Pasti ada asap, makanya ada api. Tidak mungkin seseorang dengan tiba-tiba membenci jika tidak ada sebab.
Itu yang di alami Adara gadis 25 tahun yang mendapatkan kebencian dari William laki-laki berusia 30 tahun.
Hanya karena sakit hati. Pria yang dulu mencintainya yang sekarang berubah menjadi membencinya.
Pria yang dulu sangat melindunginya dan sekarang tidak peduli padanya.
Adara harus menerima nasibnya mendapatkan kebencian dari seorang yang pernah mencintainya.
Kehidupan Adara semakin hancur dikala mereka berdua terikat pernikahan yang dijalankan secara terpaksa. William semakin membencinya dan menjadikan pernikahan itu sebagai neraka sesungguhnya.
Mari kita lihat dalam novel terbaru saya.
Apakah 2 orang yang saling mencintai dan kemudian berubah menjadi benci. Lalu benci itu bisa kembali berubah?
Terus di ikuti dalam Novel ini. Jangan lupa like, koment dan subscribe.
Follo Ig saya.
ainunharahap12.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ainuncepenis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Episode 5 Berita Hot
"Kamu tidak perlu meminta maaf seperti itu kepadaku," sahut Adara.
"Raka. Cinta itu sudah hilang. Cinta yang sudah berubah menjadi penuh dengan kebencian. Dia jijik padaku dengan masa lalu yang sampai detik ini tidak akan bisa di maafkan," ucap Adara dengan suara lirih yang terdengar begitu sesak.
"Aku tahu Raka, sampai detik ini kamu masih berusaha untukku dan juga William. Karena kamu berada di antara kami dan mengetahui semuanya. Tapi aku mohon sama kamu. Ini yang terakhir kalinya kamu melakukan ini. Kamu jangan pernah lagi melibatkan aku dengan dia. Kamu jangan pernah lagi mengharapkan jika kami berdua akan seperti dulu lagi. Itu tidak akan mungkin. Apa yang kamu lakukan hanya membuat dia semakin terluka dan juga membuatku semakin terluka. Jadi cukup sampai di sini saja," ucap Adara yang berpesan pada Raka dengan tegas.
"Iya. Aku salah. Aku terlalu jauh masuk dalam urusan kalian berdua tanpa memikirkan bagaimana perasaan kalian. Aku benar-benar minta maaf. Aku berjanji kejadian ini tidak akan terulang lagi," ucap Raka menyadari hal itu.
"Ini sudah terlanjur dan tidak ada yang harus disesalkan. Makasih Raka. Dalam hal genting seperti ini. Kamu membantuku dan aku mendapatkan uang untuk Nando, walau caranya salah. Tetapi paling tidak aku bisa mengatasi masalahku," ucap Adara.
"Kamu tidak melakukan cara yang salah. Apa yang kamu korbankan juga untuk tujuan yang baik. Situasi yang membuat kamu seperti ini dan lagi-lagi semua ini karena aku telah menjebak kamu," ucap Raka menoleh sebentar ke arah Adara. Adara hanya mengangguk kepala dengan tersenyum.
"Kamu tidak menjebakku kamu juga pasti tidak tahu kalau situasinya akan seperti ini," sahut Adara yang memang tidak mungkin menyalahkan Raka dan justru Raka membantunya.
"Aku sangat berharap semuanya akan di berikan kemudahan dan adik kamu bisa segera dioperasi. Agar apa yang sudah kamu lakukan tidak sia-sia," ucap Raka.
Adara menganggukkan kepalanya dan pasti apa yang diharapkan Raka juga diharapkannya.
**
Rumah sakit.
Uang yang secara instan di dapatkan Adara. Akhirnya bisa mengantarkan adiknya kemeja operasi yang mana operasi itu sudah berjalan beberapa jam dan alhamdulillah operasinya berhasil. Untung saja rumah sakit dengan cepat mendapatkan tulang sumsum belakang, jadi usaha dan pengorbanan yang dilakukan Adara tidak sia-sia.
Operasi yang selesai dan Nando yang juga sudah dipindahkan ke ruang perawatan. Adara yang duduk di samping Nando dengan memegang tangan Nando.
"Kamu harus sembuh! Ibu sedang menunggu kita. Maafkan kakak yang kurang bisa menjaga kamu. Kakak berjanji kejadian ini tidak akan pernah terulang lagi," ucap Adara yang menahan air mata agar tidak jatuh. Sudah terlalu banyak air mata itu jatuh dan Adara ingin stop menangis dulu.
Adara teringat apa yang terjadi beberapa jam yang lalu yang mana dirinya sangat rendah meminum berapa gelas alkohol dan akan mengambil uangnya dilemparkan oleh William.
Dia mengingat bagaimana tatapan mata pria itu yang sangat jijik kepadanya dan juga sangat senang melihat dirinya seperti itu. Tapi apa yang bisa di lakukan Adara. Tidak ada sama sekali. Dia merasa pantas menerima semua perlakuan itu.
Adara hanya membuang nafas perlahan kedepan dengan mata yang terpejam. Adara ingin melupakan kejadian itu. Tadi Raka juga membantu Adara untuk mengeluarkan semua minuman yang masuk ke dalam tubuhnya. Hal itu agar Adara tidak sampai mabuk.
Walau Raka yang membuat dia dalam situasi yang seperti itu dan direndahkan habis-habisan oleh William. Tetapi Adara harus berterima kasih kepada Raka. Karena Raka yang sudah menjadi penyelamat untuk Nando dan terlebih lagi Raka juga tidak meninggalkan dirinya yang bahkan menolongnya dari dua pria tersebut.
Secara tidak langsung hari ini Raka banyak sekali membantunya. Adara tidak membayangkan jika tidak ada Raka yang tidak akan tahu dari mana dia akan mendapatkan uang untuk biaya adiknya.
******
Beberapa hari berikutnya
Hotel Himalaya.
Kondisi Nando yang sudah pulih dengan cepat dan bahkan sudah kembali bersekolah seperti biasa. Nando dan Adara bahkan sama-sama kompak untuk merahasiakan bahwa beberapa hari Nando berada di rumah sakit dari ibunya. Hal itu agar ibunya tidak kepikiran dan tidak terganggu dengan kesehatannya.
Adara lengkap dengan seragam kerjanya yang berada di salah satu kamar yang sedang mengganti seprai dan juga merapikan kamar itu.
"Adara!" pintu yang di buka yang mana seorang wanita dengan pakaian yang sama yang seperti iya kenakan memanggil dirinya.
"Ada apa, Gendis?" tanya Adara.
"Ini aku membawakan selimut barunya," jawab Gendis.
"Masukkan ke lemari saja langsung," ucap Adara.
Gendis mengangguk dan langsung melakukan hal itu yang juga sekalian merapikan yang lainnya.
"Adara kamu sudah dengar berita hot hari ini?" tanya Gendis.
"Pekerjaan begitu banyak dan mana sempat aku melihat berita hot. Kalau atasan mengetahui bahwa kita terlalu mengikut berita yang ada kita akan di tegur," ucap Adara mengingatkan temannya itu.
"Tapi ini berita hot. Kamu harus tahu jika tuan William sudah mengumumkan hubungannya dengan model internasional Katy Hermes," ucap Gendis yang langsung saja menyampaikan semua itu yang membuat Adara sampai menghentikan pekerjaannya.
"Wanita itu memang sangat terkenal. Tetapi kenapa tuan William harus bersama model itu. Apa tidak ada wanita lain selain model itu," lanjut Gendis yang sepertinya kurang menyukai hal itu.
"Padahal orang seperti tuan William bisa mendapatkan banyak wanita lain dan tidak dengan model yang sangat kontroversi," lanjut Gendis yang terus saja mengatakan protesnya. Adara sejak tadi diam saja yang tidak memberikan respon apa-apa.
"Adara apa kamu tidak mendengar apa yang aku katakan?" tanya Gendis melihat temannya itu malah melamun.
"Gendis semua orang berhak dan mempunyai hak untuk bersama siapa. Kamu tidak berhak untuk mengkritik dan nanti kalau tuan William mendengar hal itu, kamu bisa mendapatkan masalah dan akan kehilangan pekerjaan. Jadi jangan terlalu mencampuri urusan orang lain," ucap Adara yang kembali memberi ingat.
"Iya. Kamu benar juga. Ya. Ampun aku sampai tidak menyadari hal itu," ucap Gendis yang baru tersadar.
"Ya, sudah kalau begitu aku mau mengantarkan selimut yang lain ke kamar berikutnya. Aku juga takut nanti diomelin," ucap Gendis. Adara menganggukkan kepalanya.
Gendis yang langsung keluar dari kamar tersebut. Adara yang kembali melanjutkan pekerjaan. Namun tiba-tiba dia mengeluarkan ponselnya dari saku seragam. Adara ternyata sangat penasaran dengan berita yang dikatakan rekan kerjanya itu dan dia langsung saja melihatnya.
Bagaimana dengan sangat nyata artikel yang sekarang memberitakan tentang William Haryanto Wijaya yang telah mempublikasikan pasangannya dengan Katy Hermes seorang model internasional.
"Jadi selama ini, berita itu tidak hanya sebuah isu belakang. Mereka memang memiliki hubungan yang spesial dan bahkan sudah sangat begitu lama. Iya. William memang pantas bersama wanita itu dan aku sama sekali tidak ada apa-apanya," batin Adara dengan menghela nafas.
"Sudahlah Adara! kenapa juga kamu harus penasaran dan mencari tahu. William hanya pria masa lalumu yang sekarang berubah menjadi membencimu. Dia berhak bersama siapapun," ucapnya yang mencoba setenang mungkin.
Seakan sangat ikhlas melihat pria yang membencinya bersama wanita lain, tetapi dari raut wajahnya terlihat begitu jelas ada keberatan yang terus memikirkan.
Bersambung.