NovelToon NovelToon
Keterikatan Cinta

Keterikatan Cinta

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Romansa-Solidifikasi tingkat sosial / Romansa
Popularitas:838.1k
Nilai: 5
Nama Author: Neen@

Kamisha Naeswari seorang gadis dari Jogja yang sudah lama merantau di Bandung. Setelah selesai kuliah ia bekerja di sebuah EO dan memiliki toko kue yang kecil.

Dalam waktu satu hari hidupnya berubah seratus delapan puluh derajat karena pengkhianatan kekasih yang sudah dua tahun menjalin hubungan. Setelah itu ia harus merawat seorang bayi yang bukan darah dagingnya di usia yang masih muda.

Takdir memang selalu punya cara yang tak terduga agar selalu tampak mengejutkan. Semula ingin berkelana ke utara tapi malah terbang ke selatan bahkan berpindah dengan sukarela.

Banyak hal yang harus dikorbankan Kamisha termasuk hidupnya, kebebasannya, tapi akan indah pada waktunya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Neen@, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ulang tahun Axel

"Selamat ulang tahun Axel sayang," ucap Kamisha ketika membangunkan Axel.

Axel yang mengerjap - erjapkan matanya "Thank's mommy."

"Cepat mandi, kita berangkat ke sekolah dan mommy sudah menyiapkan beberapa kue untuk temanmu di sekolah."

"Benarkah?"

Kamisha mengangguk.

"Thank's mom, you are the best."

"Sama - sama love," ucap Kamisha memeluk Axel.

Sambil menunggu Axel mandi, Kamisha mulai menata dan memasukkan berbagai kue ke dalam mobil.

"Mbak."

"Ya."

"Hari ini mbak Misha ada wawancara dengan hotelnya Xander."

"Aku tahu."

"Hmm apa ulang tahunnya Axel di tunda?"

"Tidak Ra, tetap kita rayakan di sekolahan cuma nanti tidak sampai siang. Hanya ceremoni saja."

"Wawancaranya mbak?"

"Aku kemarin meminta Xander untuk mengundur waktu wawancara sampai jam sebelas siang."

"Dia mau?"

"Ya dan aku juga mengundangnya ke acara Axel.. jadi nanti kau bisa berangkat bersamanya."

"Baiklah, tapi kenapa dia tidak mengatakan apa - apa padaku."

"Wah kalau itu aku tidak tahu," jawab Kamisha. "Ayo bantu aku membawa kue nya."

"Ya mbak."

Dengan segera Kyara membantu Kamisha memasukan kue ke dalam mobil. Tak lama kemudian tampak Xander sudah datang. Kyara segera menyambut kedatangannya.

"Hai, kau ikut ke sekolahan nanti?"

"Hmm tentu saja, Axel yang mengundangku secara langsung," jawab Xander. "Mana dia?"

"Di dalam sedang mandi," jawab Kyara.

Pandangan Xander beralih ke Kamisha yang sibuk menata cup cake dan aneka makanan untuk anak - anak.

"Wah mom Misha sepertinya sibuk sekali."

"Tentu saja sibuk, tidak seperti anda yang sibuk menonton seorang wanita dengan satu anak menata kue tanpa membantunya."

"Baiklah, butuh bantuan mom Misha?"

"Tidak perlu, sudah terlambat."

"Kenapa begitu banyak? yang aku pernah lihat teman Axel di sekolah tidak sebanyak itu."

"Iya, teman Axel di sekolah hanya berjumlah tiga puluh sisanya untuk anak - anak di panti asuhan."

"Wow, kau sudah mengajarkan anakmu untuk berbagi."

"Yah syukurlah, aku melakukan ini sejak Axel berumur satu tahun. Jadi kami sudah seperti keluarga."

"Hmm menarik, lain kali boleh juga aku mengadakan acara seperti itu."

"Ya, bagus juga," jawab Kamisha. Tak lama kemudian keluarlah Axel.

"Hai, om Xander," peluknya dengan erat.

"Hai, selamat ulang tahun Axel."

"Terima kasih om."

"Hmm kau tidak menanyakan kadomu."

"Kata mommy tidak boleh minta kado ke siapapun."

"Hei, sebentar lagi aku akan menjadi keluargamu."

"Oh really."

"Of course Axel."

"Yeeaayy... aku akan naik mobil keren setiap hari."

"Hahahahhh... bukan hanya setiap hari tapi setiap saat," ucap Xander. "Dan ini kado untukmu Axel," Xander mengeluarkan sesuatu dari bagasinya.

"Yeeaayy Robot Optimus Prime, aku sudah lama menginginkan ini. Thank's om Xander."

"Sama - sama Axel, rajin sekolah dan nurut kata mommy mu."

Kyara hanya terdiam melihat interaksi antara Axel dan Xander, mereka dalam waktu singkat cepat akrab. Ia berpikir apakah harus berterus terang dengan Xander bahwa ia sudah memiliki anak yaitu Axel. Tapi bagaimana jika setelah tahu, Xander malah menjauh.

Kamisha mendekati Kyara yang melamun "Mana kadomu?"

"Aku, aku lupa mbak."

"What? lupa? anakmu sedang ulang tahun Ra, tolong perhatian sedikit," bisiknya

"Nanti aku belikan saat perjalanan ke sekolah."

"Ya sudah terserah kamu," jawab Kamisha yang malas berdebat karena ini moment bahagianya Axel. "Ayo kita berangkat sayang, keburu siang."

"Oke mommy."

"Axel, kau naik mobilku saja."

"Ehmm no om Xander, kasihan mom Misha dia akan sendiri kalau aku naik mobil bersama om dan kak Kya."

"Good boy," puji Xander.

Mereka segera berangkat ke sekolah Axel. Teman - temannya sudah menunggu kedatangan mereka. Acara tidak berlangsung lama karena mereka akan lanjut ke panti.

Ternyata itu semua membawa berkah. Xander memutuskan menjadi donatur tetap di panti asuhan. Ia merasa iba banyak anak - anak kecil yang tidak bisa merasakan kasih sayang orang tua. Apalagi tempat yang mereka tinggali perlu renovasi sehingga layak di tempati.

"Axel, mommy hari ini ada wawancara kerja. Kau di rumah bersama mbok Sri, oke."

"Mommy akan bekerja lagi?"

"Ya sayang, kalau wawancaranya berhasil."

"Baiklah mommy."

"Mommy pergi dulu."

Kamisha mencium kening putranya dan kemudian berangkat menuju hotel Hadid Paradise. Ia merasa agak tegang karena menghadapi para penguji. Ia juga belum begitu tahu mengenai dunia perhotelan. Kyara sudah memberikan referensi buku mengenai perhotelan dan itu cukup membantu.

Setelah sampai di tempat parkir, Kamisha membenahi penampilannya sedikit. Ia harus memberi muka pada keponakannya bahwa ia memiliki keluarga yang tidak membuat malu.

Kamisha keluar dari mobil. Sebelum melangkah masuk ia menarik napas panjang dan menghembuskannya pelan - pelan.

Tiba - tiba matanya tertuju pada seseorang yang dia kenal.

"Pak..! pak..!" panggilnya sambil menepuk pundak seorang pria. Pria itu menoleh ke arah Kamisha. "Masih ingat saya?"

Pria itu diam dan memandang Kamisha penuh selidik.

"Saya wanita yang pernah anda tolong dari serangan seorang pria. Itu di depan kantor EO Galaxy. Hmm sekitar lima tahun yang lalu."

"Oh ya saya ingat."

"Saya belum sempat mengucapkan terima kasih secara pribadi pada bapak."

"Ah tidak perlu saya hanya melaksanakan kewajiban sebagai warga negara yang baik."

"Yah karena bantuan bapak masa depan saya terselamatkan dari pria seperti itu."

"Sebenarnya masa depan seseorang itu sudah ditentukan oleh yang maha kuasa."

"Iya betul pak, tapi tetap saja saya harus mengucapkan terima kasih. Nama bapak?"

"Saya Alex, panggil saja begitu."

"Ah jangan dong pak, dengan orang yang usianya lebih tua harus sopan," ucap Kamisha. "Pak Alex bekerja di sini?"

"Ya benar sudah lama saya mengabdikan hidup saya di sini."

"Hmm kalau saya baru mau masuk ini," jelas Kamisha. "Eh maaf pak Alex saya harus wawancara di dalam, sekali lagi terima kasih sudah menyelamatkan saya lima tahun yang lalu," ucap Kamisha.

"Sama - sama, mudah - mudahan wawancaranya lancar sehingga kita bisa menjadi rekan kerja."

"Iya terima kasih doanya pak. Permisi."

Kamisha segera masuk ke dalam gedung dan menuju lantai tiga untuk melakukan wawancara dengan kepala HRD.

Wah.. aku lupa menanyakan namanya batin Alex. Syukurlah kalau dia bisa terlepas dari pria itu, sayang sekali kalau cantik - cantik harus menderita.

Siang ini Kamisha melakukan wawancara dengan lancar. Semua pertanyaan bisa ia jawab dengan sempurna. Ternyata tidak sesulit yang ia bayangkan, atau mungkin Xander telah berpesan kepada kepala HRD untuk memberikan pertanyaan yang mudah. Ah masa bodoh yang penting ia masuk ke perusahaan ini sama seperti yang lain, melalui tes.

"Selamat Kamisha, kamu diterima bekerja disini."

"Terima kasih sekali pak."

"Selamat bergabung dan rencananya kamu ditempatkan di bagian marketing."

"Baik pak, saya akan berusaha melaksanakan tugas sebaik - baiknya."

Pintu ruangan terbuka masuklah Xander.

"Selamat siang pak Xander," sapa kepala HRD.

"Selamat siang, bagaimana dengan karyawan baru ini?"

"Semua pertanyaan yang diajukan dijawab dengan sempurna dan memang cocok di bagian marketing."

"Hmm bagus," jawab Xander. "Selamat bergabung Kamisha, aku harap kau bisa membawa kemajuan lagi di hotel kami," ucap Xander sambil mengulurkan tangannya

Kamisha menyambut uluran tangan itu dan menjabatnya "Terima kasih pak Xander, saya akan berusaha melaksanakan tugas saya dengan sebaik - baiknya."

Xander segera keluar dari ruangan. Dan Kamisha di perlihatkan ruangan kerjanya. Ia bisa bekerja mulai besok pagi.

Setelah melihat ruang kerjanya ia memutuskan untuk duduk di kafe sebelum pulang.

"Mbak Misha."

"Kyara."

"Bagaimana mbak wawancaranya?"

"Lancar, dan aku bisa bekerja mulai besok."

"Syukurlah, aku lega."

"Kamu dari mana?"

"Makan siang sama Xander, hmm tuh orangnya ke sini"

Xander berjalan bersama seseorang yang sepertinya dia kenal.

"Selamat Kamisha, maaf aku harus memanggilmu seperti itu karena ini di kantor."

"Saya sama sekali tidak keberatan pak Xander," jawab Kamisha. "Pak Alex ketemu lagi."

"Kamu kenal Alex?"

"Ya saya kenal, karena beliau sudah menyelamatkan masa depan saya lima tahun yang lalu."

"Alex, jelaskan."

"Baik pak, jadi begini bapak masih ingat pernah menyuruh saya menyelamatkan wanita yang sedang diseret oleh seorang pria lima tahun yang lalu. Tepatnya di kantor EO Galaxy."

"Ah waktu kita mau mengadakan event buat kantor."

"Ya betul pak."

"Ah aku ingat, wanita dengan senyum yang___" Xander tidak melanjutkan kata - katanya.

"Yang apa pak?" tanya Kamisha penasaran.

"Senyum yang lega karena lepas dari bahaya, itu maksudku."

"Jadi mbak___" Alex tidak meneruskan perkataannya.

"Kamisha, pak Alex. Panggil saja Misha."

"Jadi mbak Misha, saat itu pak Xander lah yang menyuruh saya menyelamatkan anda."

"Oh jadi yang di dalam mobil itu pak Xander."

"Hmm jangan GR dulu. Aku menolongmu karena kasihan."

"Iya... iya... saya tahu pak Xander berhati emas, menolong kaum yang lemah. Saya ucapkan terima kasih atas pertolongan pak Xander waktu itu."

"Hmm," jawab Xander.

"Mbak Misha aku kembali ke ruangan dulu ya," sela Kyara di tengah pembicaraan mereka

"Ya Ra, hati - hati. Aku juga pamit pulang."

"Ya mbak," jawab Kyara sambil pergi meninggalkan Kamisha.

"Mbak Misha kenal dengan mbak Kyara?" tanya Alex.

"Bukan hanya kenal, Alex. Kamisha ini aunty nya Kyara," jawab Xander.

"Oh saya baru tahu."

"Ya pak Alex, santai saja, walaupun jadi aunty saya juga belum terlalu tua untuk mengenakan syal " Kamisha melirik Xander.

"Hei... namanya juga aunty pasti berumur kan."

"Belum tentu, ada juga yang muda. Contohnya saya, lain kali tanya - tanya dulu pak. Minimal cari informasi."

"Kau meremehkanku?"

"Bukan meremehkan tapi memberi saran agar jalan bapak itu benar."

"Ah sudah, malas aku berdebat denganmu."

"Ah yang benar, kalau malas kenapa setiap ketemu berdebat terus," Kamisha melotot ke arah Xander.

"Kamu."

Alex tersenyum melihat ekspresi mereka berdua.

"Pak Xander, kalau tidak ada hal yang penting lagi saya mohon ijin untuk pulang."

"Hmm apa Axel menyukai hadiah dariku?"

"Pagi tadi dia senang sekali, nanti aku tanyakan pendapatnya."

"Baiklah, kabari aku."

"Bagaimana caranya pak?"

"Alex beri dia no handphone ku."

Alex segera memberikan kartu nama Xander pada Kamisha.

"Terima kasih pak Alex.. saya permisi dulu.." ucap Kamisha.

"Ehemmm.." Xander berdehem dengan keras.

"Oh hampir lupa. Terima kasih pak Xander yang berhati emas. Saya permisi dulu."

"Ya hati - hati."

Kamisha meninggalkan mereka berdua dengan tersenyum geli.

"Cantik senyumannya mbak Misha ya pak."

"Iya," jawab Xander. "Eh cantik dari mana, orang yang ketus dan keras kepala."

"Ingat Alex kau sudah tua, sudah berkeluarga. Jangan macam - macam."

"Tidak pak, saya hanya kagum saja."

Sementara itu di dalam mobil tampak Kamisha menerima telepon.

"Ya mbak Ayu."

"Besok lusa aku akan ke Bandung. Aku rindu dengan cucu dan anakku."

"Mbak Ayu sudah menghubungi Kyara?"

"Dia tidak bisa aku hubungi, apa dia ganti nomor?"

"Setahu tidak mbak. Coba nanti aku bicara dengannya."

"Baiklah kalau begitu."

"Mbak nanti kalau sudah sampai di terminal telepon saja. Nanti aku jemput."

"Terima kasih ya Sha."

Panggilan di akhiri.

Kamisha menarik napas panjang. Ia tidak habis pikir dengan jalan pikirannya Kyara. Aku harus bicara dengannya kalau di rumah batin Kamisha.

🍁🍁🍁🍁

1
Anonymous
i
yang ramli
Luar biasa
Jana
mau launching Xander junior inih
Jana
/Facepalm//Facepalm/
Jana
gimana rasanya klepon isi keju mozzarella 😁😁
Ratu Yuliana
Luar biasa
Jana
jangan jd playboy ya Axel 😂😁
Allenn
Matteo
Allenn
Bali
Allenn
Xander
Allenn
Misha
Nurul Siti Aisyah: kak kenapa setiap baca satu episode selalu iklan aja?
total 1 replies
sri Hartati_
mana rumah mu mb misha TK susul. Kulo saking sragen hehe
Aik Unique
Luar biasa
Sri Widjiastuti
duhh kok bisa sihh
Sri Widjiastuti
😁😁
Sri Widjiastuti
heleh2
Sri Widjiastuti
heleh2.... misha2 mosok g paham??
Sri Widjiastuti
tuh kan bikin susah sendiri
Sri Widjiastuti
hadeeh g mikir sdh dibantu heny... gimana nasib heny? pdhal kyara, heni, tina bertengkar didepan mata misha tuh
Sri Widjiastuti
duh gila ini mama, dikasih obat ya??
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!