Pesona Desainer Muslimah

Kebun Binatang Surabaya yang dulunya pernah menjadi kebun binatang terlengkap se-Asia Tenggara, pada periode 1957 hingga 1970. Kebun binatang seluas 15 hektare ini, sekarang memiliki koleksi lebih 2179 ekor satwa, yang terdiri dari 230 spesies. Termasuk di dalamnya, satwa langka Indonesia maupun dunia dari jenis mamalia, aves, reptilia, dan pisces.

Bukan hanya bisa melihat macam-macam binatang, di sana juga ada beberapa wahana seperti perahu untuk berkeliling di danau buatan, atraksi satwa, dan wisatawan juga bisa menunggangi gajah atau unta dengan membayar lagi biaya yang cukup murah.

Seperti saat ini Fania merengek ingin naik gajah. Mau tidak mau Zaki menurutinya. Fatin merekam dan mengambil gambar mereka berdua. Setelah itu mereka masuk ke akuarium yang di dalamnya terdapat bermacam jenis ikan. Fania sangat antusias mengambil gambar ikan.

"Tante, Papi, ayo kita foto di sana." Fania menarik tangan keduanya untuk berfoto di sebuah spot dengan icon instagram Surabaya Zoo.

Lagi-lagi Fatin tidak enak hati.

"Duh ini si Fania nggak ngerti apa ya kalau Mamanya bisa saja sakit hati kalau melihat foto kita bertiga nanti." Batin Fatin.

Namun Fatin tidak bisa menolaknya. Zaki meminta tolong kepada salah satu pengunjung untuk mengambil gambar mereka. Zaki melihat hasil fotonya.

"Terlihat seperti keluarga harmonis. Ternyata jalan-jalan di tempat seperti ini juga seru. Dan Fania sangat menikmatinya." Batin Zaki.

Fania juga membeli beberapa aksesoris di sana. Ia juga memberi makan monyet dan beruang.

"Papi, nanti aku akan cerita sama temen-temen. Ini seru sekali." Zaki mengelus kepala Fania.

Setelah puas bermain di kebun binatang, mereka pun keluar dari area tersebut dan melanjutkan perjalanan ke salah satu Mall terbesar di Surabaya. Mereka akan makan siang di sana. Mereka memesan beberapa makanan dan minuman di sebuah cafe yang berada di dalam Mall tersebut.

Namun saat menunggu pesanan datang, Fatin pamit pergi ke toilet. Zaki dan Fania pun mulai beraksi.

Saat Fatin kembali ia hanya melihat Zaki saja.

"Tuan, mana Fania?"

"Lho, bukannya tadi dia mengejar kamu?"

"Tidak, tidak ada."

"Astaga ke mana anak itu? Aku akan mencarinya."Zaki pura-pura panik.

"Saya ikut." Fatin sangat panik.

Mereka berniat untuk pergi ke tempat siaran untuk mengumumkan anak hilang. Namun ternyata ada seorang anak kecil membawa bucket bunga yang cukup besar, sampai tubuh dan wajahnya tidak terlihat, hanya kakinya yang terlihat.

"Tante cantik."

"Fania... " Fatin mengambil bucket bunga tersebut karena kasihan melihat Fania kesusahan.

"Tante, maukah Tante cantik menjadi Mami Fania? "

Deg

"What?Nggak bener nih! Yang benar saja, masa ada seorang anak yang ngelamar cewek lain untuk Papanya sedangkan Mamanya masih ada."

Batin Fatin. Ia masih terpaku mendapati tindakan Fania.

"Fania, jangan bercanda!"

"Fania serius Mbak." Tiba-tiba Zahira muncul.

"Eh Nyonya Zahira, anda juga di sini?"

Zaki hanya menyilangkan kedua tangannya menyaksikan mereka.

"Tante Cantik, Papi lagi cari calon istri. Dan Fania maunya Tante cantik yang jadi istrinya Papi, mau ya?"

Fatin semakin bingung. Ia belum mengerti dengan keadaan ini.

"Mbak Salsa, saya ini Mamanya Fania tapi bukan istrinya Kak Zaki. Saya adiknya, suami saya sudah meninggal."

Fatin melongo, ia belum percaya dengan kenyataan ini. Ia baru tersadar saat Fania memegang tangannya.

"Tuan, kenapa kamu tidak menjelaskan dari awal?"

"Kan kamu nggak nanya."

"Ish sebel." Batin Fatin.

"Tante mau ya? plis...." Mohon Fania.

Fatin menoleh kepada Zaki. Zaki tersenyum dan mengangguk. Ia pun mendekati Fatin.

Dag dig dug

Ada hati yang berdebar.

"Fatin Trias Salsabila, maukah kamu menikah denganku?" Ujar Zaki seraya mengeluarkan kotak cincin dari saku celananya.

"Terima.. terima... " Tiba-tiba beberapa orang mengerubungi mereka. Fatin baru menyadarinya. Ia menutup mulutnya dengan sebelah tangannya. Ada kedua orang tuanya, Ibu Wardah, saudaranya, sepupunya, Mini, dan di situ juga ada Om Iyan dan Tante Kayla. Suasana Mall mendadak sepi pengunjung. Rupanya Abi Tristan sudah mensabotasenya. Mall tersebut adalah salah satu Mall milik keluarnya.

"Kita memang belum lama mengenal, tapi aku tidak main-main dengan niatku ini."

"Terimalah, Fatin." Tiba-tiba terdengar suara Abi Tristan.

"Abi... " Fatin juga melihat ke arah Bundanya.

Fatin shock melihat semua orang yang mendadak ada di situ.

"Ya Allah, apa ini jawaban dari mimpiku itu? Menikah? Dengan manusia kutub ini?" Batinnya.

"Aku tidak akan memaksamu, kalau kamu tidak mau." Ucap Zaki dengan sedikit kecewa ia berbalik arah.

"Apa cuma segitu usaha anda Tuan Zaki yang terhormat?" Ujar Fatin. Zaki pun berbalik lagi menghadap Fatin.

"Baiklah, demi Fania aku terima."

"Rasain aku kerjain. Aku bilang saja demi Fania. Habisnya kamu sudah ngerjain aku. Nggak bilang kalau Fania itu anaknya adikmu." Batin Fatin.

"Terima kasih Tante cantik. " Fania berhambur memeluk Fatin.

Meski jawaban Fatin sedikit aneh, namun Zaki tetap bersyukur, Fania bisa memeyakinkannya.

"Terima kasih." Ucap Zaki. Zaki hendak memakaikan cincin di tangan Fatin namun dicegah oleh Abi Tristan.

"Eh eh stop belum halal! Biar Ibumu yang memakaikannya." Zaki menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Dengan semangat Bu Wardah memakaikan cincin di jari Fatin. Fatin mencium punggung tangan Bu Wardah.

"Pantas Fania manggilnya Tante cantik, kamu benar-benar cantik." Puji Bu Wardah seraya mengelus pipi Fatin. Hal tersebut membuat Fatin menunduk malu.

"Nggak pa-pa demi Fania dulu, nanti selanjutnya pasti akan demi kamu. Usaha yang keras untuk mendapatkan cintanya, ini untuk tantanganmu." Bisik Om Iyan kepada Zaki seraya menepuk punggung Zaki.

Zaki menyunggingkan senyumnya menanggapi Om Iyan.

"Kenapa kalian bisa ada di sini?" Tanya Fatin.

Flash Back On

Saat tadi pagi Zaki dan Fania naik ke mobil untuk menuju bandara, Zahira mencegah mereka. Zahira memaksa untuk ikut. Ia juga ingin meyakinkan Fatin. Zaki pun membawanya meski di sepanjang jalan Zahira selalu menutup matanya.

Dan saat turun dari pesawat, Zahira berpisah dengan Zaki. Zaki dan Fania menuju Galery, sedangkan Zahira masih berada di bandara. Rupanya Ibunya ikut menyusul bersama Om Iyan dan Tante Kayla. Jadi Zahira memilih untuk menunggunya di bandara.

Om Iyan dan Tante Kayla ikut turun tangan karena didesak oleh Ibu Wardah. Om Iyan pun langsung menghubungi Abi Tristan. Semua terencana dengan begitu cepat. Bahkan Zaki pun terkejut saat para orang tua bersekongkol.

Flash Back Off

Setelah itu mereka langsung pulang dan menuju kediaman Abi Tristan. Kondisi Mall sudah normal kembali. Di sana sudah ada Opa Haris, dan Oma Raisya. Kakek Ferdi tidak bisa ikut serta karena sedang sakit, Nini Ratna menemaninya di rumah.

Bersambung...

...****************...

Terima kasih atas dukungannya kak, kalian semangatku 😘