NovelToon NovelToon
Cinta Arumi

Cinta Arumi

Status: sedang berlangsung
Genre:Mengubah Takdir / Fantasi Wanita
Popularitas:5.3k
Nilai: 5
Nama Author: nona yeppo

Bagaimana jika takdirMu telah diatur?
Akan kah kita bisa mengubahnya?

Arumi,,
Gadis muda yang berusaha untuk mengubah arah hidupnya setelah banyak mengalami sakit dan kerasnya hidup.

namun akankah arah yang dia tuju dapat dicapai atau malah harus menerima suratan takdir yang sudah digoreskan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nona yeppo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Ikut Katamu Saja

Ardian mengalah untuk berpisah bukan berarti ia mau, ia hanya tidak ingin menyakiti Arumi dengan perasaannya.

Namun dibalik itu, Ardian memohon pada neneknya untuk tidak marah oleh permintaan Arumi suatu saat nanti.

Ia mewanti-wanti, apapun itu terutama jika Arumi mengatakan hal konyol tentang perpisahan, Ardian juga menceritakan semua masalah yang menimpa Arumi juga sakit yang dideritanya akhir-akhir ini.

"sebenarnya apapun itu yang dia inginkan bisa saja nenek turuti, tujuan kita sudah tercapai, walaupun nenek menyukainya namun nenek tidak mau memaksa orang yang tidak mau tinggal"

Itu adalah jawaban nenek yang tidak ingin repot hanya karena urusan percintaan.

Ardian mengaku sudah memiliki perasaan untuk Arumi, ia akan memperjuangkan cinta nya kali ini, cukup sekali ia melakukan kesalahan, yaitu hubungan nya dengan Sera dahulu.

***

Arumi mempersiapkan beberapa barang yang mau dibawa untuk piknik yang akan dilakukannya dengan nenek, ia turun tangan sendiri ke dapur untuk memasak berbagai hidangan ringan yang aman untuk nenek. Untuk tempat piknik, nenek sendiri yang kan menentukannya. Arumi hanya perlu bersiap dengan segala keperluan nya.

"Nenek, aku juga ingin merasakan piknik bersama kaka ipar, sungguh nenek tidak menyayangiku lagi, " sungut keyla.

Dengan wajah pura-pura memelas nya Keyla berusaha membujuk nenek supaya mengikutsertakan dirinya, namun nenek tetap tidak mau.

Arumi datang menengahi, "nanti kita akan punya waktu melakukan itu lagi," kata Arumi.

"benarkah?, baiklah karena kakak sudah berjanji, aku akan menunggu dengan tenang saja kalau begitu" jawab keyla.

Keyla senang dengan kehadiran Arumi dirumah mereka, kakak iparnya itu menyayangi nenek setulus hati. Ia juga bisa melihat cinta dimata kakaknya ketika memandang Arumi.

Arumi dan nenek kini berangkat dengan mengendarai mobil kesayangan nenek, Arumi yang menjadi supir nya, setelah perjuangannya belajar mengendarai roda empat dan berhasil mendapatkan SIM nya. mereka benar-benar hanya berdua saja, tidak ada yang lain bahkan supir sekalipun.

Mereka kini tiba ditempat tujuan yang awalnya Arumi sudah curiga dengan rute tersebut, dan benar saja. Tujuan piknik mereka ternyata villa keluarga yang kini sudah dihias dengan sangat indah.

Arumi teringat kunjungan pertamanya ke villa ini bersama Ardian satu tahun lalu,

"rumi pernah mendatangi tempat ini ketika penyelidikan itu masih berlangsung, Ardian bahkan menangis menceritakan semua kejadian itu" kata Arumi menerawang jauh ke ingatan itu.

Arumi berdiri sambil merasakan hembusan angin di kulitnya begitu juga dengan nenek, mereka memakai setelan yang sama serta topi pantai yang juga sama, hanya umur yang berbeda, "

hehe ini begitu lucu". ucap nenek.

Mereka tertawa bebas, lalu duduk dilesehan yang sudah Arumi siapkan, ia pun mengeluarkan semua bekal mereka lalu menikmati nya dengan santai, meninggalkan hiruk pikuk ibukota.

***

Arumi POV

Setelah aku menyampaikan segala keputusanku, aku dengan segala hormat meninggalkan nenek yang masih duduk dalam diamnya, aku tahu itu mungkin membingungkan nenek yang mengira semuanya baik-baik saja selama ini.

Tak lupa aku sebelumnya sudah memanggil kan pak Danu untuk menjemput nenek.

Aku melangkahkan kaki ku menuju pelabuhan, tempat yang aku yakini tidak akn dicari oleh Ardian. Melihat Ardian yang selalu bersikukuh tidak mau berpisah, aku harus memikirkan cara yang matang supaya bisa melarikan diri dengan sempurna. Inilah satu-satu nya jalan yang aku pikirkan, yaitu pergi menaiki kapal menuju tempat impianku dimana tidak satupun orang yang mengenalku.

Aku meninggalkan segalanya, cintaku, keluargaku, bibiku serta diriku yang dahulu. Aku akan mencari jati diriku yang baru.

Setelah melalui perjalanan panjang yang memakan waktu hampir setengah hari, aku membuka mataku, yang kulihat pertama ada lah langit-langit kamar berwana putih kecoklatan, ini bukan aroma rumah sakit, tentu saja ini disebuah kamar sederhana.

Jujur saja aku sangat takut mendapati diriku terbaring di kamar yang sangat asing bagiku. Bahkan kamarku dirumah bibi saja tidak seperti ini, langit-langit kamarnya masih putih walaupun sudah rumah tua.

Aku kemudian duduk dan ku lihat pintu yang terbuka, ada seorang gadis menghampiriku, namun belum sempat ia bicara, aku mengedarkan pada sekeliling kamar, sebuah kamar berukuran 3×4 yang hanya diisi oleh sebuah lemari beserta tikar yang aku duduki sekarang.

Tidak ada hiasan bahkan meja belajar, aku yakin aku sekarang berada di tempat terpencil seperti harapan ku.

Kembali ke gadis tadi, ia menghampiriku, menanyakan keadaanku dan juga ia mengenalkan dirinya sebagai Shannon. Ia mengaku menemukanku yang tergeletak tak sadarkan diri di kapal, "tidak ada yang mengaku sebagai kerabatmu, lalu aku berinisiatif membawamu ke rumah ini." lanjutnya.

"aah begitu, terimakasih banyak sudah menolongku" kataku.

Ia kemudian mengajakku keluar menuju ruangan dipan yang berbentuk seperti pendopo, hamparan pasir yang luas memanjakan penglihatanku.

Aku sejenak terpaku, melupakan tujuan Shannon membawaku keluar dari kamar. Mataku tidak lepas dari pantai yang luas dan tenang itu, bagaimana mungkin sebuah rumah bisa berdiri didekat pantai begitu, sungguh ide luar biasa, membuatku teringat villa keluarga atmaja.

Seketika aku teringat Ardian, mungkin pria itu sekarang sedang kebingungan mencariku yang tidak pulang bersama nenek.

Kurasakan tanganku yang disentuh oleh sebuah tangan, aku mengalihkan pandanganku dan benar saja, Shannon menyentuh tanganku mengajakku lalu duduk menghampiri pasangan kakek nenek yang sedang memperhatikan ku.

Tatapan mata mereka sangat lembut, kulihat gurat ketegasan diwajah kakek, sedangkan nenek dengan tutur kata lembutnya menanyakan namaku, Lantas aku memegang kepalaku berpura-pura sakit.

"Aku tidak ingat apapun nek," jawabku.

"sudah jangan dipaksakan, nanti juga akan ingat, kamu baik-baik saja sudah bagus". kakek menimpali.

"bagaimana kalau kami panggil Arumi saja, " tawar kakek yang langsung disambut tatapan tidak terima nenek.

"bagaimana mungkin kau memberikan nama anakmu yang masih hidup. "

Akan tetapi kakek mengelak, " anak itu sudah lama mati, tidak ada lagi anakku yang bernama Arumi. "

Entah bagaimana, keluarga ini begitu menerimaku, aku sedikit lega. tidak perlu bersusah payah mencari tempat tinggal.

Namun ada yang mengganjal di pikiranku, dimana Arumi yang mereka maksudkan, ia bahkan memiliki nama yang sama denganku.

Ketika terik matahari terasa kian dekat ke kepala, dipantai memang begitu, matahari terasa lebih dekat kebumi dibandingkan dengan dikota.

aku memutuskan masuk ke ruang tamu rumah sederhana ini, tidak ada foto keluarga yang berisikan tiga orang, yang ada hanya foto berdua kakek dan nenek.

Namun aku tidak salah lihat tadi pagi ketika bangun dikamar itu, aku melihat sebuah foto seorang gadis, dan kuyakini itu lah Arumi yang mereka maksud.

Saat tengah sibuk memandangi foto itu, Shannon datang menyapa dengan suara cerianya. Dari penilaian ku ia gadis yang penuh energi.

Sangat berbeda denganku yang hanya di penuhi amarah, dendam dan kesedihan.

"ayo, akan kutunjukkan sebuah tempat indah disini"

menarik tanganku sambil berlari kecil. Tak lupa ia juga menunjuk sebuah rumah sederhana namun lebih besar dari rumah kakek, "itu rumahku, lain kali aku kubawa kau menginap di kamarku" katanya.

Kulihat ia begitu senang membawaku kesana kemari, banyak orang lalu lalang tersenyum pada kami sambil menanyakan siapa aku.

Shannon hanya menjawab seadanya, bahwa aku adalah orang yang ia temukan di kapal.

Sungguh aneh, mereka tidak bertanya lebih lanjut, aku menanyakan rasa penasaran ku, Shannon hanya menjawab kalau disini banyak orang baru yang datang setiap harinya.

Dimulai dari orang yang ingin liburan hingga orang yang tidak mengenal diri mereka sendiri seperti aku ini.

aku tersenyum, terkadang perkataan mereka terdengar seperti fakta yang menyentil keras ulu hatiku.

Aku adalah salah satu orang yang tidak mengenali diri sendiri itu.

bersambung...

1
Rusmini Klaten21
kak itu bener umur Arumi 16thn ,kelas 7,
Sulce Siwabessy
ygvterbaik
namjoon_skyi
Kasian pembaca yang gak sabar nunggu cerita ini terus thor, update dong!
yeppo: tetap ditunggu ya kak.
akan update kok ☺
total 1 replies
yeppo
perjuangan awal arumi untuk menggapai cinta yang diharapkan nya.
s'moga berujung indah
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!