NovelToon NovelToon
Rahasia Puteri

Rahasia Puteri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Janda / Selingkuh / Bullying di Tempat Kerja / Mengubah Takdir / Wanita Karir
Popularitas:1.8k
Nilai: 5
Nama Author: SangMoon88

Seorang wanita bernama Puteri mempunyai masa lalu yang kelam, membuatnya memunculkan sifat yang berkamuflase. Seperti seseorang yang mempunyai dua kepribadian, plot twist dalam setiap kehidupannya membuat kisah yang semakin seru

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SangMoon88, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 8

Hubungan Puteri dengan keluarga nya pun semakin hari semakin buruk, membuat suasana hatinya semakin tak menentu,

Ditempat kerja, Puteri lebih pendiam dari biasanya, Wulan yang menyadari perubahan Puteri pun bertanya-tanya, apa kiranya yang menyebabkan juniornya itu menjadi berubah 180°.

Kala itu Puteri sedang berada di pantry, Wulan mengajaknya makan siang berdua saja. Mereka memutuskan makan siang di sebuah tempat makan foodcourt yang tidak jauh berada dari tempat mereka bekerja, selain karena harganya yang murah dan banyak pilihan, tempatnya juga cocok untuk ngbrol-ngbrol.

Setelah memesan, Wulan pun memulai membuka pembicaraan sambil menunggu pesanan mereka tiba.

"Kamu kenapa Put, belakangan ini teteh perhatiin kamu jadi lebih pendiam dan murung, kamu lagi ada masalah??, cerita dong jangan dipendem sendiri"

Wulan yang menganggap Puteri sudah seperti adiknya sendiri pun sangat mengkhawatirkan kondisinya, semenjak ayahnya Puteri meninggal gadis itu dipaksa untuk lebih tangguh, dari seorang anak yang manja dan polos, kini harus menjadi tangguh dan harus serba bisa menghadapi semua sendiri.

"Hiks..hiks..hiks.. Teeeeeh Puteri udah gak kuat, Puteri ingin ikut ayah aja teeeeeh," Isak Puteri kepada wulan.

"Astagfirullah, kenapa kamu ngomong begitu Put, istigfar, cerita ama teteh kamu kenapa??," Wulan terkejut dengan kata-katanya Puteri lalu menyodorkan tisu untuk mengusap air matanya.

"Puteri makin gak betah di rumah teh, tiap hari selalu aja bertengkar, semenjak kepergian ayah semuanya berubah."

"Berubah gimana??, teteh gak ngerti!!." Tanya Wulan bertanya-tanya dengan perkataan Puteri.

"Teteh taukan semenjak ayah meninggal, Puteri yang jadi tulang punggung keluarga untuk menafkahi mereka, sampe bela-belain Puteri ambil lemburan hampir tiap hari."

"Iya teteh tau, terus??," Tanya Wulan semakin bingung.

"Mereka gak pernah menghargai usaha Puteri teh, bahkan Puteri denger sendiri, mamah pernah bilang sama tetangga kalau semenjak ayah meninggal udah gak ada lagi yang nge-biayain!!." Jelas Puteri sambil terbata-bata.

"Hah, kok bisa??, terus??," Tanya Wulan yang semakin penasaran.

"Otomatis pandangan mereka sama Puteri jadi bertanya-tanya kan, sampe si ibu tetangganya bilang, bukannya si Puteri kerja, emang ibu gak dibiayain si Puteri??,"

"Terus??," Tanya Wulan lagi semakin penasaran sambil mengelap air mata yang menetes di pipi Puteri.

"Puteri gak sanggup denger kelanjutannya teh, denger kata-kata itu lolos dari bibir mamah aja udah bikin Puteri syok, padahal kurang apa, selama ini Puteri bela-belain apapun agar kebutuhan mereka terpenuhi."

"Kamu salah denger kali Put, masa iya mamah ngomong begitu??," Sela Wulan.

"Sumpah teh, Puteri denger dengan telinga Puteri sendiri, lagian ngapain Puteri harus ngada-ngada coba, apa untungnya??,"

"Terus kamu maunya gimana sekarang??, jangan mikir aneh-aneh dengan bilang pengen ikut sama ayah begitu, itu gak baik Put, ayah pasti sedih disana melihat kamu begitu!!!," Tanya Wulan lagi.

"Puteri cape teh, bener-bener menguras hati banget, gak ada tempat untuk sekedar berbagi cerita, semua Puteri pendem sendiri. Hiks..hiks..hiks.." Jelas Puteri sambil mengusap air matanya yang semakin tak terbendung.

Wulan yang bingung harus bagaimana, mencoba menenangkan Puteri dengan menepuk-nepuk dan mengelus pundaknya.

Tidak lama kemudian pesanan mereka pun akhirnya sampai..

"Ini pesanannya mbak, ada lagi??," Tanya sang pelayan kepada mereka.

"Ok makasih mas, hmm ini dulu aja," Jawab Wulan

" Baik, permisi!!," Pamit Pelayan itu pun pergi.

Setelah menyodorkan pesanan Puteri, Wulan dengan lembut mengusap kepalanya lagi.

"Sudah, jangan nangis lagi, sekarang kita makan dulu yuk, nanti keburu dingin, kalo kamu mau nanti pulang kerja kita lanjut lagi pembicaraan ini ya." Bujuk Wulan.

"Huum."  Jawab Puteri disertai anggukan.

************************

Setelah selesai makan, mereka pun memutuskan kembali ke tempat kerja. Puteri yang merasa sedikit lebih baik setelah bercerita kepada Wulan, kini susasana hatinya pun ikut membaik.

Seperti sebelum-sebelumnya, Puteri merupakan karyawan terbaik, yang mampu bersaing diatas karyawan yang lain, pasalnya dalam 1 bulan ia bisa mendapat 15 kontrak dalam 1 bulan, sedangkan teman-temannya yang lain baru 5 kontrak saja.

Kemampuan Puteri memang tidak kaleng-kaleng, mereka menyebut Puteri sebagai algojo, bukan tanpa maksud tittle itu diberikan kepada puteri, karena dimana ada Puteri, disitu penjualan pasti meningkat.

Seperti beberapa tahun yang lalu, ia pernah dipindahkan ke cabang lain, karena di cabang itu karyawannya minim sekali, bahkan kemungkinan akan ditutup jika tidak memdapatkan kontrak terus seperti itu.

Sang manager yang hampir putus asa merasa bahwa ia harus bergerak cepat, jika tidak maka performa nya akan dipertanyakan oleh kantor pusat.

Akhirnya manager pun berdiskusi dengan para senior, ia meminta laporan pada setiap kantor cabang beserta nama karyawan yang terlibat didalamnya.

Akhirnya ada 1 nama yang menjadi perhatian. Yup benar.. Nama Sabrina Puteri Mikhaila menjadi paling bersinar diantara nama-nama karyawan yang lain.

Sang manager pun menunjuk Puteri untuk dirolling ke cabang yang hampir gulung tikar itu. Mau tidak mau, sebagai seorang bawahan, Puteri harus mengikuti perintah atasannya itu.

Puteri pun pindah ke kantor cabang itu yang berada di daerah Sukajadi. Gedung kantor itu cukup besar dan ramai, maka nya sedikit heran, mengapa gedung kantor sebesar dan seramai itu tetapi penjualan terus menurun.

Singkat cerita 3 bulan Puteri disana membuat perubahan cabang tersebut meningkat drastis, sayangnya manager melupakan 1 hal, yaitu jargon dimana ada Puteri disitu penjualan pasti meningkat.

3 bulan pula Puteri meninggalkan kantor lamanya, membuat penjualan disana menurun. Hal itu pula yang akhirnya membuat sang manager semakin pusing, karena jika ia menahan Puteri agar tetap di kantor cabang, maka kantor lama yang akan gulung tikar.

Dengan segala pertimbangan, ditambah permintaan dari Puteri akhirnya manager menarik ia kembali. Puteri mengajukan permintaan kepada managernya, jika ia tidak segera kembali ke kantor lama, maka ia memutuskan akan resign, pasalnya selama 3 bulan di kantor cabang ini, ayah Puteri harus lebih sibuk mengantar jemput Puteri karena tidak ada angkot dimalam hari jika ia hendak pulang kerja, sehingga sang ayah harus menjemputnya di sela-sela pekerjaan dan itu mengganggu pekerjaannya, sedangkan bila ia di kantor lama, ia bisa pulang menggunakan angkot seandainya ayahnya sedang bekerja.

Puteri pun disambut dengan meriah karena kepulangannya ke kantor lama, bagaimana tidak 3 bulan disana membuat kantor lama mendapat banyak tekanan karena penjualannya yang tidak mencapai target, tidak seperti bulan-bulan sebelumnya.

Saat sedang briefing sambil menyambut Puteri yang sudah kembali ke kantor lama, sang manager mengusap kepala Puteri sambil berkata, akhirnya Algojo kita sudah kembali, kamu jangan kemana-mana lagi, saya nyesel sudah merolling kamu kesana, memang disana penjualan meningkat drastis sejak ada kamu, tapi saya juga semakin pusing karena penjualan disini justru menurun drastis juga karena ditinggalkan kamu.

************************

Di satu sisi Puteri sedang kepikiran kepada kekasihnya, iapun menghubungi sang kekasih, menanyakan apa yang sedang ia lakukan dengan teman-temannya dan berharap Puteri bisa bertemu dengannya.

Sang kekasih pun mengatakan jika ia sedang menuju arah pulang, ia berjanji akan menemui Puteri besok karena hari ini kemungkinan akan sampai malam hari.

Puteri pun merasa terobati dengan janji kekasihnya itu, tapi sebenarnya ada satu hal yang ia tutupi mengenai perasaanya terhadap sang kekasih, namun yang tau akan hal itu hanya ia sendiri.

Puteri kemudian melanjutkan pekerjaannya sebelum akhirnya mereka pulang.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!