur yang lama tidak pernah dia rasakan semenjak menikah dengan Devan.
Devan pun keluar diikuti Cindy saat di kamar Cindy yang hendak ingin tidur di sofa Lengannya di tarik oleh Devan sehingga Cindy mendarat di dada bidang suaminya kini jarak mereka sangat dekat mata mereka pun saling menatap dalam entah siapa yang mulai kini bibir Devan sudah mendarat di bibir Cindy.
"Maaf tuan." ucap Cindy mengakhiri ciuman tersebut lalu mendorong Devan untuk sedikit menjauh darinya.
"Tidur lah disini." ucap Devan menggunakan wajahnya menunjuk tempat tidur nya.
"Tidak tuan biar saya tidur di sofa..." ucap Cindy yang masih gugup karena ini ciuman pertamanya dengan pria.
"Ini perintah." ucap Devan.
"Tapi tuan nanti anda akan membuang kasur itu." ucap Cindy.
"Kamu..." ucap Devan.
( " Kamar ku tidak bisa penampung tempat tidur ini." ) batin Cindy.
Devan langsung menggendong Cindy dan membaringkan tubuh Cindy di tempat tidur itu.... Devan pun segera membaringkan tubuhnya di samping Cindy dan Devan pun membelakangi Cindy.
"Tidur lah besok saya ada meeting." ucap Devan... Cindy akhirnya menurut karena memang sudah mengantuk.
"Apa tadi ciuman pertama mu.,?" ucap Devan lagi sebelom akhirnya menutup matanya.
"Iya tuan." jawab Cindy lalu suasana hening akhirnya Cindy pun memejamkan matanya Devan tersenyum dan ikut memejamkan matanya, merasa ada yang menahan pinggang nya Cindy menyingkirkan nya tapi lagi lagi tangan itu malah menyentuh milik Cindy yang berharga.
"Tuan." ucap Cindy menutup dada nya Devan pun terbangun Karena Cindy Berisik.
"Kenapa.?"
BERSAMBUNG....
sebenci apapun itu udah jadi istrimu yg kau renggut keperawannya ...
jangan lama lama ya thor devan julid nya /Ok/