NovelToon NovelToon
GADIS PERAWAN Milik Daddy

GADIS PERAWAN Milik Daddy

Status: tamat
Genre:Tamat / CEO / Selingkuh / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:639.6k
Nilai: 4.9
Nama Author: mama reni

Sebuah insiden membawa Dinda Fahira Zahra dan Alvaro Davian bertemu. Insiden itu membawa Dinda yang yatim piatu dan baru wisuda itu mendapat pekerjaan di kantor Alvaro Davian.

Alvaro seorang pria dewasa tiba-tiba jatuh hati kepada Dinda. Dan Dinda yang merasa nyaman atas perhatian pria itu memilih setuju menjadi simpanannya.

Tapi bagaimana jadinya, jika ternyata Alvaro adalah Ayah dari sahabat Dinda sendiri?

Cerita ini hanya fiktif belaka. Mohon maaf jika ada yang tak sesuai norma. 🙏🙏

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Dua Puluh Sembilan

Alvaro menyelimuti tubuh istrinya dan mengecup dahinya. Dia juga ikut berbaring. Sudah dua hari Dinda diizinkan pulang. Suaminya tampak makin posesif sejak mengetahui kehamilannya. Pria itu bahkan sempat akan menyewa perawat yang akan menjaga istri dan calon anaknya yang masih berada dalam kandungan, agar terjamin kesehatannya.

Namun, Dinda menolak. Dia mengatakan masih sanggup melakukan semua pekerjaan itu. Tak perlu sampai mempekerjakan perawat untuk menjaga dirinya.

Saat baru memejamkan matanya, Dinda mendengar gawainya berdering. Saat akan meraihnya, Alvaro mencegah dengan memegang tangannya.

"Sudahlah, jangan di angkat. Siapa sih yang kurang sopan menelepon malam-malam begini!' seru pria itu tak suka.

Dinda mengurungkan niatnya karena larangan tersebut. Dia lalu kembali mencoba memejamkan matanya, tapi kembali gawainya berdering.

"Mas, aku lihat siapa yang menelepon ya, takut itu penting," ucap Dinda.

Alvaro terpaksa membiarkan istrinya itu meraih ponsel. Dinda lalu melihat ada panggilan video dari Vina. Dahinya berkerut memikirkan maksud dari panggilan, bukankah sahabatnya itu sedang marah. Apa dia tadi ingin memarahinya lagi, pikir Dinda.

"Dari siapa, Sayang? Kenapa kamu malah bengong?" tanya Alvaro melihat istrinya tampak bingung.

"Dari Vina, Mas. Dia melakukan panggilan video, ada apa ya, Mas?" Dinda balik bertanya.

"Abaikan saja. Pasti dia hanya ingin marah-marah saja," ujar Alvaro.

Dinda menjawab dengan menganggukan kepalanya. Namun, baru saja gawai itu akan diletakkan ke nakas, kembali berdering. Dia lalu memandangi suaminya. Minta persetujuan.

"Kalau kamu anggap tak apa, silakan angkat. Asal jangan itu nanti membuat kamu sedih," jawab Alvaro.

Akhirnya Dinda memutuskan mengangkat panggilan dari sahabatnya itu. Ketika sambungan terhubung, dia melihat suasana gelap dan lampu kelap kelip dengan musik yang keras. Alvaro yang mendengar suara musik itu langsung ikut melihat.

"Vina, kamu dimana?' tanya Dinda begitu melihat wajah sahabatnya.

"Dinda, Mami ... Mami jahat. Aku benci banget dengannya. Aku jijik!" seru Vina dengan suara agak sedikit serak. Seperti baru habis menangis.

"Katakan dengan Daddy, kamu di klub mana?" tanya Alvaro. Melihat suasana musik dan lampu kelap kelip dia tahu betul jika itu adalah klub.

"Ternyata Daddy dan Mami sama saja, Dinda. Mereka sama-sama punya simpanan!" ucap Vina dengan suara sedikit kurang jelas.

"Vina, kamu di mana? Aku kesana sekarang," ucap Dinda.

Dinda tahu persis temannya itu pasti sedang butuh tempat mengadu. Biasanya dia akan datang ke kos dan bercerita sambil menangis. Dia akan tertidur setelah puas mengatakan semua yang ingin dia ucapkan.

"Aku mau mati saja, Dinda!" seru Vina lagi.

"Aku kesana. Kamu tunggu ya. Jangan kemana-mana!" ucap Dinda.

Dinda lalu memandangi suaminya. Dia ingin Alvaro mencari tahu di mana putrinya itu berada.

"Apa Mas tau di mana Vina berada? Kita kesana sekarang," ucap Dinda.

"Aku tau itu dimana. Dari bentuk tempatnya saja sudah ketahuan, kenapa anak itu sampai ke sana? Apa dia sering mabuk-mabukan di sana?" tanya Alvaro dengan penuh penekanan.

"Mas, ini bukan saatnya menghakimi perbuatan Vina. Sekarang yang terpenting kita jemput dulu. Dia tak boleh lama-lama di sana. Takut nanti ada yang berbuat jahat," ucap Dinda.

"Gantilah pakaianmu. Aku temani. Tapi ingat, jangan jauh dariku. Harus pegang tanganku terus. Tempat itu tak baik bagi wanita cantik sepertimu," ucap Alvaro.

Dinda tersenyum mendengar ucapan suaminya. Dalam keadaan begini saja dia masih bisa becanda dan merayunya. Selalu saja membuat dirinya bahagia. Tak pernah dia membantah apa yang diucapkan sang istri.

Dinda bangun dari berbaringnya dan mengganti bajunya. Alvaro berpesan agar dia berpakaian agak tertutup. Tak mau ada pria hidung belang yang ada di sana melihat kecantikan istrinya itu.

Setelah berganti pakaian, keduanya langsung menuju lantai bawah, tempat di mana mobilnya Alvaro terparkir. Dia lalu menjalankan mobil dengan kecepatan sedang menuju salah satu klub.

Satu jam perjalanan sampailah mereka ditempat yang dituju. Alvaro langsung memeluk erat pinggang istrinya seakan ingin memberitahu jika Dinda adalah miliknya. Jangan ada yang memandanginya lebih lama.

Di dalam ruangan tampak gelap. Hanya lampu kelap-kelip yang ada menerangi ruangan itu. Alvaro langsung menuju tempat yang dia lihat dalam panggilan Vina tadi.

Dia melihat putrinya sudah hampir tertidur di kursi. Ada seorang pria yang mau mendekati Vina. Alvaro langsung mencegatnya.

"Mau apa kamu mendekati putriku?" tanya Alvaro dengan pria yang berjalan ke arah Vina.

"Apa dia benar putrimu?" Pria itu balik bertanya.

Dinda lalu mendekati keduanya. Dari pada mereka nanti bertengkar dan adu jotos.

"Dia itu sahabat ku. Dan anak dari Bapak ini, kamu siapa?" tanya Dinda.

"Aku datang hanya ingin menolong. Aku lihat dia sudah hilang kesadaran karena banyak minum," ucap pria itu.

"Kalau begitu kamu bisa pergi sekarang. Dia akan kami bawa pulang. Terima kasih atas niat baiknya tadi," ucap Dinda.

Alvaro tampak cemberut saat pria itu melirik istrinya. Tangannya terkepal. Dinda yang melihat itu langsung memeluk lengan suaminya itu. Tak mau pria itu menjadi naik darah.

Alvaro lalu mendekati putrinya dan menggendongnya. Dinda mengikuti dari belakang. Banyak mata melihat ke arah mereka. Mungkin mengira Dinda dan pria itu hanya pasangan kekasih.

Alvaro menurunkan tubuh putrinya di bangku belakang mobil. Dia dan Dinda lalu masuk, dan segera meninggalkan tempat itu.

***

Selamat Siang. Mama bawa rekomendasi karya teman mama. Bisa mampir sambil menunggu novel mama update. Terima kasih.

1
Khoerun Nisa
di bab berikutnya aku takut baca nya ach gmn ini
bee like
Lumayan
bee like
Biasa
Atoen Bumz Bums
aduuuuhhh oom
selesaikan dulu sama yg Ono baru pepetin yg ini
Saadah Rangkuti
baru mampir thor...
Atoen Bumz Bums: namanya dunia halu y Din
Sama author y dimudahinlah🤭😅
total 1 replies
Jeniemi
bagus
Safa Almira
syukaaaaa
Rumah Aman
ini modelan dr video lagu born to touch your feeling kan othor yahhhh akooh sukaaa 🥰
Mei Mei
Luar biasa
Novie Achadini
mami busuk
Safa Almira
syuka
Novie Achadini
vina keluatan dewasa devi keluatan muda
Mira Hastati
bagus
VYP_13
Luar biasa
Bunga
Vina ini anaknya alvaro
siti ulaika
Luar biasa
Heryta Herman
jodoh...kuasa Allah...mereka di pertemukan dan saling suka...terus menikah..
semoga samawa...
lanjut thor...
Vera
modus
Heryta Herman
modus ni om alvaro nya.../Grin/
Anindia Zhahira
lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!