zanaya Zederta Gautama ,satu satunya pewaris perusahaan terbesar di asia Gautama group company.
memiliki takdirnya sendiri,menemukan cinta setelah di khianati .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desong, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
melamar mu
" maasyaa Allah sayang,kamu cantik sekali nduk " umi siti memegang kedua pipi Moza .wanita paruh baya itu merasa takjub dengan kecantikan gadis itu,Moza yang memang memiliki sedikit dar*g keturunan Chinese terlihat dari matanya yang sipit tapi juga kulit putih yang seputih susu membuat umi siti kagum akan kecantikan nya .
Pantas saja sang putra " Julian Arbania" merasa ragu akan lamaran Ning Hana sore ini.
" dari mana asalmu nak? Kamu tau?" Moza mengangguk .
" papa mama saya sudah meninggal Tante,saya di adopsi oleh tu,an Gautama dan tinggal bersama lima saudara lain nya yang juga bernasib sama dengan saya ,kami tinggal di Amsterdam dan baru beberapa bulan pindah ke Indonesia " Bu nyai Siti mengangguk angguk,jujur ia sangat menyukai gadis bernama Moza ini.
Begitu terlihat seperti dirinya saat muda dulu saat sebelum bertemu kyai Abdurrahman dan di jodohkan .
" kamu tunggu di sini sebentar ya nduk,ini kamar nya arbania atau Julian ,kamu istirahat di sini aja dulu ,umi mau ke bawah lihat situasi sebentar " Bu nyai Siti mengelus kerudung hitam yang menutupi rambut gadis itu ,kemudian berjalan turun kelantai bawah .
Di lihatnya suasana masih tegang seperti tadi.
" pokoknya saya mau khitbah ini terlaksana sekarang juga,rugi dong saya sudah jauh jauh dari Jawa Timur masa kalah sama bocah ingusan yang nggak jelas bebet bobot nya kayak dia " sungut kyai Hasan kesal .
" berisik bgt ni aki aki! " kesal zana .
bugh!!!!
Zana memberikan Bogeman pada mulut kyai Hasan.
" rasain" ujarnya sambil meniup bekas pukulan di tangan nya .
" argh umi! Sakit" teriak pria matang tersebut ,zana menyeringai .
" pergi atau gue habisin Lo sekarang juga!" ancam gadis itu,kyai Hasan semakin gelagapan ,mau tidak mau ia harus menyeret sang putri juga umi Zubaidah untuk pergi meninggalkan ndalem sekarang juga .
helaan nafas terdengar begitu setelah rombongan kyai Hasan kari kocar kacir .
" Le,nduk Moza ada di atas di kamar mu,sebaiknya kamu temui sebentar " Julian mengangguk .
" umi Abi,sebenarnya ada yang ingin saya sampaikan "
" duduk dulu le ,Monggo mbak mbak juga silahkan duduk " keenam gadis tersebut pun ikut duduk di atas Sofa
" gini umi? Sebelum umi mendengar apa yang akan arba bicarakan ,umi harus tau bahwa Moza adalah seorang Atheis " Monic mengangguk angguk tanda membenarkan semua ucapan Julian .
" ma-maksud sampean pie to le?" Julian meneguk Saliva nya kasar
" rencana nya ,arba ingin mengkhitbah Moza hari ini umi, itu juga kalau umi dan Abi tidak keberatan" seluruh anggota inti sad saking pandang .
(zana : khitbah? Apaan? Khotbah maksudnya)
(Monic: nggak ngerti gue ,bahasa mana lagi itu)
(Chaterine : nggak ada yang niat mau translate kan ya ini?" )
" le?" kini pak kyai maju "
" Abi dan umi manut giman baiknya aja ,toh sesuatu yang di paksakan juga nggak baik to?tapi kamu tau sendiri bahwa kamu adalah seorang muslim,dan nduk Moza itu agamane Atheis "
" ngeten Abi,arba akan diskusikan hal ini dulu sama Moza "
" baiklah "
******
Ceklek
Moza menengok dan mendapati sosok Julian sudah berada di tengah pintu .
" boleh gue masuk?" tanya Julian lembut,ia masuk namun dengan jarak yang lumayan jauh.
" i-iya" ucap Moza yang masih duduk di pinggir ranjang.
" moz,gue tau ini tiba tiba banget ,tapi gue harap Lo mau ." Moza mengeryit heran
" mau apa?"
" jadi istri gue"
. Lo