NovelToon NovelToon
Kulepas Kau Dengan Bismillah

Kulepas Kau Dengan Bismillah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:12.8M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Ariana tak sengaja membaca catatan hati suaminya di laptopnya. Dari catatan itu, Ariana baru tahu kalau sebenarnya suaminya tidak pernah mencintai dirinya. Sebaliknya, ia masih mencintai cinta pertamanya.

Awalnya Ariana merasa dikhianati, tapi saat ia tahu kalau dirinya lah orang ketiga dalam hubungan suaminya dengan cinta pertamanya, membuat Ariana sadar dan bertekad melepaskan suaminya. Untuk apa juga bertahan bila cinta suaminya tak pernah ada untuknya.

Lantas, bagaimana kehidupan Ariana setelah melepaskan suaminya?

Dan akankah suaminya bahagia setelah Ariana benar-benar melepaskannya sesuai harapannya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bertemu

Sepanjang perjalanan Ariana pulang ke rumahnya, ia hanya bungkam, tak bergeming.. Danang yang menyetir sampai heran melihat keanehan Ariana. Tidak biasanya perempuan itu hanya diam saja. Apalagi Danang sangat tahu kalau perempuan yang sudah menjadi istrinya sejak beberapa bulan yang lalu itu sedikit ceriwis. Ada-ada saja bahannya untuk mengajaknya berbicara.

Apalagi intensitas pertemuan mereka sangatlah minim. Kesibukan mereka sebagai tenaga medis memang cukup menyita waktu. Bahkan tak jarang jadwal mereka bentrok sehingga mereka jarang berkomunikasi. Untuk mengakalinya, Ariana jadi sering memanfaatkan waktu senggangnya untuk menghubungi Danang ataupun mengajaknya berbincang. Bukankah salah satu penyebab mudah retaknya sebuah rumah tangga adalah komunikasi yang minim?

Namun hal itu sudah tidak ada di dalam pikiran Ariana lagi. Sebelumnya ia pikir, dengan sering melakukan komunikasi dapat membuat hubungan mereka semakin manis dan bahagia. Walaupun jarang bersua, setidaknya komunikasi diantara mereka lancar.

 Tapi ternyata ada hal yang lebih menyakitkan. Keberadaan orang ketiga yang sungguh tak Ariana sangka-sangka membuat hati suaminya sulit menerima dirinya dengan sepenuh hati. Hati suaminya masih jadi milik perempuan lain. Ariana jadi merasa bersalah, sebab kehadirannya lah suaminya jadi tidak bisa bersatu dengan kekasih yang ia cintai. Ariana pikir suaminya selingkuh, tapi nyatanya dirinya lah orang ketiga diantara mereka.

"Kamu kenapa? Tumben diem aja? Kamu sakit?" tanya Danang yang penasaran dengan perubahan sikap Ariana. Bahkan sejak bangun tidur pagi tadi, ia tidak banyak mendengar suara Ariana. Ariana seakan kuasa bicara. Ia hanya akan bersuara saat ada yang bertanya padanya lalu selebihnya diam.

"Aku nggak papa kok, Mas." Ariana memaksakan tersenyum. Entah mengapa, Danang merasa tak nyaman dengan interaksi ini. Ditambah senyum Ariana yang begitu kentara dipaksakan.

"Kamu mau mampir ke supermarket dulu atau ke tempat lain? Nanti aku antar."

Ariana terperangah. Tak pernah sekalipun Danang menawarkan untuk mengantarkan ke supermarket. Jangankan menawarkan, Ariana meminta tolong antarkan saja, ia enggan dan selalu menolak.

Ariana sampai menatap intens wajah laki-laki itu.

"Kenapa kau memandangku seperti itu? Apa ada sesuatu di wajahku?" Danang lantas bercermin melalui spion sambil mengusap pipinya. "Nggak ada."

"Kamu kesambet, Mas?"

"Hah? Kamu percaya sama yang begituan?"

"Ya, enggak. Cuma aneh aja kamu tiba-tiba nawarin nganter ke supermarket. Biasanya ... malas ah, sibuk lah, capek lah," cibir Ariana membuat Danang berdeham merasa tersindir sekaligus malu.

"Ya, kan mumpung di luar. Siapa tau kamu mau masak siang ini. Kan kita dinasnya menjelang sore."

"Emang kamu mau makan masakan aku?" Ariana melipat kedua tangannya di depan dada.

"Emh, ya ... mau. Jadi bagaimana? Mau mampir ke supermarket?"

Ariana mengalihkan pandangannya ke luar jendela, kemudian mengangguk.

"Hmm ... Kebetulan ada yang mau ku beli."

"Oke."

Danang lantas segera melajukan mobilnya menuju ke salah satu supermarket yang ada di kota tersebut. Setibanya di sana, Ariana langsung masuk dan mengambil troli. Saat hendak mendorong, Danang segera mengambil alih troli dan mendorongnya.

Ariana membiarkan saja apa yang hendak Danang lakukan. Ia memang kecewa ternyata suaminya masih memiliki perasaan dengan perempuan lain. Namun Ariana belum bisa mengambil keputusan saat ini. Ia ingin melihat terlebih dahulu, apakah suaminya itu memiliki keinginan untuk mempertahankan rumah tangga mereka atau tidak.

Dalam sebuah pernikahan, tidak setiap masalah harus diambil sikap dengan cara perceraian. Setidaknya, ia akan memperjuangkan dahulu apa yang sudah digariskan sang pencipta. Pernikahan itu bersifat sakral. Pernikahan bukan hanya melibatkan dua orang, tapi dua buah keluarga. Ia tidak mau mengambil keputusan secara gegabah. Sebab setiap keputusan pasti akan memiliki risikonya.

Perceraian memang diperbolehkan, tapi perceraian merupakan sebuah perbuatan yang dibenci Allah. Sebisa mungkin ia akan terus bertahan. Tapi bila memang tak ada celah lagi baginya untuk bertahan, maka melepaskan sepertinya lebih baik.

Ariana tampak sedang memilih beberapa macam sayuran, lalu berganti ke tempat daging dan ikan. Ariana memilih bahan-bahan yang berkualitas baik dan segar. Danang sampai terkesima dengan kecekatan Ariana dalam memilih bahan-bahan makanan.

"Sepertinya kau sudah biasa memilih bahan makanan?"

"Hmmm ... Aku sering menemani bunda belanja jadi aku sudah terbiasa berbelanja seperti ini."

"Termasuk memasak?"

"Ya."

"Sekarang kita kemana?"

"Aku mau memilih buah."

"Ya udah, ayo."

"Kemana?"

"Ke tempat buah. Katamu tadi mau beli buah."

Ariana terkekeh, "buah-buahan ada di sebelah sana. Kalo ke situ tempat dunia perbumbuan."

"Oh ya?"

"Ya, aku udah hafal supermarket ini. Kan supermarket ini merupakan supermarket yang terdekat ke rumah ayah. Ya meskipun kami pun sering ke pasar tradisional juga."

"Hah, jadi kamu sering ke pasar tradisional juga?"

"Iya, memang kenapa heran gitu?"

"Ya nggak nyangka aja. Anak seorang internis ternama. Dan kini sudah menjadi direktur utama rumah sakit, tapi masih mau belanja ke pasar tradisional yang ... kamu tahu sendiri suasananya kayak gimana."

"Emangnya ada yang salah dengan pasar tradisional?"

"Nggak ada sih. Tapi kan biasanya pasar itu becek kalo di musim penghujan, panas juga, nggak ada AC. Belum lagi mesti berdesak-desakan ke sananya."

"Ah, biasa aja tuh kalo aku. Justru di pasar tradisional itu jauh lebih murah. Banyak bahan-bahan yang lebih segar karena memang langsung dipasok dari agennya. Nah itu tempatnya. Mas mau buah apa?"

"Apa aja terserah."

"Ya udah. Yuk!"

"Kamu mas tinggal dulu ya. Mas mau ke toilet sebentar."

"Oke."

Ariana pun segera memilih buah-buahan yang ingin ia beli. Sudah hampir 20 menit berlalu, tapi Danang tak kunjung kembali. Ariana merasa heran pun segera menyusul suaminya. Namun belum sampai ke tempat dimana toilet berada, Ariana melihat suaminya sedang berbincang dengan seorang perempuan muda dan seseorang lagi perempuan paruh baya. Sepertinya mereka adalah ibu dan anak.

"Tante nggak mau tau, Danang, bukankah kau sudah berjanji akan menikahi Lisa? Masa' kamu jadi laki-laki kok cemen amat sih."

"Mama benar, Mas, sampai kapan aku harus menunggu. Aku sudah bilang, kalau orang tuamu tidak setuju, aku bersedia jadi yang kedua. Kurang bersabar apalagi aku selama ini menunggumu, Mas?"

"Maaf Tante, bukan maksud Danang untuk ingkar janji. Tapi untuk saat ini, Danang belum bisa. Banyak yang harus Danang pertimbangkan."

"Memangnya sampai kapan lagi? Nunggu orang tua kamu kasi restu, begitu? Sampai lebaran monyet pun Tante yakin mereka nggak akan kasi restu. Apa kamu mau Lisa Tante jodohkan dengan orang lain?"

"Mas," Monalisa menggenggam tangan Danang. "Aku nggak mau dijodohkan dengan laki-laki lain. Aku harap mas segera ambil keputusan. Jangan sampai Mas menyesal karena sikap plin-plan Mas ini."

Usai mengucapkan itu, Monalisa dan ibunya pun segera berlalu dari hadapan Danang. Meninggalkan laki-laki itu yang masih terpaku di tempatnya.

Ariana yang tak ingin keberadaan diketahui Danang pun dengan segera membalikkan badannya dan mendorong trolinya dengan cepat menuju tempat buah tadi. Disekanya air mata yang sempat tumpah di pipi. Karena berjalan terlalu tergesa, Ariana sampai tidak sengaja menabrak seseorang.

"Arghhh, sial!" umpat laki-laki itu sambil menatap barangnya yang berceceran di lantai sebab ia lupa mengambil troli. "Kalau jalan itu pake mata, bukannya ... kamu lagi?"

Ariana meringis saat lagi-lagi dipertemukan dengan laki-laki berperawakan seperti preman di hadapannya itu. Sebenarnya Ariana tidak yakin kalau laki-laki itu seorang preman. Penampilannya memang compang-camping. Ia memakai jaket jeans yang sobek sana sini. Celananya pun tak jauh berbeda. Di dalam jaket, ia mengenakan kaos putih polos yang tampak bersih. Wajah laki-laki itu juga sangat tampan. Bahkan jauh lebih tampan dari wajah suaminya.

'Astagfirullah. Apa-apaan sih kamu, Na. Masa' memuji laki-laki lain dan membandingkannya dengan suami sendiri. Dosa tau, Na.'

"Malah bengong! Kamu habis nangis? Astaga, dua kali ketemu, dua kali ditabrak, dua kali liat lagi nangis. Nanti ketemu ketiga kalinya aku dapat apa? Piring cantik? payung cantik? Atau minyak setengah kilo?"

Ariana merasa meringis. "Maaf. Aku benar-benar nggak sengaja. Ada barang belanjaan Abang yang rusak?"

"Belanjaan aku nggak ada yang rusak, tapi mata kamu kayaknya yang rusak. Masa' kerajaan nabrak sih?"

"Kanan nggak sengaja, Bang. Serius, mata aku sehat kok. Lihat aja kalo nggak percaya?" Ariana mengerjapkan matanya lalu melotot membuat laki-laki itu hendak tergelak karena ekspresi Ariana yang lucu dan menggemaskan.

Bahkan tangan laki-laki itu sudah gemas ingin mencubit pipi Ariana yang sedikit bulat. Namun belum sempat melakukan aksinya, tiba-tiba ada seorang laki-laki yang sudah merangkul pundak Ariana.

"Sudah milih buahnya, Sayang?" ujar seorang laki-laki yang tidak lain adalah Danang.

"Eh, emmm ... U-udah, Mas."

"Ya udah yuk kita bayar sekarang."

"Hmmm ... "

"Danang langsung mengambil alih troli dan mendorongnya dengan sebelah tangan, sementara tangan lainnya merangkul pundak Ariana. Ariana tidak dapat menolak. Ia hanya bisa memberikan isyarat permintaan maaf dengan gerakan mulut. Laki-laki itu diam tak bergeming. Ia menghembuskan nafasnya kasar, kemudian terkekeh.

"Kirain single, ternyata eh ternyata ... "

"Ariq, kok malah bengong di situ? Udah belum ambil buahnya?" panggil seorang wanita paruh baya yang masih cantik di usianya.

"Udah kok, Mom. Ini ... " Athariq menunjukkan buah yang ada dalam pelukannya.

"Ibu, Ariq, ibu. Ck, mau berapa kali sih dibilangin, panggil ibu, bukan mommy."

"Sama aja kan, Mom."

"Ah, suka-suka kamu lah. Btw, itu kenapa buahnya dipeluk gitu? Makanya cari pacar, jadi bisa peluk pacar, bukan peluk buah kayak gitu. Kasihan," ejek Azura membuat Athariq memutar bola matanya.

"Mulai deh, mulai deh." Azura terkekeh. Putra sulungnya itu memang begitu, sikapnya bar-bar sama seperti dirinya dulu. Dan sampai umur hampir 35 tahun, belum juga memiliki pasangan. Padahal adik-adiknya saja sudah menikah dan ada yang sudah memiliki anak. Entah siapa yang laki-laki itu tunggu sebab sepertinya ia tidak pernah tertarik dengan perempuan manapun selama ini.

...***...

Yang mungkin lupa siapa itu Azura ataupun mungkin belum baca ceritanya, kisah Azura ada di novel othor yang berjudul Dokter Galak dan Gadis Menyebalkan.

Anteng-anteng nungguin cerita ini update, bisa mampir ke sana ya, Kak, supaya bisa tahu bagaimana keluarga Athariq sebenarnya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Kasih V
Luar biasa
Samsia Chia Bahir
emang enyaaakkkk, dr.wiro 😂😂😂
v_cupid
nyesel tuh danang
Suli Kah
nah rasain tuh senjata makan tuan 🤣🤣🤣🤣
Suli Kah
jangan jangan Ariana dijebak oleh Wira dan Richard di kasih obat didalam minumannya, bang Ariq cepat datang tolongin Ana
Suli Kah
Richa benar benar tidak punya rasa malu menyebarkan berita yang tidak benar kepada orang lain apa dia tidak takut akan. menimpa karnanya
Suli Kah
Lumayan
Suli Kah
Biasa
Suli Kah
hadeeeeeh ada saja pengganggu hubungan antara Ariq dan Ana
Suli Kah
hati eneng bergetar bang menerima pinangan abang 🥰🥰🥰🥰
Suli Kah
duh senangnya dicintai bang Ariq, dari pada mencintai mendingan dicintai loh 😍😍
Suli Kah
perempuan tidak tau malu ya monalisa itu sudah punya pacar masih ngincer yang lain lagi hmmmm
Suli Kah
aduh abang jangan godain eneng ah takutnya salting nih 🤭🤭
Neng geulis
Luar biasa
Suli Kah
ternyata Athariq memang sudah ditakdirkan untuk Ariana alias AA Athariq &Ariana (AA) 🤭🤭
Suli Kah
akhirnya babang tamvan mengutarakan isi hatinya....
Ira Mayani Siadari
jujur ya thor, boleh ga saya getok kepala si Danang ? manusia ga punya otak dan egois bangat 😔😔
Cidaha (Ig @Dwie.author): Monggo, Kak, dipersilahkan. 😁
total 1 replies
Suli Kah
itu pasti makan siang dari Ariq untuk Ana
Suli Kah
ekhem bau baunya ada yang lagi berusaha ini 🤭🤭
Suli Kah
kenapa kamu memanggil lisa yang lagi berbuat dosa manisa 😂😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!