Ini kisah yang terinspirasi dari kisah nyata seseorang, namun di kemas dalam versi yang berbeda sesuai pandangan author dan ada tambahan dari cerita yang lain.
Tentang Seorang Mutia ibu empat anak yang begitu totalitas dalam menjadi istri sekaligus orangtua.
Namun ternyata sikap itu saja tidak cukup untuk mempertahankan kesetiaan suaminya setelah puluhan tahun merangkai rumah tangga.
Kering sudah air mata Mutia, untuk yang kesekian kalinya, pengorbanan, keikhlasan, ketulusan yang luar biasa besarnya tak terbalas justru berakhir penghianatan.
Akan kah cinta suci itu Ada untuk Mutia??? Akankah bahagia bisa kembali dia genggam???
Bisakah rumah tangga berikutnya menuai kebahagiaan???
yuk simak cerita lebih lengkapnya.
Tentang akhir ceritanya adalah harapan Author pribadi ya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon shakila kanza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Sesal selalu di akhir
Lihat....!!! Seperti itu wajah Rumah Tangga Ayah sekarang, Pecah tidak tersisa!!!! Bahkan di hati ini, semenjak Intan lihat dengan mata kepala Intan apa yang sudah Ayah perbuat ke Bunda, hati ini pun sama seperti Foto itu dan semakin hari rasa ini tidak akan tersisa untuk Ayah seperti serpihan kaca itu!!! Apa lagi hati Bunda, akan mati rasa ke Ayah!!!" Ucap Intan lalu berlalu pergi meninggalkannya.
Seperti rekaman kaset yang terputar berulang-ulang di dalam pikiran dan hati Haris. Haris terduduk di kursi kerjanya sembari memandang kondisi ruang kerjanya yang di sulap sekejap menjadi kapal pecah oleh putri Sulung kebanggaannya selama ini.
Haris berjalan dan memperhatikan foto keluarganya yang lengkap tengah tersenyum bahagia di sana. Dia dan istinya Mutia di tengah, Intan sulungnya dan Kean di kiri Haris lalu Zia dan Zea si kembar di sisi Mutia. Tidak pernah terbayang di pikiran Haris sedikitpun untuk menghilangkan senyum dari wajah-wajah buah hatinya itu. Tidak ada niatan sedikitpun untuk meninggalkan mereka, namun kini semuanya sudah menjadi puing-puing karena ke egoisnya dan cinta ke duanya pada istri keduanya.
Pertemuan pada Kiara saat bisnis di Bali dengan temannya terjalin begitu saja tanpa bisa Dia kendalikan, Kiara janda muda yang begitu menggoda imannya. Waktu itu berawal dari hobi lama kumpul dengan teman-teman kuliah jaman lama yang sesama pebisnis, lalu di kenalkan dia dengan Kiara oleh Andi yang memang punya istri dua.
Keakraban terjalin begitu saja hingga setiap ke Bali menumbuhkan rasa rindu bila tidak bersuara. Seperti mendapat kupu-kupu berterbangan di dadanya setiap mengingat nama Kiara, Haris merasakan jatuh cinta untuk yang kedua kalinya. Lalu atas permintaan Kiara Haris menyetujui menikahi secara siri dari pada Dia berzina.
Kiara seperti candu baginya, tak bisa Dia berpisah terlalu lama akhirnya Harus membelikan rumah di Jogja agar semakin dekat bila ingin bertemu. Dan mungkin memang benar serapat-rapatnya menyimpan bangkai maka lambat Laun tercium juga.
Panggilan masuk berkali-kali di ponselnya dari Kiara, namun Haris acuhkan karena belum siap berbicara, dadanya penuh oleh berbagai macam rasa, menyesal telah menghancurkan rumah tangganya, menyakiti Mutia dan anak-anaknya takut berpisah namun tidak ingin juga kehilangan Kiara.
Haris ingin keduanya, Dia ingin semua istrinya, kenapa Dia tidak bisa seperti Andi yang beristri dua kenapa Mutia tidak bisa memahami keinginannya. Kenapa tidak bisa saling berdampingan saja. Haris merasa rasa yang datang pada dirinya untuk Kiara juga cinta yang tulus dan rasa itu hadir sendiri tanpa dia minta.
Saat Haris tengah melamun tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan tampak Kiara istri sirinya masuk dengan dress hitam sepaha yang membentuk tubuhnya, rambut di buat bergelombang dengan hak tinggi yang membuat kaki jenjangnya yang sempurna terlihat. Kiara datang lalu memeluk Haris mencoba menenangkan.
"Maafkan Aku ya Mas... Semua akan baik-baik saja, Aku akan memohon pada Mbak Mutia untuk tidak menggugat cerai Mas Haris." Kata Kiara memeluk Haris dari belakang.
Haris hanya diam, tidak bisa berkata apa-apa, dia tidak ingin salah bicara. Kiara berlutut di depan Haris dengan mata yang berkaca-kaca lalu memohon pada Harus untuk tidak meninggalkannya.
"Mas Haris, apapun yang terjadi tolong jangan tinggalkan Aku... Aku sungguh tidak bisa tanpamu." Kata Kiara sambil berkaca-kaca, semakin menambah pusing kepala Haris.
Alhamdulillah senang bngttt
Semoga ada ke ajaiban dan Arsya bisa selamat