Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#14
Alex menelepon dokter pribadinya dan menyuruhnya datang ke mansion. Sebelumnya para pelayan Alex mengompres kaki Sera yang agak bengkak.
Akhirnya dokter datang dan mengobati serta memakaikan perban elastis di kaki Sera. Alex hanya mengamatinya dari sofa dengan matanya yang tajam. Setelah dokter pulang, Alex mengantarkan Sera ke apartemennya.
Dan sekarang mereka berada di apartemen mewah milik Sera.
"Apa kau akan tetap memecatku?" kata Sera lirih.
"Kau tidak membutuhkan pekerjaan ini. Kau sudah cukup kaya untuk bekerja sebagai karyawan biasa,” kata Alex datar sembari mendudukkan Sera di kursi sofa.
"Aku membutuhkan pekerjaan ini, please, jangan pecat aku. Aku tidak pernah melakukan kesalahan selama bekerja di perusahaanmu dan peristiwa tadi membuktikan bahwa aku layak bukan?" Sera bersikeras.
"Kejadian tadi belum ada apa apanya. Kau akan sering berhadapan dengan yang lebih parah dari itu,” jawab Alex dan beranjak pergi tetap Sera menahan tangan Alex.
"Aku lolos melewati seleksi dan itu artinya aku pantas berada di posisiku sekarang. Aku tetap tidak terima jika kau memecatku. Aku akan tetap akan datang bekerja besok.” Sera benar benar keras kepala.
Selama ini belum ada yang bisa mengalahkan sifat keras kepalanya ini.
"Whatever,” kata Alex yang sudah capek menghadapi Sera.
Sera tetap tidak melepaskan tangan Alex.
"Sekarang apa lagi?" tanya Alex dingin.
"Aku lapar,” kata Sera dengan wajah polosnya.
Alex menghela nafasnya dan menelepon anak buahnya agar mengantarkan makanan ke apartemen Sera.
"Terima kasih, kau boleh pergi sekarang dan katakan pada pengawalmu taruh saja makanannya di depan pintu. Nanti aku akan mengambilnya sendiri,” kata Sera dengan entengnya.
Alex tak beranjak pergi dan tetap berdiri didepan Sera.
"Apa lagi?" sekarang Sera yang bertanya.
"Aku belum mendapat upah darimu.” Alex tersenyum licik.
Sera tidak suka jika Alex tersenyum seperti itu. Karena dia merasa ada rencana jahat di balik senyum itu.
"Baiklah, nanti aku akan menstransfer uangnya ke rekeningmu,” kata Sera santai.
"Uangku sudah terlalu banyak. Aku meminta yang lain.” Alex duduk di meja kayu dan berhadapan langsung dengan wajah Sera.
Alex mendekatkan wajahnya pada Sera dan membuat nafas Sera terasa sesak.
Sera memang tidak pernah didalam posisi ini dengan seorang laki laki. Sera lebih memilih berkelahi dibanding situasi seperti ini.
Dan entah mengapa dadanya terasa berdegup kencang karena Alex menatapnya setajam ini.
Tanpa aba aba Alex mengecup hidung mancung Sera dan membuat Sera otomatis memejamkan matanya.
Lalu Alex pun beranjak pergi meninggalkan Sera. Karena dia tidak ingin kehilangan kendali jika terlalu lama bersama Sera.
Alex sadar dia sedikit tertarik dengan Sera. Tetapi Alex memilih mendengarkan akal sehatnya agar menjauhi Sera. Dia tidak ingin ada hubungan emosional diantara mereka. Hal yang paling dihindari Alex.
Sera hanya terdiam dengan apa yang barusan dilakukan oleh Alex.
'Hanya itu? Hei Sera, apa yang kau inginkan?menciummu?' Sera menggelengkan kepalanya.
"Hei, apa yang kupikirkan? Ck, menyebalkan.” Sera memukul kepalanya sendiri.
Kemudian Sera menuju kamar mandi dan membersihkan badannya.
"Urus Maxim dan hentikan langkahnya. Aku sudah muak dengannya,” kata Alex pada James yang berbicara melalui ponselnya.
Sebenarnya Alex bisa saja menghancurkan Maxim dan antek anteknya. Hanya saja dia teringat pesan sang ayah yang menyuruhnya agar tidak membuat masalah dengan Maxim karena bagaimana pun juga mereka masih bersaudara.
JANGAN LUPA LIKE VOTE FAVORIT KOMEN YA KAKAK SAIIII..❤❤❤❤