Azura Saskirana adalah putri pertama dari tiga bersaudari keluarga kaya dan terpandang Yudhistira grup, kondisi azura yang buta sejak lahir membuat azura mendapatkan perlakuan yang semena mena dari ibu kandung dan juga saudari saudarinya.Namun penderitaan yang dialami oleh azura perlahan sirna ketika ia bertemu dan dilamar oleh CEO tampan yang bernama Aksa Delvin Arion yang datang ke rumah Yudhistira untuk melamar salah satu putri Yudhistira untuk dijadikan sebagai istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Meninggalkan azura dengan segudang penderitaan yang dialaminya,di kediamannya,Aksa mulai memberitahukan kepada kedua orang tuanya bahwa ia telah menemukan gadis yang cocok untuk menjadi istrinya melalui panggilan telepon.
Kabar gembira yang dibawa oleh Aksa tentu saja membuat kedua orang tua Aksa merasa sangat senang sehingga membuat mereka tidak henti hentinya menanyakan tentang sosok azura kepada putra semata wayang mereka.
Dari percakapan itu,Aksa memberitahunya bahwa calon istrinya itu adalah seorang gadis yang memiliki kekurangan fisik dalam hal kebutaan, sehingga Aksa meminta kepada kedua orang tuanya agar mau menerima azura sebagai istri dari putranya sekaligus menantunya.
Kedua orang tua Aksa yang terharu sekaligus bangga dengan putranya, benar benar tidak merasa kecewa dengan gadis pilihan yang sudah dipilih oleh putranya tersebut, mereka berdua berjanji kepada Aksa untuk menerima keadaan azura dengan ikhlas.
Mendengar perkataan kedua orang tuanya sungguh membuat perasaan Aksa menjadi lega karena kedua orang tuanya bisa menerima keadaan calon istrinya dengan ikhlas.
Sementara itu di dalam kamarnya,pak Yudhistira mencoba untuk membuka mata hati istrinya agar bisa memperlakukan azura dengan baik.
"Ma...mama sudah tidur?" tanya pak Yudhistira saat melihat ke arah istrinya yang tidur dengan posisi memunggunginya.
"Mama capek pa,mama tidak mau bertengkar dengan papa lagi malam ini." ucap nyonya Dewi dengan ketus
"Ma,kita ini sudah tidak muda lagi.Seharusnya kita bisa menjadi penengah di antara anak anak kita.Jika kita tidak mendamaikan putri putri kita dan memperlakukan mereka bertiga dengan baik,lalu bagaimana dengan nasib mereka saat kita berdua sudah tidak ada lagi di dunia ini?" tanya pak Yudhistira
"Putri mana yang papa maksud?Di kehidupan ini mama hanya punya dua putri yaitu Catherine dan Cassandra." ucap nyonya Dewi yang masih merasa sangat kesal kepada suaminya itu.
"Ma,sudah dua puluh tahun! Apakah mama masih tidak bisa menerima azura sebagai anak mama?Papa benar benar sangat sedih saat melihat mama sering memperlakukan azura dengan buruk.Andai saja mama tahu bagaimana perasaan yang dimiliki oleh azura untuk mama?Papa benar benar sangat kasihan melihat azura yang harus hidup tanpa kasih sayang dari mama." ucap pak Yudhistira
"Jangan berusaha untuk membujuk mama agar mama menerima azura,pa.Mama tidak bisa! Sampai kapanpun mama tidak akan pernah bisa menerima azura sebagai anak mama." ucap nyonya Dewi dengan tegas
"Ma....." panggil pak Yudhistira
"Udah pa stop,mama capek,mama mau tidur." ucap nyonya Dewi
Keesokan paginya ketika semua keluarga Yudhistira tengah sarapan pagi bersama di ruang makan, salah satu pelayan kediaman Yudhistira mengantar kedatangan Aksa yang datang untuk menjemput azura.
"Permisi tuan,di depan ada tuan muda Aksa yang datang untuk menjemput nona azura." ucap pelayan itu
"Terima kasih, cepat kau ke kamar azura dan antar dia ke bawah untuk bertemu dengan tuan muda Aksa." perintah pak Yudhistira
"Baik tuan" ucap pelayan itu yang langsung menuju ke kamar azura.
Pak Yudhistira segera meninggalkan ruang makan serta sarapan pagi yang masih belum dihabiskannya untuk menemui Aksa di ruang tamu.
Sementara itu Catherine dan Cassandra yang tidak nafsu makan karena merasa iri dengan keberhasilan azura, akhirnya memutuskan untuk pergi ke kamar mereka dan membuat nyonya Dewi menjadi khawatir.
mungkin yang kaya istrinya bukan bapak nya zura
biasanya suami takut miskin yang kaya gitu