NovelToon NovelToon
Tuan Kuda Laut & Nona Ikan Guppy

Tuan Kuda Laut & Nona Ikan Guppy

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Fantasi / Cintamanis / Murid Genius / Angst
Popularitas:18.3k
Nilai: 5
Nama Author: yellowchipsz

Di sekolah, Dikta jatuh hati pada gadis pengagum rahasia yang sering mengirimkan surat cinta di bawah kolong mejanya. Gadis itu memiliki julukan Nona Ikan Guppy yang menjadi candunya Dikta setiap hari.

Akan tetapi, dunia Dikta menjadi semrawut dikarenakan pintu dimensi lain yang berada di perpustakaan rumahnya terbuka! Pintu itu membawanya kepada sosok gadis lain agar melupakan Nona Ikan Guppy.

Apakah Dikta akan bertahan dengan dunianya atau tergoda untuk memilih dimensi lain sebagai rumah barunya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yellowchipsz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Permen Kentang

...٩꒰。•‿•。꒱۶...

...𝙏𝙐𝘼𝙉 𝙆𝙐𝘿𝘼 𝙇𝘼𝙐𝙏 & 𝙉𝙊𝙉𝘼 𝙄𝙆𝘼𝙉 𝙂𝙐𝙋𝙋𝙔...

...© Yellowchipsz...

...—Bagaimana jika Nona yang kupuja itu sudah bertuan?—...

...٩꒰๑ '∇'๑꒱۶...

"Ada apa ini???" tanya Nyla cemas melihat ruangan menjadi awut-awutan.

Pedang itu lenyap sehingga tak ada alasan mereka berempat untuk mengadu ke mamanya Saila tentang hal mengerikan tadi. Namun, jika diceritakan pun dirasa mamanya Saila tak akan percaya.

Saila bersegera menghampiri mamanya.

Nyla sampai merapikan surai panjang Saila yang acak-acakan, "Ya ampun, Sayang. Kenapa acak-acakan gini? Kenapa pada pucat semua???"

"T-tadi," kata Saila mencari alasan, "ada lebah besar terbang di dalam sini, Ma. Jadi panik, takut disengat."

"Benar begitu?" tanya Nyla menoleh ke arah Dikta dan Puri yang masih memeluk Lingga, ketiga anak itu menganga diperhatikan.

"B-benar, Ma," jawab Dikta terpaksa mengikuti dusta kecilnya Saila.

Saila menunjuk ke arah jendela yang sedikit terbuka, "Lebahnya udah keluar lewat sana."

Nyla menggeleng usai mengindahkan hal itu, lalu ia menatap jengkel pada putrinya, "Lebahnya diusir aja. Kenapa harus takut sampai teriak? Nanti pasien lain terganggu. Kalau misal seekor naga yang terbang di dalam sini, baru kita adakan sayembara untuk menangkapnya!"

"Hihi, naga!" Saila tak mampu menyembunyikan kerecehan tawanya meski di dalam diri berdegub-degub akibat insiden menakutkan tadi.

Karena kebetulan bertemu mamanya Saila lagi, Lingga mau menyampaikan keinginannya untuk segera pulang usai makan camilan bersama yang lainnya di ruang ini.

"Lingga beneran baik-baik aja, kan?" tanya Nyla masih resah mengenai keadaan Lingga yang terbilang aneh.

"Makasih banyak atas perhatiannya, Tante. Aku beneran udah baikan," terang Lingga menunjukkan gerak badannya yang bugar.

Nyla mengangguk. Dia memerintah perawat yang baru saja datang ke ruang VIP Siren untuk memeriksa lagi keadaan Lingga dan melepas infusnya. Kemudian, Nyla mengajak putrinya untuk pergi, "Saila, ikut mama."

"Mau ke mana, Ma?" tanya Saila bingung. Dia mengamati mamanya sejak tadi sudah membawa tas besar berisi peralatan kedokteran.

"Tadi ayah Anja nelepon mama, katanya kondisi Arjuna lagi nggak baik. Mama diminta ke rumahnya langsung. Kamu beneran nggak tahu keadaan Arjuna?" tanya Nyla meremang.

Semuanya tentu mendengar hal itu, terutama Dikta. Mereka yakin jika hubungan keluarga Saila dan Arjuna tidaklah biasa. Telinga Dikta memanas usai nama seorang Anja disebut-sebut, yaitu ayah kandungnya Arjuna.

"Aku nggak mau ikut! Mama aja yang ke rumah Arjuna," tolak Saila tak berani menatap netra sang mama.

"Saila ...," ucap Nyla tidak paham hal apa yang sudah membuat Saila setega itu tak peduli pada Arjuna lagi. "Ayo, ikut mama. Sekalian nanti langsung pulang. Arjuna butuh kamu."

"Nggak mau! Lagian sore ini 'kan jadwal aku les piano di rumah," terang Saila membicarakan alasan yang tepat.

"Lesnya bisa diundur. Mama akan nelepon guru les kamu untuk menunda sebentar," kata Nyla yang sudah mengutik-ngutik smartphone-nya.

Saila menggeleng dengan mata berair. "Aku nggak mau ketemu sama Arjuna. Biar itu jadi urusan mama sama ayah Anja!" tegas Saila yang malah pergi merenung ke jendela.

"Saila!" kesal Nyla dengan sikap putrinya yang aneh akhir-akhir ini.

Dikta punya usul, "Ma, maaf kalau lancang. Lingga dan kami semua bisa mengantar Saila pulang nanti. Iya kan, Ga?" Dikta menyenggol lengan kiri Lingga.

"Iya, Tante. Nanti kami antar Saila pulang," angguk Lingga bersungguh-sungguh. Berikutnya, muka Lingga berubah takut saat menilik pada mata Puri yang berapi-api karena tidak setuju Saila ikut mereka.

"Ya sudah," pasrah Nyla. "Saya sedang buru-buru sekarang. Tolong hibur Saila, ya," pesan Nyla yang mana tangannya langsung disalami lagi oleh Dikta, Lingga, dan Puri secara bergantian.

...٩꒰๑ '∇'๑꒱۶...

Alhasil, mereka berencana pulang berempat menggunakan mobil Lingga usai makan bersama di ruang VIP Siren.

Lingga mengganti setelannya menggunakan jaket hitam dan celana olahraga milik Dikta yang ada di dalam tas.

Dikta sudah menyusul Lingga dan Puri untuk masuk ke mobil. Sementara itu, Saila masih berdiri imut di dekat area gerbang utama rumah sakit, meladeni beberapa perawat baru yang menyapanya dengan antusias—maklum, anak orang nomor satu di rumah sakit.

Puri berteriak riuh, "Si Guppy beliin kami tas baru?!"

Lingga menggeleng. Dia si Penganut yang lebih suka memberi daripada diberi, kecuali jika ada alasan yang membuatnya luluh sedikit.

Dikta membujuk, "Udah, terima aja meskipun gue tahu lo bisa beli sepuluh tas sekaligus, Ga."

"Gimana, ya?" sebal Lingga melihat dua tas mahal (berwarna biru dan jingga) yang berada di pangkuan Puri.

Sebenarnya, Dikta masih mengkhawatirkan kondisi Lingga. "Ga, yakin lo udah kuat nyetir?"

"Ck!" decak Lingga menoleh ke belakang, "Gue udah baik-baik aja, Ta. Bener kata lo waktu itu, Semesta ini gila."

"Dikta," toleh Puri ke belakang dengan takut, "lo beneran tadi denger suara bang Dirham ngomong sama lo?"

Dikta menyandarkan badannya pada jok dengan uap lelah, lalu berkata, "Terserah kalau kalian nganggep gue gila, tapi kalian udah ngalamin banyak kejadian aneh hari ini. Apa kalian yakin gue mengada-ngada?"

"Heuh," dengus Lingga gugup. "Gue harap pedang seram itu nggak muncul lagi di hadapan kita." Tiba-tiba netra Lingga tak sengaja menangkap sesuatu yang berwarna kuning ada di dekat bawah jok tempat Puri duduk. Dia segera memungut satu bungkus permen kentang itu, lalu menunjukkan pada Dikta dan Puri. "Eh, ini permen, ya? Punya siapa?"

Fokus Puri berbinar menyaksikan kehadiran permen unik itu, lalu berseru, "Aaa! Itu 'kan permen kentang goreng yang pernah dimakan Dikta dan gue waktu itu, Ga! Mintaaa!"

Dikta langsung menyerobot permen itu dari genggaman Lingga. "Kok bisa ada permen ini di sini???" tanya Dikta terperangah.

Lingga mengendikkan bahu. "Mana gue tahu? Gue nggak pernah beli permen ini, apalagi mama gue yang nggak doyan manis."

Seketika Dikta teringat momen Saila yang tak sengaja menjatuhkan beberapa barang dari dalam tas. Sudah pasti permen itu salah satunya yang terjatuh di dekat jok depan.

"YESSS! HAHAHAH! TUAN KUDA LAUT BISA BOBOK NYENYAAAK!!!" seru Dikta tiba-tiba menggila sendiri di jok belakang sambil memeluk permen itu dengan penuh haru ingin menangis. Niatnya hendak berjungkir balik. Akan tetapi, badannya yang panjang itu membuat kakinya terhentak ke jendela.

"Lah, kesurupan kuda laut???" ngeri Lingga menyaksikan tingkah Dikta tersebut.

Dikta mengatakan dengan suara tak terlalu lepas, "Tadi yang duduk di joknya Puri 'kan Saila. Berarti jelas kalau permen ini punya ...."

Sensor otak Puri langsung nyambung tentang ke mana pembicaraan Dikta. "Permen itu punya si Guppy??? Jadi, yang waktu itu permen dari dia?" tanya Puri menginterogasi.

Dikta mengangguk mantap, lalu berekspresi layaknya anak kucing yang mendapatkan hadiah ikan.

Puri langsung menepuk bisep Dikta dan menyembur, "Dikta! Kenapa lo nggak pernah cerita banyak ke kami tentang Nona Ikan Guppy?! Jadi, benar kalau lo udah lama surat-suratan sama Saila nakal itu? Saila 'kan orangnya?"

"Dimulai dari kapan, sih?" todong Lingga penasaran juga.

"Dari kelas sepuluh," jawab Dikta dengan nada polos.

"DARI KELAS SEPULUH?!" kaget Lingga dan Puri kebakaran otak, tak habis pikir dengan perasaan Dikta yang memendam lama.

Dikta makin salah tingkah, lalu menjelaskan, "Gue nggak bisa bilang ke kalian karena gue belum yakin sepenuhnya. Saila pun nggak ada ngaku kalau dia Nona Ikan Guppy. Padahal, udah gue pancing dengan jelas."

Puri memahami bagaimana jalannya hati dan pikiran Dikta. Dia bertekad, "Gue bakal nyuruh si Guppy ngaku saat dia masuk ke mobil!"

"Jangan!" larang Dikta, "Jangan ditodong begitu. Biar ini jadi urusan gue, Pur-ikan! Kalau memang bukan Saila orangnya 'kan bisa makin malu gue!"

Lingga menggaruk kening dan berpendapat, "Kalau Saila masih kesulitan mengaku, cuma ada dua hal. Pertama, dia masih malu-malu sama lo, Ta. Kedua, dia punya alasan tertentu yang mana ragu berhubungan lebih sama lo buat kedepannya."

Badan Dikta menciut saat mendengar opini Lingga yang ke dua. "Ragu, ya?" lirih Dikta yang menyimpan permen kentang goreng itu ke dalam sakunya dengan hati memar seketika.

"Heh!" kekeh Puri tak terima, "Kayak yang kita tahu, hubungan Saila dan Arjuna itu bukan hal sepele. Coba kalian pikir, mamanya Saila sampai marahin Saila tadi gara-gara Saila nolak ketemu Arjuna! Fix, jangan-jangan ... mereka udah nikah muda diam-diam walau nggak serumah!"

Bersambung ... 👑

1
youryaya 🦕
menunggu kelanjutannya cintahku🥰🥰🥰🥰🥰🥰🤸🏻‍♀️🤸🏻‍♀️🤸🏻‍♀️
youryaya 🦕
AKU NGAKAK TP TAKUT 🤣🤣🤣🤣🤣😭😭😭😭😭🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️🏃🏼‍♀️
youryaya 🦕
Astagpirullah😭😭😭😭siapaaa inihh pelakunya
youryaya 🦕
BENERAN SEBIJI LAGI PANGSITNYA 😭😭😭😭😭😭
youryaya 🦕
Nek, liat Tata nek 😃😃😃😃😭😭😭
youryaya 🦕
YANG BENER AJA 😰😰😰
youryaya 🦕
takutnya nanti kamu bakar buku itu Ta 😭😭😭😭
youryaya 🦕
kenapasiii harus dilarang bang😭😭💔💔💔 gpp dikta tau
youryaya 🦕
dikta pasti hampa banget skrg gabisa cerita cerita lagi ke bang dirham😭😭😭😭💔💔
youryaya 🦕
ternyata dikta pernah suka sama Puri 😭😭😭😭 kirain cuma puri aja yg suka
youryaya 🦕
aku msh nungguin pintu ajaibnya kebuka😭😭☝🏻☝🏻☝🏻
youryaya 🦕
bang 😢😭😭 skrg malah abang yg ninggalin dikta
youryaya 🦕
astaga bang whyyy😭😭😭😢😢
youryaya 🦕
andai bang dirham masih ada😢😢😢💔💔💔💔💔
youryaya 🦕
terasa banget rindunya dikta ke bang dirham 😢😢😢😢💔💔
youryaya 🦕
REALLY MISS YOU BANG DIRHAM GANTENG😇😇😇😇😇😇🤍🤍🤍🤍🤍
youryaya 🦕
10jt aja please 😭😭🤲🏻🤲🏻🤲🏻🤲🏻 bagi
youryaya 🦕
aduuuuh jadi pengen makan pangsit kuah pedas malem2😭😭😭😭😭
youryaya 🦕
pasti kepikiran sampe tidur😭😭😭😭
youryaya 🦕
menggiurkan utk dilanggar😚😚😚😚
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!